Lompat ke isi

Kabupaten Takalar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Takalar
Daerah tingkat II
Motto: 
Takalar Kota "MENYALA" (Menarik, Nyaman dan Asri)
Peta
Peta
Kabupaten Takalar di Sulawesi
Kabupaten Takalar
Kabupaten Takalar
Peta
Kabupaten Takalar di Indonesia
Kabupaten Takalar
Kabupaten Takalar
Kabupaten Takalar (Indonesia)
Koordinat: 5°25′S 119°35′E / 5.42°S 119.58°E / -5.42; 119.58
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Tanggal berdiri-
Dasar hukum-
Ibu kotaPattallassang
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 9
  • Kelurahan: 82
Pemerintahan
 • BupatiH. Burhanuddin Baharuddin
Luas
 • Total566,51 km2 (21,873 sq mi)
Populasi
 • Total250.000
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7305 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon-
Kode Kemendagri73.05 Edit nilai pada Wikidata
APBD-
DAURp479.073.701.000.-
Situs webwww.takalarkab.go.id

Kabupaten Takalar adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Pattallassang. Kab. Takalar terdiri dari delapan kecamatan, yaitu Pattallassang, Polombangkeng Selatan, Polombangkeng Utara, Galesong, Galesong Selatan, Galesong Utara, Mappakasunggu dan Manggarabombang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 566,51 km² dan berpenduduk sebanyak ± 250.000 jiwa.

Sejarah

Kabupaten Takalar yang hari jadinya pada tanggal 10 Pebruari 1960. Sebelumnya, Takalar sebagai Onder afdeling yang tergabung dalam daerah Swatantra MAKASSAR bersama-sama dengan Onder afdeling Makassar, Gowa, Maros, Pangkajene Kepulauan dan Jeneponto.

Onder afdeling Takalar, membawahi beberapa district (adat gemen chap) yaitu: District Polombangkeng, District Galesong, District Topejawa, District Takalar, District Laikang, District Sanrobone. Setiap District diperintah oleh seorang Kepala Pemerintahan yang bergelar Karaeng, kecuali District Topejawa diperintah oleh Kepala Pemerintahan yang bergelar Lo’mo.

Setelah terbentuknya Kabupaten Takalar, maka Districk Polombangkeng dijadikan 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Polombangkeng Selatan dan Polombangkeng Utara, Districk Galesong dijadikan 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Galesong Selatan dan Kecamatan Galesong Utara, Districk Topejawa, Districk Takalar, Districk Laikang dan Districk Sanrobone menjadi Kecamatan TOTALLASA (Singkatan dari Topejawa, Takalar, Laikang dan Sanrobone) yang selanjutnya berubah menjadi Kecamatan Mangarabombang dan Kecamatan Mappakasunggu. Perkembangan selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2001 terbentuk lagi sebuah Kecamatan yaitu Kecamatan Pattallassang (Kecamatan Ibukota) dan terakhir dengan Perda Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 27 April 2007 dan Perda Nomor 5 Tahun 2007 tanggal 27 April 2007, dua kecamatan baru terbentuk lagi yaitu Kecamatan Sanrobone (Pemekaran dari Kecamatan Mappakasunggu) dan Kecamatan Galesong (Pemekaran dari Kecamatan Galesong Selatan dan Kecamatan Galesong Utara). Sehingga dengan demikian sampai sekarang Kabupaten Takalar terdiri dari 9 (sembilan) buah Kecamatan, sebagaimana telah disebutkan terdahulu. Kesembilan kecamatan ini membawahi sejumlah 82 Desa/Kelurahan, dengan jumlah penduduk + 252,275 jiwa.[1]

Geografi

Keadaan Geografi wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari pantai, daratan dan perbukitan. Di bagian barat adalah daerah pantai dan dataran rendah dengan kemiringan 0-3 derajat sedang ketinggian ruang bervariasi antara 0-25 m, dengan batuan penyusun geomorfologi dataran didominasi endapan alluvial, endapan rawa pantai, batu gamping, terumbu dan tufa serta beberapa tempat batuan lelehan basal. Sebagian dari wilayah Kabupaten Takalar merupakan daerah pesisir pantai, yaitu sepanjang 74 Km meliputi Kecamatan Mangarabombang, Kecamatan Mappakasunggu, Kecamatan SandraBone, Kecamatan Galesong Selatan, Kecamatan Galesong Kota dan Kecamatan Galesong Utara. Kabupaten Takalar dilewati oleh 4 buah sungai,yaitu Sungai Jeneberang, Sungai Jenetallasa, Sungai Pamakkulu dan Sungai Jenemarrung. Pada keempat sungai tersebut telah dibuat bendungan untuk irigasi sawah seluas 13.183 Ha.

