Lompat ke isi

Institut Pertanian Bogor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Institut Pertanian Bogor
Logo IPB


 
Peta
 
Peta
Peta
Informasi
MotoSearching and Serving The Best
Didirikan1963
RektorDr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc
Facebook: ipbuniversity Twitter: ipbofficial Instagram: ipbofficial LinkedIn: 15094969 Edit nilai pada Wikidata

Institut Pertanian Bogor adalah sebuah perguruan tinggi pertanian negeri yang berkedudukan di Bogor. IPB melepaskan diri dari Universitas Indonesia (UI) pada tanggal 1 September 1963. Rektor IPB saat ini untuk periode 2008-2012 adalah Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc.

Sejarah

Institut Pertanian Bogor adalah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis merupakan bentukan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai telah pada awal abad ke-20 di Bogor. Sebelum Perang Dunia II, lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School, Middelbare Bosbouw School dan Nederlandsch Indiche Veeartsen School.

Sejarah perkembangan IPB dimulai dari tahapan embrional (1941-1963), tahap pelahiran dan pertumbuhan (1963-1975), tahap pendewasaan (1975-2000), tahap implementasi otonomi IPB (2000-2005) dan menuju tahap IPB berbasis Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang akan dimulai pada tahun 2006. Pada tahun 2007 secara embrional IPB direncanakan menjadi universitas riset.

Lahirnya IPB pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 92/1963 yang kemudian disyahkan oleh Presiden RI Pertama dengan Keputusan No. 279/1965. Pada saat itu, dua fakultas di Bogor yang berada dalam naungan UI berkembang menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964, lahir Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian yang kini menjadi Fakultas Teknologi Pertanian.

Pada tanggal 26 Desember 2000, pemerintah Indonesia mengesahkan status otonomi IPB berdasarkan PP no. 152. Semenjak itu IPB merupakan perguruan tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN).

Tahun 2004 IPB menerapkan (kembali?) sistem mayor minor sebagai pengganti sistem kurikulum nasional. Sistem ini sangat khas dan hanya diterapkan di IPB. Setiap mahasiswa IPB dimungkinkan mengambil dua atau bahkan lebih mata keahlian (jurusan) yang diminatinya.

Fakultas dan Departemen

Fakultas di lingkungan IPB terdiri dari 9 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Kedokteran Hewan, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Peternakan, Kehutanan, Teknologi Pertanian, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ekonomi Manajemen, Ekologi Manusia. Setiap Fakultas memiliki Departemen yang menjadi keunggulan dari setiap fakultas yang ada, yaitu sebagai berikut :

Fakultas Pertanian (Faperta)[1]

  1. Departemen Agronomi dan Hortikultura[1]
  2. Departemen Arsitektur Lansekap[2]
  3. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
  4. Departemen Proteksi Tanaman[3]

Fakultas Kedokteran Hewan

  1. Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi (AFF)
  2. Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (IPHK)
  3. Klinik, Reproduksi, dan Patologi Veteriner (KRP)
  1. Departemen Budidaya Perairan[4]
  2. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan[5]
  3. Departemen Teknologi Hasil Perairan[6]
  4. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan[7]
  5. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan[8]

Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang dikenal sebagai FAPET-IPB, merupakan salah satu fakultas di Institut Pertanian Bogor dengan tugas melaksanakan pendidikan tinggi ilmu peternakan. Sejarah pendiriannya berawal dari pendirian Nederlandsch Indesche Veeartsen School di Bogor sebelum perang dunia ke II. Akan tetapi, selama pendudukan Jepang sekolah ini ditutup. Pada tahun 1946, Menteri Kemakmuran Indonesia, atas nama pemerintah, membuka Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan di Bogor yang merupakan pengembangan dari Nederlandsch Indesche Veeartsen School. Pada tahun 1948, Perguruan Tinggi tersebut dirubah namanya menjadi Faculteit voor Diergeneeskunde. Pada saat yang sama, di Bogor telah didirikan Faculteit voor Landbouw Wetenschappen yang terdiri dari dua jurusan yaitu Jurusan Pertanian dan Jurusan Kehutanan.

