Pecel
Pêcêl ꦥꦼꦕꦼꦭ | |
---|---|
Tempat asal | Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia |
Daerah | DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur |
Bahan utama | Sayur, sambal kacang |
Variasi | Pecel lele, nasi pecel, pecel tumpang, pecel Madiun, pecel pakis Colo |
Sunting kotak info • L • B | |
Pecel atau pecal (bahasa Jawa: ꦥꦼꦕꦼꦭ, translit. pêcêl) adalah panganan tradisional khas Madiun, Jawa Timur dan Jawa Timur yang berasal dari Madiun.[1][2] Makanan ini biasanya dihidangkan dengan bumbu sambal kacang sebagai bahan utamanya dan dicampur dengan aneka jenis sayuran. Pecel populer terutama di wilayah Madiun, Jawa Timur.
Etimologi dan Sejarah
Secara etimologi, "pecel" berasal dari bahasa Jawa dapat diartikan sebagai 'tumbuk' atau 'dihancurkan dengan cara ditumbuk'.
Pecel merupakan makanan kuno yang sudah ada sejak abad ke-9 masehi, era Mataram Kuno/Mataram Hindu dibawah raja Rakai Watukura Dyah Balitung (898-930M) yang tercatat dalam Kakawin Ramayana. Pecel juga tertulis dalam Prasasti Siman dari Kediri (865 saka/943 M), Babad Tanah Jawi dan Serat Centhini.[3]
Dalam kehidupan masyarakat Madiun, sambal kacang juga digunakan dalam bumbu Sate Ponorogo.[4][5] Makanan ini juga mirip dengan gado-gado, yang membedakannya adalah campuran bahan dan tekstur bumbunya. Kemudian mulai dikenal di luar Ponorogo karena dibawa oleh Warok Ponorogo pada zaman Hindia Belanda yang merantau di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di Jawa Timur hingga luar Indonesia.[4] Kemudian muncul Pecel Madiun merupakan hidangan pecel yang berasal dari Madiun.
Persebaran
Selain di Tanah Jawa dan Indonesia pada umumnya, pecel juga dapat ditemukan di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Suriname dengan cita rasa yang sedikit berbeda dari pecel di Indonesia karena perbedaan jenis kacang yang digunakan.[6]
Deskripsi
Pecel merupakan makanan yang terdiri dari sayur yang direbus dan lauk yang dihidangkan dengan alas yang berbeda-beda sesuai kota asal pecel. Alas makan tersebut diantaranya piring lidi yang disebut ingke, pincuk, atau tampah bambu. Sayuran yang dihidangkan antara lain kacang panjang, taoge, mentimun, daun singkong, dan daun kemangi. Walau begitu, variasi sayuran yang digunakan juga beragam berdasarkan daerah dan keanekaragaman sayuran yang tersedia pada musim dan wilayah tersebut. Bumbu sambal kacang yang disiramkan di atas pecel disebut sambal pecel yang terbuat dari campuran kencur, gula merah, garam, cabai, kecombrang, daun jeruk purut, dan kacang tanah sangrai yang dicampur, ditumbuk, atau diulek.[7] Selain itu, ada pula yang menambahkan daun bawang dan asam jawa ke dalam campuran air hangat untuk mencairkan sambal pecel. Pada daerah tertentu, bumbu pecel diberi campuran ubi jalar untuk menambah kekentalan dan tekstur dari bumbu pecel tersebut. Variasi lain dapat yang dapat ditemukan adalah penambahan sambal tumpang pada bumbu. Pecel dapat dimakan dengan nasi maupun dengan mi.Di beberapa daerah, pecel dimakan dengan sayur kuah santan dan sambal goreng.
Varian
Galeri
-
Nasi pecel Blitar dengan lauk telur, serta tahu, rempeyek, dan serundeng.
-
Penyajian pecel di sebuah restoran di Solo ,Jawa Tengah.
-
Penjaja nasi pecel.
-
Seporsi nasi pecel disajikan dengan lauk ayam bumbu, tempe, dan sambal dari sebuah warung di Kota Malang, Jawa Timur.
Lihat pula
Referensi
- ^ Sejarah Munculnya Pecel[1]
- ^ Asal Usul Pecel[2]
- ^ Pecel Tercatat Sejarah Sudah Dinikmati Sejak Abad 9 Masehi[3]
- ^ siarpedia.com_Indonesia (2020-03-19). "Sarapan Nasi Pecel, Lezat, Juga Sehat". siarpedia.com. Diakses tanggal 2022-11-30.
- ^ Liputan6.com (2022-09-13). "Wajib Tahu, Kenali Perbedaan Nasi Pecel di Jawa Timur". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-11-30.
- ^ Najib, Emha Ainun (2008). Jejak Tinju Pak Kiai. Penerbit Buku Kompas. hlm. 159–160. ISBN 9789797093631.
- ^ "Nasi Pecel Jawa Timur" (dalam bahasa Indonesia). Femina.co.id. Diakses tanggal 18 Maret 2013.