Lompat ke isi

Partai Peduli Rakyat Nasional

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Partai Peduli Rakyat Nasional

Partai Peduli Rakyat Nasional, atau PPRN, adalah salah satu partai politik di Indonesia yang lolos verifikasi administratif KPU untuk Pemilu 2009 yang diumumkan pada 31 Mei 2008 dan dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 4.

Sejarah

Partai Peduli Rakyat Nasional [1]. adalah partai politik di Indonesia dengan basis pendukung nasionalis didirikan pada Tanggal 20 Januari 2006 dengan pendiri utama adalah Raja Sutan D.L. Sstorus dengan 28 kepengurusan di tingkat propinsi dan 16 di tingkat kabupaten atau kota. Tokoh utama dari partai ini adalah Sutan Raja DL Sitorus, dengan jabatan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat. Ketua Umum Brigjend. TARIDA SINAMBELA dan Sekjend ANTON SIHOTANG kemudian kerena alasan organisasi Sekjend kemudian digantikan oleh H.M. Baryadi. selanjutnya karena melihat perkembangan partai yang stagnan serta tidak stabilnya kepengurusan DPP yang ditandai dengan banyaknya versi AD/ART yang beredar maka seluruh Ketua DPW PPRN se-Indonesia sepakat mengadakan rapat umum pada tanggal 27 November 2007 di Hotel Niagara Parapat Sumatera Utara yang dihadiri oleh 33 DPW seluruh Indonesia.

pada forum rapat tersebut disepakati beberapa hal antara lain :

  1. Merubah seluruh AD/ART Partai, sehingga hanya ada satu versi AD/ART saja
  2. Menambah beberapa orang unsur pendiri partai.
  3. merubah susunan pengurus DPP PArtai Peduli Rakyat Nasional

Berdasarkan rapat tersebut maka diadakan pemilihan Ketua Umum Partai Peduli Rakyat Nasional yang pada akhirnya dimenangkan oleh Sdri. Amelia Achmad Yani putri dari Pahlawan Nasional Jendral Achmad Yani yang sebelumnya beliau adalah Ketua DPW Partai Peduli Rakyat Nasional Propinsi Jawa Tengah. dan DR. H.V.T. Albert Simanjuntak sebagai Sekjend dan HOTMAN SITORUS, SH sebagai Bendahara Umum.

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Harian Sinar Indonesia Baru: Sebuah Partai Baru Telah Lahir, Nama Partai Peduli Rakyat Nasional. di akses Medan:14 Agustus 2006 10:59

Lihat pula

Pranala luar