Lompat ke isi

Maine Coon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 Mei 2014 02.00 oleh Ariefz (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox Catbreed | name = Kucing Maine Coon | image = Maine Coon cat by Tomitheos.JPG | imagecaption = Kucing Maine Coon yang sedang berjalan melal...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kucing Maine Coon

Kucing Maine Coon yang sedang berjalan melalui salju.
Nama lain Kucing Coon (Coon Cat)
Kucing Maine (Maine Cat)t
Maine Shag
Snowshoe Cat
American Longhair[1]
Asal Amerika Serikat Maine, Amerika Serikat
Standar ras
TICA standar
FIFe standar
CFA standar
ACF standar
GCCF standar
AACE standar
ACFA/CAA standar
Kucing domestik (Felis catus)

Kucing Maine Coon juga disebut sebagai America Longhair adalah salah satu ras kucing yang terbentuk secara alamiah. Kucing Maine Coon dapat dilihat dari penampilan fisiknya yang khas dan keterampilan berburunya yang hebat. Kucing ini salah satu ras tertua dari Amerika Utara (Amerika Serikat), khususnya orang pribumi negara bagian Maine dimana disana banyak pejabat negara.[2][3]

Sejarah

Sesuai namanya, ras ini berasal dari negara bagian Maine, Amerika Utara, Amerika Serikat. Berbagai mitos dan legenda berhubungan dengan asal usul ras kucing ini. Meskipun secara biologi tidak mungkin terjadi, banyak orang percaya bahwa kucing Maine Coon dihasilkan dari perkawinan kucing setengah liar dengan rakun. Mitos ini muncul karena bentuk dan warna ekor kucing Maine Coon banyak yang menyerupai ekor rakun. Selain itu, nama rakun juga kemudian diadopsi untuk membentuk nama ras kucing ini, kata "maine" berasal dari nama negara bagian Amerika Serikat dan kata "coon" berasal dari kependekan kata racoon (rakun).

Cerita lain yang cukup populer adalah, kucing Maine Coon berasal dari enam ekor kucing peliharaan Marie Antoinette yang dikirim ke Wiscasset (Maine) ketika ia merencanakan untuk melarikan diri dari Perancis pada saat terjadi revolusi Perancis. Kebanyakan pembiak kucing berpendapat ras ini dihasilkan dari perkawinan kucing domestik dengan kucing-kucing berbulu panjang dari negara lain. Dua ras kucing yang diduga menjadi nenek moyang kucing Maine Coon adalah kucing Anggora yang diduga dibawa oleh para pedagang Inggris dan kucing Hutan Norwegia (Norwegian Forest) yang dibawa ke Amerika Serikat oleh bangsa viking. Terlepas dari benar atau tidaknya dugaan tersebut, bentuk fisik kucing Hutan Norwegia memang cukup mirip dengan kucing Maine Coon.

Maine Coon pertama kali tercatat sebagai peserta kontes kucing pada tahun 1861. Pada tahun 1895 seekor kucing Maine Coon betina berwarna brown tabby (coklat tabby) dengan nama Cosie, memenangkan kontes kucing di Madison Square Garden.

Popularitas ras ini menurun pada tahun 1900-an, yang kalah oleh popularitas kucing Persia. Baru pada tahun 1950, ras ini mulai kembali dikembangkan dan didaftarkan serta diikutkan dalam kontes kucing. Pada tahun 1968, enam orang pembiak kucing Maine Coon bergabung dan membentuk suatu organisasi bernama "Maine Coon Breeders and Fanciers Association" (MCBFA, Asosiasi Pembiak dan Peternak Maine Coon) untuk mempertahankan dan melestarikan ras ini. Pada tahun 1980, kucing Maine Coon diakui oleh semua organisasi penggemar kucing sebagai satu ras dengan karakteristik dan standar tersendiri. Saat ini di Indonesia pun telah ada beberapa pembiak Maine Coon.