Kabupaten Takalar terletak antara 5031 sampai 50381 Lintang Selatan dan antara 1990221 sampai 1990391 Bujur Timur dengan luas wilayah 566,51 Km2, yang terdiri dari kawasan hutan seluas 8.254. Ha (14,57%), sawah seluas 16.436, 22 Ha (29,01%), perkebunan tebu PT. XXXII seluas 5.333,45 Ha (9,41%), tambak seluas 4.233,20 Ha (7,47%), tegalan seluas 3.639,90 Ha (6,47%), kebun campuran seluas 8.932,11 Ha (15,77%), pekarangan seluas 1,929,90 Ha (3,41%) dan lain-lain seluas 7.892,22 Ha (13,93%). Dengan batas wilayah Kabupaten Takalar sebagai berikut :

  • Sebelah Utara dengan kota Makasar dan Kabupaten Gowa
  • Sebelah Selatan dengan Laut Flores
  • Sebelah Barat dengan Selat Makassar
  • Sebelah Timur dengan Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Gowa

Wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan masing-masing :

Potensi Wisata

Objek Wisata Perburuan Rusa

Kegiatan perburuan rusa merupakan kegiatan langka di sulawesi selatan. Sejak dulu kegiatan berburu rusa di desa Barugaya dan Ko'mara sudah sering dilakukan oleh para Bangsawan (Karaeng) pada hutan yang luasnya sekitar 2.000 Hektar. Setiap melakukan perburuan rusa, para Karaeng berkumpul di Baruga (Rumah Panggung) dan mempersiapkan perlengkapan berburu seperti pasukan berkuda, kentongan, dll. Dengan melihat kondisi alam yang masih alami seperti pegunungan, danau, dan hutan, maka selain berburu rusa para pengunjung dalat menikmati pemandangan alam, melakukan kegiatan memancing, memanjat tebing, dan berbagai kegiatan lainnya.[2]

Pada tanggal 17 juli 1946 Ranggong Daeng Romo diangkat sebagai Pucuk Pimpinan Laskar Pemberontak Rakyat Sulawesi (lapris) yang beranggotakan 19 organisasi kelaskaran diseluruh Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dalam kedudukannya sebagai Panglima Lapris di desa Bulukunyi yang sekarang dijadikan sebagai Monumen Lapris. Monumen Lapris yang dibangun di sebuah bukit didesa Bulukunyi sangat cocok dikunjungi oleh peneliti sejarah perjuangan bangsa dan para wisatawan karena pesona alam disekitar lokasi mendatangkan kesejukan tersendiri bagi pengunjung. Disamping itu, sekitar lokasi terdapat mata air yang dijadikan sebagai tempat permandian yang dikenal permandian alam saluka.

Objek Wisata Topejawa

Panjang Garis Pantai di Kabupaten Takalar sekitar 74 Km. Dari panjang garis pantai tersebut, terdapat 3 (tiga) Obyek wisata Pesisir dikabupaten Takalar (Pantai Topejawa, Pantai Galumbaya dan Pantai Ujungkassi) Permandian Alam Topejawa yang panjangnya sekitar 800 meter banyak dikunjungi karena suasana berenang di laut yang menyenangkan, selain itu panorama alamnya yang memukau.

Selain pemanfaatan sarana wisata pada lokasi permandian alam seperti balai-balai, baruga (rumah panggung), pelelangan ikan sertai berbagai fasilitas lainnya. Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas pantai seperti berenang, berjemur, olahraga pantai, membakar ikan segar, berlayar dengan perahu tradisional (balolang), dan aktivitas pantai lainnya.

Objek Wisata Pulau Sanrobengi

Sanrobengi adalah pulau kecil yang memiliki potensi sebagai pusat kunjungan karena selain berpasi putih juga dapat dilakukan kegiatan-kegiatan laut seperti berenang, menyelam, berjemur, memancing, membakar ikan segar, dan berbagai kegiatan laut lainnya. Selain kegiatan laut, pulau Sanrobengi ditunjang oleh sarana pendukung TPI Di Desa Boddia, Kecamatan Galesong, dan dermaga lainnya.

