Bendungan Selorejo
Bendungan Selorejo | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Lokasi | Malang, Jawa Timur |
Kegunaan | Serbaguna |
Status | Beroperasi |
Mulai dibangun | November 1963 |
Mulai dioperasikan | Oktober 1972 |
Biaya konstruksi | ¥ 5,397 milyar |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Kontraktor |
|
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi | 49 m |
Panjang | 450 m |
Volume bendungan | 1.990.000 m³ |
Ketinggian di puncak | 625 m |
Membendung | Sungai Brantas |
Jumlah pelimpah | 1 |
Tipe pelimpah | Ogee samping |
Kapasitas pelimpah | 700 m³ / detik |
Waduk | |
Nama | Waduk Selorejo |
Kapasitas normal | 62.300.000 m³ |
Kapasitas aktif | 54.600.000 m³ |
Kapasitas nonaktif | 7.700.000 m³ |
Luas tangkapan | 236 km² |
Luas genangan | 3,5 km² |
PLTA Selorejo | |
Pengelola | PLN Nusantara Power |
Mulai dioperasikan | September 1972 |
Jenis | Konvensional |
Kepala hidraulik | 46 m |
Jumlah turbin | 1 |
Kapasitas terpasang | 4,5 MW |
Produksi tahunan | 20.000 MWh[1] |
PLTA Selorejo atau Waduk Selorejo adalah sebuah danau tempat pembangkit listrik tenaga air yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur. dibangun pada tahun 1970 bertempat di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang di kaki Gunung Kelud dan mulai beroperasi sejak 24 Juli 1973 dengan kapasitas 4,5 Megawatt (MW).
Dinamai sesuai nama Waduk Selorejo, PLTA ini diresmikan oleh Presiden kedua, Soeharto. Pada tahun 2014, PLTA terkena dampak erupsi Gunung Kelud yang menutup kompleks Bendungan Selorejo sehingga pengoperasiannya turut terhenti. Aliran listrik yang dihasilkan dari PLTA Selorejo dikirim melalui jaringan transmisi 70 kV untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan daerah Malang.
PLTA Selorejo ini memanfaatkan air Waduk Selorejo yang bersumber dari mata air Gunung Anjasmoro dan Gunung Argowayang. Aliran sungai ini juga dipergunakan oleh PLTA Mendalan dan PLTA Siman. Ketiganya berada di wilayah Kabupaten Malang. Seperti yang tertera dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2014 - 2015, disebutkan potensi tenaga air di Indonesia menurut Hydro Power Potential Study (HPPS) pada tahun 1983 adalah 75.000 MW, dan angka ini setara dengan Hydro Power Inventory Study pada tahun 1993.
Referensi
- ^ Development of the Brantas River Basin (part 10) (PDF) (dalam bahasa Inggris). Tokyo: JICA. 1998. hlm. 196–197.