Kota Tegal
Kota Tegal ꦑꦸꦛꦡꦼꦒꦭ꧀ | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Berkas:TEGAL3.jpg | |
Motto: Tegal Kota BAHARI (Bersih, Aman, Hijau, Asri, Rapi, dan Indah) | |
Koordinat: 6°52′03″S 109°08′15″E / 6.8675°S 109.1375°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | 12 April 1580 |
Dasar hukum | UU No. 13 Tahun 1950 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Hj. Siti Masitha Soeparno |
Luas | |
• Total | 39,467 km2 (15,238 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 253.072 |
• Kepadatan | 6,412/km2 (16,610/sq mi) |
Demografi | |
• Bahasa | Jawa Tegal, Sunda Brebes, Indonesia |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0283 |
Kode Kemendagri | 33.76 |
DAU | Rp. 370.642.983.000.- |
Flora resmi | Widuran |
Fauna resmi | Itik tegal |
Situs web | www |
Kota Tegal (bahasa Jawa: Hanacaraka ꦑꦸꦛꦡꦼꦒꦭ꧀) adalah salah satu wilayah otonom di provinsi Jawa Tengah. Kota ini pernah menjadi cikal-bakal berdirinya Korps Marinir seperti tercatat dalam Pangkalan IV ALRI Tegal dengan nama Corps Mariniers, pada 15 November 1945. Kota Tegal berbatasan dengan Kabupaten Brebes di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Tegal di sebelah selatan dan timur. Hari jadi Kota Tegal adalah 12 April 1580.
Etimologi
Penggunaan nama/kata Tegal mengacu kepada istilah tegalan, tetegil (ladang), atau nama sebuah desa yang pada mulanya adalah merupakan bagian dari Kabupaten Pemalang yang setia kepada trah Kerajaan Pajang.[1]
Geografi
Kota Tegal berada di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah, terletak 165 km sebelah barat Kota Semarang atau 329 km sebelah timur Jakarta. terletak di antara 109°08’ - 109°10’ Bujur Timur dan 6°50’ - 6°53’ Lintang selatan, dengan wilayah seluas 39,68 Km² atau kurang lebih 3.968 Hektar. Kota Tegal berada di wilayah Pantura, dari peta orientasi Provinsi Jawa Tengah berada di Wilayah Barat, dengan bentang terjauh utara ke selatan 6,7 Km dan barat ke timur 9,7 Km. Dilihat dari letak geografis, posisi Tegal sangat strategis sebagai penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura yaitu dari barat ke timur (Jakarta-Tegal-Semarang-Surabaya) dengan wilayah tengah dan selatan Pulai Jawaa (Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya) dan sebaliknya. Dengan curah hujan yang sangat rendah, temperatur (suhu) rata-rata kota ini mencapai 35 derajat celcius.[2]
Pemerintahan
Dasar hukum
- Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang perubahan Undang-undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota Kecil di Jawa jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah di Muara Sungai Kaligangsa;
- Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah di Muara Sungai Kaligangsa;
- Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 3 Maret 1988 Nomor 185.5-212 tentang Penetapan Batas Baru secara pasti antara Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
- Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 136/113/88 tentang tindak lanjut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185.5-212 tentang Penetapan Batas Baru secara pasti antara wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
- Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas dan Luas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan memberlakukan semua Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Kota Tingkat II Tegal serta Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tegal di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal.
Perwakilan
Pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, DPRD Kota Tegal berjumlah 30 orang dengan perwakilan sepuluh partai politik.
Nama Partai | Jumlah Kursi |
---|---|
Lambang PDI-P PDI Perjuangan | 8 |
Partai Kebangkitan Bangsa | 5 |
Lambang Partai Golkar Partai Golkar | 4 |
Partai Kesejahteraan Sosial | 3 |
Partai Gerakan Indonesia Raya | 2 |
Partai Hati Nurani Rakyat | 2 |
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat | 2 |
Partai Amanat Nasional | 2 |
Partai NasDem | 1 |
Lambang PPP Partai Persatuan Pembangunan | 1 |
Total | 30 |
Pusat pemerintahan
Balai Kota Tegal sebagai pusat pemerintahan Kota Tegal semula menempati Gedung Residen di Jl. Pemuda yang kini digunakan untuk Gedung DPRD Kota Tegal. Namun sejak tahun 1985, pusat pemerintahan dipindahkan ke Pendopo Ki Gede Sebayu bekas Pendopo Kabupaten Tegal, di kawasan Alun-alun Mangkukusuman. Kolonel Laut (Purn) Adi Winarso, S.Sos adalah putra Tegal pertama yang menjabat sebagai walikota selama dua periode, 1999 - 2004 dan 2004 - 2009 melalui pemilihan tidak langsung.
