Media Nusantara Citra
Sebelumnya | Panca Andika Mandiri (17 Juni 1997-12 September 2002) |
---|---|
Publik | |
Kode emiten | IDX: MNCN |
Industri | Media |
Didirikan | 17 Juni 1997 |
Kantor pusat | Gedung MNC Tower Lantai 27, Jalan Kebon Sirih Raya No. 17-19, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat 10340 |
Tokoh kunci | Noersing (Direktur Utama) |
Produk | Media |
Pendapatan | Rp 7.443 Triliun (FY 2018) |
Rp 1.605 Triliun (FY 2018) | |
Total aset | Rp 16.339 Triliun (FY 2018) |
Total ekuitas | Rp 10.642 Triliun (FY 2018) |
Karyawan | 7,787 (FY 2018) |
Induk | Global Mediacom (17 Oktober 2001-sekarang) |
Situs web | www |
PT Media Nusantara Citra Tbk, atau lebih dikenal dengan nama MNC Media atau MNC saja, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang media yang berpusat di Jakarta, Indonesia.
Sejarah
Perusahaan ini didirikan pada 17 Juni 1997 dengan nama PT Panca Andika Mandiri; dimiliki oleh Sutjiati, M. Tahir, Chairil Amri dan Yenny Kandou (40-40-10-10%). Pada 17 Oktober 2001, saham pemilik lama dialihkan kepada PT Bimantara Citra Tbk sebesar 99%. PT Panca sendiri kemudian memiliki saham di dua perusahaan afiliasi Bimantara: PT Global Informasi Bermutu (70%) dan PT Citra International Finance and Investment Corporation.[1]
Kemudian, pada 12 September 2002 nama perusahaan diubah menjadi PT Media Nusantara Citra,[2] dan mulai pada tahun 2003-2004, MNC melakukan perluasan bisnis di bidang media, dengan mengambil alih kepemilikan RCTI (dari induknya, Bimantara dan PT Bukit Cahaya Makmur), TPI (dari PT Berkah Karya Bersama pada 2006), Trijaya FM, Radio Dangdut TPI dan ARH Global Radio. Selain itu, MNC juga memperluas lingkupnya ke media cetak dengan Harian Seputar Indonesia (sekarang bernama Koran Sindo), Majalah TRUST (sekarang bernama Sindo Weekly), Tabloid Genie, Realita, Mom and Kiddie, serta membuat situs berita Okezone.com.
Pada tanggal 22 Juni 2007, perusahaan resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Saat ini, mayoritas saham digenggam oleh Global Mediacom (dahulu Bimantara Citra) dengan porsi saham sekitar 65,12% dan masyarakat sekitar 34,9%.[3] Saham MNC terhitung likuid dan memiliki tren peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.[4]
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, MNC bergerak di bidang perdagangan umum, pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi. Bisnis utama perseroan saat ini adalah media. Sumber pendapatan terbesar MNCN berasal dari empat media televisi nasional yaitu RCTI, MNCTV, GTV dan iNews. Keempat jaringan tersebut menawarkan acara beragam seperti film-film box office, acara olahraga, pencarian bakat, reality show, acara musik, berita dan infotainment.
Anak usaha
Daftar berikut ini dikutip dari laporan keuangan MNC tahun 2021.[5]
Penyiaran
Televisi
- PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
- PT RCTI Satu
- PT RCTI Dua
- PT RCTI Tiga
- PT RCTI Empat
- PT RCTI Lima
- PT RCTI Enam
- PT RCTI Tujuh
- PT RCTI Delapan
- PT RCTI Sembilan
- PT RCTI Sepuluh
- PT RCTI Sebelas
- PT RCTI Duabelas
- PT RCTI Tigabelas
- PT RCTI Empatbelas
- PT RCTI Limabelas Aceh
- PT RCTI Enambelas
- PT RCTI Gorontalo
- PT MNC Televisi Indonesia (MNCTV)
- PT TPI Satu
- PT TPI Dua
- PT TPI Tiga
- PT TPI Empat
- PT TPI Lima
- PT TPI Enam
- PT TPI Tujuh
- PT TPI Delapan
- PT TPI Sembilan
- PT TPI Sepuluh
- PT TPI Sebelas
- PT TPI Lintas Ambon
- PT TPI Lintas Babel
- PT TPI Lintas Bengkulu
- PT TPI Lintas Jember
- PT TPI Lintas Kalteng
- PT TPI Lintas NTB
- PT Global Informasi Bermutu (GTV)
- PT GTV Satu
- PT GTV Dua
- PT GTV Tiga
- PT GTV Empat
- PT GTV Lima
- PT GTV Enam
- PT GTV Tujuh
- PT GTV Delapan
- PT GTV Sembilan
- PT GTV Sepuluh
- PT GTV Aceh
- PT GTV Ambon
- PT GTV Babel
- PT GTV Balikpapan
