Isman HS
Isman H. Suryaman | |
---|---|
Lahir | Isman Hidayat Suryaman 1 Juli 1976 Karawang, Jawa Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Isman HS |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 2004—sekarang |
Suami/istri | Primadonna Angela |
Karier menulis | |
Bahasa | Indonesia |
Periode | Angkatan Reformasi (2004–sekarang) |
Genre | |
Karya terkenal | 7 Dosa Besar Penggunaan PowerPoint |
Isman Hidayat Suryaman, yang dikenal sebagai Isman HS (lahir 1 Juli 1976) adalah penulis, pelawak tunggal, dan aktor Indonesia.[1]
Karier
Pada September 2004, Isman menerbitkan buku pertamanya, Bertanya atau Mati, sebuah kumpulan esai humor yang mengajak pembacanya untuk berpikir dan tertawa. Ia percaya bahwa dua aktivitas tersebut (berpikir dan tertawa) tidak saling bertolak belakang. Menurutnya, "Seperti politikus dan kepedulian terhadap rakyat. Sama-sama dua hal yang tampak jarang berpadu, tetapi sebenarnya bisa."
Bersama sang istri yang juga penulis, Primadonna Angela, Isman menerbitkan buku keduanya, Jangan Berkedip, sebuah kumpulan flash fiction, cerita yang sangat pendek. Bahkan ada ceritanya yang hanya berisi satu kata.
Masih dengan gaya humor, ia menuliskan buku ketiganya, 7 Dosa Besar Penggunaan PowerPoint. Buku ini menyentil berbagai salah praktik presentasi yang terlalu mengandalkan perangkat lunak seperti PowerPoint, Impress, atau Keynote, sehingga "merupakan ajang pertempuran antara penyaji yang tidak kompeten melawan hadirin yang ingin kabur". Buku ini dipilih menjadi 1 dari 3 buku nonfiksi terbaik tahun 2007 versi pembaca Ruang Baca Koran Tempo.
Pada Ubud Writers and Readers Festival 2007, Isman terpilih sebagai salah satu penulis tuan rumah. Bertanya atau Mati bahkan disebut-sebut di kalangan panitia seleksi sebagai "Parasit Lajang versi Laki". Dalam festival sastra bergengsi ini, Isman menjadi salah satu panelis dalam topik "The Art of Satire". Penampilannya sebagai komedian tunggal di Jazz Cafe Bali juga mendapatkan sambutan hangat.
Oksimoron adalah novel pertama dan buku kelimanya. Lalu bersama istri sempat menjadi editor pemerolehan naskah untuk sejumlah buku, di antaranya Nguping Jakarta dan Ocehan Si Mbot. Lalu berkolaborasi bersama dengan 3 orang komika, Sammy Notaslimboy, Miund, dan Andi Gunawan, menerbitkan buku Saya Cinta Indonesia: Ocehan Komika Tentang Kelucuan di Negerinya, seiring berkembangnya stand up comedy di Indonesia.
Pada tahun 2012, Isman mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur utama sebuah perusahaan konsultasi teknologi informasi, untuk fokus menjadi penulis dan komedian.
Selain sebagai penulis, Isman juga merupakan seorang komika. Dengan modal sebagai penulis humor inilah Isman mulai mencoba-coba untuk open mic. Pada waktu itu Stand Up Comedy belum begitu populer di Indonesia. Isman yang berdomisili di Bandung sering tampil open mic di beberapa kafe. Seiring mulai dikenalnya Stand Up Comedy di kalangan masyarakat pada akhir 2010, Isman mulai sering terlibat dan sekaligus menjadi pengamat stand up comedy.[2] Puncaknya pada tahun 2011, Isman bersama Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Ryan Adriandhy, dan Ernest Prakasa mendirikan Stand Up Indo, sebuah komunitas pelawak tunggal pertama di Indonesia, yang hingga kini telah memiliki sub-komunitas di lebih dari 15 provinsi, dan dianggap sebagai salah satu perintis budaya komedi tunggal di Indonesia. Tidak hanya itu, Isman juga tampil open mic di beberapa stasiun TV salah satunya mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Indonesia musim kedua yang diadakan Kompas TV pada tahun 2012. Pada ajang kompetisi ini, Isman adalah perwakilan dari Bandung bersama dengan Ge Pamungkas, Randhika Djamil, Gilang Bhaskara, dan Boris Bokir, meskipun ia saat itu lolos audisi di Yogyakarta. Dari sinilah kemudian namanya mulai dikenal tidak hanya sebagai penulis, tetapi juga sebagai komika.
Pada tahun 2012, Isman bergabung dengan Improvindo, grup komedi improvisasi pertama di Indonesia yang dibentuk oleh Mosidik. Grup Improvindo sebagian besar anggotanya adalah jebolan komunitas Stand Up Indo Bandung, antara lain Mosidik, Isman, McDanny, Randhika Djamil, Boris Bokir, dan Reno Fenady. Tahun 2015, Improvindo merintis tur Asia-Pacific mulai dari Singapura sebagai kota pertama pada tanggal 15 April 2015. Tur ini meliputi 9 kota di empat negara (Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Australia).
Karya tulis
Buku
- Bertanya Atau Mati (2004)
- Jangan Berkedip! — bersama Primadonna Angela (2006)
- 7 Dosa Besar (Penggunaan) PowerPoint (2007)
- Parodi Seru: 15 Skenario Gokil (2008)
- Ocehan si Mbot: Gilanya Orang Kantoran (2008) sebagai penyunting
- Kopi Merah Putih (2009) sebagai penyunting
- Oksimoron (2010)
- Nguping Jakarta — bersama Primadonna Angela (2011) sebagai penyunting
- Saya Cinta Indonesia: Ocehan Komika tentang Kelucuan di Negerinya — bersama Sammy Notaslimboy, Miund, dan Andi Gunawan (2012)
Peran non-akting
Film
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2014 | Marmut Merah Jambu | Konsultan komedi | |
2017 | Berangkat! | Penulis naskah | |
5 Cowok Jagoan: Rise of the Zombies | |||
2018 | Flight 555 | ||
2019 | Si Manis Jembatan Ancol | Penulis skenario | Bersama Anggy Umbara dan Fajar Umbara |
Serial televisi
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2013 | Malam Minggu Miko | Penulis naskah | Musim 2; Episode 7 |
2014 | Lo Banget Gue Banget | Penulis skenario | |
2014—2015 | Comic Story | Penulis naskah | |
2015 | Marmut Merah Jambu Series |
Serial web
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2018 | Keluarga tak Terencana | Sutradara | |
Penulis naskah | |||
Jodoh itu Dekat | Penulis naskah | ||
2021 | Webseriesnya Radit | Pengembang naskah |
Acara televisi
- Stand Up Comedy Show
- Comic Action
- Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV sebagai peserta (2012)
- Stand Up Seru
- Stand Up Comedy Academy sebagai mentor
Peran akting
Film
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2015 | Comic 8: Casino Kings Part 1 | Isman |
Serial televisi
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2013 | Malam Minggu Miko | Maman | Musim 2; Episode 7 |
Serial web
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2020 | Cek Toko Sebelah the Series 2 | Bapak pemancing | Episode 7 |