Kejuaraan Perbara
Kejuaraan AFF
|topimage = [[File:Stadio
|pretitle = logo kejuaraan AFF
----
|heading1 = Turnamen
|content1 =
}}
Kejuaraan Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara (bahasa Inggris: ASEAN Championship; sebelumnya bernama Kejuaraan AFF, bahasa Inggris: AFF Championship), dengan alasan sponsor turnamen ini disebut Piala Mitsubishi Electric ASEAN (untuk alasan sponsor oleh Mitsubishi Electric), adalah suatu kejuaraan sepak bola internasional antarbangsa di kawasan Asia Tenggara. Turnamen ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) dan tidak termasuk dalam kalender resmi FIFA sehingga kemenangan pada setiap pertandingan tidak akan meningkatkan rangking FIFA negara-negara ASEAN melainkan hanya sekedar uji coba atau seremonial asosiasi regional semata. Turnamen ini sangat cocok untuk arena uji coba pemain muda yang akan disiapkan menuju tim senior atau tim utama.
Pada masa permulaan kejuaraan ini adalah Piala Tiger yang dinamai berdasarkan sponsornya yaitu perusahaan bir Singapura, Tiger Beer. Pada tahun 2007, nama kejuaraan ini menjadi Kejuaraan Federasi Sepak Bola ASEAN, dan pada 2008, berubah menjadi Piala Suzuki AFF. Lalu, pada tahun 2022, berubah menjadi Piala Mitsubishi Electric AFF.
Sejarah
Piala Tiger dimulai pada tahun 1996 di Singapura. Pada kejuaraan tersebut pertama digelar, Thailand berhasil merebut juara setelah mengalahkan Malaysia dengan skor 1-0 di final. Piala Tiger 1998 yang berlangsung di Vietnam melahirkan sebuah kejadian kontroversial di mana pada babak penyisihan yang disebut "sepakbola gajah" atau calciopoli(pengaturan skor) di italia, dalam upaya untuk menghindari pertemuan dengan tuan rumah Vietnam di babak berikutnya, Indonesia dan Thailand memainkan sepak bola negatif karena keduanya tidak mempunyai keinginan untuk menang. Ketika skor masih 2-2 menjelang berakhirnya pertandingan, bek Indonesia Mursyid Effendi dengan sengaja mencetak gol bunuh diri dengan menendang bola ke gawangnya sendiri sehingga skor menjadi 3-2 untuk kemenangan Thailand. Kedua tim akhirnya didenda karena telah "merusak semangat sepak bola" dan Mursyid sendiri dilarang bermain dalam sepak bola internasional seumur hidup. Juara pada tahun 1998 adalah Singapura yang mengalahkan Vietnam di babak final dengan skor 1-0.
Pada Piala Tiger 2000 & 2002 terjadi final "El Clasico ASEAN" yang semuanya dimenangkan Thailand setelah berturut-turut mengalahkan Indonesia di laga final 2000 skor 1-4 ketika Timnas diisi barisan eks Timnas Primavera dimana terjadi polemik internal tim saat itu yang disinyalir membuat kekalahan Timnas Indonesia dari Thailand di fase grup dan final yaitu keputusan manajer tim, Muhammad Zein, mengistirahatkan sang pelatih kepala, Nandar Iskandar. Keputusan itu pun disetujui oleh Ketua Badan Tim Nasional (BTN) yang kala itu dijabat oleh Nurdin Halid. Dananjaya dan Rudi Keljes yang saat itu merupakan asisten pelatih Timnas Indonesia pun menjadi caretaker kemudian edisi selanjutnya pada 2002 kembali belum beruntung melalui adu penalti yang sebelumnya imbang 2-2 namun dibawah pelatih Ivan Venkov Kolev yang memperkenalkan formasi baru 4-4-2/4-3-3 yang belum pernah di mainkan Timnas Indonesia mampu memunculkan banyak penyerang sayap dan murni seperti BP, Gendut Dhoni Cristiawan, Budi. S, Z. Arief, Boas.S, Elie. A, hingga selanjutnya diteruskan Ilham Jaya Kusuma selain itu sektor gelandang memunculkan Centro Campista Yaris Riyadi yang mampu berberan sebagai Fals Nine meskipun saat itu belum muncul istilah tersebut kemudian motor gelandang serang memunculkan nama Imran Namamury yang adil dalam proses gol kedua di final yang di selesaikan Gendut Dhoni menjadi 2-2 peran motor gelandang serang selanjutnya diteruskan Firman Utina di masa selanjutnya.
