Tutur Tinular (seri televisi 2011)
Tutur Tinular Versi 2011 | |
---|---|
Berkas:Tutur Tinular NEW.jpg | |
Genre | |
Pembuat | Genta Buana Paramita |
Ditulis oleh |
|
Sutradara |
|
Pemeran | |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 329 (daftar episode) |
Produksi | |
Produser eksekutif | Kenneth Timothy Leoganda |
Produser | Budhi Sutrisno |
Lokasi produksi | Jakarta |
Durasi | 60 menit |
Rumah produksi | Genta Buana Paramita |
Distributor | Genta Buana Paramita |
Rilis asli | |
Jaringan | Indosiar |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | 26 September 2011 September 3, 2012 | –
Acara terkait | |
Tutur Tinular |
Tutur Tinular Versi 2011 adalah sebuah sinetron kolosal produksi Genta Buana Paramita yang disutradarai oleh Vasant M. Patel dengan mengangkat tema cerita Tutur Tinular karya S. Tidjab. Meskipun awalnya sinetron ini mengikuti alur cerita sandiwara radio Tutur Tinular yang asli dan memperoleh rating sepuluh besar, akhirnya Tutur Tinular versi 2011 mengalami pengembangan kisah yang amat sangat melenceng dari kisah aslinya memperoleh kecaman dari pemirsa.[1] Sinetron ini disiarkan di Indosiar dari tanggal 26 September 2011 dan berakhir tanggal 3 September 2012 dan disiarkan kembali di Indosiar pada bulan Februari 2020.[2]
Pemeran
Pemeran utama
Pemeran | Peran | Hubungan |
---|---|---|
Rico Verald | Arya Kamandanu | Ksatria Manguntur Murid Mpu Ranubhaya |
Anna Gilbert/Anindika Widya | Nari Ratih | Istri Arya Dwipangga Putri di Manguntur |
Rosnita Putri | Galuh Palastri | Sahabat Nari Ratih Pewaris tahta Kadipaten Pati Istri Arya Dwipangga Cinta Sejati Arya Kamandanu |
Ridwan Ghani | Arya Dwipangga | Kakak Arya Kamandanu |
Diyanah Ulfah Hardoyo | Dyah Ayu Laksmi | Putri Dipangkara Sepupu Nari Ratih |
Adelia Rasya | Mei Shin | Pendekar China |
Pemeran Pendukung
Pemeran | Peran | Hubungan |
---|---|---|
Choky Andriano | Byakta | Paman Nari Ratih,Saudara Kembar Respati |
Ferry Ixel | Mpu Hanggareksa | Ayahanda Arya Kamandanu & Arya Dwipangga |
Chairil J.M. | Mpu Ranubhaya | Guru Arya Kamandanu |
Arief Nurman | Danadyaksa | Kakek Nari Ratih |
Diaz Erlangga | Pawana | Paman Dyah Ayu Laksmi |
Budi Chaerul | Dipangkara | Ayah Angkat Dyah Ayu Laksmi |
Hans Gunawan | Kebo Winarang | Kakek Nari Ratih |
Rizal Djibran | Raden Respati | Ayahanda Nari Ratih |
Amara/Sabrina Chairunnisa | Padmini | Biyung Nari Ratih |
Billy Boedjanger | Rek Wuru | Ayah angkat Nari Ratih |
Shandy Permana | Tong Bajil | Suami Dewi Sambi |
Errina GD | Dewi Sambi | Dewi Kematian |
Dewi Octaviany | Wisya | Siluman Ular,Adik Palastri,Istri Bajang |
Sakawuni | Antek-antek Kediri | |
Adi Irwandi | Lo Shi Shan | Suami Mei Shin |
Rafael Putra Ismy | Krishna/Arya Putra | Anak Arya Dwipangga & Andini |
Nelvia Aurora | Andini | Istri Arya Dwipangga,Ibu Arya Putra,Manusia Ikan |
Penty Nur Afiani | Sukowati | Istri Arya Dwipangga |
Mega Aulia | Kanthi | Ibu tiri Nari Ratih |
Melody Prima | Galuh Parwati | Saudara tiri Nari Ratih |
Bima Sena | Buto Kala | Buto Ijo,Ayah Arimbi |
Kylla Nuraver | Arimbi | Buto Ijo,Istri Hanggareksa |
Guntara Hidayat | Raden Bentar Naga Sukma |
Penguasa Banyubiru Kembaran Raden Bentar |
Candy Satrio | Kertanegara | Raja Singosari |
Mahisa Aulia Dinsi | Ardaraja | Menantu Kertanegara |
Sigit Antonio | Raden Wijaya Renggala |
Menantu Kertanegara Musuh Nagasukma |
Claudia Inda Lamanna | Mandakini | Siluman Ular dari India |
M.Farhan | Bajangputra | Putra Wisya & Bajang |
Anastasia Novie | Nenek Nari Ratih,Istri Kebo Winarang | |
Lulu Kurnia | Bidadari | Ibu Kandung Dyah Ayu Laksmi |
Teddy Uncle | Adipati Kadipaten Pati | Ayah Kandung Dyah Ayu Laksmi |
Ario Gumilang | Jayapati Batman | Batman |
Christine Dewayanti | Ibu Jayapati | |
Cole Gribble | Barapati | Putra Dewi Sambi & Byakta |
Leily Sagita | Mak Lampir | Menggunakan suara seiyu Asriati |
Firman Ferdiansyah | Grandong | |
Vista Putri | Kuntilanak | |
George Taka | Pancamuka | |
Bayu Septi Virguna | Narendra | |
Husein Khalia | Ayah Narendra | |
Nada Kotto | Runta | Istri Tong Bajil |
Tegar Adriano A | Ki Ranggasetra | Musuh Kamandanu, Pengisi Suara Wayang |
Gema Vyandra |
Sinopsis
Di wilayah kekuasaan Singosari terdapat dua kadipaten Manguntur dan Kadipaten Kurawan yang hanya dipisahkan oleh sungai Brantas. Kedua kadipaten tersebut saling bermusuhan, permusuhan itu memuncak ketika Respati yang merupakan Pangeran dari Kadipaten Kurawan membawa lari Dewi Padmini yang merupakan dari Putri dari Manguntur.
