Singasari, Taraju, Tasikmalaya
Singasari | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Tasikmalaya | ||||
Kecamatan | Taraju | ||||
Kode Kemendagri | 32.06.13.2005 | ||||
Luas | 492,4 | ||||
Jumlah penduduk | 4936 | ||||
Kepadatan | 0,01 | ||||
|
Singasari adalah desa di kecamatan Taraju, Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
Sejarah Desa
Kondisi Desa
Sejarah Desa
Desa Singasari adalah desa yang terletak di Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya, yang terbetuk hasil dari pemekaran dari desa Taraju pada Tahun 1974 pada saat itu luasnya -+11.457,19 Ha, yang dipimpin pejabat Kepala Desa bernama Bpk. Apandi (alm) Pada tahun 1982 berdasarkan SK. Gubernur Jawa Barat No. 41/Pm.122-Pem/SK/1980 resmi mendapatkan pengakuan sebagai salah satu Desa yang berada diwilayah Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya yang pada waktu itu baru terdiri dari 7 desa. Kepala desa pertama berdasarkan hasil pemilihan adalah Bapak Holil yang memimpin Desa Singasari dari Tahun 1982 s/d 1987.
Pada tahun 1984 Desa Singasari dimekarkan menjadi dua yaitu Desa Singasari dan Desa Raksasari. Perkembangan legenda dan sejarah Desa Singasari digambarkan sebagai berikut:
Masa kepemimpinan Bapak Apandi (alm) masa bhakti tahun 1974 s/d 1981.
Pada masa ini desa Singasari sedang mengalami masa transisi untuk proses pemekaran dari Desa Taraju. Beberapa tokoh terkemuka desa Singasari pada waktu itu mengkoordinir dan menyiapkan segala bentuk persyaratan dan infentarisir untuk proses pemekaran desa, pada waktu itu Desa Singasari hanya terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Cilangla (sekarang Desa Raksasari), Dusun Simpang dan Dusun Cipicung . Beberapa tokoh yang berjasa selain pejabat Kepala Desa, dalam proses pemekaran desa Singasari adalah:
- Ahum (alm)
- Iho
- Unu Tajudin
- Mamur
Pada masa ini pula sukses mengadakan pemilihan Kepala Desa yang pertama melalui demokrasi terpimpin sesuai dengan pengamalan Pancasila sila ke-4. Adapun pembangunan yang dilaksanakan pada masa ini adalah membangun tugu atau batas-batas desa.
Masa kepemimpinan Bapak Holil masa bhakti tahun (1982 s/d 1988)
Pada Masa kepemimpinan beliau meneruskan berbagai program pembangunan yang telah dirintis dan direncanakan sebelumnya dengan cara gotong-royong/kerja bakti. Beliau juga mengembangkan sektor pertanian padi sawah dan padi darat atau istilah masyarakat padi huma, ulat sutra. Seiring masa jabatan yang telah habis maka beliau berhenti dari jabatan kepala Desa Singasari pada tahun 1987, beliau menjabat Kepala Desa Singasari selama 1 periode. Pada masa kepemimpinannya beliau berhasil membuat lapangan Sepak Bola yang pada saat ini merupakan lapangan sepak bola yang paling strategis di Kecamatan Taraju. Selain itu pada masanya berbagai sekolah dasar berhasil didirikan berdasarkan intruksi persiden dan pada waktu itu dikenal dengan istilah SD Inpres.
Masa Kepemimpinan Bapak. Iip Sarip (Pejabat Kepala Desa) selama 2 tahun dari tahun 1988 S/d 1990.
Pada periode ini Kepala Desa Singasari tidak definitive, beliau menjabat sebagai kepala desa selama dua tahun sampai ada kepala desa yang definitip. Pada masa ini Pemerintah desa lebih menekankan kepada penataan kelembagaan dan berusaha mensukseskan proses demokrasi yaitu melakukan pemilihan kepala desa dan melanjutkan program serta berbagai pekerjaan yang ditinggalkan oleh Kepala Desa sebelumnya.
Masa Kepemimpinan Bapak. Wakas selama dari tahun 1990 S/d 1996.
