Lompat ke isi

Kota Bontang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Lansekapkotabontang.jpg
Pemandangan Lansekap Kota Bontang
Kota Bontang
Daerah tingkat II
Lambang Kota Bontang
Motto: 
Bessai Berinta
(bahasa setempat):
"Mendayung Bersama"
Berkas:Petalokasi-btg.PNG
Peta
Kota Bontang di Kalimantan
Kota Bontang
Kota Bontang
Peta
Kota Bontang di Indonesia
Kota Bontang
Kota Bontang
Kota Bontang (Indonesia)
Koordinat: 0°08′N 117°30′E / 0.13°N 117.5°E / 0.13; 117.5
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
Tanggal berdiri12 Oktober 1999
Dasar hukumUU No. 47 Tahun 1999
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 3
  • Kelurahan: 15
Pemerintahan
 • Bupatidr.H.A. Sofyan Hasdam, Sp.S
Luas
 • Total497,57 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total167,328 (2.008)[1]
 • Kepadatan336,29/km2 (871,0/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6474 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0548
Kode Kemendagri64.74 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 48.000.000 (2008)[2]
Situs webwww.bontangkota.go.id
Berkas:RSUD Kota Bontang.jpg
RSUD Taman Husada Kota Bontang
Berkas:Lalu lintas bontang.jpg
Lalu Lintas di Kota Bontang

Kota Bontang adalah sebuah kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Letak geografisnya 0.137° LU dan 117.5° BT.

Di kota ini berdiri tiga perusahaan besar di bidang yang berbeda-beda, Badak NGL (gas alam), Pupuk Kalimantan Timur (pupuk dan amoniak),dan Indominco Mandiri (batubara) serta memiliki kawasan industri petrokimia yang bernama Kaltim Industrial Estate. Kota Bontang sendiri merupakan kota yang berorientasikan di bidang industri, jasa serta perdagangan.

Kota Bontang selain terkenal karena ada tiga perusahaan itu, juga karena adanya keberadaan tim sepak bola, Bontang FC (dulu Bontang PKT) yang bermain di Superliga, Marching Band Bontang PKT binaan Pupuk Kalimantan Timur dan Marching Band Eroh Dahana Patra binaan Badak NGL. Sementara itu, studio siaran televisi lokal, LNGTV dan PKTV juga terletak di Kota Bontang.

Kota Bontang memiliki dua sekolah besar dan ternama, yaitu VIDATRA yang dibina oleh Badak NGL dan YPK binaan Pupuk Kalimantan Timur. Kantor pengurus Taman Nasional Kutai yang berada di utara Kota Bontang, juga berada di kawasan ini.

Kota Bontang memiliki bandara yang dinamakan Bandar Udara Bontang.

Semboyan Kota Bontang adalah "Kota TAMAN": "Tertib, Agamais, Mandiri, Aman, dan Nyaman".

Sejarah

Dalam perjalanan sejarah, Bontang yang sebelumnya hanya merupakan perkampungan yang terletak di daerah aliran sungai, kemudian mengalami perubahan status, sehingga menjadi sebuah kota. Ini merupakan tuntutan dari wilayah yang majemuk dan terus berkembang. Pada awalnya, sebagai kawasan permukiman, Bontang memiliki tata pemerintahan yang sangat sederhana. Semula hanya dipimpin oleh seorang yang dituakan, bergelar Petinggi di bawah naungan kekuasaan Sultan Kutai di Tenggarong. Nama-nama Petinggi Bontang tersebut adalah: Nenek H Tondeng, Muhammad Arsyad yang kemudian diberi gelar oleh Sultan Kutai sebagai Kapitan, Kideng, dan Haji Amir Baida alias Bedang.

Bontang terus berkembang sehingga pada 1952 ditetapkan menjadi sebuah kampong yang dipimpin Tetua Adat. Saat itu kepemimpinan terbagi dua: hal yang menyangkut pemerintahan ditangani oleh Kepala Kampung, sedangkan yang menyangkut adat-istiadat diatur oleh Tetua Adat Jauh sebelum menjadi wilayah Kota Administratif, sejak 1920, Desa Bontang ditetapkan menjadi ibu kota kecamatan yang kala itu disebut Onder Distrik van Bontang, yang diperintah oleh seorang asisten wedana yang bergelar Kiyai. Adapun Kyai yang pernah memerintah di Bontang dan masih lekat dalam ingatan sebagian penduduk adalah: Kiyai Anang Kempeng, Kiyai Hasan, Kiyai Aji Raden, Kiyai Anang Acil, Kiyai Menong, Kiyai Yaman, dan Kiyai Saleh. Sebelum menjadi sebuah kota,status Bontang meningkat menjadi kecamatan , dibawah pimpinan seorang asisten wedana dalam Pemerintahan Sultan Aji Muhammad Parikesit, Sultan Kutai Kartanegara XIX (1921-1960), setelah ditetapkan Undang Undang No 27 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah Tk II di Kalimantan Timur dengan menghapus status Pemerintahan Swapraja.

Asal-usul nama Bontang

Dalam perbendaharaan asli Kalimantan, tidak dikenal kata "bontang". Menurut cerita turun-temurun, "bontang" merupakan akronim Bahasa Belanda “bond” yang berarti kumpulan atau Bahasa Inggris yang artinya ikatan persaudaraan, serta “tang” dari kata pendatang. Sebutan ini diberikan, karena cikal bakal kampung Bontang tidak lepas dari peran pendatang.

