Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat karena dalam bentuk saat ini hanya berfungsi untuk promosi atau mempublikasikan entitas, orang, produk, atau ide, dan akan membutuhkan penulisan ulang mendasar untuk menjadi ensiklopedis. Namun, fakta bahwa perusahaan, organisasi, atau produk hanyalah subjek halaman, tidak dengan sendirinya, memenuhi syarat halaman tersebut untuk dihapus berdasarkan kriteria ini. Kriteria ini juga tidak berlaku jika konten ensiklopedis substansial akan tetap ada setelah menghapus materi promosi penghapusan bukan pembersihan; dalam hal ini harap hapus sendiri materi promosi, atau tambahkan tag {{advert}} untuk mengingatkan orang lain untuk melakukannya. Lihat KPC U11.%5B%5BWP%3ACSD%23U11%7CU11%5D%5D%3A+Iklan%2Fpromosi+terang-teranganU11
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
- Kepada nominator: Tempatkan templat:
{{subst:db-spam-notice|Krisna Wijaya|header=1}} ~~~~
- pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.
Kepada pengurus: artikel ini memiliki isi pada halaman pembicaraannya yang harus diperiksa sebelum dihapus.
Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh FenyMufyd (kontribusi | log) pada 13:54, 27 Maret 2024 (UTC) (7 bulan lalu)
Krisna Wijaya (lahir 22 Juni 1955) adalah salah satu bankir senior di Indonesia dan satu-satunya yang memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko Level Satu hingga Lima.[1] Ia adalah pejabat pertama Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2005 yang diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono[2] dan pernah dua kali dicalonkan menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia pada 2005 dan 2010.[3]
Pendidikan
Krisna menempuh pendidikan S1 Fakultas Pertanian di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1980, Magister Manajemen di Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1990, dan Doktor Studi Antar Bidang di Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada 2009.[1]
Karir
Karir Krisna dimulai dari level paling bawah dengan mengikuti on the job training selama kurang lebih satu tahun di Kantor Cabang BRI Indramayu, Jawa Barat (1980-1981). Lalu lanjut di Kantor Cabang BRI Sleman dan Tjik di Tiro, Yogyakarta (1981-1982). Selesai mengikuti on the job training, ia ditarik ke kantor pusat menempati posisi sebagai Staf Urusan Perencanaan (1982-1983). Kemudian ditugaskan ke PT Sanwa BRI Leasing (1983-1987) yang merupakan perusahaan patungan antara BRI dan Sanwa Bank di Jepang. Kemudian menjadi Kepala Bagian Bisnis di Kantor Wilayah BRI Surabaya (1991-1992), menjadi pemimpin Cabang BRI Sudirman di Solo, hingga diangkat sebagai Direktur Bisnis Mikro dan Ritel BRI sejak 2000 sampai 2003 dan menjadi Direktur Operasional BRI sejak tahun 2003 hingga 2005, setelahnya, ia menjadi Komisaris BRI pada Mei–September 2005.[4][5]
Pada tahun 2005, Krisna dipercaya sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), namun Krisna mengundurkan diri pada tahun 2008 sebelum masa kerjanya selama lima tahun berakhir.[2][4] Kemudian menduduki posisi sebagai Komisaris PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada tahun 2008, Komisaris Independen PT Bank Mandiri Tbk pada 2010, Komisaris Utama BNI Life Insurance pada 2015-2018, Direktur Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (2016-2022), Komisaris Independen di PT Adira Finance (2016) sampai sekarang, Komisaris Utama PT Brilian Indah Gemilang (2018 sd sekarang), Komisaris Utama/Independen PT Danareksa (2020), Komisaris Utama/Independen PT Perusahaan Pengelola Aset (2020-2022) dan Komisaris Utama/Komisaris Independen PT Jamkrindo dari tahun 2022 sampai dengan sekarang.[6][7][8][4]