Secara organik, Faculteit voor Landbouw Wetenschappen dan Faculteit voor Diergeneeskunde bernaung di bawah Universiteit van Indonesie. Universiteit van Indonesie kemudian diubah namanya menjadi Universitas Indonesia dan pada tahun 1950, Faculteit voor Landbouw Wetenschappen diubah namanya menjadi Fakultas Pertanian dan Faculteit voor Diergeneeskunde menjadi Fakultas Kedokteran Hewan. Pada saat itu, jurusan di Fakultas Pertanian ditata kembali menjadi Jurusan Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Jurusan Kehutanan.

Titik awal pembentukan Fakultas Peternakan IPB terjadi antara 1950-1960, yaitu penyusulan pembentukan Lembaga Ilmu Ternak dan Lembaga Ilmu Makanan Ternak di dalam struktur Fakultas Kedokteran Hewan. Usul tersebut diajukan oleh Prof. Drs. Sutisno Djuned Pusponegoro (alm) salah seorang staf Fakultas Kedokteran Hewan. Usulan tersebut diterima dan dilanjutkan dengan pembentukan Lembaga Ilmu Ternak dan Lembaga Ilmu Makanan Ternak. Dr. Fisher ditunjuk sebagai ketua Lembaga Ilmu Makanan Ternak. Pada tahun 1960, dilakukan pengembangan Fakultas kedokteran Hewan menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan karena sejak tahun tersebut dibuka dua minat studi yaitu Minat Kesehatan Hewan dan Peternakan. Minat studi peternakan ini merupakan program akademik yang terkait dengan keilmuan yang diemban Lembaga Ilmu Ternak dan Lembaga Ilmu Makanan Ternak. Pada tahun 1962, Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan ini dikembangkan lagi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut. Nama ini menggambarkan adanya tiga jurusan pada Fakultas tersebut, yaitu Jurusan Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut.

Melalui Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 91 Tahun 1963 yang disahkan oleh Presiden RI Nomor 279 Tahun 1963, terhitung 1 September 1963, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut dilepas dari Universitas Indonesia dan kedua fakultas tersebut direorganisasi menjadi Institut Pertanian Bogor (disingkat IPB). Pada saat itu diputuskan bahwa IPB terdiri dari lima fakultas, yaitu : Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Selanjutnya dibuka dua fakultas baru, yaitu Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam dan paling baru Fakultas Ekologi Manusia. Hingga saat ini, IPB terdiri dari 9 fakultas. Dengan demikian, tanggal 1 september 1963 merupakan tanggal kelahiran Fakultas Peternakan IPB. Pada saat itu diputuskan bahwa kampus FAPET-IPB berlokasi di kampus IPB Jln. Gunung Gede (sekarang Jln. Raya Pajajaran) dan sebagai Dekan Pertama ditunjuk Prof. Dr. J. H. Hutasoit.

Sejarah Kepemimpinan Fakultas Peternakan IPB IPB dari masa ke masa adalah sebagai berikut :

Prof. Dr. Sutisnopusponegoro (Perintis Pendiri Fakultas Peternakan IPB) Prof. Dr. J. H. Hutasoit (Dekan 1963-1967) Prof. Dr. H. Harimurti Martojo, M.Sc. (Dekan Fapet 1967-1969 & 1976-1980) Prof. Dr. H. Juju Wahju, M.Sc. (Dekan Fapet 1969-1971) Prof. Dr. Adi Sudono, M.Sc. (Dekan Fapet 1972-1974) Prof. Dr. H. R. Margono Slamet (Dekan Fapet 1974-1976) Prof. Dr. R. Eddie Gunardi (Dekan Fapet 1980-1986) Dr. H. Lily Amalia Sofyan, M.Sc. (Dekan Fapet 1986-1992) Dr. Ir. Kooswardhono Mudikdjo, M.Sc. (Dekan Fapet 1992-2000) Prof. Dr. Ir. Soedarmadi H., M.Sc. (Dekan Fapet 2000-2004) Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, M.RurSc (Dekan Fapet 2004-2008)

Tugas akademik yang diemban Fakultas Peternakan terhitung sejak tanggal 1 September 1963 adalah melaksanakan Program Pendidikan Akademik Stratum 1 (S1-Sarjana) dalam Ilmu peternakan dan pada saat itu disepakati untuk hanya membuka satu program studi saja, yaitu Program Produksi Temak (IPT). Sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional, pada tahun 1975, Fakultas Peternakan IPB bersamaan dengan pembukaan Program Pendidikan Pasca Sarjana (S2 dan S3) IPB, mulai menawarkan Program Pendidikan Akademik Stratum 2 dan 3 ( S2 dan S3 ) dalam ilmu peternakan dengan membuka Program Studi Ilmu Ternak (PTK), Ilmu Penyuluhan Pembangunan (PPN) dan Komunikasi Pembangunan Pertanian (KMP).

