Lompat ke isi

Dirgantara Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Januari 2022 07.27 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Merapikan, akan saya coba lengkapi di lain waktu)
PT Dirgantara Indonesia
Perseroan terbatas
IndustriDirgantara dan Pertahanan
DidirikanPT Industri Pesawat Terbang Nurtanio
Jakarta, Indonesia
23 Agustus 1976

PT Industri Pesawat Terbang Nusantara
Jakarta, Indonesia
11 Oktober 1985

PT Dirgantara Indonesia
Bandung, Indonesia
24 Agustus 2000
Kantor pusat,
Indonesia
Tokoh kunci
Elfien Goentoro
ProdukPesawat komersial
Pesawat militer
Komponen pesawat
Servis pesawat
Pertahanan
Karyawan
4.400 (2017)
IndukLen Industri
Anak usahaIPTN North America, Inc
PT Nusantara Turbin & Propulsi
PT General Electric Turbine Service
Situs webindonesian-aerospace.com

PT Dirgantara Indonesia (atau biasa disingkat menjadi PTDI) adalah produsen pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat. Dirgantara Indonesia juga menjadi subkontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, General Dynamics, Fokker dan lain sebagainya. Dirgantara Indonesia pernah mempunyai karyawan sampai 16.000 orang. Karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Dirgantara Indonesia pun melakukan rasionalisasi karyawannya hingga menjadi berjumlah sekitar 4.000 orang. Karena dinilai tidak mampu membayar kompensasi dan manfaat pensiun dan jaminan hari tua kepada mantan karyawannya, perusahaan inipun sempat dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 4 September 2007.[1] Namun pada tanggal 24 Oktober 2007, keputusan pailit tersebut dibatalkan.[2]

Perusahaan ini didirikan pada 26 April 1976 dengan nama "PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio" dan BJ Habibie sebagai direktur utama pertama. Nama perusahaan ini kemudian diubah menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada tanggal 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, nama perusahaan ini kembali diubah menjadi seperti sekarang pada tanggal 24 Agustus 2000.

Sikumbang, pesawat era Nurtanio

Sejarah awal

BJ Habibie, Bapak Industri Pesawat Modern Indonesia
Nurtanio, Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia

LAPIP

Kependekan dari Lembaga Persiapan Industri Penerbangan diresmikan pada 16 Desember 1961, dibentuk oleh KASAU untuk mempersiapkan Industri Penerbangan yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan penerbangan nasional Indonesia

Sehubungan dengan ini LAPIP pada tahun 1961 menandatangani perjanjian kerjasama dengan CEKOP (industri pesawat terbang Polandia) untuk membangun sebuah industri pesawat terbang di Indonesia.

Kontrak dengan CEKOP:

  • Membangun gedung untuk fasilitas manufaktur pesawat terbang
  • Pelatihan SDM
  • Memproduksi PZL-104 Wilga di bawah lisensi sebagai Gelatik

Gelatik

Pesawat Gelatik diproduksi sebanyak 44 unit, dipergunakan sebagai pesawat terbang pertanian, transpor ringan, dan aero-club

LIPNUR

Pada tahun 1965 Berdiri KOPELAPIP (Komando Pelaksana Industri Pesawat Terbang) dan PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari melalui Dekret Presiden. Setelah pada tahun 1966 Nurtanio meninggal, Pemerintah menggabungkan KOPELAPIP dan PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari menjadi LIPNUR kependekan dari Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio untuk menghormati kepeloporan almarhum Nurtanio.

Kemudian setelah itu datanglah BJ Habibie yang mengubah LIPNUR menjadi IPTN yang dikemudian hari sempat tercatat sebagai industri pesawat terbang termaju di negara berkembang.

Tahun 2012 merupakan momen kebangkitan Dirgantara Indonesia. Pada awal 2012 Dirgantara Indonesia berhasil mengirimkan 4 pesawat CN235 pesanan Korea Selatan. Selain itu Dirgantara Indonesia juga sedang berusaha menyelesaikan 3 pesawat CN235 pesanan TNI AL, dan 24 Heli Super Puma dari Eurocopter.

Selain beberapa pesawat tersebut Dirgantara Indonesia juga sedang menjajaki untuk membangun pesawat C295 (CN235 versi jumbo) dan N219, serta kerja sama dengan Korea Selatan dalam membangun pesawat tempur siluman KFX. Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Len Industri, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan.[3]

Produksi

Pesawat Sayap Tetap

Komponen pesawat

Perusahaan ini memproduksi sejumlah komponen untuk digunakan oleh produsen pesawat terbang lain, yakni:

Helikopter

Lainnya

Direktur Utama

Berikut adalah daftar Direktur Utama IPTN/Dirgantara Indonesia:

Rencana Bisnis

PT Dirgantara Indonesia akan memasuki bisnis pesawat komersial dengan memproduksi N219, jika N219 sudah beroperasi dan sudah mendapatkan sertifikasi Dirgantara Indonesia akan mengembangkan dan memproduksi pesawat berpenumpang 50 orang.[14]

PT Dirgantara Indonesia akan mengirimkan sekitar 300 tenaga ahli ke Korea Selatan dalam kerjasama pembuatan pesawat tempur KFX grade 4.5. Rencananya pesawat tempur tipe 4.5 ini akan setingkat di atas F16 yang masih pada tipe 4. Nantinya lima prototype yang menjadi buatan bersama salah satunya akan dibuat di PT Dirgantara Indonesia, Bandung.[15]

Referensi

  1. ^ "PT DI Dipailitkan Pemerintah Kasasi" Diarsipkan 2007-09-29 di Wayback Machine., Kompas, 5 September 2007
  2. ^ "Pailit PT DI Dibatalkan"[pranala nonaktif permanen], Kompas, 25 Oktober 2007
  3. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2022" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik indonesia. Diakses tanggal 19 Januari 2022. 
  4. ^ Liputan6.com. "Nurtanio, Nama dari Jokowi untuk Pesawat N219 Buatan Anak Bangsa". liputan6.com. Diakses tanggal 2017-11-28. 
  5. ^ "Penjelasan Jokowi Soal Pemberian Nama Pesawat N219". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2017-11-28. 
  6. ^ "N-219". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2017-11-27. 
  7. ^ http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/08/18/brk,20100818-272162,id.html[pranala nonaktif permanen]
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ReferenceA
  9. ^ http://tekno.liputan6.com/berita/201001/261065/Eurocopter.Pesan.Rangka.dari.PT Dirgantara.Indonesia
  10. ^ http://visijobs.com/beta/news/detail/2010/01/29/Eurocopter-Prancis-Beri-Order-Besar-Pada-PT-DI
  11. ^ http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=122329
  12. ^ http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/19/03092913/kilas.ekonomi[pranala nonaktif permanen]
  13. ^ Setiady Dwi. PT DI Kembangan Kendaraan Amfibi Hovercraft[pranala nonaktif permanen]. Suaramerdeka.com, edisi 1/2/2010
  14. ^ http://www.tribunnews.com/nasional/2016/01/20/pt-dirgantara-indonesia-siap-produksi-pesawat-komersial?page=2
  15. ^ http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/01/08/o0lq1g317-pt-dirgantara-indonesia-siapkan-personil-untuk-kerjasama-kfx