Tumenggung Danadyaksa dan Tumenggung Kebo Winarang saling menyalahkan hingga akhirnya terjadilah perang dahsyat di antara dua kadipaten itu yang mengakibatkan banjir darah disungai Brantas, puluhan prajurit dari dua kadipaten itu menjadi korban ganasnya peperangan.
Tanpa restu dari kedua orang tua mereka Dewi Padmini dan Respati menikah hingga akhirnya Dewi Padmini melahirkan seorang anak, tetapi disaat itu ayahnya Tumenggung Kebo Winarang yang baru saja mendapatkan berita tentang keberadaan putrinya segera memerintahkan adik iparnya Dipangkara untuk seger membawa Dewi Padmini dan bayinya kembali ke kadipaten, sementara Respati harus dia bunuh.
Dipangkara menjalankan perintah kakak iparnya untuk membawa Dewi Padmini dan membunuh Respati, tetapi diam-diam Dipangkara memiliki niat jahat untuk membunuh Bayi Dewi Padmini. Karena dia menganggap Bayi Dewi Padmini hanya sebagai penghalang ambisinya untuk menjadi Tumenggung di Kadipaten Manguntur.
Tapi disaat Dipangkara ingin membunuh bayinya tiba-tiba saja terjadi gempa dahsyat hingga mengakibatkan Dipangkara urung membunuh bayinya karena dia mengira bayi itu sudah mati tertimpa reruntuhan bebatuan.
Karena tragedy itu membuat Dewi Padmini kehilangan kesadaran hingga menyebabkannya menjadi gila, dia selalu saja berteriak-teriak tentang putrinya. Sementara Respati dibuang kejurang oleh Dipangkara hingga tidak satu-pun yang tahu dimana keberadaannya.
Tumenggung Kebo Winarang sengaja dibuat lemah dan sakit tak berdaya hingga membuat Dipangkara lebih leluasa untuk berkuasa dikadipaten Manguntur.
Tanpa sepengetahuan Dipangkara ternyata bayi itu masih hidup dan ditemukan oleh seorang Kepala desa yang bernama Rek Wuru, dan bayi itupun dinamakan Nari Ratih.
Nari Ratih tumbuh menjadi gadis yang baik, tetapi sayangnya dia harus tinggal bersama ibu tirinya Kanti dan adik tirinya Parwati yang salalu saja menyiksanya.
Satu hari Nari Ratih hanyut terbawa derasnya sungai Branatas, tetapi kemudian datang Arya Kamandanu dan segera menolongnya. Dari pertemuan itu akhirnya tumbuh benih-benih cinta dihati mereka.
Arya Kamandanu nekad datang ke kadipaten Manguntur untuk dan menyamar dengan nama Bandawa mengejar cinta Nari Ratih, tetapi dikadipaten itu dia bertemu dengan Dyah Ayu Laksmi yang merupakan Putri Dipangkara yang juga jatuh cinta pada Arya Kamandanu. Putri sombong itu selalu menggunakan segala cara untuk mendapatkan cinta Arya Kamandanu.
Sementara itu Parwati juga mengejar-ngejar cinta Arya Kamandanu hingga membuat cinta Nari Ratih dan Arya Kamandanu jadi semakin sulit.
Dengan mengenal Dyah Ayu Laksmi membuat Arya Kamandanu dijadikan orang kepercayaan Dipangakara dan diangkat menjadi kepala prajurit Manguntur yang bertugas menangkap Si Topeng Hitam.
