Lompat ke isi

Ibrani 8

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Februari 2013 23.22 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Ibrani 8''' (disingkat '''Ibr 8''') adalah bagian dari Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.<ref name="Marxsen">Willi ...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ibrani 8 (disingkat Ibr 8) adalah bagian dari Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di ayat 11:32)[3] dan kenal dekat dengan Timotius.[4]

Teks

  • Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Pasal ini berisi 13 ayat.
  • Berisi ulasan mengenai Imam Besar perjanjian baru.

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 1

Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar s yang demikian 1 , yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,[5]

Setelah Kristus sendiri menanggung hukuman atas dosa-dosa kita dengan mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban, Ia masuk sorga di mana Ia melayani di hadapan Allah demi kita yang percaya. Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar (bd. Ibr 2:17) meliputi enam bidang:

  • 1) Yesus merupakan Imam sekaligus korban yang dipersembahkan. Ia mempersembahkan diri-Nya bagi semua orang sebagai korban yang sempurna karena dosa dengan mencurahkan darah-Nya dan mati sebagai pengganti orang berdosa (Ibr 2:17-18; 4:15; 7:26-28; Mr 10:45; 1Kor 15:3; 1Pet 1:18-19; 2:22-24; 3:18).
  • 2) Yesus menjadi pengantara perjanjian baru yang lebih baik supaya semua "yang telah terpanggil dapat menerima bagian (warisan) kekal yang dijanjikan" (Ibr 9:15-22), dan dapat senantiasa menghampiri Allah dengan penuh keyakinan (Ibr 4:16; 6:19-20; 7:25; 10:19-22; lihat Yoh 17:1 mengenai doa Yesus selaku Imam Besar).
  • 3) Ia berada di sorga di hadapan Allah untuk memberikan kasih karunia Allah kepada kita yang percaya (Ibr 4:14-16). Oleh kasih karunia ini yang diberikan kepada kita melalui Dia, Kristus memperbaharui kita (Yoh 3:3) dan mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas kita (Kis 1:4; Kis 2:4,33).
  • 4) Yesus bertindak selaku perantara di antara Allah dengan semua orang yang telah melanggar hukum Allah dan mencari pengampunan serta pemulihan hubungan dengan-Nya (1 Yohanes 2:1-2).
  • 5) Jabatan imam yang diduduki oleh Yesus adalah untuk selama-lamanya. Sebagai imam Ia turut merasa dengan orang-orang percaya dalam pencobaan serta menolong dalam keperluan mereka (Ibr 2:18; 4:15-16).
  • 6) Yesus hidup selama-lamanya untuk senantiasa menjadi perantara bagi mereka yang dengan iman "datang kepada Allah" oleh Dia (Ibr 7:25). Akhirnya, Ia akan menyempurnakan keselamatan orang percaya.[6]

Ayat 5

Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."[7]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Ibrani 11:32
  4. ^ Ibrani 13:23
  5. ^ Ibrani 8:1
  6. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Ibrani 8:5

Lihat pula

Pranala luar