- PT GTV Batam
- PT GTV Bengkulu
- PT GTV Cirebon
- PT GTV Garut
- PT GTV Jember
- PT GTV Kendari
- PT GTV Kupang
- PT GTV Madiun
- PT GTV Mataram
- PT GTV Palangkaraya
- PT GTV Palu
- PT GTV Purwokerto
- PT GTV Sukabumi
- PT GTV Sumedang
- PT GTV Tegal
- PT MNC Televisi Network (iNews)
- PT Tivi Bursa Indonesia (IDX Channel)
- PT Deli Media Televisi
- PT Global Telekomunikasi Terpadu
- PT Media Semesta Sumatera
- PT Media Semesta Bangka
- PT Media Semesta Lampung
- PT Media Semesta Jakarta
- PT Media Semesta Jabar
- PT Media Semesta Matahari
- PT Media Semesta Bali
- PT Media Semesta Nusa
- PT Media Semesta Kalimantan
- PT Media Semesta Sulawesi
- PT Media Semesta Makassar
- PT Media Semesta Permata
- PT Semesta Aceh Televisi
- PT Semesta Alam Televisi
- PT Semesta Bumi Televisi
- PT Semesta Esa Televisi
- PT Semesta Indah Televisi
- PT Semesta Kalimantan Televisi
- PT Semesta Matahari Televisi
- PT Semesta Mutiara Televisi
- PT Semesta Permata Televisi
- PT Semesta Pesona Televisi
- PT Semesta Sulawesi Televisi
- PT Semesta Sumatera Televisi
- PT Semesta Televisi Jakarta
- PT Lampung Mega Televisi
- PT Indonesia Musik Televisi
- PT Visi Citra Mitra Mulia
- PT Bali Music Channel
- PT Sun Televisi Makassar
- PT Manado Semesta Televisi
Radio
- PT MNC Networks (MNC Radio Networks)
- PT Radio Trijaya Shakti (MNC Trijaya FM)
- PT Radio Prapanca Buana Suara
- PT Radio Mancasuara
- PT Radio Swara Caraka Ria
- PT Radio Efkindo
- PT Radio Tjakra Awigra
- PT Radio Arief Rahman Hakim (Global Radio Jakarta)
- PT Mediawisata Sariasih (Global Radio Bandung)
- PT Radio Sabda Sosok Sohor (V Radio)
- PT Radio Suara Monalisa (RDI)
- PT Radio Trijaya Shakti (MNC Trijaya FM)
Media cetak dan online
- PT MNI Publishing
- PT MNI Entertainment
- PT MNC Portal Indonesia (MNC Portal)
- PT MNI Global
- PT MNC Okezone Networks (Okezone.com)
- PT Sindonews Portal Indonesia (Sindonews.com)
- PT iNews Digital Indonesia (iNews.id)
- PT Media Nusantara Informasi (Koran Sindo)
- PT Manado Nusantara Informasi
Konten
- PT MNC Digital Entertainment Tbk
- PT Mediate Indonesia
- PT Multi Media Integrasi
- PT MNC Pictures
- PT MNC Movieland Indonesia
- PT Star Media Nusantara
- PT Sinar Cipta Musikindo
- PT Suara Mas Abadi (Star Hits)
- PT Swara Bintang Abadi
- PT MNC Infotainment Indonesia (Star Pro)
- PT MNC Film Indonesia
- PT Asia Media Productions
- PT MNC Lisensi Internasional (Klaklik)
- PT Blockbuster Media Visual (Vision Pictures)
- PT Esports Digital Indonesia
- PT Mediate Indonesia
- PT MNC Digital Indonesia (RCTI+)
- PT MNC Metube Indonesia
Lainnya
- MNC International Middle East Limited
- Linktone International Limited
- PT MNC Media Utama
- PT MNC Media Investasi
Mantan perusahaan
- Media Nusantara Citra BV, dilikuidasi pada 2015.[6]
- PT Citra International Finance and Investment Corporation (pada saat bernama PT Panca Andika Mandiri)
Galeri logo
-
Logo pertama Media Nusantara Citra (2002-2009)
-
Logo kedua Media Nusantara Citra (2009-2014)
-
Logo ketiga Media Nusantara Citra (2014-19 Mei 2015)
-
Logo keempat Media Nusantara Citra (20 Mei 2015-sekarang)
-
Logo MNC Media (20 Mei 2015-sekarang)
-
Logo MNC Print Media (20 Mei 2015-sekarang)
Trivia
Penghargaan
- CNN Television Journalism Awards 2012 (Seputar Indonesia juara 1 untuk kategori Education News dan juara 2 untuk kategori Best Single News Story); berbagai
- Penghargaan Panasonic Gobel Award 2012 untuk 10 kategori program dan 4 kategori perorangan antara lain program Masterchef Indonesia, Mega Konser, Seputar Indonesia, Masterclass, Si Doel Anak Pinggiran, Sea Games Final Malaysia, The Most Favorite Media TV Station 2012;
- The Best in Building and Managing Corporate Image dari Frontier Consulting Group dan Indonesias Most Favorite Netizen Brand 2012.