Pada Tiger-Cup 2004 Singapura merebut gelar turnamen ini dengan materi skuad naturalisasi pertama di Asia Tenggara diantaranya Alexander Duric, Daniel Baneth, Itimi Dickson, Fachrudin Mustafic, dan Agu Chasmir selain itu prodak Lokal Singapura juga bagus seperti Khairul Amri, Mohd.Noh.Alam Shah, Indra Shahdan Daud, S. Ishak, Shahdan Sulaiman, hingga Leonel Lewis setelah mengalahkan Indonesia pada pertandingan final sehingga Indonesia yang di latih Peter White(mantan pelatih Timnas Thailand yang mempersembahkan gelar pada edisi 2000&2002) pun juga belum bisa mengantarkan Indonesia meraih gelar. Malaysia menduduki peringkat ketiga setelah mengalahkan Myanmar pada pertandingan perebutan tempat ketiga. Pemain Singapura, Lionel Lewis menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen, sementara pemain Indonesia, Ilham Jaya Kesuma menjadi pemain yang mencetak gol terbanyak sepanjang turnamen. Sementara Thailand harus puas sampai fase grup.
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN 2007 diadakan di Singapura dan Thailand dan kembali dijuarai Singapura setelah mengalahkan Thailand pada final di kandang Singapura dan bermain imbang di kandang Thailand.
Piala Suzuki AFF 2008 diadakan di Indonesia dan Thailand yang kali ini dijuarai Vietnam yang mengalahkan Thailand dengan skuat pemain muda U23 pada final di kandang Thailand dan bermain imbang di kandang Vietnam. Piala Suzuki AFF 2010 kembali diadakan di Indonesia bersama dengan Vietnam. Pada edisi ini, Timnas Indonesia asuhan pelatih Alfred Riedl(mantan pelatih Vietnam yang mengantar vietnam menjuarai gelar pertama pada tahun 2008) masih harus berpuasa gelar setelah dikalahkan tim negri jiran Malaysia asuhan pelatih Raja Gophal, di mana Malaysia menjadi juara, setelah mengalahkan Indonesia dengan agregat skor 4-2 diantaranya dicetak mantan pemain Pelita Jaya dengan skuad young guns saat itu asuhan pelatih Fandi Ahmad yaitu Safee Sali yang mengidolakan BP20 saat bermain di Slangor FA. Piala Suzuki AFF 2012 diadakan di Malaysia dan tetangganya, Thailand. Pada edisi tersebut, Malaysia harus puas menjadi Semifinalis dan Thailand gagal menjuarai di tanah penyelenggaranya sendiri usai dikalahkan Singapura dalam dua leg dengan skor agregat 2-3. Piala Suzuki AFF 2014 kali ini diselenggarakan di Vietnam dan Singapura. Pada edisi tersebut, Singapura dinyatakan gugur di babak penyisihan grup dan Vietnam harus puas menjadi Semifinalis, serta Thailand yang berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor agregat 4-3. Edisi ke-11 Piala Suzuki AFF 2016 Tim Garuda(Indonesia) kembali dilatih Alfred Riedl(mantan