Lompat ke isi

Khalid bin Yazid

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 Juli 2024 08.25 oleh Wadaihangit (bicara | kontrib) (Menambahkan foto beserta infobox #WPWP)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Infobox orangKhalid bin Yazid

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran655 (Kalender Masehi Gregorius) Edit nilai pada Wikidata
Syam Edit nilai pada Wikidata
Kematian704 (Kalender Masehi Gregorius) Edit nilai pada Wikidata (48/49 tahun)
Damaskus Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
SpesialisasiAlkimia Edit nilai pada Wikidata
Pekerjaankimiawan, alchemist (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
KonflikPertempuran Maskin Edit nilai pada Wikidata
Lain-lain
Gelar bangsawanPangeran Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! Edit nilai pada Wikidata
Pasangan nikahQ20414956 Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Orang tuaYazid bin Muawiyah Edit nilai pada WikidataFakhitah bint Abi Hashim (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
SaudaraMuawiyah bin Yazid, Atikah bint Yazid (en) Terjemahkan dan Abd Allah ibn Yazid (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
KerabatMarwan bin al-Hakam (ayah tiri)
Abu al-Umaytir al-Sufyani (en) Terjemahkan (cucu laki-laki) Edit nilai pada Wikidata


Abu Hasyim Khalid bin Yazid bin Muawiyah bin Abu Sufyan adalah seorang pangeran Banu Umayyah, pernah menjadi kandidat khalifah dan selanjutnya menjadi seorang panglima di bawah khalifah Abdul Malik bin Marwan. Sebagai putra Khalifah Yazid bin Muawiyah dan adik Khalifah Muawiyah bin Yazid, Khalid didukung oleh beberapa faksi pro-Umayyah (terutama suku Banu Kalb dan Kindah) untuk menggantikan kakaknya, Muawiyah bin Yazid (dikenal juga dengan Muawiyah II).

Muawiyah bin Yazid meninggal pada 684 dan saat itu pecah Perang Saudara Islam II yang mengakibatkan jatuhnya sebagian besar wilayah Muslim ke tangan Abdullah bin Zubair yang juga mengangkat dirinya sebagai khalifah. Marwan bin al-Hakam menggeser Khalid sebagai khalifah Umayyah selanjutnya, dan setelah Perang Saudara Islam II berakhir, Khalid menjadi seorang pejabat dan panglima di bawah kekuasaan khalifah Abdul Malik bin Marwan.

Kelak muncul juga legenda bahwa Khalid adalah seorang alkimiawan. Walaupun tidak berdasarkan catatan sejarah apapun, legenda ini sampai ke Eropa dengan nama Latin "Calid".

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]