MNC Asia Holding
MNC Corporation MNC Group | |
Sebelumnya | Bhakti Investama (2 November 1989-28 Agustus 2013) |
Publik | |
Kode emiten | IDX: BHIT |
Industri | Konglomerat |
Didirikan | 2 November 1989 (sebagai Bhakti Investama) 28 Agustus 2013 (sebagai MNC Investama/MNC Corporation) |
Pendiri | Hary Tanoesoedibjo |
Kantor pusat | MNC Financial Center Lantai 21, Jalan Kebon Sirih Raya No. 21-27, Kebon Sirih, Jakarta 10340, Indonesia |
Tokoh kunci | Hary Tanoesoedibjo (Komisaris Utama) Liliana Tanaja Tanoesoedibjo (Komisaris) Darma Putra (Direktur Utama) |
Produk | Media Properti Infrastruktur Sumber daya alam Transportasi |
Jasa | Keuangan |
Anak usaha | MNC Media MNC Financial Services MNC Land |
Situs web | www |
PT MNC Investama Tbk [butuh rujukan] (IDX: BHIT) (sebelumnya bernama PT Bhakti Investama Tbk) atau lebih dikenal dengan nama MNC Corporation atau MNC Group merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang media, finansial, properti, sumber daya alam, dan transportasi yang berpusat di Jakarta, Indonesia, didirikan pada 2 November 1989. Perusahaan ini memegang mayoritas kepemilikan saham Global Mediacom (sebelumnya bernama Bimantara Citra), MNC Financial Services (sebelumnya bernama Bhakti Kapital Indonesia), dan MNC Land (sebelumnya bernama Kridaperdana Indahgraha dan Global Land Development).[1]
Sejarah
Bhakti Investama didirikan di Surabaya pada tanggal 2 November 1989 oleh Hary Tanoesoedibjo dengan nama Bhakti Investama. Perusahaan ini awalnya hanya berfokus pada jasa sekuritas. Kemudian memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta pada tahun 1990. Relokasi Perusahaan ke Jakarta membawa peluang yang lebih besar untuk mengembangkan usaha sesuai dengan pasar modal berkembang. Modal yang digunakan dalam pendirian PT Bhakti adalah Rp 64 juta.[2]
Pada tahun 1994, Perusahaan memperluas cakupan usahanya untuk memasukkan perdagangan efek dan perantara pedagang efek, penasihat investasi, manajer investasi, penjamin emisi, originasi dan sindikasi, penasihat keuangan dan jasa riset, serta merger dan akuisisi, diikuti oleh peluncuran reksa dana produk.
Pada tanggal 24 November 1997, perusahaan resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia). IPO ini berhasil meraup dana Rp 80 miliar.[3] Hary Tanoe dikenal cukup pintar menarik dana dari berbagai pihak. Tercatat, HT sempat menggandeng Titiek Soeharto dan George Soros sebagai pemegang saham minoritas di PT Bhakti Investama, walaupun keduanya tidak lama.[4]
Di awal 2000-an, PT Bhakti Investama bisa dibilang merupakan perusahaan yang paling mengejutkan di pasar saham. Pada saat itu, Bhakti banyak terlibat dalam pembelian banyak perusahaan, seperti Astra Internasional (3%), PT Bentoel Prima (75%), PT Indomarco Prismatama (51%), PT Salim Oleochemical (100%) dan yang paling utama adalah PT Bimantara Citra.[5] Semua perusahan itu, kemudian banyak dilepas, termasuk banyak anak usaha Bimantara. Menurut HT, ketika ia masuk Bimantara, ia ditawari langsung oleh Bambang Trihatmodjo untuk membeli sahamnya sebesar 25%, dan langsung dibelinya dengan dana sendiri.[6]
Keberhasilan Bhakti dalam membeli banyak perusahaan ini sempat menimbulkan pertanyaan. Selain rumor dari George Soros, ada juga rumor bahwa dibelakang Bhakti ada keluarga Cendana ataupun Salim Group.[7] Namun, Hary Tanoe mengaku bahwa ia hanya memanfaatkan situasi ekonomi saat itu untuk menarik banyak investor sebesar-besarnya, dan keberhasilannya lebih disebabkan usahanya yang bisa menyehatkan perusahaan-perusahaan yang ia beli. Kemudian, ia menjual perusahaan yang sudah lebih baik itu kepada pemilik baru dengan harga mahal.[8][9] Dari akuisisi inilah, Hary Tanoe membangun bisnis utamanya, yang dari awalnya di bidang keuangan, kini meluas ke berbagai sektor, terutama media massa. Ketertarikan Hary pada industri media bermula saat ia melihat kinerja stasiun televisi Bimantara, RCTI.[10] Setelah cukup mapan di media, Hary juga mengembangkan bisnis properti dan keuangan.
