Lompat ke isi

Derbi Super Jawa Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 Oktober 2021 07.30 oleh 114.5.241.46 (bicara)
Super Derbi Jawa Timur
Berkas:Foto bersama pemain Arema dan Persebaya.jpeg
Pemain Arema FC & Persebaya berfoto bersama sebelum pertandingan dalam lanjutan kompetisi Liga 1 2018 tanggal 6 oktober 2018 di Stadion Kanjuruhan.[a]
Arema FC
Arema Indonesia
Persebaya
Nama asliDerbi Jawa Timur
OlahragaSepak bola
LokasiMalang & Surabaya
(Provinsi Jawa Timur)
Tim terlibat
Pertemuan pertama25 Oktober 1992
Persebaya 1–2 Arema Malang
(Piala Utama)
Pertemuan termutakhir18 Februari 2020
Persebaya 4–2 Arema FC
(Piala Gubernur Jatim 2020)
Pertemuan selanjutnya2020
Stadion
Piala
Statistik
Penampilan terbanyakBejo Sugiantoro
Kompetisi reguler
Turnamen
Hasil pasca musimLiga 1 2019
  • Persebaya: peringkat 2
  • Arema: peringkat 9
Kemenangan terbesarPersebaya 6-1 Arema Malang
(Divisi Utama 1996-97)
Pertandingan dengan gol terbanyakPersebaya 6-1 Arema Malang
Catatan
  1. ^ Sesi foto bersama kedua tim sebelum pertandingan antara Arema FC dan Persebaya dalam lanjutan Liga 1 2018 pada tanggal 6 oktober 2018 adalah yang pertama kali dalam sebuah kompetisi resmi, hal itu dilakukan guna untuk meredam atmosfer panas kedua suporter.
Derbi Super Jawa Timur di Surabaya dan Malang
Arema FC
Arema FC
Arema Indonesia
Arema Indonesia
Persebaya
Persebaya
Derbi Super Jawa Timur di Provinsi Jawa Timur
Arema FC
Arema FC
Arema Indonesia
Arema Indonesia
Persebaya
Persebaya
Derbi Super Jawa Timur di Indonesia
Arema FC
Arema FC
Arema Indonesia
Arema Indonesia
Persebaya
Persebaya

Super Derbi Jawa Timur adalah sebuah pertandingan derbi sepak bola antara sesama klub asal provinsi Jawa Timur yaitu Arema FC, Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya, yang pertama kali bertemu sejak tahun 1992. Arema FC, Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya merupakan tiga klub yang berbeda generasi, Arema Malang berdiri tahun 1987 sedangkan Arema FC lahir setelah terjadinya dualisme ditubuh Arema Indonesia dan Persebaya berdiri sejak 1927. Perseteruan antara dua atau tiga tim ini adalah lebih kepada persaingan dan gengsi demi menunjukkan siapa yang terbaik di provinsi Jawa Timur.

Sejarah

Atmosfer pada awal pertemuan pertama antara Arema Malang vs. Persebaya hanya biasa-biasa saja, karena Persebaya dan Arema Malang berada pada habitat yang berbeda, Persebaya yang merupakan tim sepak bola milik pemerintah kota Surabaya berkompetisi di Divisi Utama Perserikatan, sedangkan Arema Malang yang merupakan klub swasta berkompetisi di Galatama.

Awal perseteruan klub sepak bola dua kota bertetangga Surabaya dan Malang ini sebenarnya bukan antara Arema dan Persebaya, karena secara tradisi, pesaing Persebaya di Jawa Timur adalah Persema Malang yang merupakan sesama klub Perserikatan. Sementara saingan Arema sesama klub Galatama adalah NIAC Mitra klub asal Surabaya yang kemudian bertransformasi menjadi Mitra Surabaya.[1]

Kondisi tersebut berubah sejak kompetisi Divisi Utama Perserikatan dan Galatama dilebur menjadi kompetisi Liga Indonesia pada tahun 1994. Pada masa itu, masih ada Persema dan Mitra Surabaya (suksesor NIAC Mitra). Tetapi basis pendukung yang lebih banyak di Persebaya dan Arema membuat persaingan akhirnya mengerucut ke kedua tim tersebut.

