Sheila on 7
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Sheila on 7 | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Nama lain |
|
Asal | Kota Yogyakarta, Indonesia |
Genre | |
Tahun aktif | 1996–sekarang |
Label |
|
Situs web | sheilaon7 |
Anggota | |
Mantan anggota |
Sheila on 7 adalah grup musik pop rock Indonesia asal Yogyakarta. Didirikan oleh sekelompok pelajar SMA, kelompok ini saat ini beranggotakan Akhdiyat Duta Modjo (Duta), Eross Candra (Eross) dan Adam Muhammad Subarkah (Adam) setelah beberapa kali mengalami perubahan formasi dan pergantian personil. Debut album self titled mereka (rilis pada tahun 1999), masuk ke dalam 150 Album Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia pada tahun 2007.
Sejarah
Pada awalnya, Sheila On 7 adalah sekumpulan anak-anak sekolah dari beberapa SMA di Yogyakarta.[1] Formasi Pertamanya adalah Duta (vokal) yang berasal dari SMA Negeri 4, Adam (bass) dari SMA Negeri 6, Eross (gitar) dari SMA Muhammadiyah 1, Sakti (gitar) dari SMA De Britto dan Anton (drum) berasal dari SMA Bopkri I. Mereka sepakat untuk membentuk sebuah band dan membawakan lagu-lagu dari grup musik Oasis, U2, Bon Jovi, Guns N' Roses dan lain-lain. Pada waktu itu juga, mereka telah memiliki beberapa lagu-lagu original karya mereka sendiri dan mereka mencoba untuk memperkenalkan dan membawakan lagu-lagu tersebut dengan penuh rasa percaya diri di berbagai pentas.[1]
Berawal dari Adam dan Sakti yang memiliki band bernama "W.H.Y Gank" mengajak Duta ikut latihan band mereka untuk menjadi vokalis. Duta dipilih berbekal cerita Adam bahwa Adam dan Duta merupakan langganan pengisi acara 17 Agustus di komplek perumahan mereka, Duta menyanyi dan Adam bermain gitar akustik.[2]
Berbicara mengenai "W.H.Y Gank" saat itu, Adam dan Sakti masih sering bertukar posisi sebagai bassis dan gitaris tergantung dari lagu yang mereka bawakan. Namun kebetulan band yang beranggotakan Adam, Sakti, Duta dan seorang drummer bernama Agung ini belum sempat mencicipi panggung musik. Mereka baru sebatas latihan di studio, men-cover version lagu band-band ternama, dan ikut audisi/seleksi untuk bisa tampil di sebuah acara.
Setahun berselang setelah "W.H.Y Gank" sempat vakum beberapa waktu, berkenalanlah mereka dengan Eross (yang kelak menjadi gitaris mereka). Mereka berempat kemudian memutuskan untuk memulai sebuah band baru dan bertemulah mereka dengan Anton (drum) yang dikenalkan oleh Eross pada saat latihan pertama band ini di studio. Setelah latihan pertama selesai inilah mereka memutuskan untuk menamakan band ini dengan nama "Sheilagank", dan menjadikan tanggal 6 Mei 1996 sebagai hari lahir mereka.
"Sheilagank" sempat malang melintang di pensi-pensi dan festival band SMA se-Jateng DIY selama kurang lebih 2 tahun, hingga pertengahan tahun 1998 akhirnya mereka mendapatkan "kontrak rekaman" pertama mereka dengan pihak label Sony Music Entertainment Indonesia. Mereka kemudian mengubah nama band mereka menjadi "Sheila On 7". Nama "Sheilagank" kemudian digunakan sebagai sebutan bagi pendengar setia karya-karya mereka. "Sheila" sebenarnya diambil dari nama teman SMA Eross yang juga adalah teman SD Adam dan Duta. Awalnya, saat pertama kali Adam dan Eross berkenalan dulu, Adam memanggil Eross dengan panggilan "temannya Sheila ya ?!", dan Eross pun menjawab "kamu temannya Sheila juga ya ?!", sehingga nama tersebut sering kali disebut dalam perbincangan mereka. Sedangkan "On 7" maksudnya adalah "pada 7 nada yaitu do-re-mi-fa-sol-la-si". Sehingga nama "Sheila On 7" kira-kira artinya adalah teman-temannya "Sheila" yang memainkan 7 nada atau memainkan musik.
