Polusi asap Asia Tenggara 2015
Durasi | 28 Juni 2015 – 29 Oktober 2015 |
---|---|
Lokasi | Brunei Indonesia (asal) Malaysia Kamboja (dicurigai) Filipina Singapura Thailand Vietnam |
Penyebab | Kebakaran hutan, terutama di Pulau Sumatra dan Kalimantan |
Hasil | Status darurat di provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan Penutupan sekolah di Indonesia, Malaysia dan Singapura |
Tewas | Beberapa warga Indonesia dilaporkan tewas akibat penyakit pernafasan maupun kecelakaan yang disebabkan terganggunya pandangan.[1][2][3][4] |
Polusi asap Asia Tenggara 2015 adalah pencemaran udara oleh kabut dan asap yang terjadi akibat kebakaran hutan di provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan di Pulau Sumatra[5] dan juga Pulau Kalimantan, Indonesia dari Juni 2015 hingga Oktober 2015.[6][7] Pada 14 September 2015, keadaan darurat ditetapkan di provinsi Riau dikarenakan tingkat pencemaran yang melebihi batas berbahaya.[7] Dilaporkan ribuan warga terpaksa keluar dari ibu kota Pekanbaru, terutama anak-anak dan ibu hamil.[5][8]
Selain di Pulau Sumatra, kabut asap juga dirasakan di Kalimantan,[9] Singapura,[10] dan Malaysia.[5]
Penyebab
[sunting | sunting sumber]Kombinasi kebakaran hutan dan musim kemarau menyebabkan polusi asap terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, terutama di provinsi-provinsi yang pembakaran lahan ilegal dilakukan secara rutin untuk melakukan peladangan.[11] Pembebasan lahan untuk ditanami kelapa sawit merupakan salah satunya. Hampir sepanjang tahun hal ini berkontribusi besar pada jumlah polusi yang dihasilkan.[12]
Kualitas udara
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 14 September 2015, Indeks Standar Pencemaran Udara di Kota Pekanbaru, Riau mencapai 984 psi yang jauh berada diatas batas kualitas udara sehat yang seharusnya lebih kecil dari 50 psi.[13][14] Pada tanggal 15 September Indeks Pencemaran Udara di Kuala Selangor, Malaysia mencapai angka 200.[5][15]
Dampak
[sunting | sunting sumber]Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Sekolah-sekolah di Kota Pekanbaru, Riau terpaksa meliburkan siswa untuk menghindari bahaya kesehatan untuk siswa.[16][17] Pada 15 September 2015, pemerintah di Malaysia memerintahkan penutupan sekolah-sekolah di Kuala Lumpur, Selangor, Melaka dan Negeri Sembilan.[5][15]
Penerbangan
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 14 September 2015, 70 penerbangan di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau dibatalkan karena kabut asap. Walaupun demikian otoritas bandar udara belum menutup seluruh aktivitas bandar udara.[18] Polusi asap menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan "setiap hari" di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur.[9]
Singapura
[sunting | sunting sumber]Pada 14 September 2015, tingkat polusi di Singapura mencapai rentang "sangat tidak sehat" menurut National Environment Agency negara tersebut. Asap tebal dan bau hangus meliputi negara ini,[19] dan berbagai kegiatan luar ruangan harus dibatalkan. Panitia GP Formula 1 Singapura, yang dijadwalkan pada 20-22 September, juga memantau perkembangan ini dengan ketat.[20]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Tanjung, Banda Haruddin (18 September 2015). "Gara-Gara Kabut Asap, Biker Tewas Tabrak Mobil Pemadam". Okezone.com (dalam bahasa Indonesian). Okezone. Diakses tanggal 18 September 2015.
- ^ "Akibat Kabut Asap, Dua Tewas (Laka Tunggal, Tabrak Tiang Listrik)" (dalam bahasa Indonesian). Balikpapan Pos. 29 September 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-08. Diakses tanggal 29 September 2015.
- ^ Inge, Nefri; Syukur, M; Santoso, Bangun (14 September 2015). Wisnuwardani, Dyah Puspita, ed. "Tewas Akibat 'Tercekik' Asap". Liputan6.com. Liputan 6. Diakses tanggal 14 September 2015.
- ^ AMS (4 October 2015). Ini Daftar Korban Tewas Akibat Kabut Asap (video) (dalam bahasa Indonesian). Metro TV News. Berlangsung pada 10:24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-06. Diakses tanggal 6 October 2015.
- ^ a b c d e "Riau declares emergency as haze worsens". The Straits Times. 2015-10-15.
- ^ "Haze envelopes parts of Riau province in Indonesia". The Straits Times. 30 June 2015. Diakses tanggal 11 October 2015.
- ^ a b Tanjung, Banda Haruddin (2015-10-14). "Riau Akhirnya Berstatus Darurat Asap". Okezone.com. Okezone.
- ^ "Jakarta declares emergency in Riau over haze". AsiaOne. 2015-09-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-18. Diakses tanggal 2015-09-15.
- ^ a b Julius, Dani (2015-09-12). Gatra, Sandro, ed. "Asap Kiriman Ganggu Belasan Jadwal Penerbangan di Balikpapan Setiap Hari". Kompas.com. Kompas.com.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-25. Diakses tanggal 2015-09-22.
- ^ Afriyadi, Achmad Dwi. Wahyuni, Nurseffi Dwi, ed. "Pengusaha Ungkap Penyebab Kabut Asap di Indonesia". Liputan6.com. Diakses tanggal September 22, 2015.
- ^ Triyono, Agus; Gunawan, Hendra; Laoli, Noverius (14 September 2015). Gunawan, Hendra, ed. "Asap bikin ekonomi ikut menguap". Kontan.co.id. Kontan.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-18. Diakses tanggal 15 September 2015.
- ^ Kualitas udara Pekanbaru terburuk di Indonesia
- ^ Berbahaya kualitas udara di Pekanbaru dan Palembang
- ^ a b Sekolah di Malaysia libur karena kabut asap dari Indonesia
- ^ "Islands in focus: City to extend school closure over haze frenzy". The Jakarta Post. 2015-08-03. line feed character di
|title=
pada posisi 23 (bantuan) - ^ "Sekolah Kembali Diliburkan, Sampai Kondisi Membaik". Riau Pos. 2015-09-14.
- ^ Kabut asap batalkan 70 penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II
- ^ "Indonesia declares state of emergency over fire haze - Al Jazeera English". aljazeera.com. Diakses tanggal September 15, 2015.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Singapore schools, F1 race on edge as bad haze persists". Yahoo! News. 2015-09-14.