Pulau Kisar
https://yotowawa.com/id/yotowawa/meher/kamus/8°6′10″S 127°8′36″E / 8.10278°S 127.14333°E
Nama lokal: Yotowa/Yotowawa | |
---|---|
Geografi | |
Lokasi | Asia Tenggara |
Koordinat | 8°04′S 127°11′E / 8.06°S 127.18°E |
Luas | 81,83 km2[1] |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Maluku |
Kabupaten | Maluku Barat Daya |
Kecamatan | Pulau-Pulau Terselatan |
Kependudukan | |
Penduduk | 15.296 jiwa (2010) |
Pulau Kisar adalah salah satu pulau terluar wilayah Indonesia yang terletak di perairan Selat Wetar dan berbatas pada sebelah selatan dengan perairan ujung timur Pulau Timor yang masuk bagian negara Timor Leste. Pulau ini merupakan bagian dari wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya, provinsi Maluku.[2]
Pada 2 Maret 2017, Presiden Joko Widodo menetapkan Pulau Kisar sebagai bagian dari 111 pulau-pulau kecil terluar berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Pulau-Pulau Kecil Terluar.[3]
Letak Geografis
Pulau kisar berada pada 8° 6′ 10″ Lintang Selatan dan 127° 8′ 36″ Bujur Timur. Adapun di sebelah utara berbatasan dengan Pulau Romang, sebelah selatan dengan Selat Timor, sebelah barat dengan Pulau Wetar dan sebelah timur dengan Pulau Leti, Pulau Moa, dan Pulau Lakor.[4]
Sumber Daya Alam
Hasil Bumi
Kisar memiliki penghasilan pertanian yang cukup tinggi baik kacang-kacangan, buah-buahan, maupun hasil tani lainnya. Jagung merupakan hasil pertanian terbesar (utama) di pulau Kisar, dan sekaligus menjadi makanan pokok masyarakat setempat. Selain itu, lemon kisar merupakan buah-buahan yang populer karena rasanya sangat manis dan paling sering dijadikan sebagai "oleh-oleh" (hadiah) bagi mereka yang berkunjung ke pulau Kisar. Disamping hasil pertanian, Pulau ini juga terkenal sebagai salah satu wilayah penghasil ternak, terutama ternak kambing dan kerbau.
Pembagian administrasi
Pulau Kisar memiliki 9 buah desa yang dibagi dalam 2 kecamatan, yaitu:
Kecamatan Kisar Utara[5]
Kecamatan Kisar Selatan[6]
Akses transportasi
Pulau Kisar telah memiliki sebuah lapangan terbang dan landasan pacu yang bernama Bandara John. J. Bakker yang rencananya akan diperpanjang dari 800 meter menjadi 1300 meter untuk mendukung program Sail Banda untuk sementara lapangan terbang ini hanya bisa digunakan oleh pesawat kecil jenis Cassa 212 dengan kapasitas maksimal 18 orang, rencananya lapangan terbang akan diperpanjang agar bisa digunakan oleh pesawat Wings jenis ATR 82 dengan kapasitas 40 tempat duduk. Bandara ini sendiri terletak di kota Wonreli.
Iklim
Daerah Pulau Kisar memilki iklim yang didominasi iklim Muson. Iklim di pulau ini dipengaruhi oleh benua Asia dan benua Australia. Pada bulan Desember hingga April intensitas hujan sangat tinggi dan angin yang kencang. Atau dikenal sebagai musim barat. Sedangkan pada bulan Mei hingga November terjadi musim timur yakni ketika curah hujan rendah.[7]
Kondisi Sosial Masyarakat
Kebanyakan masyarakat di Pulau Kisar adalah masyarakat yang berbahasa Meher dan Woirata. Adapun dari sisi keagamaan, mayoritas masyarakatnya memeluk agama Kristen Protestan.[7]
Sebagai pulau kecil, Pulau Kisar relatif memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Kepadatan penduduk yang tinggi ini terutama di bagian tengah pulau.[4]
Galeri
-
Penduduk Kisar pada masa Hindia Belanda
-
Seorang wanita Kisar pada tahun 1929]
Referensi
- ^ Pulau Kisar
- ^ Geospasial, Badan Informasi. "Sistem Informasi Nama Rupabumi". Sistem Informasi Nama Rupabumi. Diakses tanggal 2023-01-18.
- ^ "111 Pulau Ini Ditetapkan Presiden Jokowi Sebagai Pulau-Pulau Kecil Terluar". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2017-03-07. Diakses tanggal 2023-01-18.
- ^ a b "Pulau KISAR". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 2023-01-18.
- ^ Statistik Daerah Kecamatan Kisar Utara 2016
- ^ Kecamatan Pulau-pulau Terselatan dalam Angka 2016
- ^ a b "Potensi dan Keunikan Pulau Kisar". www.dpmptsp-maluku.com. Diakses tanggal 2023-01-18.