Manganosena
Penanda | |
---|---|
3DMet | {{{3DMet}}} |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
Sifat | |
C10H10Mn | |
Massa molar | 185,13 g·mol−1 |
Penampilan | amber solid < 159 °C, pink > 159 °C |
Titik lebur | 175 °C (347 °F; 448 K) |
Titik didih | 245 °C (473 °F; 518 K) |
Bahaya | |
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
Xn F |
Frasa-R | R11, R14, R20/21/22, R36/37/38 |
Frasa-S | S16, S26, S36/37/39 |
Titik nyala | 52 °C (126 °F; 325 K) |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Manganosena atau bis(siklopentadienil)mangan(II) adalah senyawa organomangan dengan rumus kimia [Mn(C5H5)2]n. Senyawa ini merupakan senyawa termokromik yang mudah terdegradasi di udara. Walaupun senyawa ini tidak terlalu berguna, senyawa ini sering dibahas sebagai contoh metalosena dengan karakter ionik.[1]
Pembuatan dan struktur
[sunting | sunting sumber]Senyawa ini dapat dibuat dengan cara yang serupa dengan metalosena lainnya, contohnya dari reaksi mangan(II) klorida dengan natrium siklopentadienida:
- MnCl2 + 2 CpNa → Cp2Mn + 2 NaCl
Dalam keadaan padat dengan suhu di bawah 159 °C, manganosena memiliki struktur polimerik dengan setiap atom mangan yang dikoordinasikan oleh tiga ligan siklopentadienil, dan dua di antaranya merupakan ligan jembatan. Pada suhu di atas 159 °C, senyawa padat ini berubah dari warna ambar menjadi merah muda dan polimernya berubah menjadi struktur kompleks sandwich biasa, seperti molekul Mn(η5-C5H5)2.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Richard A. Layfield "Manganese(II): the black sheep of the organometallic family" Chem. Soc. Rev., 2008, vol. 37, hlm. 1098-1107.doi:10.1039/B708850G