Sheila On 7 sejak awal kiprahnya di kancah musik Indonesia telah menorehkan banyak sekali prestasi, diantaranya menjadi satu-satunya band Indonesia yang mampu menjual album fisik sebanyak lebih dari 1 juta copy, 3 album berturut-turut. Lewat suksesnya album perdana Sheila On 7 (1999), yang dilanjutkan 2 album lainnya yang meledak di pasaran yaitu Kisah Klasik untuk Masa Depan (2000) dan 07 Des (2002). Mereka juga memiliki pendengar-pendengar setia di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Atas prestasi dan pencapaiannya dengan 3 album tersuksesnya, membuat Sheila On 7 sempat diberi julukan sebagai "million copies band" (band sejuta kopi).
Setelah merilis album ketiga 07 Des (2002), Sheila On 7 sempat diterpa sebuah masalah. Masalah yang kala itu muncul adalah tindakan indisipliner/ketidakdisiplinan dan absennya Anton Widiastanto (drum) dengan alasan cuti dan keinginan Anton untuk liburan selepas Sheila On 7 menjalani tur 30 kota pada awal Agustus 2002. Ketika Sheila On 7 tampil di Sentul, di saat itulah Anton menghilang. Anton merasa dirinya kelelahan. Kecapekan yang dialami Anton terjadi karena tur panjang yang dilakukannya bersama Sheila On 7. Hal ini terulang terus menerus hingga Sheila On 7 tampil dalam "A Mild Soundrenaline 2002" dan posisi Anton kala itu diisi oleh Kiki Mirano (drummer Es Nanas & Cannonball). Dengan absennya Anton, membuat Sheila On 7 yang kala itu tampil berempat, memutuskan untuk memakai bantuan "additional drummer" yaitu Kiki Mirano dan Harry Goro (eks drummer KLa Project).
Pada bulan November 2002, Sheila On 7 bersama grup musik papan atas Indonesia seperti Dewa 19, GIGI, Slank dan Boomerang tampil dalam festival musik berskala besar yaitu "A Mild Soundrenaline 2002". Festival Musik yang merupakan hasil kerjasama Sampoerna A Mild dengan Deteksi Production ini merupakan festival musik yang menampilkan beraneka macam pengisi acara dari artis-artis dari genre musik pop & rock. Kala itu, Soundrenaline 2002 diadakan di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta dan berlangsung pada tanggal 2 & 3 November 2002.
Setahun kemudian, Sheila On 7 bersama Dewa 19 dan Slank tampil lagi dalam "A Mild Soundrenaline 2003". Sheila On 7 sempat bernasib kurang beruntung saat manggung dalam Soundrenaline 2003 yang diadakan di Bandung. Tampil di Bandung, Sheila On 7 justru dihujani lemparan batu dan air mineral sejak menyanyikan lagu pertama. Hal itu sangat berbeda, jika dibandingkan dengan aksi panggung Sheila On 7 saat manggung di auditorium UPN Jogja (1999 - saat rilis album pertama) yang kala itu ditonton lebih dari 12.000 orang.
Akhir tahun 2003, Sheila On 7 mengisi soundtrack untuk film 30 Hari Mencari Cinta dan merilis album soundtrack OST. 30 Hari Mencari Cinta dengan hits single "Melompat Lebih Tinggi" dan "Berhenti Berharap". Dalam album ini, terdapat 10 lagu yang diantaranya berisi 4 lagu baru dan 6 lagu lama (5 lagu lama yang diaransemen ulang dengan versi "remix" dan "akustik", kecuali lagu J.A.P). Pada tahun 2004, Sheila On 7 merilis album keempat Pejantan Tangguh. Berbeda dengan album ketiga 07 Des, yang mengandalkan alat musik gesek (string section dan orkestra). Dalam album keempat ini, Sheila On 7 mengandalkan alat musik tiup (brass section).
