Fabaceae

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fabaceae
Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
KladSuperrosidae
Kladrosids
Kladfabids
OrdoFabales
FamiliFabaceae
Lindl., 1836
Tipe taksonomiFaba
Tata nama
Status nomenklaturnomen conservandum
Sinonim taksonLeguminosae
Subfamili
Lihat teks
Distribusi

Fabaceae, suku polong-polongan atau suku kacang-kacangan adalah salah satu suku tumbuhan dikotil yang terpenting dan terbesar. Banyak tumbuhan budi daya penting termasuk dalam suku ini, dengan bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu, batang, daun, umbi, hingga akarnya digunakan manusia. Bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan pengobatan, hingga racun dihasilkan oleh anggota-anggotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yang jelas: buahnya berupa polong.

Fabaceae pernah dikenal dengan nama Leguminosae serta Papilionaceae. Nama yang terakhir ini kurang tepat, dan sekarang dipakai sebagai nama salah satu subsukunya. Dalam dunia pertanian tumbuhan anggota suku ini sering kali disebut sebagai tanaman legum (legume).

Anggota suku ini juga dikenal karena kemampuannya mengikat (fiksasi) nitrogen langsung dari udara (tidak melalui cairan tanah) karena bersimbiosis dengan bakteri tertentu pada akar atau batangnya. Jaringan yang mengandung bakteri simbiotis ini biasanya menggelembung dan membentuk bintil-bintil. Setiap jenis biasanya bersimbiosis pula dengan jenis bakteri yang khas pula.

Ciri-ciri

Buah tipe polong
  • Biji berkotil dua (dikotiledon).
  • Buah bertipe buah polong.
  • Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan.
  • Perbungaan tunggal pada subsuku Faboideae serta majemuk pada Caesalpinioideae dan Mimosoideae.

Klasifikasi

Bunga tipe kupu-kupu dimiliki oleh Faboideae. 1. bendera (vexillum), 2. sayap (alae, sepasang), 3. lunas (carina, melindungi benang sari dan putik).

Suku besar ini terbagi menjadi 3 subfamili, yaitu Faboideae (atau Papilionoideae, tumbuhan berbunga kupu-kupu), Caesalpinioideae, dan Mimosoideae.

Faboideae

Faboideae dapat dikatakan sebagai kelompok kacang-kacangan atau polong-polongan. Bunganya bertipe kupu-kupu, zigomorf, khas dengan mahkota bunga yang tidak sama bentuknya. Mahkota termodifikasi menjadi tiga bagian: bendera, sayap (alae), dan lunas (carina). Bagian lunas melindungi organ seksual benang sari dan putik. Karena terlindungi inilah tumbuhan kacang-kacangan biasanya merupakan tumbuhan berpenyerbukan sendiri. Bunga biasanya tunggal dengan polong biasanya berbentuk silinder.

Daftar genusnya

Contoh:

Caesalpinioideae

Kembang merak, anggota Caesalpinioideae.

Subsuku ini dicirikan dari bunganya yang tersusun majemuk membentuk seperti piramida. Setiap bunga memiliki benang sari dan putik yang relatif panjang. Bunganya tidak bertipe kupu-kupu.

Daftar genusnya[18]
Klad Caesalpinieae
Klad Cassieae
Klad Dimorphandra Group A
Klad Dimorphandra Group B
Klad Peltophorum
Klad Tachigali
Klad Umtiza
Belum ditetapkan dalam klad manapun


Contoh:

Mimosoideae

Bunga putri malu menunjukkan bentuk khas bunga Mimosoideae

Subsuku ini dapat dikatakan sebagai kelompok petai-petaian. Cirinya yang paling jelas adalah bunganya tersusun majemuk di atas suatu dasar bunga (bongkol) bersama berbentuk bulatan. Akibatnya, bunga tampak seperti bola berambut.

Contoh-contoh:

Anggota-anggota penting

Banyak anggota suku ini yang menjadi tanaman berguna. Berikut adalah daftar beberapa tanaman berguna, dikelompokkan menurut pemanfaatannya.

Bahan makanan atau minuman

Biji, polong, bunga, atau daun

Umbi

Kayu atau kulit kayu

  • Secang (kayu sebagai bahan minuman dan pewarna merah)
  • Kayu brazil (kayu sebagai pewarna merah)

Akar

Bahan bangunan atau industri

Pupuk hijau

Semua legum yang berupa terna atau tumbuhan merambat dapat dipakai sebagai pupuk hijau. Namun ada beberapa yang disukai karena pertumbuhannya yang pesat dan menutupi tanah, dan dijuluki legum cover crops (LCC, tanaman legum penutup tanah)

Pakan ternak

Racun

Simbiosis dengan bakteri

Lihat pula artikel bakteri pengikat nitrogen.

Tumbuhan legum dikenal kemampuannya mengambil nitrogen dalam bentuk N2 langsung dari udara, selain cara konvensional dalam bentuk nitrat atau amonium dari cairan tanah. Kemampuan ini dimiliki karena mereka bersimbiosis dengan bakteri tertentu yang menghuni jaringan-jaringan tertentu, biasanya di akar, tetapi ada beberapa yang menghuni jaringan parenkim di batang. Bagian yang dihuni bakteri ini biasanya terlihat sebagai bintil-bintil.

Setiap spesies tumbuhan hanya efektif bersimbiosis dengan spesies bakteri yang khas, dengan demikian hubungannya bersifat sangat spesifik. Misalnya, kedelai hanya efektif bersimbiosis dengan Bradyrhizobium japonicum. Infeksi dengan bakteri lain selalu gagal atau hanya menghasilkan sedikit bintil.