Saat prestasi Arema lebih bagus dari prestasi Persema dan ditambah lagi Mitra Surabaya yang akhirnya bubar, suporter Malang dan Surabaya makin fokus mendukung Arema dan Persebaya. Karena panasnya suasana persaingan, ketika kompetisi Liga Indonesia masih menggunakan sistem dua wilayah Timur dan Barat, Arema dan Persebaya sengaja dipisahkan ke wilayah yang berbeda, tujuannya adalah untuk menghindari bentrokan suporter jika terjadi pertandingan antara Arema vs Persebaya.

Ketika kompetisi tak lagi memakai sistem dua wilayah dan kedua tim dapat bertemu secara kandang maupun tandang, guna menghindari gesekan dan bentrok antar suporter, hingga kini peraturan kesepakatan bersama yang dibuat pada tahun 1988 yang melarang kedua suporter untuk saling mengunjungi masih diberlakukan.[2]

Pemain di kedua tim

Berikut adalah pemain sepak bola yang pernah bermain untuk Arema FC maupun Persebaya.[3][4][5]

Catatan:

Arema ke Persebaya

Pemain Arema Persebaya
Indonesia Aji Santoso 1987-1995 1995-1999
Indonesia I Putu Gede 2004-2006 2008
Indonesia Sutaji 2004-2008 1996-1997
Indonesia Ahmad Junaidi 2002-2005 1994-1995, 2002
IndonesiaSuroso 2008-2010 2010
Indonesia Erol Iba 2005-2006 2010-2013
Indonesia Kurnia Sandy 2003-2006 2008-2009
Nigeria Bob Bamidelle 2001-2002 2005
Liberia Anthony Ballah 2006-2007 2007-2009
Pemain Arema FC Persebaya
Chili Patricio Morales 2009 2010
Mali Makan Konaté 2019 2020
Indonesia Muhammad Nasir 2017-2019 2020

Persebaya ke Arema

Pemain Persebaya Arema
Indonesia Erik Setiawan 2002 2008-2009
Indonesia Hamka Hamzah 2000-2003 2016-2017, 2018-2019
Indonesia Ranu T. Sasongko 2004-2006 2008-2009
Indonesia M. Khoiful Ajid 1994-1996 1997-1999
Indonesia Hendro Kartiko 2004-2005 2006-2008
Indonesia Gendut Doni 2004-2005 2005-2006
Pemain Persebaya Arema FC
Australia Andrew Barisić 2011-2012 2012
Makedonia Utara Goran Ganchev 2013 2016
Indonesia Arif Ariyanto 2005-2011 2011- 2012
IndonesiaRiky Kayame 2017-2018 2019

Peristiwa yang mengiringi

Insiden Nurkiman

Pada lanjutan Liga Indonesia musim 1995-96, rombongan Persebaya dalam perjalanan pulang usai dijamu Persema Malang di Stadion Gajayana, Malang. Bus yang ditumpangi pemain Persebaya tiba-tiba dilempari batu oleh suporter tuan rumah.

Nahas bagi Nurkiman. Lontaran batu dari ketapel yang dipakai suporter memecahkan kaca bus dan pecahannya melukai mata kiri Nurkiman. Peristiwa itu akhirnya membuat Nurkiman kehilangan penglihatan buat selamanya dan ia harus pensiun dini sebagai pemain.[6]

Bentrokan 7 Maret 2013

Kejadian pada kamis sore 7 Maret 2013 terjadi luar Stadion Petrokimia, Gresik. 9 remaja beratribut Bonek diserang oleh ratusan Aremania dengan batu dan potongan pipa. Penyerangan itu dilakukan sebelum kick off pertandingan antara Persegres Gresik United vs Arema FC digelar. Dalam insiden itu, satu orang Bonek tewas dan tiga lainya mengalami luka parah. [7]