Si Topeng Hitam dianggap sebagai pahlawan oleh orang-orang Manguntur karena dia selalu menolong orang-orang yang lemah, sementara bagi keluarga istana Manguntur si Topeng hitam merupakan penjahat yang harus segera ditangkap.
Akhirnya Arya Kamandanu menerima tawaran pekerjaan itu sambil membawa misi rahasia sebagai mata-mata dikadipaten Manguntur. Dia selalu memantau gerak-gerik kejahatan Dipangkara untuk dilaporkannya kepada Tumenggung Danadyaksa.
Sebenarnya si Topeng Hitam adalah Byakta yang wajahnya begitu persis dengan Respati, dia sengaja menyamar menjadi si Topeng hitam dan sengaja mendekati Dewi Padmini untuk mendapatkan keris Gentala Cakra yang disimpan Kebo Winarang, keris itu dipercaya memiliki kekuatan dahsyat, siapa-pun yang memilikinya maka dia bisa menjadi pemimpin di Kadipaten itu.
Dikadipaten Manguntur juga terjadi terror setiap saat malam bulan purnama, disaat itu Dewi Sambi selalu muncul untuk menculik bayi-bayi yang baru saja dilahirkan. Wanita jahat itu juga tidak segan-segan untuk membunuh siapa-pun yang menghalanginya
Arya Kamamandanu bertekad untuk menanghentikan kejahatan Dewi Sambi meskipun nyawanya sendiri menjadi taruhannya.
Tugas Arya Kamandanu jadi semakin berat, dia harus bisa mengungkap siapa si cadar hitam, dia juga harus bisa menhentikan kejahatan Dewi Sambi. Belum lagi percintaannya dengan Nari Ratih yang mendapatkan banyak hambatan dari kakaknya sendiri Arya Dwipangga yang terkenal playboy yang ternyata juga menyukai Nari Ratih.
Cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih bisa terus bersemi karena bantuan Lindu Sukma yang tidak lain adalah Respati yang hilang ingatan,lelaki itu sama sekali tidak mengenal jati dirinya dimasa lalu. Namun cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih harus mendapatkan banyak ujian dan rintangan dari Dyah Ayu Laksmi, Arya Dwipangga dan Parwati.
Kontroversi
Meskipun mendapat rating tetap saja menerima kecaman dari penggemar Tutur Tinular 1997, karena jalan cerita yang melenceng dari kisah asal dan penambahan para tokoh pemeran.
Tutur Tinular 2011 awalnya mendapatkan rating yang cukup bagus dan mendapat penerimaan pemirsa. Namun, memasuki pertengahan-akhir episode, terlihat bahwa ceritanya tidak sesuai aslinya. Tutur Tinular seperti "mendatangkan" tokoh baru layaknya Mak Lampir, Gerandong (dari serial Misteri Gunung Merapi), Krishna dan Kangsa (dari epos Mahabharata), Batman, Joker, Penguin (dari komik Batman), dan Wong Fei Hung. Bahkan benda termasuk sandal, tongkat, dan kelapa juga digambarkan bisa berbicara di Tutur Tinular 2011. Beberapa tokoh di sinetron ini digambarkan bisa bertransformasi menjadi tokoh-tokoh binatang dan benda mati yang bisa berbicara. Sebenarnya, tokoh semacam Batman tersebut sudah berusaha "disesuaikan" dengan cerita Jawa Kuno ala Tutur Tinular, seperti Batman diberi nama Jayapati. Namun tampaknya penempatan tokoh dan kostum yang tidak tepat itulah yang membuat cerita Tutur Tinular terasa janggal di mata penonton.[3] Selain tokoh yang kontroversial, musik dan kostum juga menjadi mengalami hal yang sama karena banyaknya musik-musik dan kostum bernuansa India yang dirasa tidak sesuai dengan era Majapahit. Pada akhirnya, pada Juni 2012 Tutur Tinular tidak lagi berada pada puncak kejayaannya, yang kemungkinan dapat disebabkan oleh gunjingan netizen di berbagai media sosial atas cerita dan tokoh yang tidak masuk akal ini.[4][5]
Referensi
- ^ Niensi Hidayati. 2012. Konstruksi Makna pada Pesan drama Kolosal Tutur Tinular Versi 2011 di Masyarakat Desa Roomo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Tesis. UIN Sunan Ampel Surabaya.
- ^ http://www.indosiar.com/tags/tutur-tinular/page/[pranala nonaktif permanen]
- ^ Akan Seperti Apa (dan Bagaimana Seharusnya) Indosiar Baru?
- ^ Batman dan Joker Beraksi di Tutur Tinular
- ^ Tutur Tinular versi 2011: Akhir Petualangan Kamandanu yang Melenceng Terlalu Jauh