Lompat ke isi

Yehezkiel 17

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Yehezkiel 17 (disingkat Yeh 17) adalah bagian dari Kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.[1][2]

Teks

Struktur

Ayat 3

Katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Seekor burung rajawali yang besar dengan sayapnya yang besar dan panjang, penuh dengan bulu yang berwarna-warna datang ke gunung Libanon dan ia mengambil puncak pohon aras.[3]

Yehezkiel mengungkapkan berita Allah di dalam suatu perumpamaan. Rajawali besar mengacu kepada raja Nebukadnezar dari Babel; "Libanon" mengacu kepada Yerusalem (lihat ayat Yehezkiel 17:12).[4]

Ayat 4

Ia mematahkan pucuknya yang paling ujung dan dibawanya ke sebuah negeri perdagangan lalu diletakkannya dia di kota perniagaan.[5]

Sebutan ini mengacu kepada Raja Yoyakhin dari Yehuda, yang diangkut dalam pembuangan ke Babel (lihat 2 Raja–raja 24:11–16).[4]

Ayat 7

Dalam pada itu ada juga burung rajawali besar yang lain dengan sayapnya yang besar dan bulu yang lebat. Dan sungguh, pohon anggur ini mengarahkan akar-akarnya ke burung itu dan cabang-cabangnya dijulurkannya kepadanya, supaya burung itu mengairi dia lebih baik dari bedeng di mana ia ditanam.[6]

"Rajawali besar yang lain" ini menggambarkan firaun Mesir kuno. Raja Zedekia dari Yehuda memberontak terhadap Nebukadnezar dan berpaling ke Mesir untuk bantuan militer (2 Raja–raja 24:20).[4]

Ayat 10

Lihat, ia memang ditanam, tetapi apakah ia akan memberi hasil? Apakah ia tidak akan layu kering kalau ditimpa angin timur? Ia akan layu kering di bedeng tempat tumbuhnya itu."[7]

"Angin timur" ini mengacu kepada pasukan Babel. Karena raja Yehuda terakhir, Zedekia, telah mengingkari sumpah kesetiaan yang diucapkannya dalam nama Tuhan kepada Nebukadnezar, dia akan diangkut tertawan ke Babel dan mati di sana (Yehezkiel 17:16–21; lihat 2 Raja–raja 25:7).[4]

Ayat 12

"Katakanlah kepada kaum pemberontak: Tidakkah kamu mengetahui apa artinya ini? Katakan: Lihat, raja Babel datang ke Yerusalem dan ia mengambil rajanya dan pemuka-pemukanya dan membawa mereka ke Babel baginya."[8]

Ayat 22

Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya; Aku mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas;[9]

Allah sendiri akan menanam sebuah tunas, sang Mesias, Yesus Kristus; kerajaan-Nya akan ditetapkan di seluruh bumi (lihat Yehezkiel 34:23; Yesaya 11:1; Yeremia 23:5–6).[4]

Ayat 23

Di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan yang berbulu bersayap tinggal di bawahnya, mereka bernaung di bawah cabang-cabangnya.[10]

Mengandung kata-kata yang mirip dengan perumpamaan Yesus Kristus mengenai biji sesawi untuk menggambarkan "Kerajaan Sorga" dalam Injil Matius pasal 13:

"Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."[11]

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  2. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN-13: 9789794150431
  3. ^ Yehezkiel 17:3
  4. ^ a b c d e The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ Yehezkiel 17:4
  6. ^ Yehezkiel 17:7
  7. ^ Yehezkiel 17:10
  8. ^ Yehezkiel 17:12
  9. ^ Yehezkiel 17:22
  10. ^ Yehezkiel 17:23
  11. ^ Yehezkiel 13:32

Lihat pula

Pranala luar