Dinasti kedua puluh enam Mesir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 April 2015 17.30 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (Perbaikan)

Daftar Dinasti
pada zaman Mesir Kuno

Periode Pra-Dinasti
Periode Proto-Dinasti
Periode Dinasti Awal
ke-1 ke-2
Kerajaan Lama
ke-3 ke-4 ke-5 ke-6
Periode Menengah Pertama
ke-7 ke-8 ke-9 ke-10
ke-11 (hanya Thebes)
Kerajaan Pertengahan
ke-11 (seluruh Mesir)
ke-12 ke-13 ke-14
Periode Menengah Kedua
ke-15 ke-16 ke-17
Kerajaan Baru
ke-18 ke-19 ke-20
Periode Menengah Ketiga
ke-21 ke-22 ke-23
ke-24 ke-25
Periode Akhir
ke-26
ke-27 (Periode Persia Pertama)
ke-28 ke-29 ke-30
ke-31 (Periode Persia Kedua)
Periode Yunani-Romawi
Alexander Agung
Dinasti Ptolemaik
Mesir Romawi
Serbuan Arab

Dinasti kedua puluh enam Mesir adalah dinasti Mesir Kuno pada Periode Akhir. Dinasti ini digantikan oleh dinasti kedua puluh tujuh Mesir (yang disebut juga Periode Persia Pertama). Masa kekuasaan dinasti ke-26 juga dikenal sebagai Periode Saite (berasal dari Sais, ibukota firaun-firaun dinasti ini).[1]

Sejarah

Dinasti ini dapat ditelusuri keturunannya dari dinasti ke-24. Psamtik I diyakini adalah keturunan dari Bakenrenef, dan setelah penyerangan tentara Asyur pada zaman pemerintahan Taharqa dan Tantamani, ia diakui sebagai raja tunggal atas seluruh Mesir. Ketika kekaisaran Asyur disibukkan dengan perang saudara dan revolusi terhadap tahta kerajaan, Psamtik memutuskan hubungan dengan orang Asyur dan mengikat hubungan dengan Gyges, raja Lydia, serta menyewa tentara bayaran dari Caria dan Yunani untuk menahan serangan Asyur.

Dengan jatuhnya kota Niniwe pada tahun 612 SM serta hancurnya kekaisaran Asyur, Psamtik dan para penerusnya berupaya mengembalikan kekuasaan Mesir di Timur Dekat, tetapi dipukul mundur oleh tentara Babel di bawah pimpinan Nebukadnezar II. Dengan bantuan tentara bayaran Yunani, Hofra dapat menahan upaya Babel untuk menguasai Mesir. Namun akhirnya orang Persia berhasil menguasai Mesir, dan raja Persia, Cambyses II, menawan Psamtik III serta membawanya dalam keadaan dirantai ke kota Susa.

Patung seorang perempuan, Museum Louvre. Nama Psamtik I diukir di bawah kakinya.

Penguasa

Manetho, sejarawan Mesir kuno, memulai dinasti ini dengan:

  • Ammeris the Nubian, 12 (atau 18) tahun
  • Stephinates, 7 tahun
  • Nechepsos, 6 tahun
  • Necho, 8 tahun.

Ketika raja Nubia, Shabaka, mengalahkan Bakenrenef, putra Tefnakht, rupanya ia mengangkat seorang panglima Nubia sebagai gubernur di kota Sais. Orang ini diyakini bernama Ammeris. Stephinates kemungkinan adalah keturunan Bakenrenef. Dalam catatan sejarah, ia seringkali disebut sebagai Tefnakht II. Nechepsos telah diidentifikasi dengan seorang raja setempat bernama Nekauba (678–672 SM). Raja Necho dalam catatan Manetho adalah Nekho I (Necho I) (672–664 SM), di mana Manetho mencatatnya memerintah selama 8 tahun.[2] Necho terbunuh dalam suatu pertempuran melawan raja Nubia, Tanutamun. Psamtik I lari ke Niniwe – ibukota kekaisaran Asyur – dan kembali ke Mesir ketika Asurbanipal mengalahkan Tanutamun serta memukulnya mundur ke selatan.[1] Para sarjana modern memulai dinasti ke-26 dengan pemerintahan Psamtik I.[1][2]

Dinasti XXVI
Nama Nama tahta Tahun pemerintahan (SM) Penguburan Pasangan hidup Keterangan
Pra-dinasti ke-26 menurut sejarawan modern
Tefnakht II
Nekauba 678 - 672 SM
Nekho I (Necho I) 672 - 664 SM
Penguasa dinasti ke-26 menurut sejarawan modern
Psamtik I (Psammetichus I) Wahibre 664 - 610 SM
Nekho II Wehemibre 610 - 595 SM
Psamtik II Neferibre 595 - 589 SM
Hofra (Apries) Haaibre 589 - 570 SM 567 SM di Sais
Amasis II Khnemibre 570 - 526 SM
Psamtik III Ankhkaenre 526 - 525 SM

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Aidan Dodson, Dyan Hilton: The Complete Royal Families of Ancient Egypt. The American University in Cairo Press, London 2004
  2. ^ a b Kitchen, Kenneth A. The Third Intermediate Period in Egypt, 1100-650 B.C. (Book & Supplement) Aris & Phillips. 1986 ISBN 978-0-85668-298-8

Pranala luar