Pada tanggal 18 Oktober 2004, Sheila On 7 harus berpisah dengan Anton Widiastanto (drum) dikarenakan tidak disiplin menurut Anton Kurniawan (manager Sheila On 7 saat itu). Namun, Anton sendiri merasa bahwa dirinya saat itu dipaksa mengundurkan diri karena adanya sosok personil yang tidak menyukai keberadaan Anton. Setelah itu, Brian Kresna Putro masuk sebagai "additional drummer" untuk mengisi posisi drummer yang ditinggalkan Anton. Sebelumnya, Brian bergabung dengan grup band Tiket (2001-2004). Melalui perkenalan Brian dengan Adam (bassist Sheila on 7) saat di major label, Brian kemudian direkrut menjadi "additional drummer". Brian kemudian tampil bersama Sheila On 7 untuk menyelesaikan tur promo album Pejantan Tangguh di berbagai kota. Album kompilasi The Very Best of Sheila On 7 : Jalan Terus (2005) menjadi karir rekaman studio pertama Brian bersama Sheila On 7 sebagai "additional drummer". Pada tahun ini pula, Sheila On 7 menjalankan turnya bersama Ari Lasso dan ADA Band ke-33 daerah di Indonesia. Awal tahun 2006, Sheila On 7 mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun Indosiar yang ke sebelas yang dimeriahkan oleh artis-artis Indonesia seperti Iwan Fals, Radja & ADA Band. Sheila On 7 hadir dalam acara 1 Jam Bersamanya.
Pada bulan Februari 2006, Sheila On 7 harus rela kehilangan personel lagi karena berpisah dengan Saktia Ari Seno (gitar). Sakti mengundurkan diri di tengah proses rekaman album kelima 507, karena keinginan Sakti untuk melanjutkan pendidikannya ke Pakistan dan ingin mendalami ilmu agama. Duta bercerita, pada saat itu Sakti sedang di studio untuk proses take lagu "Radio". Akan tetapi, dari pagi hingga sore hari Sakti tidak mendapatkan hasil apa-apa. Lalu, pada sore hari itu Sakti memilih pamit pulang. 2 hari kemudian, Sakti datang lagi di studio dan memutuskan untuk hengkang dari Sheila On 7. Namun, Sakti tetap memberikan penampilan terbaiknya lewat petikan gitar akustiknya, tepatnya dalam lagu ciptaan Sakti yang berjudul "Cahaya Terang". Pada saat proses rekaman album "507" itu pulalah, Sheila On 7 akhirnya mengangkat Brian menjadi drummer tetap Sheila On 7. Di tahun ini pula, Sheila on 7 terpilih sebagai salah satu pengisi album Voices from the FIFA World Cup dengan hits single yang berjudul "Pemenang". Sayangnya lagu ini hanya untuk rilisan di Indonesia dan Malaysia saja. Lagu "Pemenang" menjadi "theme song" dari Piala Dunia 2006.
Setahun setelah rilisnya album 507, tepatnya pada tahun 2007 Eross bersama Brian dan 2 personil lain yaitu Helmi (vokal) dan Alam (bass) membentuk side project yaitu grup band Jagostu yang terkenal lewat hits single "Ampun DJ" dan "Mau Tak Mau". Pada tahun 2008, Sheila On 7 merilis album keenam Menentukan Arah. Album ini merupakan album lanjutan dari album sebelumnya 507 yang telah dirilis pada tahun 2006. Album ini disebut sebagai album kembalinya Sheila On 7 ke panggung hiburan setelah marak berita perpecahan dikarenakan beberapa personelnya memiliki kesibukan masing-masing. Bahkan Eross bersama Brian Kresna Putro sempat membentuk side project yaitu grup band Jagostu pada tahun 2007. Dengan dirilisnya single "Betapa" usai sudah penantian para penggemar Sheila on 7. Hits Single ini dirilis dalam format RBT dan disusul pemutaran di radio dan TV. Album ini menjadi album pertama Sheila on 7 yang seluruh proses pembuatannya dikerjakan oleh mereka sendiri, mereka juga memperkenalkan logo terbaru mereka di album ini.