Kerusuhan 5 Mei 2014

Bentrokan antara Bonek dan Aremania terjadi pada kamis malam tanggal 5 Mei 2014 di Jalan Tol Surabaya-Gresik tepatnya di ruas Tol Simo, Surabaya. ketika itu rombongan Aremania yang hendak pulang kembali ke Malang dari Gresik setelah menonton pertandingan antara Persegres Gresik United melawan Arema FC dihadang oleh ratusan suporter Bonek. Kerusuhan pun tak dapat dihindarkan, dalam kerusuhan ini 18 suporter Aremania mengalami luka-luka dan 3 orang meninggal dunia. Bonek beralasan bahwa penyerangan terhadap Aremania ini adalah balasan atas meninggalnya seorang Bonek pada 7 Maret 2013 yang lalu di Gresik.[8]

Kerusuhan 19 Desember 2015

Kali ini bentrokan antara Aremania dan Bonek kembali terjadi tepatnya di wilayah kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, pada Sabtu pagi 19 Desember 2015. Bentrokan tersebut terjadi ketika rombongan Aremania yang menaiki bus pariwisata melintasi wilayah Sragen dalam perjalanan menuju Sleman, DI Yogyakarta untuk mendukung tim Arema pada lanjutan turnamen Piala Sudirman. Secara kebetulan, rombongan Bonek sebanyak empat truk yang juga hendak menuju Sleman berada di lokasi yang sama.

Kerusuhan pun pecah. Ratusan Bonek melempari bus Aremania dengan batu. Insiden ini menyebabkan 3 orang meninggal dunia, dua orang Aremania dan seorang pengemudi mobil yang memakai atribut Aremania.[9]

Rekor pertemuan

Rekor pertemuan kedua tim dihitung untuk semua kompetisi (Liga, Turnamen resmi, turnamen pra-musim) termasuk saat kedua-dua tim tersebut sama-sama mengalami masalah dualisme.

Kompetisi Tanggal Tuan rumah Skor Stadion
Piala Utama 1992[a] 25 Oktober 1992[i] Persebaya 2-1 Andi Mattalatta, Makassar[b]
Liga Dunhill 1994-95 29 Maret 1995 Arema Malang 1-0 Gajayana
30 April 1995 Persebaya 3-2 Gelora 10 November
Liga Dunhill 1995-96
-
Persebaya 3-0 Gelora 10 November
-
Arema Malang 3-0 Gajayana
Liga Kansas 1996-97 19 Februari 1997 Arema 1-1 Gajayana
26 Maret 1997 Persebaya 6-1 Gelora 10 November
Liga Kansas 1997-98 16 November 1997 Persebaya 0-0 Gelora 10 November
12 April 1998 Arema Malang 0-0 Gajayana
Liga Bank Mandiri 1999-2000 19 Maret 2000 Persebaya 1-0 Gelora 10 November
10 Mei 2000 Arema Malang 1-0 Gajayana
Liga Bank Mandiri 2001 18 Januari 2001 Persebaya 1-0 Gelora 10 November
18 Juli 2001 Arema Malang 1-0 Gajayana
Piala Gubernur Jawa Timur I 2002 22 Desember 2002[ii] Arema Malang 1-2 Gelora Delta, Sidoarjo
Piala Indonesia 2006 1 September 2006 Arema Malang 1-0 Kanjuruhan
Liga Djarum 2007 13 Februari 2007 Arema Malang 2-1 Kanjuruhan
30 Desember 2007 Persebaya 1-1 Gelora 10 November
Djarum ISL 2009-10 16 Januari 2010 Persebaya 2-0 Gelora 10 November
21 Februari 2010 Arema 1-0 Kanjuruhan
Liga Primer Indonesia 2012 4 Maret 2012 Persebaya 1927[c] 2-1 Gelora Bung Tomo
14 Juli 2012 Arema IPL[d] 2-1 Gajayana
Piala Gubernur Jatim 2012 28 Desember 2012 Arema ISL[e] 1-0 Kanjuruhan
Liga Primer Indonesia 2013 23 Juni 2013 Arema IPL 2-1 Gajayana
Final Piala Gubernur Jatim 2013[iii] 24 Desember 2013 Persebaya 0-1 Bumimoro, Surabaya
Semifinal SCM Cup 2015[iv] 25 Januari 2015 Arema 1-0 Jakabaring, Palembang
Piala Gubernur Kaltim 2018 2 Maret 2018 Arema FC 2-0 Palaran, Samarinda
Gojek Liga 1 2018 6 Mei 2018 Persebaya 1-0 Gelora Bung Tomo
6 Oktober 2018 Arema FC 1-0 Kanjuruhan
Final piala presiden 2019 leg-1 9 April 2019 Persebaya 2-2 Gelora Bung Tomo
Final piala presiden 2019 leg-2[v] 12 April 2019 Arema FC 2-0 Kanjuruhan
Shopee Liga 1 2019 15 Agustus 2019 Arema FC 4-0 Kanjuruhan
12 Desember 2019 Persebaya 4-1 Batakan, Balikpapan
Piala Gubernur Jatim 2020 18 Februari 2020 Persebaya 4-2 Soeprijadi, Blitar