Di bawah kepemimpinan, pendiri, sekaligus Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Perseroan saat ini berfokus pada 3 (tiga) investasi strategis yaitu media, jasa keuangan, properti, serta 1 (satu) bisnis pendukung yang masih terkait dengan bisnis inti di sektor jasa keuangan, yaitu investasi keuangan.
Komposisi kepemilikan saham
Komposisi kepemilikan saham MNC Corporation periode akhir Desember 2020 adalah:
Pemegang Saham | Jumlah Saham | Persentase Kepemilikan (%) |
---|---|---|
HT Investment Development Ltd | 13.238.835.716 | 25,84 |
Caravaggio Holdings Ltd | 8.321.109.800 | 11,68 |
New Ascent Ltd | 7.431.267.600 | 10,43 |
PT Bhakti Panjiwira | 5.262.220.112 | 7,39 |
Komisaris dan Direksi | ||
Hary Tanoesoedibjo (Komisaris Utama) | 2.166.568.300 | 4,23 |
Liliana Tanoesoedibjo (Komisaris) | 90.762.000 | 0,18 |
Angela Tanoesoedibjo (Komisaris) | 52.360.300 | 0,10 |
Darma Putra (Direktur Utama) | 29.359.100 | 0,06 |
Tien (Direktur) | 26.886.800 | 0,06 |
Henry Suparman (Direktur) | 16.180.500 | 0,03 |
Natalia Purnama (Direktur) | 7.457.000 | 0,01 |
Jiohan Sebastian (Direktur) | 1.000.000 | 0,00 |
Susanty Tjandra Sanusi (Wakil Direktur Utama) | 300.000 | 0,00 |
Valencia Herliani Tanoesoedibjo (Komisaris) | 160.000 | 0,00 |
Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) | 19.877.357.414 | 38,81 |
Jumlah | 51,228,749,338 | 100 |
Ditambah: Saham diperoleh kembali | 710.386.246 | |
Jumlah | 51.939.135.584 |
Anak perusahaan
Berikut ini anak usaha BHIT, dari laporan keuangan 2020:[11][12][13]
Media: PT Global Mediacom Tbk
- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)
- PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
- PT RCTI Satu
- PT RCTI Dua
- PT RCTI Tiga
- PT RCTI Empat
- PT RCTI Lima
- PT RCTI Enam
- PT RCTI Tujuh
- PT RCTI Delapan
- PT RCTI Sembilan
- PT RCTI Sepuluh
- PT RCTI Sebelas
- PT RCTI Duabelas
- PT RCTI Tigabelas
- PT RCTI Empatbelas
- PT RCTI Limabelas Aceh
- PT RCTI Enambelas
- PT RCTI Gorontalo
- PT MNC Televisi Indonesia (MNCTV)
- PT TPI Satu
- PT TPI Dua
- PT TPI Tiga
- PT TPI Empat
- PT TPI Lima
- PT TPI Enam
- PT TPI Tujuh
- PT TPI Delapan
- PT TPI Sembilan
- PT TPI Sepuluh
- PT TPI Sebelas
- PT TPI Lintas Ambon
- PT TPI Lintas Babel
- PT TPI Lintas Bengkulu
- PT TPI Lintas Jember
- PT TPI Lintas Kalteng
- PT TPI Lintas NTB
- PT Global Informasi Bermutu (GTV)
- PT GTV Satu
- PT GTV Dua
- PT GTV Tiga
- PT GTV Empat
- PT GTV Lima
- PT GTV Enam
- PT GTV Tujuh
- PT GTV Delapan
- PT GTV Sembilan
- PT GTV Sepuluh
- PT GTV Aceh
- PT GTV Ambon
- PT GTV Babel
- PT GTV Balikpapan
- PT GTV Batam
- PT GTV Bengkulu
- PT GTV Cirebon
- PT GTV Garut