Pemerintahan

Kecamatan dan kelurahan

Kota Bontang dibagi menjadi 3 kecamatan dan 15 kelurahan, yaitu :

Walikota

Sekarang, Kota Bontang dipimpin oleh walikota dr.H.A. Sofyan Hasdam, Sp.S dan wakil walikota Drs. Sjahid Daroini

Ekonomi

Kawasan Industri Kota Bontang (Pupuk Kaltim dan Badak NGL) dilihat dari atas.
Berkas:Plaza taman.jpg
Mal Plaza Taman di Bontang

Kota Bontang dikenal dengan kota industri dan jasa, dua sektor tersebut telah memberikan nilai pendapatan yang utama bagi daerah ini . Di Kota Bontang, dalam kawasan tiga perusahaan raksasa itu, berbagai fasilitas moderen lengkap tersedia, mulai dari fasilitas perumahan bagi karyawan, tempat olahraga, rekreasi, taman bermain, rumah sakit hingga hotel berbintang, yang tentunya menambah kas daerah dari sektor jasa, sektor jasa dan industri pengolahan adalah dua lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

Dari tiga perusahaan besar itulah tulang punggung perkembangan perekonomian kota ini. Keberadaan perusahaan raksasa itu punya andil dalam meningkatkan kegiatan perdagangan dengan munculnya kebutuhan baru akan komoditas keperluan hidup sehari-hari.

Di sektor pariwisata, Wilayah pesisir dengan pantai yang bersih, landai, berpasir putih bisa menjadi obyek wisata yang potensial. Bontang Kuala misalnya, selain menarik wisatawan karena perkampungan nelayan di atas laut, juga tengah dikembangkan sebagai obyek wisata. Kota ini memiliki potensi menjadi kota pariwisata dengan beberapa tempat andalan, Pulau Beras Basah, Pulau Segajah, serta Taman Nasional Kutai yang berdampingan dengan wilayah Kutai Timur. Potensi budidaya perikanan laut dengan komoditas unggulan berupa udang, kepiting, ikan kerapu, udang lobster, kakap merah, teripang, rumput laut, dan tiram banyak diminta oleh pasar luar negeri.

Gas Alam Cair (LNG) merupakan komoditi utama yang menopang perekonomian Kota Bontang. Kota ini dianugrahi kekayaan alam, terutama gas alam yang sangat besar. Tahun 2005, Produksi LNG mencapai 42.889.510 M3. Sebagian besar produksi itu sebanyak 42.623.823 M3 untuk konsumsi ekspor. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor LNG, PT Badak LNG n Co.

Ekspor keseluruhan Kota Bontang menghasilkan devisa sebesar US $ 8.119.872.685. Sebagian besar nilai ekspor tersebut berasal dari ekspor migas, yaitu sebesar US $ 7.216.713.333. Sedangkan ekspor non migas hanya sebesar US $ 903.159.352.

Selain LNG, di Kota Bontang terdapat industri lainnya, yaitu industri yang memproduksi amoniak dan urea. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor urea dan amoniak dari daerah ini adalah PT Pupuk Kaltim. Produksi amoniak pada Tahun 2005 mencapai 389.099 ton. Mayoritas dari produksi tersebut untuk keperluan ekspor, sebesar 311.230,68 ton. Sedangkan produksi Urea, dalm hal ini urea curah sebesar 1.009.693,79 ton. Seperti produk industri lainnya produksi urea curah untuk ekspor, mencapai sebesar 543.782,23 ton.

Dominasi berbagai industri di atas terlihat jelas dalam komposisi PDRB Kota Bontang. Dari keseluruhan nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000, Tahun 2005 sebesar Rp 26,26 trilyun, konstribusi sektor industri pengolahan mencapai Rp 24,73 trilyun atau 94,17 persen. Dominasi industri yang berhubungan dengan hasil alam ini tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian kota Bontang sendiri, melainkan juga menghasilkan devisa yang besar bagi negara.

Dilihat dari banyaknya industri, di Kota Bontang terdapat berbagai jenis industri antara lain industri aneka sebesar 196 buah, industri hasil pertanian dan kehutanan 299 buah, dan industri logam, mesin, dan kimia sebesar 205 buah. Industri aneka menyerap tenaga kerja 838 orang dengan nilai investasi sebesar Rp 2,39 milyar. Sedangkan industri hasil pertanian dan kehutanan menyerap 893 tenaga kerja dan nilai investasi sebesar Rp 14,91 milyar. Sementara industri logam, mesin, dan kimia menyerap 4.020 tenaga kerja dengan nilai investasi sebesar Rp 5,29 trilyun.

Obyek Wisata

Obyek wisata di Kota Bontang amat beragam, berikut merupakan daftar obyek wisata di Kota Bontang:

Masih banyak obyek wisata lainnya selain yang disebutkan di atas seperti wisata belanja dan wisata kuliner (terutama seafood).

Pusat Perbelanjaan

Berikut adalah daftar pusat perbelanjaan yang berada di kota bontang :

Catatan Kaki

  1. ^ http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Bontang&id=278018 Jumlah Penduduk Masih Kontroversial
  2. ^ http://www.tribunkaltim.com/read/artikel/11092 Pemangkasan DAU Tidak Adil bagi Daerah

Pranala luar