Bendungan Selorejo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Oktober 2022 00.31 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Perbaikan pranala)
Bendungan Selorejo
Nelayan mencari ikan di Waduk Selorejo
NegaraIndonesia
LokasiMalang, Jawa Timur
KegunaanSerbaguna
StatusBeroperasi
Mulai dibangunNovember 1963
Mulai dioperasikanOktober 1972
Biaya konstruksi¥ 5,397 milyar
PemilikKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kontraktor
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganUrugan
Tinggi49 m
Panjang450 m
Volume bendungan1.990.000 m³
Ketinggian di puncak625 m
MembendungSungai Brantas
Jumlah pelimpah1
Tipe pelimpahOgee samping
Kapasitas pelimpah700 m³ / detik
Waduk
NamaWaduk Selorejo
Kapasitas normal62.300.000 m³
Kapasitas aktif54.600.000 m³
Kapasitas nonaktif7.700.000 m³
Luas tangkapan236 km²
Luas genangan3,5 km²
PLTA Selorejo
PengelolaPLN Nusantara Power
Mulai dioperasikanSeptember 1972
JenisKonvensional
Kepala hidraulik46 m
Jumlah turbin1
Kapasitas terpasang4,5 MW
Produksi tahunan20.000 MWh[1]

PLTA Selorejo atau Waduk Selorejo adalah sebuah danau tempat pembangkit listrik tenaga air yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur. dibangun pada tahun 1970 bertempat di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang di kaki Gunung Kelud dan mulai beroperasi sejak 24 Juli 1973 dengan kapasitas 4,5 Megawatt (MW).

Dinamai sesuai nama Waduk Selorejo, PLTA ini diresmikan oleh Presiden kedua, Soeharto. Pada tahun 2014, PLTA terkena dampak erupsi Gunung Kelud yang menutup kompleks Bendungan Selorejo sehingga pengoperasiannya turut terhenti. Aliran listrik yang dihasilkan dari PLTA Selorejo dikirim melalui jaringan transmisi 70 kV untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan daerah Malang.

PLTA Selorejo ini memanfaatkan air Waduk Selorejo yang bersumber dari mata air Gunung Anjasmoro dan Gunung Argowayang. Aliran sungai ini juga dipergunakan oleh PLTA Mendalan dan PLTA Siman. Ketiganya berada di wilayah Kabupaten Malang. Seperti yang tertera dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2014 - 2015, disebutkan potensi tenaga air di Indonesia menurut Hydro Power Potential Study (HPPS) pada tahun 1983 adalah 75.000 MW, dan angka ini setara dengan Hydro Power Inventory Study pada tahun 1993.

Referensi

  1. ^ Development of the Brantas River Basin (part 10) (PDF) (dalam bahasa Inggris). Tokyo: JICA. 1998. hlm. 196–197. 

Pranala luar