pelatih Vietnam yang mengantar vietnam menjuarai gelar pertama pada tahun 2008) juga masih harus berpuasa gelar lagi setelah dikalahkan rivalnya Tim Gajah Putih(Thailand) dengan skor agregat tipis 2-3. Pada tahun 2018 edisi ke-12 Piala Suzuki AFF 2018 kali ini Perajurit Naga(Vietnam) dibawah asuhan pelatih asal Korea selatan Park Hank-Soe kembali meraih gelar setelah mengalahkan Harimau Malaya(Malaysia) dengan skor agregat 3-2. Piala Suzuki AFF 2020 Edisi ke-13 tahun 2020 dibatalkan karena pandemi virus corona yang menyebar dari negara komunis China yang mengisolasi dunia. Turnamen kemudian ditunda dan dijadwalkan ulang setidaknya sebanyak dua kali karena pandemi virus corona turnamen ini pertama kali dijadwalkan ulang untuk berjalan dari 11 April hingga 8 Mei 2021 dan jadwal tersebut kemudian diundur menjadi 5 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022. Juara bertahan edisi sebelumnya Vietnam, dikalahkan oleh Thailand di babak semifinal. Sedangkan Singapura selaku tuan rumah harus mengakui keunggulan Indonesia lewat drama dua leg yang dramatis saat itu Garuda(Indonesia) di latih Shin Thae-Yong(eks-Pelatih Korea Selatan) di final berakhir dengan skor telak 2-6 dan belum juga bisa merah gelar untuk garuda.
Pada tahun 2022 kembali diselenggarakan Piala Mitshubishi Electrik AFF 2022 Gelar turnamen direbut Tim Gajah Perang(Thailand) dengan beberapa pemain yang bermain di J-League 1 seperti Bhunmatan dan Songkrasin kemudian dilatih pelatih Mano Polking yang memainkan sepak bola modern defensif kemudian serangan balik mengalahkan Vietnam asuhan Park Hank-Soe yang memainkan sepakbola agresif dengan skor agregat 3-2. Tim Garuda Nusantara(Indonesia) asuhan pelatih STY(Shin Thae-Yong) lagi-lagi masih harus berpuasa gelar setelah dikalahkan rivalnya Perajurit Naga(Thailand) di semi final yang di latih seniornya Park Hank-Soe yang juga pernah menjadi asisten pelatih Guss Hidink di tim Korea selatan pada Piala Dunia 2002. Edisi selanjutnya akan diselenggarakan akhir tahun ini 2024 akankah garuda muda yang diterjunkan mampu berprestasi ini menjadi tantangan tim pelatih.
Australia berusaha untuk ikut pada kompetisi tahun 2020 tapi ditolak karena dipandang Australia tingkatnya terlalu tinggi untuk AFF.[1] disisi lain pertimbangan kalender FIFA yang tidak memasukan turnamen ini yang tidak akan mempengaruih rangking FIFA atau sekedar turnamen uji coba atau seremonial regional sehingga Australi senior tidak mengikuti dan hanya menyertakan tim usia muda saja yaitu U16&U19 sedangkan U22 atau U23 lebih fokus ke AFC U23 yang akan mendapatkan tiket Asean Games dan Olympiade.
