Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Dekan | Jossy P. Moeis, Ph.D |
---|---|
Departemen | Akuntansi, Bisnis Islam, Ekonomi Islam, Ilmu Ekonomi, Manajemen |
Didirikan | 18 September 1950 |
Situs | http://fe.ui.ac.id |
Warna | Abu-abu |
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (disingkat FEUI) atau dikenal pula sebagai Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah salah satu dari fakultas di bawah Universitas Indonesia yang mengkaji ilmu ekonomi secara khusus.
Fakultas Ekonomi UI membawahi 3 departemen, yaitu departemen manajemen, departemen akuntansi, dan departemen ilmu ekonomi. Dekan FEUI saat ini adalah Firmanzah, yang merupakan dekan termuda (berusia 32 tahun saat terpilih) dalam sejarah Universitas Indonesia.[1][2][3]
Sejarah
FEUI berdiri pada tanggal 18 September 1950 dan saat ini terletak di Kampus UI Depok. Kelahiran fakultas ini bermula ketika Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) memisahkan diri dan memilih untuk berdiri secara independen dengan membentuk fakultas baru, yaitu Fakultas Ekonomi. Pada saat yang bersamaan mahasiswa Akademi Nasional yang juga mengkaji ilmu ekonomi bergabung dengan fakultas baru tersebut. Maka jadilah mereka sebagai mahasiswa angkatan pertama di FEUI.
Pada tahun-tahun awal kelahiran FEUI, Kegiatan perkuliahan berlangsung dengan kondisi darurat. Ketika itu, jumlah staf pengajar sangat terbatas, dan hanya ada satu pengajar yang berkebangsaan Indonesia di sana, yaitu Prof. MR. R. Soenario Kolopaking yang juga menjadi dekan pertama FEUI. Kegiatan perkuliahan diadakan di tiga tempat, yaitu Aula Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian di Jalan Tambak, Gedung Kesenian Pasar Baru dah Gedung Adhoc Stat (yang sekarang bappenas di jalan Diponegoro). Urusan administrasi pun harus ditangani oleh mahasiswa sendiri.
Pada tahun 1951, Prof. Soenario selaku Dekan FEUI menyatakan mengundurkan diri. Beberapa perwakilan mahasiswa angkatan pertama kemudian menemui Dr. Soemitro dan memintanya menjadi Dekan FEUI, dan ia menyetujuinya. Kesediaan Soemitro—walaupun saat itu belum menjadi guru besar—merupakan penyelesaian bagi masalah kepemimpinan FEUI. Pada masa kepemimpinan Dr. Soemitro ini, FEUI mengirimkan beberapa asisten peneliti untuk tugas belajar di berbagai universitas di Amerika Serikat dengan dukungan dana dari Ford Foundation. Selain itu, FEUI juga mendatangkan staf pengajar dari AS, dan dengan sendirinya mengurangi dominasi pengajar berkebangsaan Belanda di kampus. Jurusan yang ada di FEUI juga ditambah, dari yang awalnya hanya mempunyai satu jurusan (Ekonomi Perusahaan), dikembangkan menjadi tiga jurusan, yaitu Ekonomi Umum, Sosiologi Ekonomi, dan Ekonomi Perusahaan. Kegiatan FEUI pada periode ini mulai meluas ke bidang penelitian, yang dilakukan melalui Seminar Ekonomi Perusahaan dan Balai Penyelidikan Masyarakat. Selanjutnya Balai Penyelidikan Masyarakat berubah menjadi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat tahun 1953.
Pada tahun 1964, Prof. Widjojo Nitisastro ditunjuk sebagai Dekan FEUI. Belaiu adalah dekan pertama yang merupakan lulusan FEUI. Pada masa terjadi perubahan yang cukup banyak terutama dalam pembentukan institusi pendukung. Lembaga yang pertama dibentuk oleh Widjojo ini adalah Lembaga Demografi, tahun 1964. Tahun berikutnya menyusul pembentukan Laboratorium Statistik. Dalam bidang akademik, perubahan terjadi menyangkut awal tahun ajaran, dari bulan September menjadi Februari, namun hal ini terjadi lebih dikarenakan oleh krisis politik Indonesia.
