Lompat ke isi

Gereja Ortodoks Rusia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Agustus 2021 10.09 oleh Laura Putri Calma (bicara | kontrib) (Indonesia dan Selandia Baru merupakan anggota Gereja Ortodoks Rusia)
Gereja Ortodoks Rusia
(Patriark Moskow)
Katedral Kristus Juruselamat di Moskow
Katedral Kristus Juruselamat di Moskow

Katedral Kristus Juruselamat di Moskow
Pendiri Rasul Andreas, Vladimir Agung
Berdiri 1589
Dikenal sebagai patriark terpisah tahun 1589 oleh Patriarkat Ekumenis
Uskup Agung Patriark Kirill
Pusat Moskow, Russia
Wilayah Federasi Rusia
Anggota  Rusia
 Ukraina
 Belarus
 Moldova
 Kazakhstan
 Kirgizstan
 Uzbekistan
 Tajikistan
 Azerbaijan
 Lituania
 Latvia
 Estonia
 Israel
 Indonesia
 Selandia Baru
Bahasa Bahasa Gereja Slavia
Penganut 100.000.000>150.000.000 di Russia [1][2]
(Perkiraan anggota aktif berkisar dari 21.000.000 sampai 28.000.000. Namun berdasarkan seorang klerus yang sangat senior hanya proporsi sangat kecil penganut yang kehidupannya dipengaruhi ajaran Ortodoks - mungkin 1% dari 65% etnis Rusia yang mengaku sebagai 'Ortodoks', sekitar kurang dari sejuta orang)[3]
90.000.000+ angka seluruh dunia[4][5]
Website Gereja Rusia

Gereja Ortodoks Rusia di luar Rusia

Gereja Ortodoks Rusia atau Russian Orthodox Church (ROC); atau Moscow Patriarchate (Russian: Русская Православная Церковь (Russkaya Pravoslavnaya Tserkov), atau Московский Патриархат (Moskovskiy Patriarkhat) (kemudian mengarah ke nama resmi lainnya[6]), Поместная Российская Православная Церковь (Pomestnaya Rossiyskaya Pravoslavnaya Tserkov) sebelum pembentukan institusi baru pada 1943, juga dikenal sebagai Gereja Kristen Ortodoks Rusia, adalah lembaga Kekristenan yang merupakan otokefali Gereja Ortodoks di bawah yurisdiksi patriark Moskow, dalam komuni bersama Gereja Ortodoks Timur lainnya.

Sejarah

Revolusi Rusia dan Perang Saudara

Pada awal Februari 1918, pemerintah Soviet Rusia yang dikendalikan Bolshevik memberlakukan Dekret tentang Pemisahan Gereja dan Negara, yang menyatakan mengenai pemisahan antara urusan gereja dengan negara di Rusia. Keputusan dan upaya pejabat Bolshevik untuk mengambil alih properti bangunan dan properti lainnya menyebabkan kebencian yang tajam dari pihak Gereja Ortodoks Rusia dan memicu sejumlah bentrokan yang diiringi kekerasan. Patriark Tikhon sempat mengeluarkan pernyataan yang mengecam para pelaku tindakan tersebut.[7]

Referensi

Pranala luar

Ortodoks Rusia sumber dan literatur