Saya memilih untuk mendedikasikan hidup hanya kepada sesuatu yang bermanfaat, karena terlalu banyak orang yang mendedikasikan hidupnya untuk suatu yang bahkan tidak berarti sama sekali, tidak buat orang lain juga tidak bagi dirinya sendiri. — Ibnu Siswanto
Tentang saya
Wikipediawan yang berasal dari provinsi Yogyakarta, dilahirkan pada tahun 1985 di OKU, SumSel. Ayah saya adalah orang Jogja dan ibu saya orang Minang. Saya gemar bermain sepakbola dengan posisi sebagai bek, meski lebih suka bermain sebagai Gelandang bertahan. Menyukai hal bertema ilmu Agama, Teknologi dan Sejarah.
Apa yang saya kerjakan
Pedagang di warung kecil yang tidak terlalu ramai sehingga masih bisa disambil berwikipedia.
Saya memiliki cita-cita untuk dapat membuat atau menyunting artikel-artikel yang bermanfaat, membangun dan memperbaiki kehidupan masyarakat banyak. Meskipun mungkin hanya menyumbang sedikit kontribusi namun tetap ada pahalanya dan tidak sia-sia. Hal yang mendasari dan memotivasi saya untuk melakukannya adalah ayat dan hadits::
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
"Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri"[1]
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat semut kecil-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."[2]
Dari Jabirradhiyallahu ‘anhu bercerita bahwa Rasulullah ﷺ berkata:
:خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”[3]
Dari Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ berkata:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh.”[4]
Dari hadits Hisyam bin Yazid dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ berkata:
"Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanamnya sebelum terjadinya kiamat maka hendaklah dia menanamnya.”[5]
^HR. Imam Ahmad 3/183, 184, 191, Imam Ath-Thayalisi no.2068, Imam Bukhari di kitab Al-Adab al-Mufrad no. 479 dan Ibnul Arabi di kitabnya Al-Mu’jam 1/21.
.svg){kind=logo}
.svg){kind=small}