- PT GTV Jember
- PT GTV Kendari
- PT GTV Kupang
- PT GTV Madiun
- PT GTV Mataram
- PT GTV Palangkaraya
- PT GTV Palu
- PT GTV Purwokerto
- PT GTV Sukabumi
- PT GTV Sumedang
- PT GTV Tegal
- PT MNC Televisi Network (iNews)
- PT Deli Media Televisi
- PT Global Telekomunikasi Terpadu
- PT Media Semesta Sumatera
- PT Media Semesta Bangka
- PT Media Semesta Lampung
- PT Media Semesta Jakarta
- PT Media Semesta Jabar
- PT Media Semesta Matahari
- PT Media Semesta Bali
- PT Media Semesta Nusa
- PT Media Semesta Kalimantan
- PT Media Semesta Sulawesi
- PT Media Semesta Makassar
- PT Media Semesta Permata
- PT Tivi Bursa Indonesia (IDX Channel)
- PT Semesta Aceh Televisi
- PT Semesta Alam Televisi
- PT Semesta Bumi Televisi
- PT Semesta Esa Televisi
- PT Semesta Indah Televisi
- PT Semesta Kalimantan Televisi
- PT Semesta Matahari Televisi
- PT Semesta Mutiara Televisi
- PT Semesta Permata Televisi
- PT Semesta Pesona Televisi
- PT Semesta Sulawesi Televisi
- PT Semesta Sumatera Televisi
- PT Semesta Televisi Jakarta
- PT Lampung Media Televisi
- PT Indonesia Musik Televisi
- PT Visi Citra Mitra Mulia
- PT Bali Music Channel
- PT Sun Televisi Makassar
- PT Manado Semesta Televisi
- PT MNC Networks (MNC Radio Networks)
- PT Radio Trijaya Shakti (MNC Trijaya FM)
- PT Radio Prapanca Buana Suara
- PT Radio Mancasuara
- PT Radio Swara Caraka Ria
- PT Radio Efkindo
- PT Radio Tjakra Awigra
- PT Radio Arief Rahman Hakim (Global Radio Jakarta)
- PT Mediawisata Sariasih (Global Radio Bandung)
- PT Radio Sabda Sosok Sohor (V Radio)
- PT Radio Suara Monalisa (RDI)
- PT Radio Trijaya Shakti (MNC Trijaya FM)
- PT MNI Global
- PT MNI Publishing
- PT MNI Entertainment (Just for Kids, HighEnd)
- PT MNC Portal Indonesia (MNC Portal)
- PT MNC Okezone Networks (Okezone.com)
- PT Media Nusantara Informasi (Koran Sindo)
- PT Media Nusantara Dinamis (Sindonews.com)
- PT Manado Nusantara Informasi
- PT iNews Digital Indonesia (iNews.id)
- PT MNC Studios International Tbk
- PT Mediate Indonesia
- PT Multi Media Integrasi
- PT MNC Pictures
- PT MNC Indonesia Realti
- PT Star Media Nusantara
- PT Sinar Cipta Musikindo
- PT MNC Records (Hits Records)
- PT Suara Mas Abadi (Star Hits)
- PT Swara Bintang Abadi
- PT MNC Infotainment Indonesia (Star Pro)
- PT MNC Film Indonesia
- PT Asia Media Productions
- PT MNC Lisensi Internasional
- PT Blockbuster Media Visual
- PT Mediate Indonesia
- PT MNC Digital Indonesia (RCTI+)
- PT MNC Metube Indonesia (d.h. meTube)
- MNC International Middle East Limited
- Linktone International Limited
- PT MNC Media Utama
- PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
- PT MNC GS Homeshopping (M Shop)