Setelah album 507 yang dirilis tahun 2006 lalu, kehadiran Sheila On 7 di blantika musik Indonesia seolah meredup. Hits Single "Radio", "Mantan Kekasih" dan "Pemenang" yang ada di album itu pun seakan-akan menjadi hits terakhir yang bisa mengingatkan telinga orang-orang akan grup asal Yogyakarta ini. Meskipun setelahnya masih ada album Menentukan Arah (dirilis pada tahun 2008) yang disebut sebagai album kembalinya Sheila On 7. Sayangnya, album itu dianggap belum mampu mengembalikan kejayaan Sheila On 7 seperti di awal debut mereka pada penghujung 90-an dan awal 2000-an.
Beruntungnya, Hits Single seperti "Betapa", "Yang Terlewatkan" dan "Mudah Saja" cukup menggebrak dan lantas menjadi #1 hit di berbagai chart musik selama berminggu-minggu seperti "Sephia", "Sahabat Sejati", "Dan", "Kita", "Seberapa Pantas" atau "J.A.P" beberapa tahun silam. Apalagi di tengah gempuran band-band baru beraliran pop melayu yang belakangan kian marak, praktis mereka seolah "mati suri". Namun, meski beberapa kali mengalami masalah internal, seperti ditinggal 2 personilnya yaitu Sakti (gitar) dan Anton (drum) serta selera "pasar" yang telah berubah tetapi Sheila On 7 berusaha tetap melaju dan "berlayar" seperti judul album barunya kali ini.
Pada tahun 2011, Sheila On 7 merilis album ketujuh Berlayar. Bukan merupakan "sekuel" dari album sebelumnya meskipun ada konjungtifitas judul di antara keduanya, Menentukan Arah (2008) dengan Berlayar (2011). Dan selalu ada 1 hal yang menjadi ciri khas : musik mereka kaya. Kalau dahulu biola atau orkestra biasanya menjadi elemen tambahan yang mengiringi hampir keseluruhan lagu, di album Berlayar ini mereka memberi kesegaran baru dengan menambah sentuhan perkusi. Salah satunya seperti di lagu "Have Fun", walaupun didominasi irama medium beat yang ngerock tetapi tabuhan tabla di lagu ini membuatnya sangat terdengar catchy dan benar-benar bisa bikin have fun. Judul berikutnya "Pasti Ku Bisa" yang menjadi single andalan kedua mereka. Gitar Eross yang melodis, petikan bass Adam yang dalam, suara hangat Duta yang renyah dan gebukan drum Brian yang ritmik memiliki keunikan tersendiri sehingga menghasilkan harmonisasi irama khas Sheila On 7 (lebih dikenal dengan istilah "Sheila Music") yang sampai sekarang pun sepertinya cuma mereka satu-satunya band yang memiliki "genre" ini. Keistimewaan lain, di album ini ada 2 lagu baru dalam bahasa Inggris, "On The Phone" dan "Perfect Time" yang memberi kesan berbeda, sekali lagi, di tengah dominasi pasar dengan band-band yang beraliran sama album "Berlayar" ini terdengar fresh dan menjadi pembeda sehingga layak diganjar sebagai "Best Album" dalam Polling Musik Hai 2011.
Setelah sempat dilanda ketidakpastian, akhirnya album kedelapan Musim Yang Baik resmi dirilis 10 Desember 2014. Album ini menjadi album kedelapan sekaligus album terakhir Sheila On 7 bersama Sony Music Entertainment Indonesia. Lagu "Lapang Dada" menjadi lagu utama dalam album ini. Berisi 10 lagu yang semuanya baru, yang dimana semua personel Sheila On 7 menyumbang lagu dalam porsi yang sama di album ini (kecuali Brian). Eross sebagai gitaris yang tetap menyumbang lagu terbanyak dengan 4 lagu sedangkan Adam dan Duta masing-masing menyumbang 3 lagu.