Pada tahun-tahun berikutnya, FEUI berkembang dengan pesat. Pada masa kepemimpinan Prof. Ali Wardhana (1968-1978), Iluni FEUI dibentuk. Pada tahun 1982, sistem perkuliahan berubah dari sistem tingkat ke sistem SKS. Pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Mohammad Arsjad Anwar (1988-1994), kampus FEUI di Salemba dipindahkan ke kampus UI Depok.
Hingga saat ini, FEUI telah dipimpin oleh 14 Dekan. Jabatan Dekan saat dipegang oleh Prof. Firmanzah untuk masa bakti 2009-2013.
Program pendidikan
Akuntansi
- Program Pasca Sarjana Ilmu Akuntansi - S3
- Program Pasca Sarjana Ilmu Akuntansi - S2
- Program Magister Akuntansi
- Program Sarjana - Strata 1
- Program Ekstensi - Strata 1
Bisnis Islam
- Program Sarjana - Strata 1
Ekonomi Islam
- Program Sarjana - Strata 1
Ilmu Ekonomi
- Program Pasca Sarjana - Strata 3
- Program Pasca Sarjana - Strata 2
- Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik
- Program Sarjana - Strata 1
- Program Hibah B
Manajemen
- Program Pasca Sarjana - Strata 3
- Program Pasca Sarjana - Strata 2
- Program Magister Manajemen
- Program Sarjana - Strata 1
- Program Ekstensi - Strata 1
Tradisi
- Sebelum upacara Wisuda, setiap mahasiswa yang dinyatakan lulus atau telah menjalani sidang akan diceburkan ke kolam makara.
- "Senam Surga," salah satu bentuk hukuman yang sering diberikan kepada mahasiswa baru yang sedang menjalani masa orientasi. Senam ini dilakukan dengan cara menekuk lutut serendah mungkin, setengah jongkok, dan meluruskan tangan hingga jangka waktu tertentu.
Tokoh dan alumni
- Agus Martowardojo, angkatan 1984. Menteri keuangan Indonesia; mantan direktur utama Bank Mandiri, Bank Permata, Bank Bumiputera, dan Bank Exim.
- Andrea Hirata, penulis novel best-seller Laskar Pelangi
- Anwar Nasution, angkatan 1968. Ketua BPK. Aktif sebagai tenaga pengajar (dosen) dan dekan FEUI
- Ali Wardhana, ekonom, mantan menteri keuangan. Dekan FEUI periode 1967-1978
- Arizal, angkatan 1971. Sutradara film
- Chatib Basri, ekonom
- Darwin Saleh, menteri energi dan sumber daya mineral Indonesia
- Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, angkatan 1964. Menteri koordinator perekonomian pada Kabinet Gotong Royong, Dekan FEUI periode 1994-2001.
- Emil Salim, angkatan 1958. Mantan menteri Indonesia. Guru besar tetap dan tenaga pengajar
- Faisal Basri, ekonom dan politikus. Aktif sebagai tenaga pengajar
- Fahmi Idris, menteri perindustrian dan politisi partai Golkar
- J. B. Sumarlin, angkatan 1958. Ekonom dan mantan menteri Indonesia
- Miranda Goeltom, ekonom, deputi senior gubernur Bank Indonesia, Guru besar tetap dan pengajar FEUI
- Rhenald Kasali, penulis
- Sri Mulyani, angkatan 1986. Managing director Bank Dunia; Mantan menteri keuangan dan menko perekonomian Indonesia
- Soemitro Djojohadikoesoemo, begawan ekonomi
- Syahrir, angkatan 1974. Pengusaha pasar modal, politisi
- Widjojo Nitisastro, Penasihat Ekonomi Presiden.