Lompat ke isi

Makhluk mitologis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Beberapa makhluk dalam legenda (J.F. Bertuch, Kinderbuch Fabelwesen 2, Anno 1806)

Makhluk mitologis merupakan makhluk yang keberadaanya dituturkan dalam kisah-kisah mitologis, legenda maupun fabel. Makhluk tersebut juga terkait dengan folklor suatu suku. Karena sifatnya yang mitologis, makhluk tersebut dipercayai keberadaannya oleh masyarakat penganut mitologi bersangkutan. Makhluk tersebut pada umumnya fantastis, baik bentuk maupun kemampuannya. Pada masa kini, makhluk semacam itu yang dilaporkan sebagai penampakan dan rumor dikategorikan sebagai kriptid ("makhluk yang bersembunyi").

Asal usul

Beberapa makhluk, seperti misalnya naga dan Griffin, memiliki asal usul yang dituturkan dalam mitologi tradisional mereka, dan dipercaya merupakan makhluk yang benar-benar ada. Beberapa di antaranya berdasarkan kenyataan, yang mungkin faktanya diputarbalikkan oleh kisah para pengembara; seperti misalnya "Sayuran beranak dari Tartaria".[1] Kisah Unicorn mungkin muncul dari cerita tentang badak yang diputarbalikkan kenyataannya.

Sebaliknya, beberapa makhluk yang keberadaannya hanya dituturkan dari mulut ke mulut, kini dicari-cari dan ditemukan sebagai makhluk yang benar-benar ada; seperti misalnya cumi-cumi raksasa. Di Afrika, penduduk pribumi Kongo bercerita kepada para pelancong Eropa tentang keberadaan binatang yang wujudnya seperti perpaduan antara zebra dan jerapah. Ketika para pelancong menganggap bahwa itu hanya cerita rakyat, pada tahun 1901, Sir Harry Johnston membawa sebuah kulit binatang yang membuktikan keberadaan makhluk tersebut, yang kini disebut Okapi.[2]

Hibrida

Beberapa makhluk mitologis merupakan hibrida, yaitu gabungan dari dua binatang atau lebih. Sebagai contoh: centaurus adalah gabungan antara manusia dengan kuda; minotaurus adalah gabungan antara manusia dengan banteng; dan putri duyung, merupakan gabungan antara wanita dengan ikan. Hal ini tidak selalu berarti gabungan spesies yang berbeda secara harfiah. Pada zaman dahulu, para sarjana dan pengelana mencoba menceritakan makhluk yang tak lazim mereka jumpai dengan membandingkan ciri-ciri fisiknya dengan makhluk yang mereka ketahui. Sebagai contoh, jerapah, pernah disebut camelopard, dan diduga sebagai makhluk setengah unta (Inggris: camel), setengah macan tutul (Inggris: leopard). Leopard sendiri disebut demikian karena dulu dipercaya sebagai makhluk setengah singa (Latin: "leo") setengah panter (Latin: "pardus"). Penggunaan istilah tersebut masih bertahan hingga sekarang, meskipun secara zoologi tidaklah akurat.

Masa modern

Beberapa makhluk dalam mitos dan legenda suatu masyarakat diyakini masih ada sampai sekarang, dan disaksikan oleh orang luar masyarakat tersebut. Dalam kasus ini penampakannya dianggap sebagai kemunculan kriptid (hewan tersembunyi). Contohnya penampakan Bigfoot, makhluk berkaki dua (mirip primata) yang diyakini sebagai "manusia hutan" yang diceritakan dalam legenda suku pribumi di Amerika Utara.[3] Selain itu, di Skotlandia ada legenda monster air yang diusir oleh seorang santo bernama Santo Columba (abad ke-6).[4] Di masa sekarang, kisah tersebut menjadi sejarah bagi penampakan monster Loch Ness.

Dalam perkembangan zaman, makhluk-makhluk dalam legenda dipakai sebagai lambang keluarga dan dekorasi bangunan. Makhluk-makhluk ini juga diadaptasi dalam budaya populer, terlebih dalam permainan, (misalnya Dungeons & Dragons atau Everquest), film-film Hollywood dan band power metal (misalnya DragonForce).

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Large, Mark F. (2004). Tree Ferns [ILLUSTRATED]. Portland, Oregon: Timber Press, Incorporated. hlm. 360. ISBN 978-0-88192-630-9. 
  2. ^ Sharps, Matthew J., Justin Matthews & Janet Asten. 2006. Cognition and Belief in Paranormal Phenomena: Gestalt/Feature-Intensive Processing Theory and Tendencies Toward ADHD, Depression, and Dissociation. The Journal of Psychology: Interdisciplinary and Applied. 140 (6), pp. 579–590 DOI:10.3200/JRLP.140.6.579-590
  3. ^ Daegling (2004), Bigfoot Exposed: An Anthropologist Examines America's Enduring Legend, Altamira Press, hlm. 62–63, ISBN 0-7591-0539-1 
  4. ^ Carruth (1950), Dinsdale, ed., "Loch Ness Monster", Abbey Press, hlm. 33–35  Parameter |chapter= akan diabaikan (bantuan)

Pranala luar