- PT MNC Vision Networks Tbk
- PT MNC Sky Vision Tbk (MNC Vision)
- PT Media Citra Indostar
- PT Mitra Operator Lokal
- PT Digital Vision Nusantara (K-Vision)
- PT Asia Vision Network
- PT Nusantara Vision
- PT MNC Sky Vision Tbk (MNC Vision)
- PT Infokom Elektrindo (Infokom)
- PT Telesindo Media Utama
- Universal Media Holding Corporation
- Global Mediacom International Ltd
- MNC International Limited
- MNC Media Investment Ltd
- MNC e-Commerce Ltd
- PT MNC Aladin Indonesia (Mister Aladin)
- PT Holiawisata Indah (MNC Travel)
- PT Nusantara Sarana Outlet (The F Thing)
- MNC International Limited
Keuangan: PT MNC Kapital Indonesia Tbk
- PT Bank MNC Internasional Tbk
- PT MNC Finance
- PT MNC Guna Usaha Indonesia
- PT MNC Sekuritas
- PT MNC Asset Management
- PT MNC Asuransi Indonesia
- PT MNC Life Assurance
- PT MNC Teknologi Nusantara
- PT Flash Mobile
- Winfly Ltd
- PT Medan Nusantara Propertindo
- PT Riau Nusantara Propertindo
- PT Bandung Nusantara Propertindo
- PT Semarang Nusantara Propertindo
- PT Makassar Nusantara Propertindo
- PT Surabaya Nusantara Propertindo
- PT Palembang Nusantara Propertindo
- PT Yogyakarta Nusantara Propertindo
Transportasi dan infrastruktur: PT Global Transport Services
- PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (7%)
- PT MNC Infrastruktur Utama
Pertambangan: PT MNC Energi
- PT Nuansacipta Coal Investment
- PT MNC Griya Prima
- PT Griya Usaha Permai
- PT Samarinda Properti Mandiri
- PT Aneka Griya Abadi
Properti: PT MNC Land Tbk (17%)
- PT MNC Land Lido
- PT MNC Wahana Wisata
- PT MNC Lido Resort
- PT MNC Lido Hotel
- PT GLD Property
- PT Nusadua Graha International
- Shorewood Holding Ltd.
- SC Properties (SIN) Pte. Ltd.
- PT MNC Land Bali
- PT MNC Land Surabaya
- PT MNC Graha Surabaya
- PT MNC Graha Bali
- PT Global Jasa Sejahtera
- PT BSR Indonesia
- PT Sentra Rasa Nusantara
Anak Usaha BHIT Lainnya
- Bhakti Investama International Limited, Dubai
- Bhakti Investama International Limited, Cayman Islands
Yayasan
Catatan: yayasan di bawah ini bukan anak usaha dari PT MNC Investama Tbk, akan tetapi seringkali dianggap bagian MNC Group.
- Yayasan Jalinan Kasih
- Yayasan Peduli Pesantren
- Yayasan Hary Tanoesoedibjo
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi MNC
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan MNC
- Yayasan Anugerah Musik Indonesia
- Yayasan Miss Indonesia
Bekas anak usaha
Kebanyakan anak usaha dibawah ini diakuisisi pada awal 2000-an, misalnya dari BPPN atau skema obligasi. Kemudian, karena Hary Tanoe ingin fokus ke bisnis media atau sekedar berinvestasi, maka kemudian perusahaan ini dijual kembali.