Hasil
Ringkasan
Penyelenggaraan terpusat | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Edisi | Tahun | Tuan rumah | Juara | Skor | Runner-Up | Peringkat ketiga | Skor | Peringkat keempat | Jumlah Tim | ||
1 | 1996 Detail |
Singapura | Thailand |
1–0 | Malaysia |
Vietnam |
3–2 | Indonesia |
10 | ||
2 | 1998 Detail |
Vietnam | Singapura |
1–0 | Vietnam |
Indonesia |
3–3 (p.w.) (5–4 a.p.) |
Thailand |
8 | ||
3 | 2000 Detail |
Thailand | Thailand |
4–1 | Indonesia |
Malaysia |
3–0 | Vietnam |
9 | ||
4 | 2002 Detail |
Indonesia Singapura |
Thailand |
2–2 (p.w.) (4–2 a.p.) |
Indonesia |
Vietnam |
2–1 | Malaysia |
9 | ||
Format final kandang tandang, pertandingan tunggal perebutan tempat ketiga | |||||||||||
Edisi | Tahun | Tuan rumah (babak grup) |
Juara | Skor | Runner-Up | Peringkat ketiga | Skor | Peringkat keempat | Jumlah Tim | ||
5 | 2004 Detail |
Malaysia Vietnam |
Singapura |
5–2 (agregat) P1: 3–1 P2: 2–1 |
Indonesia |
Malaysia |
2–1 | Myanmar |
10 | ||
Format final kandang tandang, tanpa perebutan tempat ketiga | |||||||||||
Edisi | Tahun | Tuan rumah (babak grup) |
Juara | Skor | Runner-Up | Semifinalis kalah | Jumlah Tim | ||||
6 | 2007 Detail |
Singapura Thailand |
Singapura |
3–2 (agregat) P1: 2–1 P2: 1–1 |
Thailand |
Malaysia dan Vietnam | 8 | ||||
7 | 2008 Detail |
Indonesia Thailand |
Vietnam |
3–2 (agregat) P1: 2–1 P2: 1–1 |
Thailand |
Indonesia dan Singapura | 8 | ||||
8 | 2010 Detail |
Indonesia Vietnam |
Malaysia |
4–2 (agregat) P1: 3–0 P2: 1–2 |
Indonesia |
Filipina dan Vietnam | 8 | ||||
9 | 2012 Detail |
Malaysia Thailand |
Singapura |
3–2 (agregat) P1: 3–1 P2: 0–1 |
Thailand |
Filipina dan Malaysia | 8 | ||||
10 | 2014 Detail |
Singapura Vietnam |
Thailand |
4–3 (agregat) P1: 2–0 P2: 2–3 |
Malaysia |
Filipina dan Vietnam | 8 | ||||
11 | 2016 Detail |
Myanmar Filipina |
Thailand |
3–2 (agregat) P1: 1–2 P2: 2–0 |
Indonesia |
Myanmar dan Vietnam | 8 | ||||
Tanpa tuan rumah tetap, format final kandang tandang, tanpa perebutan tempat ketiga | |||||||||||
Edisi | Tahun | Tuan rumah | Juara | Skor | Runner-Up | Semifinalis kalah | Jumlah Tim | ||||
12 | 2018 Detail |
ASEAN | Vietnam |
3–2 (agregat) P1: 2–2 P2: 1–0 |
Malaysia |
Filipina dan Thailand | 10 | ||||
Tuan rumah tetap, format final kandang tandang, tanpa perebutan tempat ketiga | |||||||||||
Edisi | Tahun | Tuan rumah | Juara | Skor | Runner-Up | Semifinalis kalah | Jumlah Tim | ||||
13 | 2020 Detail |
Singapura | Thailand |
6–2 (agregat) P1: 4–0 P2: 2–2 |
Indonesia |
Singapura dan Vietnam | 10 | ||||
Tanpa tuan rumah tetap, format final kandang tandang, tanpa perebutan tempat ketiga | |||||||||||
Edisi | Tahun | Tuan rumah | Juara | Skor | Runner-Up | Semifinalis kalah | Jumlah Tim | ||||
14 | 2022 Detail |
ASEAN | Thailand |
3–2 (agregat) P1: 2–2 P2: 1–0 |
Vietnam |
Indonesia dan Malaysia | 10 |
