Lompat ke isi

Banten

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Banten
Motto: 
Iman Taqwa
Peta
Peta
Negara Indonesia
Tanggal4 Oktober 2000 (hari jadi)
Ibu kotaSerang
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 4
  • Kota: 2
Pemerintahan
 • GubernurHj. Ratu Atut Chosiyah
 • Wakil GubernurDrs. H. Moh. Masduki
Luas
 • Total9,160,70 km2 km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total9,351,470
Demografi
 • AgamaIslam (96,6%), Kristen (1,2%), Katolik (1%), Buddha (0,7%), Hindu (0,4%)
 • BahasaSunda, Indonesia, Jawa Banten, dan Jawa
Kode Kemendagri36 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS36 Edit nilai pada Wikidata
Situs web[http://www.banten.go.id]

Banten adalah sebuah provinsi di pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini dulunya merupakan bagian dari provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-undang no.23 tahun 2000. Wilayahnya mencakup sisi barat dari Provinsi Jawa Barat, yaitu Serang, Lebak, Pandeglang, Cilegon, dan Tangerang. Ibukotanya kota Serang.

Sejarah

Banten telah dikenal sejak abad ke-14 dengan masuknya penjelajah Eropa. Islam masuk ke daerah Banten pada abad 16. Pemerintahan Provinsi Banten dibentuk pada tahun 2000.

Pemerintahan

Kabupaten dan Kota

Provinsi Banten terdiri atas 4 kabupaten dan 4 kota. Ibu kotanya adalah Kabupaten Serang. Banten sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, yang kemudian dimekarkan sebagai provinsi pada tanggal 17 Oktober 2000. Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di Banten, beserta pusat pemerintahan kabupaten.

Berikut daftar kabupaten dan/atau kota di Banten <onlyinclude>

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km²)[1] Jumlah penduduk (2020) Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
Peta lokasi
1 Kabupaten Lebak Rangkasbitung Gunawan Rusminto (Pj.) 3.426,56 1.386.793 28 5/340
2 Kabupaten Pandeglang Pandeglang Irna Narulita 2.746,89 1.272.687 35 13/326
3 Kabupaten Serang Ciruas Ratu Tatu Chasanah 1.734,28 1.622.630 29 -/326
4 Kabupaten Tangerang Tigaraksa Andi Ony Prihantoro (Pj.) 1.011,86 3.245.619 29 28/246
5 Kota Cilegon - Helldy Agustian 175,50 434.896 8 43/-
6 Kota Serang - Nanang Saefudin (Pj.) 266,71 692.101 6 67/-
7 Kota Tangerang - Nurdin (Pj.) 153,93 1.895.486 13 104/-
8 Kota Tangerang Selatan - Benyamin Davnie 147,19 1.354.350 7 54/-

|| 9 || Kabupaten Cibaliung

Referensi

  1. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 

Catatan

  • ^ Kabupaten Tangerang sebelumnya beribu kota di Kota Tangerang.
  • ^ Cilegon dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 10 April 1999 dari wilayah Kabupaten Serang. Cilegon sebelumnya adalah kota administratif.
  • ^ Tangerang dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 27 Februari 1993 dari wilayah Kabupaten Tangerang. Tangerang sebelumnya adalah kota administratif.
  • ^ Tangerang Selatan dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 29 Oktober 2008 dari wilayah Kabupaten Tangerang

Pada saat terbentuknya provinsi Banten, Gubernur Hakamudin Djamal dipilih oleh Pemerintah Pusat. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Djoko Munandar dan Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama. Pada tanggal awal 2006, Atut Chosiyah sebagai Plt (Pelaksana Tugas) Gubernur.Dan akhirnya, tanggal 6 Desember 2006 dilaksanakan pemilihan kepala daerah langsung, yang dimenangkan oleh pasangan Ratu Atut Choisiyah dan Moh. Masduki, keduanya akan menjabat pada periode 2007 - 2011


Ekonomi dan Kependudukan

Pada tahun 2006, penduduk Banten berjumlah 9.351.470 jiwa, dengan perbandingan 3.370.182 jiwa (36,04%) anak-anak, 240.742 jiwa (2,57%) lanjut usia, sisanya 5.740.546 jiwa berusia diantara 15 sampai 64 tahun.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 mayoritas berasal dari sektor industri pengolahan (49,75%), diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,13%), pengangkutan dan komunikasi (8,58%) dan pertanian yang hanya 8,53%. Namun berdasarkan jumlah penyerapan tenaga kerja, industri menyerap 23,11% tenaga kerja, diikuti oleh pertanian (21,14%), perdagangan (20,84%) dan transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.


Rumah adat

Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras.

Senjata tradisional

Golok adalah senjata tradisional di Banten.

Pranala luar