- PT Bentoel International Investama Tbk (75%), dilepas pada 2001[14]
- PT Cipta Aneka Selaras (33,5%), dilepas pada 2001[15]
- PT Agis Tbk (40%), dilepas pada 2006
- PT Citra Marga Nusaphala Persada (9%)[16]
- 3% saham di PT Astra Internasional Tbk, dilepas pada 2001.[17]
- PT Indomarco Prismatama (51%)
- PT Centralindo Pancasakti Cellular (2001-2004)
- PT Salim Oleochemical[18]
Sedangkan perusahaan berikut ini, pada laporan keuangan 2020, sudah tidak tercatat lagi dimiliki BHIT.[11]
- PT MNC Finansindo
- PT Global Niaga Sentosa
- PT Sejahtera Bangun Bangsa
Direksi dan Komisaris
Daftar direktur utama
No. | Nama | Awal jabatan | Akhir jabatan |
---|---|---|---|
1 | Hary Tanoesoedibjo | 1989 | 2002 |
2 | Hary Djaja | 2002 | 2009 |
3 | Hary Tanoesoedibjo | 2009 | 2016 |
4 | Darma Putra | 2016 | sekarang |
Direksi saat ini
Struktur Direksi MNC Corporation saat ini adalah sebagai berikut:
No. | Nama | Jabatan | Awal Menjabat |
---|---|---|---|
1 | Darma Putra | Direktur Utama | 30 September 2016 |
2 | Susanty Tjandra Sanusi | Wakil Direktur Utama Direktur Independen |
30 April 2014 2 Mei 2013 |
3 | Tien | Direktur | 30 April 2014 |
4 | Natalia Purnama | Direktur | 30 April 2014 |
5 | Jiohan Sebastian | Direktur | 30 April 2014 |
6 | Henry Suparman | Direktur | 30 April 2014 |
7 | Mashudi Hamka | Direktur | 27 Juni 2018 |
Komisaris saat ini
Struktur Dewan Komisaris MNC Corporation saat ini adalah sebagai berikut:
No. | Nama | Jabatan | Awal Menjabat |
---|---|---|---|
1 | Hary Tanoesoedibjo | Komisaris Utama | 30 September 2016 |
2 | Liliana Tanoesoedibjo | Komisaris | 19 Juni 2009 |
3 | Valencia H. Tanoesoedibjo | Komisaris | 23 Juni 2017 |
4 | Kardinal A. Karim | Komisaris Independen | 27 Juli 2015 |
5 | Ricky Herbert P. Sitohang | Komisaris Independen | 27 Juni 2018 |
Galeri logo
-
Logo Bhakti Investama (1989-2007)
-
Logo Bhakti Investama (2007-2013)
-
Logo MNC Corporation (2013-2014)
-
Logo MNC Corporation (2014-19 Mei 2015)
-
Logo MNC Corporation (20 Mei 2015-sekarang)
-
Logo MNC Group (2014-19 Mei 2015)
-
Logo MNC Group (20 Mei 2015-sekarang)
Referensi
- ^ "Bhakti Investama Resmi Menjadi MNC Investama". economy.okezone.com. Diakses tanggal 25 Mei 2017.
- ^ Bermodal Rp64 Juta, Hary Tanoe Beberkan Rahasia Kesuksesan Bisnisnya
- ^ Hary Tanoe: Anomali Ekonomi Justru Memberi Keuntungan Besar
- ^ Jejak Politik Para Saudagar Media
- ^ Ekonomi Politik Media Penyiaran
- ^ Mengapa Orang Masih Mengira yang Lain?
- ^ Salim Tidak Membonceng Bhakti Masuk Bimantara
- ^ Mengapa Orang Masih Mengira yang Lain?
- ^ Hary Tanoe: Anomali Ekonomi Justru Memberi Keuntungan Besar
- ^ Hary Tanoe Bantah Kekayaannya Warisan Keluarga Cendana
- ^ a b Lapkeu BHIT Q3 2020
- ^ Lapkeu IATA Juni 2020
- ^ Lapkeu KPIG Q3 2020
- ^ Gamma, Volume 3,Masalah 6-14
- ^ Ekonomi Politik Media Penyiaran Hlm 28-29
- ^ Lapkeu BHIT 2006
- ^ Bhakti Group: expanding fast through acquisition. (CONGLOMERATION).
- ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 18 -Volume 13,Masalah 25