Sengketa Irian Barat
Persengketaan Irian Barat (1950–1962), juga dikenal sebagai Persengketaan Nugini Barat, adalah sebuah konflik diplomatik dan politik antara Belanda dan Indonesia terhadap wilayah Nugini Belanda. Ketika Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 setelah Revolusi Nasional Indonesia, pemerintah Indonesian mengklaim bahwa setengah Nugini yang dikuasai oleh Belanda pada dasarnya berada pada wilayah Hindia Belanda dan bahwa Republik Indonesia yang saat itu baru berdiri berhak mendapatkan bekas koloni Belanda tersebut.[1]
Setelah PEPERA pada 1969, Irian Barat secara resmi terintegrasi kedalam Indonesia.[2]
Latar Belakang Sejarah
Sebelum kedatangan Belanda, dua kesultanan Indonesia yang dikenal sebagai Kesultanan Tidore dan Kesultanan Ternate diklaim telah menguasai Papua Barat.
Operasi Trikora
Lihat pula
Bacaan tambahan
- Anderson, Benedict (1983; 2006). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. London: Verso.
- Catley, Bob; Dugis, Vinsensio (1998). Australian Indonesian Relations Since 1945: The Garuda and The Kangaroo. Aldershot, England: Ashgate.
- Crocombe, Ron (2007). Asia in the Pacific Islands. Suva, Fiji: IPS Publications, University of the South Pacific.
- Djiwandono, Soedjati (1996). Konfrontasi Revisited: Indonesia's Foreign Policy Under Soekarno. Jakarta: Centre for Strategic and International Studies.
- Green, Michael (2005). "Chapter 6: Uneasy Partners: New Zealand and Indonesia". Dalam Smith, Anthony. Southeast Asia and New Zealand: A History of Regional and Bilateral Relations. Wellington: Victoria University of Wellington. hlm. 145–208. ISBN 0-86473-519-7.
- Ide Anak Agung Gde Agung (1973). Twenty Years Indonesian foreign policy, 1945-1965. The Hague: Mouton.
- Kahin, Audrey; Kahin, George McTurnan (1995). Subversion as Foreign Policy: The Secret Eisenhower and Dulles Debacle in Indonesia. New York: The New Press.
- Legge, John D. (2003). Sukarno: A Political Biography. Singapore: Archipelago Press, Editions Didier Millet. ISBN 981 4068 64 0.
- Lijphart, Arend (1966). The Trauma of Decolonization: The Dutch and West New Guinea. New Haven: Yale University Press.
- Mackie, Jamie (2005). Bandung 1955: Non-Alignment and Afro-Asian Solidarity. Singapore: Editions Didier Millet.
- Muraviev, Alexey; Brown, Colin (December 2008). "Strategic Realignment or Déjà vu? Russia-Indonesia Defence Cooperation in the Twenty-First Century". SCDC Working Papers. Strategic and Defence Studies Centre, Canberra (411): 42. Diakses tanggal 26 May 2014.
- "Operation Trikora - Indonesia's Takeover of West New Guinea". Pathfinder: Air Power Development Centre Bulletin. Air Power Development Centre (150): 1–2. February 2011. Diakses tanggal 19 September 2013.
- Platje, Wies (2001). "Dutch Sigint and the Conflict with Indonesia 1950-62". Intelligence and National Security. 16 (1): 285–312. doi:10.1080/714002840. Diakses tanggal 19 September 2013.
- Singh, Bilveer (2001). "West Irian and the Suharto Presidency: a perspective". The Act of Free Choice: 73–93. Diakses tanggal 26 May 2014.