Pada album ini, Duta dkk mencoba mengusir rasa bosan mereka dengan menghadirkan sesuatu yang berbeda, seperti diketahui kecuali album pertama, semua album yang telah dirilis direkam menggunakan teknologi digital, maka di album ini Sheila On 7 mencoba untuk kembali ke era analog. Pada album berikutnya, mereka kabarnya akan berkarir di jalur indie label. Setelah merilis 8 album bersama Sony Music Entertainment Indonesia, Sheila on 7 merilis single terbaru pada tahun 2018 yang berjudul "Film Favorit". Perilisan single ini menandai era baru Sheila On 7 yang merilis singlenya secara "indie (independent)".
Pada tanggal 9 Mei 2022, Adam (bassist & manager Sheila on 7) mengumumkan bahwa Brian sudah tidak lagi menjadi anggota Sheila on 7 sejak 6 April 2022.[3] Adam mengatakan bahwa hengkangnya Brian sebelumnya telah diberitahukan kepada kelompok penggemar mereka. Namun, pengumuman ke ranah umum dilakukan belakangan karena dinilai belum urgen/penting.[4] Brian mengonfirmasi kabar tersebut lewat sebuah postingan Instagram pada tanggal 26 Mei 2022.[5]
Gaya bermusik dan pengaruh
Sampai saat ini juga, mereka masih sulit untuk menyebut warna musik apa yang sebenarnya dimainkan. Tetapi satu hal yang jelas adalah bahwa mereka berkeyakinan untuk memainkan "Sheila Music", di mana ide-ide atau kreasi dalam bermusik dimunculkan secara spontan dan menampilkan lirik-lirik yang gampang dicerna serta konsep musik yang sederhana.
Pada awal berdirinya grup ini bernama "Sheila". Tidak lama kemudian, mereka menambahkan kata "Gank", hingga jadilah "Sheila Gank". Namun karena masalah sense, akhirnya nama mereka berganti menjadi "Sheila on 7". "On 7" berarti solmisasi alias 7 tangga nada (do re mi fa sol la si).
Sejak awal grup ini mencoba untuk tampil secara profesional. Dimulai dengan keterlibatan mereka dalam beberapa pentas musik, festival maupun pertunjukan komersial di DIY dan Jawa Tengah, baik di lingkup sekolah, kampus, serta panggung umum. Satu hal yang cukup meyakinkan dan membanggakan adalah keikutsertaan mereka dalam program indie label "Ajang Musikal" (Ajang Musisi Lokal) pada tahun 1997 milik Radio Geronimo 106.1 FM & G-Indie Production yang diinisiasi oleh Teuku Dalin di Yogyakarta, dimana program ini adalah program sindikasi radio yang disiarkan oleh hampir 90 radio swasta di tanah air. Ajang Musikal adalah program radio yang menyiarkan lagu-lagu karya sendiri dari band-band lokal yang belum pernah rekaman komersial.
Dalam program ini mereka mendapat respons yang sangat positif, di mana request dari para pendengar untuk lagu karya mereka sendiri yaitu "Kita", menempatkan mereka selama 3 bulan berturut-turut di tangga lagu Ajang Musikal G-Indie 10 pada bulan Maret, April, dan Mei 1997. Seperti yang di katakan oleh Teuku Dalin: "Sheila Gank punya talenta di mana mereka berani menyodorkan lagu-lagu original di panggung lokal, meskipun saat itu masih sepi tepukan, saya yakin mereka adalah trigger bagi grup-grup band di Jogja untuk dapat tiket rekaman komersial di major label. Menunjuk pada hal tersebut, "Sheila on 7" mampu untuk merefleksikan dirinya dan menjadikannya sebagai tolak ukur untuk ke jenjang yang lebih atas lagi yakni rekaman komersial. Dengan penuh keyakinan pula, Sheila on 7 memberanikan diri untuk menawarkan demotape serta proposal ke label Sony Music Entertainment Indonesia, dan akhirnya kesempatan pun datang dengan dikontraknya Sheila on 7 untuk 8 album dengan sistem royalti.