Kucing Maine coon asli mempunyai jari kaki lebih banyak dibandingkan kucing lainnya. Kelebihan jari ini disebut polydactyl dan bersifat genetik dominan. Meskipun ada beberapa pembiak kucing yang khusus memelihara sifat asli ini, sebagian besar kucing Maine Coon modern tidak lag membawa gen polydactyl. Kebanyakan organisasi dan klub kucing dunia tidak mengizinkan kucing polydactyl mengikuti kontes, akibatnya kucing Maine Coon polydactyl tidak banyak dikembangbiakkan lagi.[2]

Karakteristik

Ciri fisik

Ciri fisik utama yang menonjol dari kucing Maine Coon yaitu kepala, bulu yang terdapat di sekitar leher menyerupai surai singa, bentuk tubuh dan tekstur bulu.

Bentuk tubuh yang besar, panjang dan hampir berbentuk persegi, memiliki tulang dan otot yang kuat. Dengan ukuran kepala sedang dan lebar, pada dahi sedikit melengkung, tulang pada pipinya menonjol dengan otot yang terlihat jelas. Bentuk dari hidungnya lebar dan sedikit melengkung di bagian ujung, dengan dagunya yang terlihat tajam.

Pada telinganya, berukuran besar dan lebar di bagian bawah, dengan sedikit melancip di bagian ujungnya. Di bagian dalam telinga Kucing Maine Coon juga terdapat bulu dengan ukuran yang cukup panjang. Ukuran pada matanya juga lebar dan berbentuk sedikit oval, Jika mata kucing Maine Coon terbuka lebar maka akan berbentuk bulat.

Panjang pada leher sedang namun kuat, berbentuk sedikit melengkung. Kaki Kucing Maine Coon berukuran sedang dengan tulang–tulang dan otot–otot yang kuat. Ekornya panjang dan juga lebar di bagian pangkal menipis di bagian ujung dengan bulu yang cukup lebat. Bulu Kucing Maine Coon halus dan tebal. Namun pendek di bagian bahu, kepala dan kaki, sedikit panjang pada bagian paha dan punggung, dengan lebih panjang di bagian perut dan juga leher.[3]

Rincian tubuh

Pada semua anggota tubuh kucing Maine Coon adalah hasil fungsi dari adaptasi mereka terhadap iklim dan juga cuaca yang ekstrim. Untuk melindungi tubuh kucing Maine Coon dari salju dan juga suhu dingin, mereka di lengkapi dengan bulu – bulu yang tebal dan anti air, terutama pada bagian leher, perut dan juga kaki. Ekor yang panjang dan juga dengan bulu tebalnya pun juga ikut serta untuk melindungi tubuh Kucing Maine Coon dari suhu dingin. Dengan cara ekornya akan dilingkarkan ke tubuhnya. Biasanya hal tersebut terjadi ketika kucing Maine Coon sedang tidur. Kucing Maine Coon juga memiliki mata dan telinga yang besar. Hal tersebut menandakan kucing Maine Coon memiliki kemampuan pengelihatan dan juga pendengaran yang lebih.

Tubuh kucing Maine Coon terbilang tinggi, dengan tulang dan otot yang besar. Biasanya kucing jantan Maine Coon dewasa memiliki berat badan sekitar 6-9 kg, dengan panjang tubuh 1 meter. Sedangkan pada betina biasanya lebih kecil dibandingkan dengan pejantan, yaitu sekitar 4-6 kg. Jika ditambah dengan bulu musim dinginnya dengan ukuran panjang sekitar 7 cm, maka kucing Maine Coon akan terlihat sangat besar. Kucing Maine Coon terbesar yang pernah tercatat mempunyai panjang badan 48.5 inci atau 123.2 cm yang bernama Stewie.

