Lema (makanan)
Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat karena tidak diperbaiki atau duplikasi. Untuk kriteria penghapusan, lihat KPC.
Jika tidak dirapikan, artikel ini akan dihapus. Lihat KPC A10.%5B%5BWP%3ACSD%23A10%7CA10%5D%5D%3A+Artikel+yang+sudah+jatuh+tempo+perbaikan+atau+terjadi+duplikasi+-.A10
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
- Kepada nominator: Tempatkan templat:
{{subst:nn-warn-reason|Lema (makanan)|header=1|tidak diperbaiki atau duplikasi}} ~~~~
- pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.
Kepada pengurus: artikel ini memiliki isi pada halaman pembicaraannya yang harus diperiksa sebelum dihapus.
Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh 182.1.228.127 (kontribusi | log) pada 00:24, 9 Mei 2022 (UTC) (2 tahun lalu)
Lema | |
---|---|
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Bengkulu |
Dibuat oleh | Suku Rejang |
Sunting kotak info • L • B |
Lema adalah sebuah nama makanan khas Rejang.[1] Komposisinya terdiri dari rebung yang dicincang-cincang, kemudian dicampur ikan mujair atau sepat. Setelah cincangan rebung yang dicampur dengan ikan tersebut diaduk-aduk, maka adonan tersebut disimpan ke dalam wadah yang dilapisi dengan daun pisang dan ditutup rapat-rapat. Proses fermentasi ini membutuhkan waktu minimal selama tiga hari. Setelah itu, baru lema siap untuk dimasak sebagai lauk saat makan nasi.
Cara memasak
Lema dimasak dengan cara yang tidak berbeda dengan tempoyak. Lema beraroma agak tidak sedap baunya. Itu merupakan efek dari fermentasi dari ikan yang dicampur dengan rebung. Meskipun baunya yang tidak sedap, tetapi banyak yang menyukainya. Keunikan dari aroma dan cita rasa yang dihasilkan lema, menjadikan makanan ini bukan sekadar disukai suku bangsa Rejang. Lema lebih nikmat bila dimasak dengan campuran santan dan ditambahkan dengan ikan air tawar maupun ikan laut. Pada umumnya, lema dimasak dengan ditambah ikan mas, tongkol, maupun ikan yang biasa dikonsumsi manusia pada umumnya.
Cita rasa
Mengenai cita rasa yang dihasilkan lema, makanan ini termasuk dari selera khas Sumatra. Lema memiliki rasa asam dan pedas, serta aroma yang unik tetapi gurih setelah dimasak. Setelah masak, lema biasanya dimakan sebagai lauk. Lema lebih nikmat dimakan dengan lalapan seperti kabau, jering, atau petai.
Rujukan
Pranala luar
- "Makanan Khas Rejang, Lemea Kemasan Praktis". pedomanbengkulu.com. 15 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-07. Diakses tanggal 2 Agustus 2020. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - Ralie, Zoraya (7 Juli 2017). "Lema, sajian Bengkulu yang populer di Jepang". beritagar.id. Diakses tanggal 2 Agustus 2020. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - Gardjito, M.; Putri, R.G.; Dewi, S. (2018). Profil Struktur, Bumbu, dan Bahan dalam Kuliner Indonesia. Gadjah Mada University Press. hlm. 76. ISBN 978-602-386-164-4. Diakses tanggal 2 Agustus 2020.