Tahun 2008 menandai sejarah baru kepemimpinan Kota Tegal, karena tahun itu pula untuk kali pertama walikota dipilih secara langsung oleh rakyat Kota Tegal. Hasilnya, pasangan Ikmal Jaya, SE Ak/Ali Zainal Abidin, SE memenangi pemilihan. Mereka dilantik pada tanggal 23 Maret 2009 oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.
Walikota
- D.J. Spanjaard (1929-1933)
- J.J.Ph. Koppenol (1934)
- A.M. Pino (1935-1937)
- Mr. W.A. Court (1937-1941)
- H. Leenmans (1941-1942)
- Mr. Besar Mertokoesoemo (1942-1945)
- R. Soengeb Reksoatmodjo (1945-1948)
- HRM. Soepoetro Brotodihardjo (1948-1962)
- Drs. Tadi Pranoto (1962-1965)
- R. Soebagjo (1965-1967)
- Sardjoe (1967-1979)
- Arjoto S.H. (1979-1984)
- Sjamsuri Mastur (1984-1989)
- H.M. Zakir (1989-1998)
- H. Adi Winarso, S.Sos. / Dr. Maufur (1999-2009)
- H. Ikmal Jaya, S.E., Ak. / Ali Zaenal Abidin, S.E. (2009-2014)
- Hj. Siti Marsitha Soeparno / H.M. Nursholeh (2014-2019)
Perekonomian
Perdagangan dan jasa merupakan sektor utama perekonomian Kota Tegal. Kota ini menjadi tempat pengolahan akhir dan pemasaran berbagai produk dari kawasan Jawa Tengah bagian barat. Usaha kecil dan menengah yang cukup pesat kemajuannya adalah industri logam rumahan di kawasan Jl. Cempaka, dan kerajinan batik Tegalan di Kelurahan Kalinyamat. Untuk mendukung denyut perekonomian, pemerintah Kota Tegal telah membangun Pusat Promosi dan Informasi Bisnis (PPIB).
Jenis | Nama Tempat Usaha |
---|---|
Pusat Perbelanjaan | Pacific Mall, Rita Supermall, Toserba Yogya, Hypermart, Sri Ratu, Toko Mitra, Transmart Carrefour |
Hotel | Karlita Internasional, Bahari Inn, Plaza Hotel, Riez Palace, PrimeBiz, Pramesthi Hotel, Alexander Hotel, Susanna Baru,
Hotel Maya, Hotel Margadana, House Hotel, Rannez Inn, Mitra Anda, Trio Modern, Semeru, Kencana, Irian, Pelita, Gren Hotel, Putera |
Hiburan | Diskotik Zodiak (Karlita Hotel), Musro Diskotik (Bahari Inn Hotel), Inul Vista (Pacific Mall), Nav Express (Jalan AR Hakim),
Be Fun (Rita Supermall), Orange (Jalan Veteran), D'Lux (Jalan Veteran), R n B (Jalan Ahmad Yani), Happy Song (Jalan Proklamasi), X-Cite (Jalan MT Haryono), Hollywood (Ruko Nirmala Square), Zone (Ruko Pacific Mall), Paradiso Karaoke, Blue Heaven |
Wisata | Pantai Alam Indah (PAI), Rita Park, Taman Poci, Alun Alun, Water Park Gerbang Mas Bahari, Pantai Muarareja,
Water Park PAI, Taman Bung Karno, Monumen Bahari, Balaikota Lama, Monumen Yos Sudarso, Kota Lama, Kawasan Tegal Laka-Laka, Pemandian Air Panas Guci, Pantai Purwahamba |
Media massa lokal
Jenis | Nama Media |
---|---|
Media cetak | Radar Tegal, Satelit Post, Radar Tegal TV, Suara Pantura |
Media elektronik | Anita FM 106,6 Mhz, RRI PRO3 94,8 Mhz, Elshinta 99,9 Mhz, Permata 107,5 Mhz,
Labamba 96,7 Mhz, RCA 93,2 Mhz, Nirmala Raka 98,3 Mhz, Rapita 95,6 Mhz, Sebayu 99,3 Mhz, Sananta 105 Mhz, Pemuda 88,8 Mhz, Swara 102,9 Mhz, Gama 90 Mhz, Roshinta 100,7 Mhz, DLC 103,4 Mhz |