Menurut negara
Tim | 1996 |
1998 |
2000 |
2002 |
2004 |
2007 |
2008 |
2010 |
2012 |
2014 |
2016 |
2018 |
2020 |
2022 |
Total |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Brunei | BG | • | × | × | × | • | • | × | • | • | • | • | × | BG | 2 |
Filipina | BG | BG | BG | BG | BG | BG | • | SF | SF | SF | BG | SF | BG | BG | 13 |
Indonesia | ke-4 | ke-3 | ke-2 | ke-2 | ke-2 | BG | SF | ke-2 | BG | BG | ke-2 | BG | ke-2 | SF | 14 |
Kamboja | BG | • | BG | BG | BG | • | BG | • | • | • | BG | BG | BG | BG | 9 |
Laos | BG | BG | BG | BG | BG | BG | BG | BG | BG | BG | • | BG | BG | BG | 13 |
Malaysia | ke-2 | BG | ke-3 | ke-4 | ke-3 | SF | BG | ke-1 | SF | ke-2 | BG | ke-2 | BG | SF | 14 |
Myanmar | BG | BG | BG | BG | ke-4 | BG | BG | BG | BG | BG | SF | BG | BG | BG | 14 |
Singapura | BG | ke-1 | BG | BG | ke-1 | ke-1 | SF | BG | ke-1 | BG | BG | BG | SF | BG | 14 |
Thailand | ke-1 | ke-4 | ke-1 | ke-1 | BG | ke-2 | ke-2 | BG | ke-2 | ke-1 | ke-1 | SF | ke-1 | ke-1 | 14 |
Timor Leste | × | × | BG | • | • | • | • | • | • | BG | BG | • | 3 | ||
Vietnam | ke-3 | ke-2 | ke-4 | ke-3 | BG | SF | ke-1 | SF | BG | SF | SF | ke-1 | SF | ke-2 | 14 |
- Legenda
|
|
Tim | Juara | Juara kedua | Juara ketiga | Juara keempat | Semifinalis | Total Top 4 |
---|---|---|---|---|---|---|
Thailand | 7 (1996, 2000, 2002, 2014, 2016, 2020, 2022) | 3 (2007, 2008, 2012) | – | 1 (1998) | 1 (2018) | 12 |
Singapura | 4 (1998, 2004, 2007, 2012) | – | – | – | 2 (2008, 2020) | 6 |
Vietnam | 2 (2008, 2018) | 2 (1998, 2022) | 2 (1996, 2002) | 1 (2000) | 5 (2007, 2010, 2014, 2016, 2020) | 12 |
Malaysia | 1 (2010) | 3 (1996, 2014, 2018) | 2 (2000, 2004) | 1 (2002) | 3 (2007, 2012, 2022) | 10 |
Indonesia | – | 6 (2000, 2002, 2004, 2010, 2016, 2020) | 1 (1998) | 1 (1996) | 2 (2008, 2022) | 10 |
Myanmar | – | – | – | 1 (2004) | 1 (2016) | 2 |
Filipina | – | – | – | – | 4 (2010, 2012, 2014, 2018) | 4 |
Total | 14 | 14 | 5 | 5 | 18 | 56 |
Statistik umum
Peringkat tim sepanjang masa
Putaran final
- Per setelah edisi 2022.
Peringkat | Tim | Ikut | Main | M | S | K | MG | KG | SG | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Thailand | 14 | 86 | 54 | 20 | 12 | 188 | 96 | +92 | 182 |
2 | Vietnam | 14 | 79 | 41 | 22 | 16 | 161 | 77 | +84 | 145 |
3 | Indonesia | 14 | 76 | 38 | 17 | 21 | 189 | 129 | +60 | 131 |
4 | Malaysia | 14 | 75 | 34 | 15 | 26 | 131 | 88 | +43 | 117 |
5 | Singapura | 14 | 66 | 33 | 16 | 17 | 118 | 68 | +50 | 115 |
6 | Myanmar | 14 | 50 | 15 | 8 | 27 | 62 | 110 | –48 | 53 |
7 | Filipina | 13 | 48 | 11 | 4 | 33 | 55 | 60 | –5 | 37 |
8 | Kamboja | 9 | 34 | 6 | 0 | 28 | 39 | 110 | –71 | 18 |
9 | Laos | 13 | 45 | 2 | 6 | 37 | 32 | 170 | –138 | 12 |
10 | Brunei | 2 | 8 | 1 | 0 | 7 | 3 | 37 | –34 | 3 |
11 | Timor Leste | 3 | 12 | 0 | 0 | 12 | 6 | 50 | –44 | 0 |
Babak kualifikasi
- Per setelah edisi 2022.