Selain melanjutkan program kepala desa terdahulu pada masa kepemimpinanya beliau menggalang persatuan dan semangat gotongroyong membangun kantor desa dan polindes untuk peningkatan pelayanan kesehatan.
Masa Kepemimpinan Bapak Pathudin dari tahun 1987 S/d 2001.
Selain melanjutkan program kepala desa terdahulu pada masa kepemimpinanya beliau menggalang persatuan dan semangat gotongroyong membenahi dan membangun prasarana pendukung lain diantaranya mushola desa, pintu gerbang, pos linmas dan sukses menjalankan program pemerintah yang langsung kepada masyarakat desa.
Masa Kepemimpinan Bapak Saepudin dari tahun 2001 S/d 2007.
Pada masa ini setelah berhentinya Kepala Desa sebelumnya yaitu Bpk Pathudin, memiliki pekerjaan yang sangat rumit baik dibidang kelembagaan pemerintahan dan pembangunan. Selama masa bhaktinya Beliau berhasil menggagas dan melaksanakan pembangunan baik dibidang material dan sepiritual. Pada masa ini Desa Singasari mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mampu mensejajarkan dengan desa-desa lain khususnya yang berada diwilayah Kecamatan Taraju. Pembangunan fisik yang telah sukses dilaksanakan pada masa kepemimpinan beliau diantaranya adalah:
- Pembangunan sarana perhubungan seperti jalan desa yang menghubungkan Dusun Walagar-Cigolong sepanjang 3 Km berhasil dibangun yang didanai dari dana Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang sekarang dikenal dengan nama PNPM Tahun 2004, pemabangunan fisik ini juga berdampingan dengan program SPP untuk 2 kelompok;
- Sarana pertanian (irigasi) saluran air Cipaguan PNPM Tahun 2005;
- Sarana perhubungan yaitu jalan desa Singasari-Sindanglaya sepanjang 950 M yang didanai dari proyek PKPS BBM tahun 2006 dari pusat;
- Dan yang terakhir beliau bersama masyarakat Desa Singasari mampu dengan swadaya membangun gedung olahraga pada tahun 2007, bangunan merupakan lapangan badminton favorit di Kecamatan Taraju;
- Kaderisasi para pegawai/ perangkat desa sehingga bisa membentuk perangkat yang bias diandalkan dan mengikuti perkembangan zaman yang kian cepat dengan aspek positif dan negative.
Masa Kepemimpinan Bapak Apat Suryadi dari tahun 2007 S/d sekarang.
Setelah menjabat selama 4 tahun berjalan sebagai kepala desa Bpk. Apat Suryadi yang dikenal dengan sikap demokratisnya ini biasa disebut dengan Bapak pembangunan Desa Singasari karena tiap tahun melakukan pembangunan dan menata lingkungan kedusunan. Beliau selalu cepat tanggap kepada aspirasi yang bersifat positif terbukti telah terjadinya pemekaran kedusunan yang semula 3 dusun dan setelah melalui berbagai musyawarah dan pertimbangan sekarang telah menjadi 5 dusun. Selain melanjutkan program yang belum selesai oleh kepala desa terdahulu, pada masa ini berbagai sarana fisik bidang pertanian, inprastruktur jalan, bidang pendidikan dan sarana umum lain telah berhasil dibangunan. Dengan sentuhan beliau pemerataan pembangunan telah bias dirasakan oleh semua lapisan masyarakat desa di seluruh pelosok wilayah desa Singasari. Dari mulai sarana komunikasi, administrasi dan pelayanan publik telah mulai disentuh dan menuju kearah yang lebih maju seiring dengan perkembangan teknologi elektronik untuk melakukan pelayan publik yang prima. Disisa masa jabatannya beliau masih sangat bersemangat untuk melakukan pembangunan. Secara umum pembangunan yang dilakukan terbagi kedalam dua bagian yaitu Pembangunan Fisik dan Pembangunan Sumberdaya Manusia melalui pendekatan keagamaan.