Anggota Band
|
|
Garis waktu
Diskografi
Album Studio
- Sheila On 7 (1999)
- Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000)
- 07 Des (2002)
- Pejantan Tangguh (2004)
- 507 (2006)
- Menentukan Arah (2008)
- Berlayar (2011)
- Musim Yang Baik (2014)
Album Kompilasi
- OST. 30 Hari Mencari Cinta (2003)
- Tribute to Ian Antono (2004)
- Salute to Koes Plus/Bersaudara (2004)
- Kita Untuk Mereka (2005)
- The Very Best of Sheila On 7 : Jalan Terus (2005)
- Sheila On 7 Top Request (2009)
- Ambilkan Bulan (2012)
- Anugerah Terindah dari Sheila On 7 (2014)
Single
- Film Favorit (2018)
Filmografi
- 30 Hari Mencari Cinta (2004)
- Tak Biasa (2004)
- Mati Bujang Tengah Malam (2007)
- Tanda Tanya (2012)
- Scripts Pro (2014)
Iklan
Penghargaan
- Double Platinum Award (1st Album) - Sony Music Asia (Agustus 1999)
- Favorite Video Clip "Dan" - VMI Viewer's Choice (Agustus 1999)
- Video Favorite VIFA MTV Ampuh "Dan" (September 1999)
- Favorite Band - MUMU Reader's Choice (September 1999)
- Band Terpanjang - Kawanku Award 1999 (Oktober 1999)
- Video Favorite VIFA MTV Ampuh - "Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki" (Oktober 1999)
- Best Song of Pop Category "Dan" - Anugerah Musik Indonesia (November 1999)
- Best Producer Sheila on 7 - Anugerah Musik Indonesia (November 1999)
- Best Video Clip "Dan" - Panasonic Award (November 1999)
- Album Paling Berkilau "Sheila on 7" versi tabloid Bintang Indonesia (November 1999)
- 10 Bintang Potensial versi Tabloid Bintang Indonesia (November 1999)
- Best Rock Group - HAI Magazine Music Polling (Desember 1999)
- Best New Comer Group - HAI Magazine Music Polling (Desember 1999)
- Best Song "DAN" - HAI Magazine Music Polling (Desember 1999)
- Best Album "Sheila On 7" - HAI Magazine Music Polling (Desember 1999)
- Best Model Video "Anugrah Terindah Yang Pernah Kumiliki" - HAI Magazine Music Polling (Desember 1999)
- Song Of the Year MTV Ampuh “Dan” (Januari 2000)
- Best New Artist - MTV VMA (Juni 2000)
- Best New Artist - Kabar Kabari (Juli 2000)
- 7 Platinum and Special Super Achievement Award (1st Album) - Sony Music Asia (Agustus 2000)
- The Rocketeer Award - Clear Top 10 Award (September 2000)
- Band Terlalu - Kawanku Award 2000 (September 2000)
- The 10 Best Millenist - Bintang Millenia (Desember 2000)
- Bintang MUMU 2000 - Tabloid musik MUMU (Desember 2000)
- Song Of the Year MTV Ampuh “Dan” (Januari 2001)
- Best Pop Group - HAI Magazine Music Polling (Januari 2001)
- Most Favorite Band - Musikamu Polling (Januari 2001)
- No.1 Hits of the World “Kisah Klasik Untuk Masa Depan” Billboard chart Malaysia (Februari 2001)
- Video Klip Terbaik Bulanan "Sephia" VMI 2001
- Video Klip Favorit Bulanan "Sephia" VMI 2001
- Platinum Award (2nd Album) - Sony Music Malaysia (Maret 2001)
- Best Pop Band - PAMI Award (Maret 2001)
- Ten Times Platinum - Sony Music Indonesia (Mei 2001)
- Most Favorite Band or Group or Duo - Penghargaan MTV Indonesia 2001(Juni 2001)
- Best Model Clip "Sephia" MTV Video Music Awards 2001
