Batalyon Infanteri 751/Raider
Batalyon Infanteri Raider Khusus 751/Vira Jaya Sakti | |
---|---|
Dibentuk | 14 Agustus 1964 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Satuan Elit |
Bagian dari | Kodam XVII/Cenderawasih |
Markas | Sentani, Jayapura |
Moto | Cepat Senyap Tepat |
Situs web | www.kodam17cenderawasih.mil.id |
Batalyon Infanteri Raider Khusus 751/Vira Jaya Sakti atau Yonif Raider Khusus 751/Vira Jaya Sakti adalah Yonif berkualifikasi Raider Kodam XVII/Cenderawasih.
Sebelumnya batalyon ini bernama Yonif 751/Vira Jaya Sakti. Yonif ini diresmikan pada 14 Agustus 1964. Satuan ini bermarkas di Sentani, Jayapura, Papua, dengan Kompi D berkedudukan di Doyo, Kabupaten Jayapura, dan Kompi E di Skamto, Kota Jayapura.
Pada tanggal 4 November 2014 Yonif 751/Vira Jaya Sakti melakukan Latihan Pemantapan Raider Yonif 751/Raider guna melaksanakan tugas Operasi yang bersifat khusus yaitu: Teknik Driil Kontak, Infiltrasi, eksfiltrasi, Mobud, Ralasuntai, Raid Baswan, Raid Penghancuran, yang diikuti 400 orang prajuri dan dibuka langsung Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, SE.[1][2][3]
Sejarah
Awalnya Batalion 751 bermarkas di Manokwari yang personelnya sebagian besar berasal dari Kodam VII/Diponegoro yang mengikuti Operasi Trikora. Batalyon merupakan batalyon pembaharuan dari yonif sebelumnya, yaitu Yonif 641/Tjendrawasih I, ke dalam batalyon ini telah bergabung unsur dari Papua, yaitu para gerilyawan Kasuari/Trikora dan anggota eks-PVK (Papuan Vrywillingers Korp) setelah mereka dididik di Kodam VII/Diponegoro.[4]
Insiden 29 April 2009
Pada tanggal 29 April 2009 sekitar 100 prajurit TNI Angkatan Darat Yonif 751 mengamuk karena hak-haknya dipotong oleh komandannya. Mereka melepaskan tembakan belasan kali ke udara di halaman markas mereka di Jalan Kemiri, Sentani.[5] Sebagai tindak lanjutnya, tiga orang perwira Yonif 751 dicopot jabatannya.[6] Ketiga perwira yang dicopot adalah Komandan Batalyon Letkol Inf Lambok Sihotang, Wakil Komandan Batalyon Mayor Inf Reymon Power Simanjuntak, dan Kepala Seksi Intelejen Batalyion Lettu Inf Simbolon.
Anggota Yonif 751 Tembak mati Komandan OPM
Pada hari Sabtu tanggal 7 Juni 2014, anggota TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII/Cenderawasih yang bertugas di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya berhasil menembak mati Komandan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kontak tembak tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 pagi, di mana pada saat kejadian prajurit TNI sedang berpatroli di wilayah sekitar Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.[7][8][9][10]
Komandan
- Letkol Inf Bayu Purwiyono (1997-1998)⭐⭐⭐
- Letkol Inf Herman Asaribab (2005-2007)⭐⭐⭐
- Letkol Inf Hendi Setiawan (2007-2008)
- Letkol Inf Lambok Sihotang (2008-2009)
- Letkol Inf Tatang Subarna (2009-)⭐
- Letkol Inf Rahman Yadi (2012-2013)
- Letkol Inf Luqman Arief (2013-2014)
- Letkol Inf Al Amin Sarmono (2014-2016)
- Letkol Inf Akmil Satria Martha Yudha (2016-2017)
- Letkol Inf Tunggul Jati (2017-2019)
- Letkol Inf Rofi Irwansyah (2019-2020)
- Letkol Inf Saeri, S.E. (2020-2021)
- Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi (2021-Sekarang)
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
Referensi
- ^ "Latihan Pemantapan Raider Yonif 751/Raider" Website tni.mil.id
- ^ "Jadikan Rakyat Menjadi Saudaramu"[pranala nonaktif permanen] Website kodam17cenderawasih.mil.id
- ^ "Yonif 751/Raider Adalah Prajurit Profesional"[pranala nonaktif permanen]
- ^ http://lama.elsam.or.id/mobileweb/article.php?id=359&lang=in
- ^ Kompas: Prajurit Yonif 751 Mengamuk[pranala nonaktif permanen]
- ^ Jawapos:Panglima TNI Copot Tiga Perwira Batalyon Infanteri 751/BS
- ^ "Anggota TNI Yonif 751 Tembak Mati Komandan OPM" Website tni.mil.id
- ^ "Anggota TNI Yonif 751 Tembak Mati Komandan OPM" Website tribunnews.com
- ^ "Anggota TNI Yonif 751 Tembak Mati Komandan OPM" Website merdeka.com
- ^ "Prajurit TNI Habisi Komandan OPM Timika Wonda" Website merdeka.com