Objek Wisata Terumbu Karang Pulau Tanakeke

Kepulauan Tanakeke terdiri atas Pulau Tanakeke, Bauluang, Satanga, dan Dayang-dayangan menyimpan perpaduan objek wisata alam yaitu agrowisata, berburu/atraksi menangkap ikan, pantai dan penyelam. Pulau-pulau tersebut menyimpan keanekaragaman hayati yang unik, yaitu ikan Baronang, Biawasa, Kepiting Dato, dengan ukuran cangkangnya mencapai 25 cm, hutan bakau, padang lamun yang tumbuh di pasir putih, cocok untuk permandian alam jemur di pasir putih sambil menikmati hidangan khas bakar ikan laut, dan terumbu karangnya yang asri, cocok untuk penyelam.

Objek Wisata Benteng Sanrobone

Pembuatan tembok dan dinding benteng Sanrobone dilakukan oleh Dampang Panca Belong (Raja I Kerajaan Sanrobone) atas perintah Raja Gowa dan dikerjakan oleh rakyat secara gotong royong sekitar abad XVI. Benteng Sanrobone terbuat dari batu bata dan terbentuk perahu dengan panjang sekitar 3,7 km. Benteng tersebut mempunyai 7 pintu benteng yaitu 4 pintu besar searah dengan mata angin dan 3 pintu kecil. Beberapa bukit sejarah diantaranya, Meriam dengan berat sekitar 150 kg, keris pusaka, dan makam Raja Sanrobone (kabbanga) Benteng ini menarik dikunjungi karena bernilai sejarah masa lalu mengenai keberadaan dan perjuangan Kerajaan Sanrobone di Sulawesi Selatan.

Pesr & Media

Surat kabar

Takalar juga memiliki rencana untuk membangun surat kabar daerah Indonesia, seperti:

Televisi

Takalar juga sedang membangun beberapa Stasiun Televisi, diantaranya:

Kabupaten Takalar juga memiliki beberapa terdiri dari 20-buah stasiun televisi bersiaran nasional dan lokal.

Stasiun Televisi Frekuensi Jaringan Status
Nasional (12 saluran)
TVRI Nasional 37 UHF TVRI Nasional
RCTI 33 UHF MNC
SCTV 35 UHF Emtek
MNC TV 29 UHF MNC
ANTV 25 UHF Viva
Indosiar 27 VHF Emtek
MetroTV 39 UHF Media
Trans TV 45 UHF Trans
Detik tv 43 UHF Trans, KOmando & ESA
Trans7 40 UHF Trans
tvOne 47 UHF Viva
RTV 17 VHF Grup Rajawali
iNews TV 51 UHF Netwave
NET. 55 UHF Indika
Daerah (11 saluran)
TVRI Sulawesi Selatan 37 UHF TVRI Lokal
Assalam TV 8 VHF Netwave
Depok TV 60 UHF Bloomberg TV Indonesia
iNews TV Makassar 51 UHF iNews TV
Celebes TV 63 UHF Antara TV
GOTV Makassar 53 UHF Sakti TV Network
Kompas TV Makassar 23 UHF Kompas TV
Nasional lokal Daerah(11 saluran)
RCTI Takalar 33 UHF MNC Lokal Dan Nasional
SCTV Takalar 35 UHF Emtek
MNC TV Takalar 29 UHF MNC
ANTV Takalar 25 UHF Viva
Indosiar Takalar 27 VHF Emtek
Metro TV Takalar 39 UHF Media
Trans TV Takalar 45 UHF Trans
Detik tv Takalar 43 UHF Trans, KOmando & ESA
Trans7 Takalar 40 UHF Trans
tvOne Takalar 47 UHF Viva
RTV Takalar 17 VHF Grup Rajawali
iNews TV Takalar 51 UHF Netwave
NET. Takalar 55 UHF Indika

Kabupaten Takalar juga memiliki rencana untuk membangun televisi berlangganan Indonesia, seperti:

  • Innovate Indonesia (akan dilaksanakan Oktober 2015 - Maret 2016)

Radio

Takalar juga memiliki rencana untuk membangun stasiun radio daerah Indonesia, seperti:

Nama Frekuensi Situs web
RAS FM FM 95,5 rasfmjakarta.com
Hitz FM FM 96,7 www.hitzfm.com
Fajri FM FM 100,9 www.fajrifm.com
Cemerlang FM FM 104,0 www.cemerlamgradio.com
Kartini FM FM 94,2
---
Wadi FM FM 99,7 www.wadi.co.id

Hotel

Takalar juga sedang membangun beberapa Hotel, diantaranya:

  • Hotel Bumi Wiyata (akan dilaksanakan 2016)
  • Hotel Tanjung Lesung (akan dilaksanakan 2016)

Pranala luar

  1. ^ "Sejarah Kab. Takalar". 23 Juli 2012. 
  2. ^ "Potensi wisata Kab Takalar". 23 Juli 2012.