Peringkat | Tim | Ikut | Mn. | M | S | K | MG | KG | SG | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Laos | 7 | 24 | 15 | 4 | 5 | 52 | 36 | +16 | 49 |
2 | Kamboja | 7 | 24 | 9 | 6 | 9 | 38 | 40 | −2 | 33 |
3 | Myanmar | 3 | 10 | 8 | 2 | 0 | 19 | 4 | +15 | 26 |
4 | Filipina | 4 | 13 | 6 | 4 | 3 | 27 | 12 | +15 | 22 |
5 | Brunei | 6 | 23 | 6 | 2 | 15 | 38 | 54 | −16 | 20 |
6 | Timor Leste | 7 | 24 | 4 | 2 | 18 | 35 | 67 | −32 | 14 |
7 | Singapura | 1 | 2 | 2 | 0 | 0 | 4 | 0 | +4 | 6 |
Prestasi tuan rumah
Tahun | Tuan rumah | Prestasi |
---|---|---|
1996 | Singapura | Babak grup |
1998 | Vietnam | Runner-up |
2000 | Thailand | Juara |
2002 | Indonesia Singapura |
Runner-up Babak grup |
2004 | Malaysia Vietnam |
Tempat ketiga Babak grup |
2007 | Singapura Thailand |
Juara Runner-up |
2008 | Indonesia Thailand |
Semifinal Runner-up |
2010 | Indonesia Vietnam |
Runner-up Semifinal |
2012 | Thailand Malaysia |
Runner-up Semifinal |
2014 | Vietnam Singapura |
Semifinal Babak grup |
2016 | Myanmar Filipina |
Semifinal Babak grup |
2018 | Tuan rumah bersama | |
2020 | Singapura | Semifinal |
2022 | Tuan rumah bersama |
Pencetak gol terbanyak
Catatan dan statistik
Pencetak gol terbanyak secara keseluruhan
- Per Edisi 2022.
Peringkat | Pemain | Goal |
---|---|---|
1 | Teerasil Dangda | 25 |
2 | Noh Alam Shah | 17 |
3 | Worrawoot Srimaka | 15 |
Lê Công Vinh | ||
5 | Lê Huỳnh Đức | 14 |
6 | Adisak Kraisorn | 13 |
Kurniawan Dwi Yulianto | ||
8 | Bambang Pamungkas | 12 |
Kiatisuk Senamuang | ||
10 | Agu Casmir | 11 |
11 | Khairul Amri | 10 |
- Bold menunjukkan pemain masih bermain sepak bola internasional
Televisi penyiar
Berikut daftar stasiun televisi penyiar Kejuaraan Sepak Bola AFF di Indonesia, sejak 1996 hingga kini:
- antv (1996-2000)[2]
- Trans TV (2002)[3]
- Trans7 (2004 (TV7), 2007)
- RCTI (2008–sekarang)
- iNews (2016, 2020–sekarang)
Pranala luar
Referensi
- ^ https://www.smh.com.au/sport/soccer/socceroos-seeking-entrance-into-2020-suzuki-cup-20190131-p50us0.html
- ^ "ANTV juga pernah memegang hak siar Piala Tiger pada tahun 1996 hingga 2000 #VoteJKT48ID #KCA cc: @48Footy". www.facebook.com. Diakses tanggal 2023-12-18. line feed character di
|title=
pada posisi 93 (bantuan) - ^ Kompasiana.com (2014-10-23). "Pengacakan Siaran Timnas Indonesia Sudah Ada Sejak Zaman Piala Tiger". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2023-12-18.