Pada tahun 1984, Program pendidikan Sarjana (S1) menawarkan 4 program studi yaitu : Teknologi Produksi Peternakan (TPT), Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (INMT). Sosial Ekonomi Peternakan (SET) dan Teknologi Hasil ternak (THT). Fakultas Peternakan IPB mulai menghasilkan sarjana petemakan (Ir) sejak tahun 1967. Fakultas Peternakan IPB senantiasa berusaha untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan bangsa Indonesia, khususnya dalam pembangunan peternakan, dengan memberikan sumbangan pemikiran maupun pembinaan dan pendidikan langsung dimasyarakat peternak. Banyaknya sarjana peternakan yang dihasilkan, merupakan sumbangan besar Fakultas Peternakan dalam menyediakan tenaga ahli bagi pembangunan sub-sektor peternakan. Demikian pula dalam bidang penelitian, Fakultas Peternakan IPB senantiasa berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat membantu pemecahan permasalahan, serta merumuskan konsep-konsep pembangunan peternakan. Perkembangan peternakan semakin menuntut peran Fakultas Peternakan IPB yang lebih besar, tidak hanya dibidang pendidikan dan pengajaran, tetapi juga di dua Dharma lainnya yakni penelitian dan pengabdian masyarakat. Oleh sebab itu. Fakultas Peternakan IPB membangun kampus dan fasilitas baru yang lebih lengkap, sebagai bagian dari realisasi Rencana Induk Pengembangan Kampus IPB Darmaga, di Darmaga (sekitar 12 km sebelah Barat kota Bogor) dan Unit penunjang akademik di Jonggol (sekitar 60 km ke arah Timur kota Bogor, di atas lahan seluas 169 ha).

  1. Departemen Manajemen Hutan[9]
  2. Departemen Hasil Hutan
  3. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata[10]
  4. Departemen Silvikultur (dulu Budidaya hutan)[11]
  1. Departemen Teknik Pertanian[12]
  2. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan[13]
  3. Departemen Teknologi Industri Pertanian[14]
  4. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
  1. Departemen Statistika[15]
  2. Departemen Geofisika dan Meteorologi
  3. Departemen Biologi[16]
  4. Departemen Biokimia
  5. Departemen Kimia[17]
  6. Matematika[18]
  7. Ilmu Komputer[19]
  8. Fisika[20]


Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB

Pada tahun 1991/1992 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Selanjutnya singkat FMIPA) membentuk Koordinator Ilmu Komputer dengan tugas utama mengkoordinasikan pengajaran ilmu komputer di strata pendidikan S1 di lingkungan IPB dan mempersiapkan pembentukan Program Studi Ilmu Komputer. Dengan dibentuknya Koordinator Ilmu Komputer ini, maka kegiatan pendidikan dan pengajaran di bidang ilmu komputer dil ingkungan IPB akan dapat lebih ditingkatkan.

Pada tahun ajaran 1992/1993 pengajaran mata pelajaran ilmu komputer telah dikoordinasikan sebagai paket mata ajaran untuk mahasiswa tingkat II Departemen Statistika dan Departemen Matematika FMIPA. Di samping itu pengajaran Pengantar Ilmu Komputer untuk departemen lain di FMIPA juga telah dilaksanakan melalui koordinasi ini.

Program Studi Ilmu Komputer FMIPA mulai dibuka pada tahun ajaran 1993/1994. Di samping itu pelayanan pengajaran beberapa mata pelajaran bidang komputer untuk berbagai departemen dilingkungan IPB telah di laksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan sarana dan fasilitas pendidikan yang diperlukan serta ketersediaan staf pengajar.

Pada tanggal 17 September 1998 Program Studi Ilmu Komputer ditetapkan menjadi Departemen Ilmu Komputer di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB melalui SK Rektor IPB No. 095/K.13/HK/OT/1998.

