Lompat ke isi

Denominasi Kristen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Mei 2006 00.22 oleh Stephensuleeman (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam pengertian Kristen, Denominasi adalah suatu kelompok keagamaan yang dapat diidentifikasikan di bawah satu nama, struktur, dan/atau doktrin.

Denominasi

Di masa modern, agama Kristen diungkapkan dalam berbagai nama. Kelompok-kelompok dengan nama yang berbeda-beda ini: Lutheran, Anglikan, Presbiterian, Katolik, dll. biasanya disebut sebagai denominasi.

Denominasionalisme adalah sebuah ideologi, yang menganggap sejumlah atau semua kelompok Kristen sebagai versi-versi dari suatu kelompok yang sama, tak peduli dengan label-label yang membedakan mereka. Namun tidak semua denominasi mengajarkan hal ini, dan ada sejumlah kelompok yang menganggap semua kelompok yang berbeda dengannya sebagai murtad atau sesat: artinya, bukan versi yang sah dari agama Kristen.

Ada sejumlah denominasi atau kelompok semi-Kristen di masa lalu yang tidak ada lagi sekarang. Misalnya kaum Gnostik (yang percaya akan dualisme esoterik), kaum Ebionit (yang menyembah saudara-saudara kandung Kristus), dan kaum Arian (yang percaya bahwa Yesus adalah suatu makhluk ciptaan dan bukan sama-sama abadi dengan Allah Bapa, dan yang untuk jangka waktu yang panjang mengalahkan jumlah kaum non-Arian di dalam lingkungan gereja yang institusional). Memang dapat diperdebatkan apakah kelompok-kelompok ini adalah ajaran sesat (doktrin baru yang berlawanan dengan doktrin-doktrin yang asli dan benar), atau apakah keyakinan-keyakinan tersebut hanya sekadar tidak dirumuskan oleh komunitas Kristen yang lebih besar hingga saat itu. Namun perpecahan terbesar dalam agama Kristen di masa kini adalah antara Gereja-gereja Ortodoks Timur, Katolik Roma, dan berbagai denominasi yang terbentuk pada masa dan sesudah Reformasi Protestan. Di kalangan Gereja Protestan juga terdapat berbagai kesatuan dan perbedaan dalam tingkat yang berbeda-beda.

Perbandingan antara kelompok-kelompok denominasional harus dihampiri dengan hati-hati. Misalnya, dalam sejumlah kelompok, jemaat adalah bagian dari satu organisasi gereja yang monolitik, sementara dalam kelompok-kelompok lainnya, masing-masing jemaat adalah sebuah organisasi yang mandiri dan otonom. Perbandingan dengan angka juga dapat menjadi masalah. Sejumlah kelompok menghitung keanggotaannya berdasarkan jumlah orang percaya yang dewasa dan anak-anak orang percaya yang dibaptiskan, sementara yang lainnya hanya menghitung orang percaya dewasa yang sudah dibaptiskan. Selain itu, barangkali ada motif-motif politik dari para penganjur atau lawan dari suatu kelompok tertentu untuk menggelembungkan atau menggemboskan jumlah keanggotaan melalui propaganda atau pengelabuan.

Skisma historis dan metode-metod skema klasifikasi

Sejak abad pertama agama Kristen tidak pernah bersifat monolitik, dan di masa kini terdapat banyak sekali kelompok yang memiliki sejarah dan tradisi yang sama di dalam dan di luar agama Kristen arus utama. Karena agama Kristen adalah agama terbesar di dunia (dengan jumlah sekitar sepertiga dari seluruh penduduk dunia), kita perlu memahami berbagai tradisi keagamaan dalam pengertian kesamaan dan perbedaan antara tradisi, teologi, pemerintahan gereja, doktrin, bahasa, dan seterusnya.