Lompat ke isi

Dikejar Dosa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2009 11.46 oleh 125.161.65.110 (bicara) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox Film | movie_name = Dikejar Dosa | image = | image_size = | caption = | director = Lukman Hakim Nain | producer = Wim…')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Dikejar Dosa
SutradaraLukman Hakim Nain
ProduserWim Umboh
Ditulis olehDeddy Armand
Abdullah Harahap
PemeranFadly
Hendra Cipta
Ucok Harahap
Paula Rumokoy
Yan Bastian
Arman Efendy
Emmy Salim
Gino Makasutji
Kusno Sudjarwadi
Marlia Hardi
Malino Djunaedy
Rita Zahara
Syamsuddin Syafei
DistributorAries Film
Tanggal rilis
1974
Durasi... menit
NegaraIndonesia

Dikejar Dosa adalah film Indonesia yang yang dirilis pada tahun 1974 dengan disutradarai oleh Lukman Hakim Nain. Film ini dibintangi antara lain oleh Hendra Cipta dan Fadly.

Sinopsis

Templat:Spoiler Jajang (Yan Bastian), Jaka (Hendra Cipta), dan Asep (Ucok Harahap) adalah tiga pemuda brandal yang memperkosa gadis penjual jamu, Yayah (Paula Rumokoy) di sebuah dangau. Pacar Yayah, Dayat (Fadly) kebetulan datang ke dangau itu sesudah pemerkosaan terjadi. Saat hendak menolong Yayah, ia justru terangsang melihat tubuh Yayah, dan ikut menikmatinya. Suatu hal yang tak dipercayai Yayah.

Tekanan terhadap Yayah masih datang bertubi-tubi. Ibunya sakit-sakitan meninggal, Jajang justru mendapat istri cantik. Jamu Yayah tersaingi jamu dari pabrik, dan ia hamil. Segala tekanan itu membuat ia jadi hilang ingatan dan dendam terhadap para pemerkosa dan penduduk desa, maka ia mengamuk sampai hendak membunuh istri Jaka yang sedang hamil.

Niat itu dihalangi Asep yang membunuhnya terlebih dulu. Ternyata dendam Yayah terus menghantui para pemerkosanya. Mereka umumnya melihat wajah Yayah dalam diri perempuan mana pun, hingga selalu menjadi hilang kesadaran dan ingin mengamuk, maka Jaka dan Asep saling bunuh, sementara Jajang didapati mati di dangau. Dayat pun yang selalu “dikejar dosa” seperti tiga brandalan yang sudah mati, akhirnya mati bunuh diri, loncat dari jembatan tinggi.

Pranala luar