Tidak berbeda jauh dengan kucing Norwegian Forest dan juga kucing–kucing lainnya, kucing Maine Coon tergolong pertumbuhan dengan tipe perkembangan yang lambat. Bentuk dan ukuran tubuh dewasa baru dapat dicapai pada umur sekitar 3 – 5 tahun.[3]

Sikap

Kucing Maine Coon termasuk dekat dengan kehidupan manusia, namun tidak sepenuhnya independen, akan tetapi tidak juga selalu ingin mencari perhatian dari pemiliknya. Jika dibandingkan dengan Kucing Persia yang lebih menyukai tidur di pangkuan pemiliknya, kucing Maine Coon lebih suka dan aktif berada di dekat sekitar pemiliknya.[3]

Warna

Kucing Maine Coon hampir terlihat pada semua pola–pola warna tradisional. Warna dan pola paling umum adalah kucing klasik atau makarel tetapi kucing Maine Coon juga terlihat dalam bentuk pola padat (putih, hitam, biru dan merah), pola kulit penyu (hitam, biru), pola tabby (klasik atau makarel: coklat, biru , merah, krem), dan pola silver (hitam-silver, biru-silver, merah-silver, krim-perak). Semua warna dan semua pola mungkin memiliki tanda putih yang dikenal sebagai particolor.[3]

Perawatan

Bulu

Kucing Maine Coon merupakan ras kucing berbulu sedang. Meskipun kucing ini tergolong memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menjaga kebersihan diri mereka sendiri, tetapi kucing Maine Coon masih harus tetap sering dibantu untuk menyisirkan rambutnya. Hal ini berguna untuk membuat bulunya tidak kusut, mencegah gumpalan bulu, dan membuang bulu yang rontok. Sisir yang dianjurkan untuk menyisir bulu kucing Maine Coon adalah sisir yang terbuat dari bahan metal.[4]

Mandi

Kucing jenis ini tidak terlalu menyukai air. Sehingga mereka tidak senang jika sering dimandikan. Untuk mandikannya, hanya ketika bulu kucing Maine Coon ini benar-benar sudah terlihat kotor dan bau.[4]

Makan dan minum

Pastikan menyediakan mangkuk makanan dan minuman untuk kucing Maine Coon dengan selalu ada isinya. Sebaiknya memberikan makanan khusus untuk kucing yang kering sebagai makanan utama. Dan memberi makanan basah sebagai selingan saja. Makanan dan minuman minimal harus diganti setiap hari. Jangan lupa untuk memberikan takaran yang pasti akan habis dimakan oleh kucing Maine Coon dalam satu hari atau juga dapat memberinya sedikit-sedikit tetapi selalu ditambah ketika melihat mangkuk makanan hampir habis.

Untuk minumnya, cukup berikan air putih yang sudah matang dan bersih dari bakteri. Tempat air minum biasanya rentan terdapat bulu yang rontok dan paling cepat kotor. Jadi, pastikan keadaan tempat minuman selalu bersih.[4]

Kotak pasir

Kucing Maine Coon adalah kucing yang cukup besar, jadi pastikan untuk membeli kotak pasir (litter box) yang berukuran besar. Untuk pasirnya, belikan pasir yang tidak menggumpal, dan letakkan kotak pasir tersebut di pojokan yang tenang dan sepi, karena kucing ini merupakan jenis hewan yang senang dengan "WC pribadi".[4]

Menyikat gigi

Menyikat gigi pada kucing Maine Coon agar giginya selalu terawat, bersih, dan bebas dari masalah penyakit gigi. Sikatlah giginya setiap hari.[4]

Cakar atau kuku

Memotong cakar pada kaki-kaki kucing Maine Coon sangat diperlukan agar tidak merusak perabotan. Potonglah cakarnya jika sudah terlihat panjang dan tajam.[4]

Referensi

  1. ^ Desmond Morris (10 Mei 1999). Cat breeds of the world: a complete illustrated encyclopedia. Viking. hlm. 90. Diakses tanggal 14 Mei 20114. 
  2. ^ a b Maine Coon. Diakses 14 Mei 2014.
  3. ^ a b c d e KUCING MAINE COON. Diakses 14 Mei 2014.
  4. ^ a b c d e f Tips Merawat Kucing Maine Coon (13 Januari 2013). Diakses 14 Mei 2014.