Pada bulan September 2004 kantor Departemen Ilmu Komputer yang sebelumnya berlokasi di Kampus IPB Baranangsiang pindah lokasi ke Kampus IPB Darmaga. Akan tetapi untuk pelaksanaan perkuliahan Program Pasca Sarjana masih dilaksanakan di Kampus IPB Baranangsiang.

Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB didirikan pada tahun 2001, didahului dengan pembentukan program studi Ekonomi Pembangunan dan Program Studi Manajemen melalui SK Rektor tahun 2000. Kedua program studi merupakan cikal bakal dua departemen ketika Fakultas Ekonomi dan Manajemen didirikan. Selanjutya, melalui program penataan departemen, pada tahun 2004/2005, dua departemen baru bergabung, yaitu Departemen Agribisnis (hasil leburan program studi agribisnis Faperta dan bagian ekonomi dari program-program studi sosial ekonomi berbagai fakultas lain), serta Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (leburan dari program studi ekonomi dan sumberdaya pertania). Pendirian FEM merupakan perwujudan dari cita-cita lama sejak 1986 dari Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian IPB untuk menjadi "Fakultas Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi (FASOSEK)", namun tidak prnah berhasil meski sudah berkali-kali kepanitiaan dibentuk. Keberhasilan didapat oleh Panitia tahun 2000 dengan "mengorbankan" atau merelakan untuk tidak menyertakan ilmu sosial dalam pendirian fakultas ekonomi. Sebagai pengganti, "bolehlah" diikutsertakan ilmu manajemen alih-alih ilmu sosial. (Cabang ilmu-ilmu sosial di IPB kemudian berkonsolidasi membentuk Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) pada tahun 2004/2005 (?).

  1. Departemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan[21]
  2. Departemen Manajemen[22]
  3. Departemen Agribisnis[23]
  4. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan[24]
  1. Departemen Gizi Masyarakat[25]
  2. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen[26]
  3. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat[27]

Unit kegiatan mahasiswa

Sejarah Singkat

Badan Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM) IPB adalah organisasi kemahasiswaan yang mengemban misi dakwah dan syiar Islam. Organisasi ini didirikan pada tanggal 16 November 1976 atau bertepatan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1396 H oleh Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. dan kawan-kawan.

Organisasi ini pertama kali bernama Badan Kerohanian Islam Keluarga Mahasiswa (BKI KM) IPB tetapi di rubah menjadi BKIM IPB pada musyawarah kerja (Muker) ke 16. Pada tahun 1986 bersama-sama organisasi islam kemahasiswaan dari beberapa perguruan tinggi lainnya, BKIM mencetuskan berdirinya Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus dan menjadi pusat koordinasi daerah lembaga dakwah kampus untuk wilayah Priangan Barat hingga kini. Dalam kancah pergerakan mahasiswa nasional khususwa mahasiswa muslim, LDK BKIM IPB di kenal sebagai pendiri Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah (FSLDK) dan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK)


PRINSIP ORGANISASI

1. Landasan : Amanah. 2. Prinsip Kedudukan : Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak di bidang kerohanian Islam. 3. Prinsip Manajemen : Mandiri, Profesional, Terbuka, Kreatif dan Inovatif, Berorientasi pada perbaikan terus - menerus. 4. Prinsip Aktivitas Inti : Layanan dakwah mahasiswa.

FUNGSI DAN TUGAS POKOK ORGANISASI

Fungsi

1.Pembinaan dan pengkaderan, 2.Pembentukan opini dan kesadaran umum, sebagai fungsi dari syiar, serta 3.Jaringan, sebagai fungsi dari proses menghimpun dukungan.

