Jalan Nasional Jalur Pantai Utara
Jalur Pantura (Jalur Pantai Utara) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jalan nasional sepanjang 1.316 km antara Merak hingga Ketapang, Banyuwangi di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, khususnya antara Jakarta dan Surabaya. Jalur ini sebagian besar pertama kali dibuat oleh Daendels yang membangun Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) dari Anyer ke Panarukan pada tahun 1808-an. Tujuan pembangunan Jalan Raya Pos adalah untuk mempertahankan pulau Jawa dari serbuan Inggris. Pada era perang Napoleon, Belanda ditaklukkan oleh Perancis dan dalam keadaan perang dengan Inggris.
Jalur Pantura melintasi 5 provinsi: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ujung paling barat terdapat Pelabuhan Merak, yang menghubungkannya dengan Pelabuhan Bakauheni di Pulau Sumatra, ujung paling selatan dari Jalan Trans Sumatera. Ujung paling timur terdapat Pelabuhan Ketapang yang menghubungkannya dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali. Jalur Pantura merupakan jalan yang menghubungkan bagian barat Pulau Jawa dan bagian timurnya.
Jalur Pantura melintasi sejumlah kota-kota besar dan sedang di Jawa, selain Jakarta, antara lain Cilegon, Tangerang, Bekasi, Karawang, Cikampek, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi. Selain jalan arteri, terdapat jalan tol yang melewati Pantura, yaitu:
- Jalan Tol Tangerang-Merak
- Jalan Tol Jakarta-Tangerang
- Jalan Tol JORR W2 (Kembangan-Ulujami)
- Jalan Tol JORR (Ulujami-Taman Mini)
- Jalan Tol JORR (Taman Mini-Cikunir)
- Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo
- Jalan Tol Pelabuhan
- Jalan Tol Cawang-Pluit Jakarta, melewati Tomang, Slipi, & Semanggi
- Jalan Tol Ir.Wiyoto Wiyono, melewati Kelapa Gading & Cempaka Putih
- Jalan Tol Jakarta-Cikampek
- Jalan Tol Palimanan-Kanci
- Jalan Tol Kanci-Pejagan
- Jalan Tol Dalam Kota Semarang
- Jalan Tol Surabaya-Gresik
- Jalan Tol Surabaya-Gempol, berakhir di Porong karena peristiwa Banjir lumpur panas Sidoarjo, 27 Mei 2006
Jalur ini memiliki signifikansi yang sangat tinggi dan menjadi urat nadi utama transportasi darat, karena setiap hari dilalui 20.000-70.000 kendaraan. Jalur Pantura menjadi perhatian utama saat menjelang Lebaran, di mana arus mudik melimpah dari barat ke timur. Arus paling padat tedapat di ruas Jakarta-Cikampek-Cirebon-Tegal-Semarang. Di Cikampek, terdapat percabangan menuju ke Bandung (dan kota-kota di Jawa Barat bagian selatan). Di Tegal, terdapat percabangan menuju ke Purwokerto (dan kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan). Di Semarang, terdapat percabangan menuju ke timur (Surabaya-Banyuwangi) dan menuju ke selatan (Yogya-Solo-Madiun).