Lompat ke isi

Pembangkit Listrik Tenaga Air Ketenger

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pembangkit Listrik Tenaga Air Ketenger (PLTA Ketenger) adalah salah satu pembangkit listrik peninggalan Belanda di Indonesia. PLTA Ketenger terletak di Melung, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.[1]

Mesin pembangkitan listrik dan gedung pengelolaan PLTA Ketenger terletak di Desa Melung, Kabupaten Banyumas. Ketenger adalah nama dari lokasi pembangunan waduk PLTA Ketenger. Ketenger adalah nama dari sebuah desa yang berada di Kecamatan Baturaden, Kota Purwokerto.[2]

Pembangunan

[sunting | sunting sumber]

PLTA Ketenger dibangun untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi rumah-rumah penduduk di Kota Purwokerto, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Karanganyar. Selain itu, energi listrik yang dihasilkan dari PLTA Ketenger digunakan untuk menggerakkan pompa air untuk keperluan irigasi di daerah Gambasari dan Pesanggrahan. Penyaluran energi listrik menggunakan saluran transmisi dengan tegangan nominal 30 kiloVolt.[2]

Pemerintah Hindia Belanda melakukan survei kelayakan pembangunan pembangkit pada tahun 1932. Pembangunan PLTA Ketenger dimulai pada tahun 1935. Pembangunan PLTA Ketenger rampung pada tahun 1939.Pembangunan PLTA Ketenger sepenuhnya dikerjakan oleh perusahaan kontraktor bernama N.V. Algemeene Nederlandsch Indische Electriciteit Maatchappy (N.V. ANIEM) 9. PLTA Ketenger hanya mempunyai 2 unit generator pada awal pembangunannya. Masing-masing generator dapat membangkitkan energi listrik sebesar 3,52 MegaWatt.[2]

PT. Dirga Bratasena Engineering Medan melakukan penambahan unit pembangkit pada tahun 1998-1999. Unit 3 dari PLTA Ketenger mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1,05 MegaWatt. Tim Pusat Studi Kependudukan dan Lingkungan Hidup dari Universitas Diponegoro menjadi tim yang melakukan Analisis Dampak Lingkungan.[2] Penambahan unit 4 dilakukan pada tahun 2008. Unit 4 berkapasitas 0,5 MegaWatt.[3]

Sumber Penggerak

[sunting | sunting sumber]

Aliran Sungai Banjaran untuk menggerakkan turbin generator. Waduk penampungan air Sungai Banjaran terletak di Desa Ketenger, Kecamatan Baturaden, Kota Purwokerto. Luas waduk mencapai 4 hektar.[3] Sungai Surobadak juga menjadi penyumbang sumber air penggerak bagi PLTA Ketenger. Air yang berasal dari Sungai Banjaran dan Sungai Surobadak ditampung di sebuah kolam tando. Setelah ketinggian air tercukupi, air dialirkan ke turbin menggunakan pipa penyaluran air. Curah hujan dan debit air yang baik merupakan potensi utama dari PLTA Ketenger.[2]

PLTA Ketenger merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. PLTA Ketenger memanfaatkan ketinggian jatuh air untuk menggerakkan turbin generator. PLTA Ketenger tidak menghasilkan emisi gas pembakaran, abu, maupun limbah. Biaya operasi dan perawatan sangat murah, sehingga efisiensi PLTA Ketenger sangat tinggi.[3] Adanya PLTA Ketenger memberi beberapa manfaat bagi lingkungannya, yaitu:[2]

  1. menghasilkan listrik dengan harga murah dan berkualitas
  2. proses operasional yang tidak memengaruhi ekosistem di sekitarnya
  3. tidak mengurangi sumber daya alam alami maupun sumber daya alam buatan
  4. meningkatkan potensi pengembangan usaha lokal
  5. memperluas lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya.

Peta Kelistrikan

[sunting | sunting sumber]

PLTA Ketenger adalah salah satu dari 16 unit pembangkit listrik yang tergabung dalam Unit Pembangkitan Mrica (UP Mrica). UP Mrica berada di sektor kelistrikan Jawa Tengah. PT. Indonesia Power (Persero) merupakan pengelola dari UP Mrica. Sistem Jawa, Madura, dan Bali menerima suplai dari UP Mrica.[3]

Pemeliharaan

[sunting | sunting sumber]

PT. Indonesia Power melakukan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat. Program ini bernama Sekolah Lapangan. Program ini diadakn untuk menjaga jumlah debit air sungai tetap konstan. Dengan program ini, erosi di hulu sungai Banjaran dan Sungai Surobadak dapat dikurangi. Pengurangan erosi turut menurunkan peluang terjadinya sedimentasi di DAS yang menjadi sumber utama penggerak turbin PLTA Ketenger.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Melihat Kegagahan PLTA Ketenger Banyumas yang Telah Beroperasi sejak Zaman Belanda". Tribun Jateng. Diakses tanggal 2020-03-04. 
  2. ^ a b c d e f "Sejarah PLTA Ketenger di Desa Melung | Melung". Diakses tanggal 2020-03-04. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b c d e Supriyadi (25 September 2018). "PLTA KETENGER WARISAN HEBAT UNTUK INDONESIA". indonesiapower.co.id. Diakses tanggal 04-03-2020.