Simbiosis ini telah dipelajari secara mendalam dan mekanismenya telah banyak diungkap. Hal ini dilakukan untuk mencari kemungkinan memperluas simbiosis pada kelompok tumbuhan bermanfaat lainnya, karena kemampuan mengikat nitrogen dari udara berarti mengurangi pemberian pupuk N (misalnya urea, ZA, atau KNO3) secara nyata.

  1. ^ Cardoso D, de Queiroz LP, Pennington RT, de Lima HC, Fonty É, Wojciechowski MF, Lavin M (2012). "Revisiting the phylogeny of papilionoid legumes: new insights from comprehensively sampled early-branching lineages". Am J Bot. 99 (12): 1991–2013. doi:10.3732/ajb.1200380. PMID 23221500. 
  2. ^ a b c d e f g h Delgado-Salinas A, Thulin M, Pasquet R, Weeden N, Lavin M (2011). "Vigna (Leguminosae) sensu lato: the names and identities of the American segregate genera". Am J Bot. 98 (10): 1694–715. doi:10.3732/ajb.1100069. PMID 21980163. 
  3. ^ a b Boatwright JS, Tilney PM, Van Wyk BE (2009). "The generic concept of Lebeckia (Crotalarieae, Fabaceae): reinstatement of the genus Calobota and the new genus Wiborgiella". S Afr J Bot. 75 (3): 546–556. doi:10.1016/j.sajb.2009.06.001alt=Dapat diakses gratis. 
  4. ^ "Papilionoideae - Legume Data Portal". www.legumedata.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 September 2022. 
  5. ^ a b c d e Boatwright JS, Wink M, van Wyk BE (2011). "The generic concept of Lotononis (Crotalarieae, Fabaceae): Reinstatement of the genera Euchlora, Leobordea and Listia and the new genus Ezoloba". Taxon. 60 (1): 161–77. doi:10.1002/tax.601014. 
  6. ^ Torke BM, Schaal BA (2008). "Molecular phylogenetics of the species-rich neotropical genus Swartzia (Leguminosae, Papilionoideae) and related genera of the swartzioid clade". Am J Bot. 95 (2): 215–228. doi:10.3732/ajb.95.2.215. PMID 21632346. 
  7. ^ a b Cardoso D, de Lima HC, Rodrigues RS, de Queiroz LP, Pennington RT, Lavin M (2012). "The Bowdichia clade of Genistoid legumes: Phylogenetic analysis of combined molecular and morphological data and a recircumscription of Diplotropis". Taxon. 61 (5): 1074–1087. doi:10.1002/tax.615012. 
  8. ^ a b Ohashi, Kazuaki; Ohashi, Hiroyoshi; Nemoto, Tomoyuki; Ikeda, Tatsuki (June 2018). "Phylogenetic Analyses for a New Classification of the Desmodium Group of Leguminosae Tribe Desmodieae". Journal of Japanese Botany. 93( (3): 165–189. 
  9. ^ Egan AN, Reveal JL (2009). "A new combination in Pediomelum and a new genus, Ladeania, from Western North America (Fabaceae, Psoraleeae)". Novon. 19 (3): 310–314. doi:10.3417/2008074. 
  10. ^ Hughes CE, Lewis GP, Daza Yomona A, Reynel C (2004). "Maraniona. A New Dalbergioid Legume Genus (Leguminosae, Papilionoideae) from Peru". Syst Bot. 29 (2): 366–374. doi:10.1600/036364404774195557. 
  11. ^ "Pedleya acanthoclada (F.Muell.) H.Ohashi & K.Ohashi". plantnet.rbgsyd.nsw.gov.au. PlantNET - FloraOnline. Diakses tanggal 6 September 2022. 
  12. ^ Cardoso D, de Lima HC, de Queiroz LP (2013). "Staminodianthus, a new neotropical Genistoid legume genus segregated from Diplotropis". Phytotaxa. 110 (1): 1–16. doi:10.11646/phytotaxa.110.1.1. 
  13. ^ Lewis GP, Wood JR, Lavin M (2012). "Steinbachiella (Leguminosae: Papilionoideae: Dalbergieae), endemic to Bolivia, is reinstated as an accepted genus". Kew Bull. 67 (4): 789–796. doi:10.1007/s12225-012-9415-z. 
  14. ^ de Queiroz LP, Lewis GP, Wojciechowski MF (2010). "Tabaroa, a new genus of Leguminosae tribe Brongniartieae from Brazil". Kew Bull. 65 (2): 189–203. doi:10.1007/s12225-010-9202-7. JSTOR 23216080. 
  15. ^ Ireland HE (2007). "Taxonomic changes in the South American genus Bocoa (Leguminosae–Swartzieae): Reinstatement of the name Trischidium, and a synopsis of both genera". Kew Bull. 62 (2): 333–350. JSTOR 20443359. 
  16. ^ Ohashi H, Ohashi K (2012). "Verdesmum, a new genus of Leguminosae: tribe Desmodieae" (PDF). Journal of Japanese Botany. 87 (5): 299–306. 
  17. ^ Thulin M, Lavin M (2001). "Phylogeny and Biogeography of the Ormocarpum Group (Fabaceae): A New Genus Zygocarpum from the Horn of Africa Region". Syst Bot. 26 (2): 299–317. JSTOR 2666709. 
  18. ^ a b Gagnon E, Bruneau A, Hughes CE, de Queiroz LP, Lewis GP (2016). "A new generic system for the pantropical Caesalpinia group (Leguminosae)". PhytoKeys (71): 1–160. doi:10.3897/phytokeys.71.9203. PMC 5558824alt=Dapat diakses gratis. PMID 28814915. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "Note", tapi tidak ditemukan tag <references group="Note"/> yang berkaitan