- Pembangunan fisik yang telah dilaksanakan dapat digambarkan sebagai berikut:
- Pada tahun pertama kepemimpinannya tahun 2008 beliau berhasil membangun Madrasah di dua lokasi berbeda yang berasal dari proyek PNPM Mandiri Perdesaan yang berlokasi di Jamburasa dan Sindangkasih serta peningkatan ekonomi melalui program SPP;
- Pada tahun kedua tahun 2009 selan bantuan social yang turun dari pemerintah kabupaten ke tiap-tiap DKM proyek yang dilaksanakan pemerintah desa adalah:
- Pembangunan MCK di Kp. Sindanglaya merupakan bantuan dari Pemkab Tasikmalaya;
- Pembangunan Madrasah Walagar dan Pasirnangka dari PNPM MPd tahun 2009, dengan dibarengi oleh program perekonomian berupa SPP tahun 2009;
- Penataan halaman desa, dan pembelian alat elektronik berupa sebuah laptop dan printer yang bersumber dari swadaya desa;
- Pada tahun ketiga tahun 2010 selain pembangunan yang dilaksanakan pemerintah desa dibawah pimpinan beliau adalah:
- Pengaspalan jalan lingkungan Kp. Situburung;
- Pembangunan jalan satapak di lima kedusunan yang bersumber dari dana alokasi desa (ADD);
- Pembangunan gedung madrasah baru di dua lokasi yaitu Kp. Sukasirna dan Kp. Simpang yang bersumber dari swadaya masyarakat serta PNPM MPd, selain itu peningkatan perekonomian melalui program SPP;
- Rehabilitasi rumah tidak layak huni di tiga kedusunan sebanyak tiga rumah;
- Pembangunan ruang kantor baru yang didanai dari dana aspirasi;
- Pembelian alat elektronik berupa infocus sebagai salah satu sarana penunjang peningkatan administrasi desa.
- Pembangunan Sumberdaya Manusia:
- Pembangunan mental dan moral perangkat desa melalui program pendidikan keagamaan yang dilaksanakan tiap satu bulan sekali dan telah berjalan sejak dua tahun yakni tahun 2009;
- Mengikuti pengajian bulanan yang diadakan di tiap-tiap DKM;
- Mengadakan peringatan hari besar islam yang rutin dilaksanakan tiap tahun, dan hal ini dijadikan tolok ukur kemajuan pendidikan keagamaan anak-anak madrasah diniyah takmiliyah;
- Mendukung dan mengembangkan program peningkatan pendidikan anak usia dini melalui penguatan kelembagaannya dan pembangunan fisik;
Seiring waktu berjalan rencana Pembangunan Fisik dan Pembangunan SDM menjadi rencana besar yang menjadi titik utama pembangunan yang akan dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Desa Tahun 2012-2016. Tentunya semua kita berharap semoga semua rencana beliau untuk kemajuan Desa Singasari selalu dalam bimbingan dan ridho-Nya.
Demografi
Desa Singasari adalah salah satu desa di Kecamatan Taraju yang mempunyai luas wilayah 492,4 Ha. Jumlah penduduk sebanyak 4939 jiwa yang terdiri Laki-laki 2439 jiwa dan Perempuan 2500 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1473 KK. Sedangkan jumlah Keluarga Miskin (Gakin) sebanyak 390 KK dengan persentase 27,6% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Singasari.
Batas Administratif Pemerintah Desa Singasari Kecamatan Taraju sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Desa Kertaraharja
- Sebelah Timur : Desa Cikubang
- Sebelah Barat : Desa Raksasari
- Sebelah Selatan: Desa Cukang Kawung Kec. Sodong Hilir
Dilihat dari tofografi dan kontur tanah, Desa Singasari Kecamatan Taraju secara umum berupa sawah dan perkebunan teh dan daratan yang berada pada ketinggian + 900 dpl dengan suhu rata-rata antara 220 s/d 300 celcius. Desa Singasari terdiri dari 6 dusun, 6 RW dan 29 RT.
Orbitasi dan waktu tempuh dari ibu kota Kecamatan 2,3 km dengan waktu tempuh 15 menit dan dari ibu kota Kabupaten 38 km dengan waktu tempuh 120 menit.