- MNCTV piala silver untuk Promosi Terbaik Media Televisi Kategori Kids
- Piala perunggu untuk Promosi Terbaik Media Televisi Kategori Sports
- Anugerah Citra Pariwara 2012
- Pemenang pertama Indonesia Best Corporate Transformation 2012 kategori Good yang diselenggarakan oleh Majalah SWA
- Nominasi pemenang penghargaan M.H. Thamrin untuk program Sidik Kasus
- Panasonic Award untuk program Sidik Kasus, Lintas Siang dan Diantara Kita
- Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Award untuk program Sidik Kasus dan Lintas Malam.[7]
Kritik
Secara umum, banyak yang mengkritik media dibawah grup MNC, karena alasan berikut:
- Tidak netral: Sejak Hary Tanoe terjun dalam politik pada pertengahan 2011 ketika bergabung dengan Partai Nasdem yang didirikan oleh Surya Paloh, media-media di bawah MNC bisa dikatakan berubah menjadi media yang cukup partisan. Menjelang Pemilu 2014, secara terang-terangan RCTI menayangkan "Kuis WIN-HT" (Wiranto-Hary Tanoesoedibjo) untuk mempromosikan keduanya sebagai capres dari Partai Hanura, yang kemudian terbukti sudah di-setting.[8] Dalam pilpres yang diadakan di tahun itu juga, tiga stasiun televisi MNC terang-terangan menyampaikan quick count palsu yang memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.[9] Belakangan, dengan HT mendirikan Partai Perindo, MNC makin jauh tidak independen, dengan pemberitaannya selalu mencitrakan Perindo sebagai partai terbaik, dan menayangkan "Mars Perindo" secara masif. Akibatnya, stasiun televisi ini pernah ditegur KPI.[10][11] Tidak hanya dalam politik, dalam kasus lain seperti perebutan MNCTV dengan Siti Hardiyanti Rukmana dan persengketaan Hary Tanoe dengan Kejaksaan Agung, televisi di bawah MNC Group pun tidak memberikan citra positif pada lawannya itu.[12][13]
- Egoistik dan monopolistik: Mungkin mengingat posisinya sebagai pemilik 4 stasiun televisi swasta dan beberapa televisi berlangganan, MNC cenderung restriktif dalam menyebarkan media-medianya. Banyak kasus di mana ketika sejumlah televisi kabel lokal/satelit lain berusaha menayangkan stasiun televisinya, tiba-tiba disomasi dengan alasan "pelanggaran hak cipta" (walaupun stasiun televisinya berstatus free to-air). MNC mensyaratkan stasiun televisi yang ingin menayangkan kanal-kanalnya harus membuat izin khusus.[14][15][16] Tindakan ini kemudian direplikasi oleh sejumlah televisi swasta lain.[17] Tidak hanya itu, ketika tersaingi oleh kehadiran media baru (seperti video on demand dan streaming), MNC (dengan RCTI dan iNews) pernah menggugat Undang-Undang Penyiaran ke Mahkamah Konstitusi yang gagal,[18] dan sempat menggugat Sinemart ketika pindah ke saingannya, SCTV.[19]
- PHK: Pada tahun 2017, MNC pernah diadukan sejumlah eks-karyawannya karena melakukan PHK tanpa pesangon yang sesuai.[20]
Referensi
- ^ Bimantara Bagi Dividen Rp 20 per Lembar Saham
- ^ PROSPEKTUS MNC 2007
- ^ "Indonesia Stock Exchange: Profil Perusahaan Media Nusantara Citra Tbk". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-25. Diakses tanggal 2014-10-24.
- ^ "Berita Pasar Modal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-24. Diakses tanggal 2014-10-24.
- ^ Laporan Keuangan Q4 MNC 2021
- ^ Laporan Keuangan Q1 MNC 2007
- ^ MNC: Businesses
- ^ Ini pembelaan Kuis Kebangsaan WIN-HT soal kuis settingan
- ^ MNC Anjlok dan saham tvOne masuk jajaran trending topic dunia
- ^ Karena Iklan Perindo, MNC Grup Kena Sanksi KPI
- ^ Menancapkan Mars Perindo lewat Stasiun TV milik Pribadi
- ^ MNC Media, “Smallest and Most Imaginated Media Group”
- ^ Bagaimana Media-Media MNC Group Memberitakan Hary Tanoe?
- ^ MK Tolak Gugatan Ninmedia, MNC Group: Hak Siar Dilindungi Negara
- ^ SEBUT NAMA HARY TANOE..
- ^ Solusi RCTI, MNC TV, GLOBAL TV diacak di satelit Palapa
- ^ Akhirnya Perang Konten Antar Pay TV Lengkap Sudah
- ^ MNC Group Hormati Putusan MK Tolak Gugatan Siaran Streaming
- ^ #throwbackplbk – Seriuskah Gugatan RCTI Itu?
- ^ Polemik PHK Karyawan MNC Group
Pranala luar
- (Inggris) (Indonesia) Situs web resmi