Lompat ke isi

Pembayaran bergerak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pembayaran bergerak (bahasa Inggris: mobile payment) adalah sarana pembayaran nontunai dengan menggunakan perangkat ponsel cerdas yang memanfaatkan berbagai media teknologi nirkabel seperti kode QR, NFC, dan kode OTP.[1] Pembayaran bergerak merupakan metode pembayaran alternatif dari sistem pembayaran tradisional dengan uang tunai, cek, atau kartu kredit sebagai media pembayarannya. Pembayaran bergerak juga disebut sebagai niaga seluler, dompet seluler, uang seluler, dan perbankan bergerak, umumnya mengacu kepada layanan pembayaran yang dioperasikan berdasarkan peraturan keuangan masing-masing negara dan dilakukan melalui perangkat seluler.[2] Pembayaran bergerak juga disebut sebagai pembayaran seluler.[3]

Untuk bisa menggunakan dan memanfaatkan fasilitas pembayaran bergerak, diperlukan uang digital (e-wallet). Di tingkat global, banyak aplikasi pembayaran bergerak, seperti PayPal, Google Wallet, Paypass Master Card, dan ZipPay. Sementara di tingkat lokal, terdapat beberapa nama yang populer, seperti Dompetku, TCASH, FlexiCash, Tunai milik XL, Mandiri e-Cash, Rekening Ponsel, GoPay, OVO, DANA, dan DokuPayAcces.[4]

Sejarah

Contoh pertama pembayaran bergerak terjadi pada tahun 1997 ketika Coca-Cola memperkenalkan sejumlah mesin jual otomatis dengan pelanggan dapat melakukan pembelian seluler. Pelanggan akan mengirim SMS ke mesin jual otomatis untuk mengatur pembayaran dan mesin kemudian akan menjual produknya.[5]

Garis waktu perkembangan pembayaran bergerak di dunia sebagai berikut:[6]

  • 1997 – Coca-Cola memperkenalkan pembelian via SMS di mesin jual otomatis tertentu. ExxonMobil mulai menerima pembayaran melalui Speedpass, yang menggunakan teknologi RFID sehingga pelanggan dapat menggesek dan membayar langsung di pom bensin.
  • 1998 – PayPal didirikan.
  • 1999 – Tiket film dapat dibeli menggunakan ponsel tertentu.
  • 2001 – Perdagangan seluler mencapai $2,4 miliar di seluruh dunia. Domino's Pizza mulai menerima pesanan melalui ponsel.
  • 2003 – 95 juta pengguna di seluruh dunia melakukan pembelian dengan ponsel mereka.
  • 2004 – SMS digunakan untuk memberikan donasi kepada organisasi nirlaba.
  • 2005 – Nokia meluncurkan ponsel berkemampuan NFC pertama.
  • 2009 – Pasar pembayaran bergerak mencapai $69 miliar dalam penjualan. Square memulai layanan.
  • 2010 – Seorang pengguna eBay membeli Mercedes-Benz seharga $240.000 melalui ponsel cerdas.
  • 2014 – Apple memperkenalkan Apple Pay.
  • 2015 – Android Pay dan Samsung Pay diperkenalkan.

Perkembangan pembayaran bergerak di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2007 dengan diluncurkannya aplikasi Telkomsel Cash (TCASH) oleh PT Telkomsel Indonesia. Kemudian pada tahun 2008 diluncurkan sebuah aplikasi Dompetku dan dari tahun 2010 sampai sekarang sudah banyak diluncurkan aplikasi pembayaran bergerak.[7] TCASH kemudian berganti nama menjadi LinkAja terhitung sejak 22 Februari 2019.[8]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Ibnu Ismail (8 Maret 2021). "Mobile Payment: Pengertian dan Tren Mobile Payment di Indonesia". Accurate. Diakses tanggal 26 November 2021. 
  2. ^ "What is Mobile Payment". IGI Global. Diakses tanggal 27 November 2021. 
  3. ^ Tanayastri Dini Isna (24 Januari 2019). "Mengenal Tren Penggunaan Layanan Pembayaran Seluler". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 27 November 2021. 
  4. ^ "Mobile Payment Kian Ngetren". Indonesia.go.id. 18 Juni 2019. Diakses tanggal 27 November 2021. 
  5. ^ "History of Mobile & Contactless Payment Systems". NFC. Diakses tanggal 27 November 2021. 
  6. ^ "The History of Mobile Pay". Electronic Merchant Services(EMS). 21 Juli 2017. Diakses tanggal 27 November 2021. 
  7. ^ Ar Rasyid, Rayhan; Sunarya, Erry; M Ramdan, Asep (30 Juni 2020). "Analisis Minat Menggunakan Mobile Payment Dengan Pendekatan Technology Accpetance Model Pada Pengguna Link Aja Sukabumi". HIRARKI: Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis. 2 (2): 116―125. doi:10.30606/hirarki.v2i2.387. ISSN 2684-8503. Diakses tanggal 26 November 2021. 
  8. ^ "TCASH Efektif Berubah Menjadi LinkAja pada 22 Februari 2019". Telkomsel. 22 Februari 2019. Diakses tanggal 27 November 2021.