- Band Paling Ngetop - SCTV Award 2001 (Agustus 2001)
- The Coolest Duo or Group - Clear Top 10 Award (September 2001)
- The Fabulous Album "Kisah Klasik Untuk Masa Depan" - Clear Top 10 Award (September 2001)
- Lagu Terbaik "Sephia" Kategori Pop Progressive - AMI SHARP AWARDS 2001 (Oktober 2001)
- Lagu Terbaik "Sephia" Kategori Best Of The Best - AMI SHARP AWARDS 2001 (Oktober 2001)
- Lagu Anak-Anak Terbaik "Jangan Takut Gelap" Duta feat Tasya AMI SHARP AWARDS 2001 (Oktober 2001)
- Penyanyi Anak-Anak Terbaik "Jangan Takut Gelap" Duta feat Tasya AMI SHARP AWARDS 2001 (Oktober 2001)
- Anugerah Khas Bintang Popular - Anugerah Bintang Popular Malaysia 2001 (Oktober 2001)
- Bintang Paling Berkilau 2001 - Tabloid Bintang Indonesia 2001
- Album Paling Berkilau 2001 "Kisah Klasik Untuk Masa Depan" - Tabloid Bintang Indonesia 2001
- Band Terlempar - Kawanku Award 2001 (Desember 2001)
- Duo/Kumpulan Paling Popular - Anugerah Planet Music 2002 di Singapura (Januari 2002)
- Penerima Royalty Tertinggi Di Indonesia dari Yayasan Karya Cipta Indonesia (Juni 2002)
- Tokoh Pengangkat Citra Yogya "Sheila On 7" - Anugerah Andrawina Kedaulatan Rakyat 2002
- Album Pop Terbaik 07 Des AMI AWARDS 2002
- Album Rekaman Terbaik 07 des AMI AWARDS 2002
- Penata Rekaman Terbaik "Seberapa Pantas" Sheila On 7 AMI AWARDS 2002
- Produser Rekaman Terbaik "Seberapa Pantas" Sheila On 7 AMI AWARDS 2002
- Album Paling Berkilau 2002 "07 Des" - Tabloid Bintang Indonesia 2002
- Vokal Pilihan Berkumpulan/Duo - Anugerah Era Malaysia 2002 (September 2002)
- Penyanyi/Band Paling Ngetop SCTV Music Awards 2003 (April 2003)
- Lagu Paling Ngetop "Seberapa Pantas" SCTV Music Awards 2003 (April 2003)
- Video Klip Paling Ngetop "Seberapa Pantas" SCTV Music Awards 2003 (April 2003)
- Kumpulan Paling Popular ANUGERAH PLANET MUZIK MALAYSIA 2003
- Duo/Kumpulan Terbaik ANUGERAH PLANET MUZIK MALAYSIA 2003
- Album Terbaik (07 Des) ANUGERAH PLANET MUZIK MALAYSIA 2003
- Best Pop Act - Polling Musik Majalah HAI 2004
- Best Album "07 Des" Polling Musik Majalah HAI 2004
- Lagu Pop Alternatif terbaik "Pejantan Tangguh" AMI AWARDS 2004
- Group Pop Alternatif Terbaik " Pejantan Tangguh" AMI AWARDS 2004
- Album Pop Alternatif terbaik" Pejantan Tangguh" AMI AWARDS 2004
- Album Terbaik (Best Of The Best)" Pejantan Tangguh" AMI AWARDS 2004
- Lagu Original Motion Picture Terbaik "Melompat Lebih Tinggi" AMI AWARDS 2004
- Peramu Rekaman Terbaik "Pejantan Tangguh" AMI AWARDS 2004
- Produser Rekaman Terbaik "Pejantan Tangguh" - AMI AWARDS 2004
- Album Paling Berkilau 2004 "30 Hari Mencari Cinta" - Bintang Indonesia 2004
- Best Video Klip " Pejantan Tangguh" - Polling Majalah HAI 2005
- Duo/Kumpulan Terbaik ANUGERAH PLANET MUZIK SINGAPURA 2005
- Lagu Terbaik (Berhenti Berharap) ANUGERAH PLANET MUZIK SINGAPURA 2005
- Album Indonesia Terbaik (30 Hari Mencari Cinta) - Anugerah Industri Muzik MALAYSIA 2005
- Break The Record MURI - Launching Album serentak di 100 radio di Indonesia Album 507 (2006)
- Penghargaan Sebagai Pencipta Lagu Nasional "Bendera" - Eross Chandra- Kemenpora 2006
