Lompat ke isi

Bandar Udara Abdulrachman Saleh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bandara Abdul Rachman Saleh
Informasi
Jenissipil dan militer
LokasiMalang, Jawa Timur
Zona waktuUTC+7
Koordinat{{{coordinates}}}

Bandara Abdul Rachman Saleh adalah bandar udara yang terletak di Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 17 km sebelah timur dari pusat Kota Malang. Kode ICAOnya WARA (dahulu WIAS) dan kode IATA MLG. . Bandara Abdul Rachman Saleh merupakan tempat pesawat Hercules C-130 dan Super Tucano sebagai pengganti OV-10 Bronco yang telah di musiumkan. Selain itu Wing 2 Korps Pasukan Khas juga bermarkas di sini.

Bandara Abdul Rachman Saleh memiliki dua landasan pacu yang pertama untuk pesawat-pesawat kecil seperti Hercules C-130 dengan panjang 1.500 m, dan yang kedua untuk jenis pesawat besar seperti Boeing 737 dengan panjang 2.250 m. Pemprov Jatim melalui Dishub dan LLAJ akan mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan agar menambah panjang landasan pacu 720 meter lagi. “Dengan penambahan itu nantinya panjang landasan pacu di Bandara Abd. Saleh Malang menjadi 3.000 meter dan juga dobel landasan pacunya.” Dengan demikian, Bandara Abd. Saleh sangat berpotensi menjadi Bandara Internasional, sehingga pihak Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Pemprov Jatim mengusulkan Kemenhub agar menambah panjang landasan pacu.[1]

Setelah enam tahun sejak 25 Mei 2005 menggunakan terminal di dalam Base ops Lanud Abd Saleh. Dua hari sebelum pergantian tahun baru 2012, pada tanggal 30 Desember 2011 penerbangan sipil di Abd Saleh menggunakan bandar udara enlcave sipil yang terpisah dari base ops Lanud Abd Saleh. Bandar udara ini dibangun dengan biaya mencapai Rp 139 miliar. Seperti diketahui, penerbangan sipil di bandara ini mulai dibuka sejak 1 April 1994 oleh Merpati Nusantara Airlines dengan menggunakan pesawat Fokker F28. Karena sering mengalami keterlambatan (tidak sesuai jadwal) mulai kurun waktu tahun 1996-1997 mengalami penurunan load factor sampai 14,54 %. Pada tanggal 16 Juni 1997, PT Merpati Nusantara Airlines secara resmi menghentikan kegiatan penerbangannya.[2]

Untuk penerbangan sipil melayani rute Malang-Jakarta dilayani oleh maskapai Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, dan Citilink Indonesia .[3] Sedangkan untuk rute Malang-Denpasar dilayani oleh Wings Air anak perusahaan dari Lion Air menggunakan pesawat Avions De Trasnport Regional, nama kepanjangan dari ATR 72 seri 500.[4] Mulai tanggal 15 Oktober 2013 maskapai XpressAir membuka jalur Malang-Makassar, penerbangan Makassar-Malang dan sebaliknya akan dilakukan sebanyak dua kali dalam sepekan, yaitu setiap hari Jumat dan Minggu. [5] Sebelumnya Bandara Abdul Rahman Saleh pada tahun 2007 sampai dengan 2008 pernah melayani tiga rute penerbangan sekaligus yaitu Malang-Jakarta, Malang-Balikpapan-Tarakan, dan Malang-Denpasar. “Bandara Abd. Saleh merupakan bandara yang unik karena merupakan satu-satunya bandara yang dikelola pemprov. Bandara lainnya dikelola PT Angkasa Pura.”[6] Nama bandara ini diambil dari salah satu pahlawan nasional Indonesia: Abdul Rahman Saleh, dan sebelum bernama Bandara Abdul Rachman Saleh, bandara ini bernama Lapangan Terbang Bugis.

Sejarah

Pangkalan udara (Lanud) Bugis yang kini dikenal dengan nama Lanud Abdulrachman Saleh dibangun oleh pemerintahan Belanda pada era 1937-1940 bersamaan dengan pembangunan pangkalan-pangkalan udara lain seperti Lanud Maospati (kini Pangkalan Udara Iswahyudi) di Madiun, Lanud Panasan (Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo) di Solo, dan Lanud Maguwo (Bandar Udara Internasional Adisutjipto) di Jogjakarta. Lanud Abdulrachman Saleh berada di lembah Bromo dan dikelilingi oleh beberapa gunung yaitu Gunung Semeru (3.676m) di sebelah timur, Gunung Arjuno (3.339m) di sebelah utara, dan Gunung Kawi (2.551m) dan Gunung Panderman (2.000m)di sebelah barat. Pangkalan Udara Abdulrachman saleh terletak di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, atau 17 kilometer sebelah timur dari pusat Kota Malang, secara letak astronomis berada pada posisi 07.55 LS dan 112.45 BT.

Posisi Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh begitu aman karena dikelilingi oleh benteng alam dan berada di kaki gunung, ini menyebabkan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh tidak tampak begitu jelas di udara sehingga jika ada pesawat musuh melewati jalur udara di atasnya Pangkalan Udara ini akan tertutup oleh kabut. Ini merupakan posisi yang sangat strategis untuk pertahanan militer tersebut yang juga dijadikan alasan Belanda memilih Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang untuk menjadi salah satu daerah pertahanan udaranya. Pemerintah Belanda pada waktu itu sengaja membuat landasan pacu cukup panjang, sehingga dapat dipergunakan untuk landing dan take off pesawat–pesawat berjenis lebar seperti pesawat Bomber, Glynmartin, Fokker, dan Jagers.

Pada 17 Agustus 1952 Atas Pengorbanan dan jasa-jasa Prof. Dr. Abdulrachman Saleh dalam usahanya mengembangkan AURI dan memperjuangkan bangsa Indonesia, Kepala Staf Angkatan Udara yang menjabat saat itu yaitu Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma dengan dikeluarkannya surat Penetapan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor 76/48/Pon.2/KS/52 yang berisi perubahan nama-nama Pangkalan Udara tipe A salah satunya adalah perubahan Pangkalan Udara Bugis menjadi Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.

Pajak

Pajak domestik Rp. 11.000,-

Maskapai

MaskapaiTujuan
Citilink Indonesia Jakarta-Soekarno-Hatta (1x)
Garuda IndonesiaJakarta-Soekarno-Hatta (2x)
Sriwijaya AirJakarta-Soekarno-Hatta (3x)
Wings AirDenpasar-Ngurah Rai (1x)
XpressAirMakassar-Sultan Hasanuddin (1x) jum'at dan minggu

Eks Maskapai

Transportasi Darat

Taksi

Taksi Garuda.

Galeri

Referensi

  1. ^ "BANDARA ABD. SALEH: Landasan Pacu Ditambah Jadi 2.250 Meter" (dalam bahasa Indonesia). bisnis-jatim.com. 
  2. ^ "Bandara Rp139 M Beroperasi" (dalam bahasa Indonesia). jpnn.com. 
  3. ^ "March 22, 2013 - Citylink Buka Penerbangan Rute Malang-Jakarta". 
  4. ^ "Wings Air Sukses Layani Denpasar - Malang" (dalam bahasa Indonesia). malang-post.com. 
  5. ^ "Xpress Air Terbang Langsung dari Makassar ke Malang pada 15 Oktober" (dalam bahasa Indonesia). http://indo-aviation.com.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  6. ^ "BANDARA ABD SALEH Dilengkapi Landing System Tahun Ini" (dalam bahasa Indonesia). bisnis-jatim.com. 

Pranala