Budaya
Meskipun kota Tegal tidak diakui sebagai pusat budaya Jawa, namun kesenian di sini berkembang cukup pesat. Berbagai macam diskusi budaya digelar dengan menghadirkan budayawan nasional dan lokal. Kesenian asli Kota Tegal adalah tari endel dan balo-balo. Ibu Sawitri merupakan generasi pertama penari endel. Selain itu, seni sastra dan teater juga juga merupakan andalah Kota Tegal. Penyair Tegal yang termasuk dalam angkatan 66 adalah Piek Ardijanto Soeprijadi dan SN Ratmana. Sementara Widjati digolongkan ke dalam penyair Angkatan '00' (Kosong-kosong). Kota Tegal tercatat memiliki dua tokoh perfilman nasional yang cukup produktif yaitu Imam Tantowi (sutradara dan penulis skenario), dan Chaerul Umam (sutradara).
Beberapa teater yang kiprahnya menasional antara lain teater RSPD (Yono Daryono dan Eko Tunas), teater Puber (Nurhidayat Poso), teater Wong (M Enthieh Mudakir), teater Hisbuma (Dwi Ery Santoso), dan Teater Q (Rudi Iteng). Di bidang musik, tercatat beberapa nama yang menjadi cikal-bakal lahirnya musik Tegalan yaitu Hadi Utomo, Nurngudiono, dan Lanang Setiawan.
Keberadaan Gedung kesenian (bekas Gedung Wanita) di Jl. Dr. Setiabudi menjadi wahana ekspresi para seniman Kota Tegal. Kesenian di kota ini cukup menarik perhatian para peneliti dari luar negeri, antara lain Richard Curtis (Australia), dan Anton Lucas (Australia, penulis buku Peristiwa Tiga Daerah).
Pemerintah Kota Tegal, pada tahun 2008 menganggarkan pembangunan Taman Budaya Tegal yang dimulai tahun 2009, berlokasi di Jl. Kolonel Sugiono, satu komplek dengan Gedung PPIB yang nantinya akan merupakan pusat kesenian Jawa Tengah bagian barat.
Mantu poci
Mantu Poci adalah salah satu kebudayaan di wilayah Tegal, dengan acara inti melangsungkan 'pesta perkawinan' antara sepasang poci tanah berukuran raksasa.
Mantu poci pada umumnya diselenggarakan oleh pasangan suami istri yang telah lama berumah tangga namun belum juga dikarunai keturunan. Seperti layaknya pesta perkawinan, mantu poci juga dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan undangan. Lengkap dengan dekorasi, sajian makanan, dan beraneka pementasan untuk menghibur para undangan yang hadir. Tak lupa pula, di pintu masuk ruang resepsi disediakan kotak sumbangan berbentuk rumah.
Selain sebagai harapan agar pasangan suami istri segera mendapatkan keturunan, mantu poci juga bertujuan agar penyelenggara merasa seperti menjadi layaknya orang tua yang telah berhasil membesarkan putra putri mereka, kemudian dilepas dengan pesta besar dengan mengundang sanak saudara, dan relasi.
Dewasa ini Mantu Poci sudah jarang digelar di Tegal. Salah satu repertoar yang diusung oleh Dewan Kesenian Kota Tegal di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun 2003 adalah mementaskan drama berjudul Kang Daroji Mantu Poci, dikemas secara komedi.