Krisna juga bergabung dengan perusahaan non keuangan dan non perbankan sebagai Anggota Dewan Pengawas Yayasan Adaro Membangun Negeri (2014-2023), Anggota Komite Audit Mahaka Group (2008-2015), Komisaris Independen PT Mahaka Media Tbk (2016-2017), Komisaris Independen PT Mahaka Radio Integra Tbk (2017-2020), hingga Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Chub Syariah Insurance (PT Jaya Proteksi Takaful).[4]
Di pemerintahan, Krisna pernah menduduki posisi anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tahun 2003 dan anggota Tim Pengarah Forum Stabilitas Sistem Keuangan, Departemen Keuangan RI pada 2010.[9]
Aktivitas Sosial Budaya
Di sela kesibukannya, Krisna menjadi salah satu ketua Paguyuban Puspo Budoyo, yayasan nirlaba yang bergerak di bidang kepedulian pengembangan seni tradisional ketoprak, ludruk, dan wayang orang.[3][4] Krisna pernah tampil sebagai Raja Jayakatwang dalam pementasan ketoprak guyonan campur tokoh yang mengambil lakon Berdirinya Majapahit di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.[10]
Publikasi
Sebagai mantan ketua Senat di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, ia aktif dalam dunia pers dan menulis beberapa publikasi.[11] Beberapa karyanya antara lain: Reformasi Perbankan Nasional: Catatan Kolom Demi Kolom (2000), Analisis Krisis Perbankan Nasional: Catatan Kolom demi Kolom (2000), Analisis Pemberdayaan Usaha Kecil (2002), Analisis Kinerja Perbankan Nasional (2003), Konsolidasi Perbankan Nasional: Dari Rekapitalasi Menuju Arsitektur Perbankan Indonesia (API) (2005), Kredit Mikro Pedesaan: Catatan Pengalaman Selama 25 Tahun (2010), Kredit Umum Pedesaan BRI dalam Dinamika Perekenomian Pedesaan (2011), Analisis Kebijakan Perbankan Nasional (2013), Peluang & Tantangan Perbankan: Benarkah Digital Banking Sebuah Jawaban? (2017), Bank In Your Hand: Transformasi Digital Perbankan (2022).[12]
Referensi
- ^ a b IPB, Alumni. "Post - Krisna Wijaya". Alumni IPB (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-02-22.
- ^ a b Hukumonline. "Pemerintah Tetapkan Pimpinan Lembaga Penjamin Simpanan". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-02-22.
- ^ a b Ahniar, Arinto Tri Wibowo, Nur Farida (2010-03-12). "Krisna Wijaya, Piawai Soal Manajemen Risiko". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2024-02-22.
- ^ a b c d e "Krisna, seorang montir senior industri keuangan". antaranews.com. Diakses tanggal 2024-03-18.
- ^ Wijaya, Dr Ir Krisna (2013-06-11). Analisis Kebijakan Perbankan Nasional. Elex Media Komputindo. ISBN 978-602-04-0665-7.
- ^ Media, Kompas Cyber (2020-05-30). "Krisna Wijaya, Bankir dan Komisaris Mahaka, Diangkat jadi Komut Danareksa". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-02-22.
- ^ Duo Bankir BRI Hendro Padmono & Krisna Wijaya Masuk Pimpin Jamkrindo, Ini Susunan Lengkapnya Bisnis.com diakses pada 14 Februari 2024
- ^ "Bankir Senior Krisna Wijaya Komisaris Utama Danareksa Perseroan". marketnews.id. Diakses tanggal 2024-02-14.
- ^ Nisaputra, Rezkiana (2020-10-10). "Bankir Senior Krisna Wijaya Diangkat Jadi Komut PT PPA". Infobanknews (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-22.
- ^ "Para Bankir Main Seni Kethoprak". antaranews.com. Diakses tanggal 2024-03-18.
- ^ Baranangsiang Google Book diakses pada 14 Februari 2024
- ^ "Krisna Wijaya". bricorpu.co.id. Diakses tanggal 2024-02-23.