Prestasi

Kompetisi Arema FC Arema Persebaya
Domestik
Liga[f] 1 - 2
Divisi Satu/Liga 2 1 - 3
Piala Presiden 2 - -
Piala Indonesia 2 - -
Piala Menpora 1 - -
Inter Island Cup (dihentikan) 1 - -
Piala Utama (dihentikan) 90 2 1
Galatama-Perserikatan 5 5 4
Agregat 103 7 10

Catatan kaki

  1. ^ Piala Utama merupakan turnamen baru yang diciptakan oleh PSSI pada tahun 1990, Kompetisi ini mempertemukan masing-masing empat klub terbaik dari dua kompetisi PSSI yaitu Galatama dan Perserikatan.
  2. ^ PSM Makassar sebagai tuan rumah group A Piala Utama 1992
  3. ^ Persebaya 1927 adalah klub Persebaya yang diketuai Saleh Ismail Mukadar, klub di era dualisme Persebaya dan merupakan klub Persebaya Surabaya saat ini.
  4. ^ Arema IPL adalah klub Arema dibawah PT Arema Indonesia pimpinan M. Nur dan merupakan embrio klub Arema Indonesia yang bermain di Liga 3 saat ini.
  5. ^ Arema ISL adalah klub Arema dibawah pimpinan Rendra Kresna dan merupakan cikal bakal klub Arema FC saat ini.
  6. ^ Dihitung mulai kompetisi Liga Indonesia 1994

Lihat juga

Referensi

  1. ^ "Arema vs Persebaya: persaingan abadi". bola.com. Diakses tanggal 30/09/2019. 
  2. ^ "Larangan awaydays kedua suporter tetap berlaku". jawapos.com. 8 April 2019. Diakses tanggal 30/09/2019. 
  3. ^ Pemain yang pernah membela Persebaya dan Arema. Emosijiwaku.com. 8 April 2019. Diakses tanggal 30/09/2019.
  4. ^ Pemain berlabel timnas yang pernah bermain untuk Arema dan Persebaya. Bolasport.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
  5. ^ Pemain asing yang pernah bermain untuk Arema dan Persebaya. Bolasport.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
  6. ^ Kisah tragis mantan pemain Persebaya. bola.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
  7. ^ Bonek bentrok dengan Aremania, 1 tewas Diarsipkan 2019-06-21 di Wayback Machine.. surabayapagi.com. 9 Maret 2013. Diakses tanggal 30/09/2019.
  8. ^ Bonek vs Aremania, 3 orang meninggal dunia. simomot.com. 6 Juni 2014. Diakses tanggal 30/09/2019.
  9. ^ Bonek vs Aremania di Sragen, 2 tewas. merdeka.com. Diakses tanggal 30/09/2019
  1. ^ Pertemuan pertama Arema vs Persebaya. vamosarema.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
  2. ^ Group A piala gubernur Jatim 2002: Persebaya kalahkan Arema 2-1. vamosarema.com. Diakses tanggal 30/09/2019
  3. ^ Kalahkan Persebaya, Arema juara piala Gubernur Jatim 2013. liputan6.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
  4. ^ Semifinal SCM Cup 2015: Arema 1-0 Persebaya. bisnis.com. 26 Januari 2016. Diakses tanggal 30/09/2019.
  5. ^ Kalahkan Persebaya, Arema angkat Piala Presiden di Kanjuruhan. detik.com. Diakses tanggal 30/09/2019.

Pranala luar