Budaya dan tradisi
- Wayang Kulit
- Wayang Golek
- Pawai Rolasan pada tanggal 12 Rabiul Awal
- Sedekah Laut pada bulan Suro
- Kirab gotong Toapekong pada hari ke-15 pada tahun baru Imlek
- Tari Endel
- Haul Haddad pada bulan Sya'ban
Bahasa
Bahasa Tegal memiliki kemiripan dengan bahasa Banyumas (ngapak) yaitu dalam kosakata. Namun kebanyakan masyarakat Tegal enggan disebut sebagai orang ngapak, sebab nyata-nyata dialeknya berbeda. Masyarakat yang menggunakan bahasa Tegal meliputi: bagian utara kabupaten Tegal, Kota Tegal, bagian barat kabupaten Pemalang, dan bagian timur kabupaten Brebes. Kongres bahasa Tegal pertama digelar oleh pemerintah Kota Tegal pada tanggal 4 April 2006, di hotel Bahari Inn. Acara yang digagas oleh Yono Daryono tersebut menghadirkan beberapa tokoh antara lain SN Ratmana (cerpenis), Ki Enthus Susmono (dalang Tegal), Eko Tunas (penyair Tegal), Dwi Ery Santoso (Puisi dan Sutradara).Tujuan digelarnya kongres itu adalah untuk mengangkat status dialek Tegalan menjadi bahasa Tegal.
Bangunan bersejarah
Bangunan besejarah yang ada di kota Tegal kebanyakan berarsitektur Belanda. Berikut data bangunan yang masih dapat disaksikan:
- Stasiun Kereta Api (Jl. Pancasila 1)
- Gedung DPRD (Jl. Pemuda)
- Balai Kota dan rumah dinas Walikota (Jl. Ki Gede Sebayu 12, Komplek Alun-alun Mangkukusuman)
- Kantor pos (Jl. Proklamasi 1)
- Markas TNI AL (Jl. Proklamasi)
- Pasar Pagi (Jl. Jend. A. Yani)
- Menara Air (Jl. Pancasila)
- Gedung Birao SCS (Jl. Pancasila)
- Gedung Universitas Pancasakti
- Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus
- Kelenteng Tek Hay Kiong (Jl. Veteran) [1]
- Sebagian rumah tinggal di Jl. Veteran, Jl. Jend. A. Yani, Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan Pekauman
Makanan khas
Tegal dikenal dengan tahu aci yaitu tahu yang terbuat dari bahan dasar tahu dan juga tepung kanji. Tahu Aci ini dibuat dengan cara memasukkan tahu kedalam adonan tepung kanji lalu digoreng. Dan juga ada pilus yaitu makanan ringan yang terbuat dari tepung dan juga daun kucai, makanan ini sangat renyah sehingga banyak digemari. Makanan khas lain yaitu Soto Tegal (memakai tauge dan tauco dengan campuran daging ayam, sapi atau jeroan babat), Kupat Glabhed Randugunting (ketupat yang diberi kuah kental dan dimakan bersama sate kerang), Kupat Blengong (ketupat yang diberi kuah kental dan dimakan bersama sate dari daging blengong (sejenis unggas/entok/bebek)). Minuman yang terkenal yaitu teh poci khas Tegal (teh yang diseduh air panas di dalam wadah poci terbuat dari tanah liat dan untuk pemanisnya diberi gula batu. Untuk makan sehari-hari biasanya disebut Nasi Ponggol ( berisi lauk yang terdiri dari Tahu, Tempe, Ikan Asin Oreg Oreg Tempe Berupa Tempe yang diiris kecil kecil dibumbui dengan Tumis ) Akhir akhir ini banyak disebut orang di Kota Tegal Ponggol Setan ( karena dijualnya malam setelah Jam 6 malam sampai pagi hari ) Disebut "Setan" juga karena rasanya yang pedas hingga bisa bikin orang seperti kesetanan.