- Gitaris Terbaik "Eross Chandra" TAKE AMI AWARDS 2006
- 150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa "Sheila on 7" Rolling Stone Indonesia 2007
- 150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa "Dan" Rolling Stone Indonesia 2009
- 150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa "Bendera" Rolling Stone Indonesia 2009
- 150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa "Melompat Lebih Tinggi" Rolling Stone 2009
- Pemenang Class Music Heroes –Talk Less Do More Award 2009
- The 50 Greatest Indonesian Drummers "Brian Kresno Putro" Rollingstone Indonesia (November 2010)
- Best Pop Group - Polling Musik Hai 2010
- Platinum Award Album "Berlayar" Sony Music Indonesia 2011
- Best Album "Berlayar" Polling Musik Hai 2011
- Best Album 2011 "Berlayar" Rollingstone Indonesia Desember 2011
- Gitaris Indonesia pertama yang merilis Gitar Fender Signature "Eross Chandra" (Maret 2012)
- Best Band/Group/Duo of The Year NET 2.0 INDONESIAN CHOICE AWARDS 2015
- Best Album of The Year "Musim Yang Baik" NET 2.0 INDONESIAN CHOICE AWARDS 2015
- Best Song of The Year "Lapang Dada" NET 2.0 INDONESIAN CHOICE AWARDS 2015
- Produser Album Rekaman Terbaik Sony Music Indonesia "Musim Yang Baik - Sheila On 7" AMI AWARDS 2015
- Grafis Desain Terbaik Farid Stevy Asta "Musim Yang Baik - Sheila On 7" AMI AWARDS 2015
- The Best Pop Hai Reader's Poll Music Awards 2015
- The Best Album "Musim Yang Baik" Hai Reader's Poll Music Awards 2015
- The Best Single "Lapang Dada" Hai Reader's Poll Music Awards 2015
- Band/Group/Duo of the Year Indonesian Choice Awards 2018
- Song of the Year "Film Favorit" Indonesian Choice Awards 2018
Theme Song
- Kita (Lupus Milenia, Indosiar 1999-2001)
- Sahabat Sejati (Dilarang Jatuh Cinta, RCTI 2001)
- Sephia (Sephia, SCTV 2002)
- Seberapa Pantas (Siapa Takut Jatuh Cinta, SCTV 2002 & 2017)
- Pejantan Tangguh (Ajari Aku Cinta, RCTI 2004)
- Itu Aku (Kau & Aku, RCTI 2004)
- Pemenang (Voices from the FIFA World Cup - Piala Dunia 2006 untuk wilayah Indonesia dan Malaysia)
- Hari Bersamanya (Cinta Anak Muda, SCTV 2019)
Referensi
- ^ a b "Sheila On 7: Sebuah Kisah Klasik". Rolling Stone Indonesia. 2015-02-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-31. Diakses tanggal 2016-25-01.
- ^ Sheila on 7 Official Website https://www.sheilaon7.com/history. Diakses tanggal 2016-25-01. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Revi C. Rantung (11 Mei 2022). Kistyarini, ed. "4 Fakta Hengkangnya Brian dari Sheila On 7". Kompas.com. Diakses tanggal 3 Juni 2022.
- ^ "Drummer Brian Resmi Keluar dari Sheila on 7". CNN Indonesia. 10 Mei 2022. Diakses tanggal 3 Juni 2022.
- ^ "Brian Buka Suara Soal Tak Lagi Jadi Bagian Sheila on 7". CNN Indonesia. 27 Mei 2022. Diakses tanggal 3 Juni 2022.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Sheila on 7
- Profile Sheila On 7 di Foto Selebritis
- Chord Gitar Sheila on 7
LA lights gelar konser Ari Lasso, Ada Band dan Sheila on 7 Diarsipkan 2011-03-04 di Wayback Machine.