Tugas Pokok

1. Tatsqif. Pembinaan sebagai peran sentral dari dakwah akan menjadi poros dari keberhasilan dakwah itu sendiri. Hal ini dikarenakan di dalamnya teradapat proses pembinaan, pemantapan kerangkan gerakan, dan penyatuan perasaan sekaligus pemikiran di tengah-tengah para pengembannya. 2. Shiro’ul Fikr. Aktivitas perang pemikiran sebagai upaya penjelasan sekaligus meruntuhkan keyakinan umum dan diganti dengan keyakinan baru, yaitu Islam. 3. Kifah Siyasi. Aktivitas ini memang memerlukan ketegasan dan kejelasan disamping keterusterangan. Artinya, aktivitas kifah siyasi lebih terkait dengan pemikiran kekinian sebagai upaya pembentukan kesadaran umum dan opini umum. Aktivitas ini berpusat pada proses penyerangan bentuk interaksi yang berkembang di tengah-tengah kampus dengan serangan yang mampu meruntuhkan keyakinan masyarakat kampus kemudian diganti dengan keyakinan baru yang shohih.

BUDAYA ORGANISASI

Budaya 1. Syariat Islam merupakan standar aktivitas organisasi. Budaya 2. Layanan Dakwah Mahasiswa Secara Amanah, Profesional, Transparan dan Akuntabel adalah Kegiatan Utama BKIM IPB Budaya 3. Optimalisasi Dakwah Kampus/Mahasiswa merupakan orientasi produktivitas BKIM. Budaya 4. Profesionalisme (amanah, kafa’ah dan himmah) merupakan karakter setiap kader BKIM.

LAWALATA IPB

LAWALATA IPB merupakan organisasi pecinta alam di IPB. Wadah bagi mahasiswa IPB dan alumni Lawalata untuk tidak sendirian dalam mengekspresikan jiwa yang bebas merdeka, alamiah, spontan, dan jujur, “suatu nilai yang identik dengan alam itu sendiri” yang selalu bertindak mengikuti nurani serta terus menerus mencari jalan untuk mengalahkan diri sendiri dengan prinsip tidak akan menyakiti alam beserta isinya serta berusaha mempertahankan perbedaan karakter tiap anggota dengan menyadari bahwa setiap makhluk hidup memiliki keunikan.

LAWALATA IPB didirikan pada tanggal 21 September 1974 yang diprakarsai oleh Suryo Adiwibowo (L-001) dan kawan-kawan. Latar belakang pendirian LAWALATA IPB adalah menggalang persatuan antar pecinta alam di IPB yang pada masa itu terpecah-pecah dan untuk mewadahi bakat minat dan kreativitas kepecintaalaman mahasiswa IPB secara umum dari seluruh fakultas yang ada.

LAWALATA IPB merupakan salah satu perintis perkumpulan mahasiswa dibidang kepecintaalaman setelah MAPALA-UI. Salah satu andil LAWALATA IPB bagi dunia pecinta alam adalah dalam memperkenalkan sisi kegiatan pecinta alam yang berbeda dari yang dipopulerkan MAPALA (Mahasiswa Pencinta Alam) atau ratusan kelompok pecinta alam yang lain. LAWALATA IPB mempromosikan “lingkungan“ dan bukan sekadar alam (nature).

LAWALATA IPB mempunyai ciri khas yaitu “lebih” bergerak di bidang lingkungan hidup daripada sekadar petualangan. Maka tidak mengherankan apabila ALB (Anggota Luar Biasa) LAWALATA IPB banyak yang menjadi pemerhati lingkungan dan menjadi pioner bagi sebagian LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup seperti WALHI, RMI The Institute for Forest and Environment, AMAN, LATIN, TELAPAK, FWI, Greenpeace dan LSM lainnya.

Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun adalah Studi Lapang. Studi Lapang biasanya dilakukan di kawasan Konservasi, salah satunya Taman Nasional. Lima tahun terakhir LAWALATA IPB telah melakukan Studi Lapang di TN Way Kambas, TN Meru Betiri, TN Komodo, TN Gunung Palung dan TN Batang Gadis.

Pada April 2005 LAWALATA IPB telah melakukan eksplorasi keanekaragaman hayati di TN Gunung Ciremai.

Pada Studi Lapang 2006 LAWALATA IPB mengunjungi TN Karimun Jawa untuk mempelajari spesies Dewa daru, spesies pohon yang dikawatirkan akan mengalami kepunahan, khususnya di TN Karimun Jawa. Tahun 2007 LAWALATA IPB melakukan Studi Lapang di Pulau Nusa Penida, Bali untuk studi mengenai konservasi burung jalak bali. Tahun 2008 melakukan Studi Lapang di Pulau Kaget, Kalimantan Selatan tentang konservasi Bekantan

Dalam mewadahi aktivitas anggotanya, LAWALATA IPB menggunakan istilah Kelompok Minat (KM), yang menggambarkan spesifikasi perhatian dan pengembangan kemampuan di LAWALATA IPB. Kelompok Minat merupakan kelompok yang dinamis sesuai dengan ide-ide dan perkembangan zaman. Untuk saat ini, terdapat 4 KM di LAWALATA IPB, yaitu:

1. KM Flora-Fauna; memfokuskan kegiatannya pada survey-survey Biodiversity. KM FF juga menjadi tempat belajar bagi anggotanya untuk memahami esensi konservasi dan berupaya agar bisa turut serta dalam usaha pelestarian keragaman hayati di Indonesia. Beberapa kali KM FF melakukan survey-survey keragaman hayati di Jawa dan luar Jawa bekerja sama dan dibantu oleh lembaga-lembaga seperti TNC, CII, Latin, FWI, Telapak, ICSD, BRI.

2. KM Manusia dan Lingkungan; KM ini mulai dikembangkan sejak 2001, dimana KM ML mulai melakukan Paket Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar (PLH SD) di sekitar Kampus IPB. Hasil pembelajaran di tuliskan dalam modul-modul sederhana bagi anak-anak SD. Anggota KM ML juga belajar dengan organisasi lain seperti REPLING Kebun Raya-RMI. KM ML siap memfasilitasi kegiatan-kegiatan PLH untuk anak-anak yang dibungkus dalam outbond. KM ML pernah memfasilitasi l.k. 150 anak-anak untuk ber-outbond ria, kegiatan ini bekerjasama dengan Woman International Club (WIC) dan LATIN.

3. KM Tirta; KM ini dibentuk untuk mewadahi minat anggotanya dalam bidang air dan perairan seperti aktivitas di sungai dan di laut.

4. KM Batih; KM ini mewadahi anggota terutama untuk aktivitas adventural seperti pendakian gunung, pemanjatan tebing, dan penelusuran gua. Ciampea merupakan kawasan karst yang paling sering dikunjungi dan menjadi media belajar bagi anggota.

KOPMA IPB merupakan wadah bagi mahasiswa IPB untuk menerapkan prinsip dasar perkoperasian.

Keanggotan

  • Terbuka bagi mahasiswa IPB dengan melalui Diksar (pendidikan Dasar) yang diadakan setahun 2 kali
  • Untuk mahasiswa dari universitas lain dapat juga berpartisipasi menjadi anggota KOPMA IPB setelah melalui proses seleksi terlebih dahulu dan mempunyai status anggota luar biasa.
  • Anggota terdiri 2 yaitu : Anggota Aktif dan Anggota Pasif

Aktivitas KOPMA IPB dalam organisasi di luar kampus

koperasi telah menjadi wahana bagi para mahasiswa untuk mengaktualisasikan dirinya kedalam wirausaha

Unit usaha

Unit usaha tetap

  • Green Co IPB Souvenirs Centre
  • Kopmart Minimarket Asrama Putra TPB IPB
  • Green Smart Asrama Putri TPB IPB
  • Smart Celluler Asrama Putra-Putri TPB IPB
  • Bimbingan Belajar Vision

Unit usaha tidak tetap/ dadakan

  • Pembuatan kaos, jas laboratorium dan tender secara umum.

UKM FORCES (Unit Kegiatan Mahasiswa Forum For Scientific Studies) Merupakan unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dalam bidang keilmiahan. Organisasi ini di bentuk pada tanggal 10 Januari 2004 oleh mahasiswa-mahasiswa IPB lintas fakultas. Beberapa program kerja unggulan UKM FORCES adalah Diskusi ILmiah, Pelatihan Penulisan Report Ilmiah (P3RI), Talk Show Mapres. Mulai tahun 2007, UKM FORCES mengadakan kerjasama dengan organisasi intrakampus dalam hal keilmiahan. Sebagai contoh, bulan maret 2007 telah dilaunching kerjasama FORCES dengan LDF Serum G FMIPA IPB. Kerjasama tersebut bertujuan menciptakan iklim dan karakter ilmiah bagi mahasiswa IPB, khususnya di fakultas MIPA.

Lulusan terkenal

Referensi

Pranala luar