Beberapa makanan kecil yang saat ini sudah agak langka adalah Glothak (semacam bubur terbuat dari gembus/oncom dengan kuah kaldu dan cabai hijau). Makanan semacam ini biasanya banyak dijual saat bulan Ramadhan. Ada juga kupat bongko, rujak kangkung dan rujak uleg. Belum lagi kini olos yang juga merupakan jajanan tradisional Tegal sedang menjadi tenar di kalangan anak muda. Olos merupakan paduan tepung aci dan terigu yang dibuat bulatan kecil dan digoreng kering, di dalamnya berisi sayuran (biasanya kubis) atau bisa juga dengan isi lain. Namun di setiap olos terdapat potongan cabe rawit yang akan memberikan sensasi pedas dan membuat orang terasa ketipu saat memakannya bagi yang baru mencicipi.
Sate Kambing Tegal juga cukup banyak disukai oleh masyarakat hingga di luar Tegal. Sate Kambing Tegal terbuat dari daging kambing muda biasanya berumur di bawah lima bulan (balibul)yang sangat empuk dan beraroma khas karena tidak terlalu banyak olesan bumbu pada saat membakarnya. Disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, tomat dan cabe rawit. Sangat lazim dihidangkan bersama teh poci gula batu.
Kuliner
- McDonald's
- KFC
- Es Teller 77
- Pizza Hut
- Big Berry
- Warung Spesial Sambel
- Sambel Layah
- Dunkin Donuts
- Bakmi Bandung
- New Green Palm
- Pangeran Cilik
- Bebek Goreng Gili Tugel
- Bakso Kumis
- Warung Sate Kambing Muda sepanjang Jl. Kapten Sudibyo dan Jl. Teuku Umar (Tirus)
- Pasar Senggol
- Pondok Makan Jalan Teri
- Bakso Rudal
- Rumah Makan Dewi
- Sate Babi Jepang Jl. Veteran
- Kupat Blengong kawasan Jl. Sawo Barat
- Saung Strawberry
- Pondok Makan kawasan Tegal Laka Laka Jl. Jend. A. Yani
- Kedai Yaul
- CFC
- Waroeng Steak and Shake
- Roti O
- Tongji Teabar
- Maju Milk Cencer
- Baskin Robbins
- Super Sambel
- Warung Sate Kambing Muda Sari Mendo
- Lombok Idjo
- Warung Makan Apung Margadana
- Kupat Glabed Alun Alun
- Warung Ndopok
- Nakula Cafe
- Pondok Makan Kabayan
- Saung Strawberry
- Mie Pasar Baru
- Istana Mie dan Es
- Bebek Goreng H Slamet
- Ayam Goreng Mbok Berek
- Pondok Makan Kabayan
- D'Pawon
- Warung Sate Kambing Wendy's
- Mr Koffie
- Warung Makan Eco Raos
Mars/Hymne Kota Tegal
Sejak tahun 2010, Kota Tegal telah memiliki lagu Mars dan Hymne yang penentuannya berdasarkan pemenang pertama Lomba Cipta Lagu Mars/Hymne Kota Tegal, tahun 2009, yaitu Joshua Igho/Firman Hadi untuk kategori mars dan Vicentius DN untuk kategori hymne. Selain sebagai identitas daerah, lagu mars dan hymne tersebut juga digunakan untuk menyebarkan semangat kepada warga masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam membangun daerahnya. Dua lagu ini selalu disiarkan di radio-radio di wilayah Kota Tegal, dilombakan antarkelurahan, dan dinyanyikan setiap resepsi hari jadi.
Mars Kota Tegal Ayo semua singsingkan lengan baju |
Hymne Kota Tegal Terbentang luas menawan |
Rekor MURI
Pemecahan rekor MURI yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal adalah:
- Tahu terpanjang, 425 meter (2005)
- Minum teh poci 5000 orang (2006)
- SPBU dengan 67 Toilet Bersih (2006)
- Poci terbesar (2007)
- Wayang terbesar oleh Ki Enthus Susmono (2007)
- Wayang kolaborasi 4 warna oleh Ki Barep (2008)
- Martabak terbesar (2011)
Pusat Kesehatan
- Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah
- Rumah Sakit Islam Harapan Anda
- Rumah Sakit Mitra Keluarga
- Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
- Klinik Kaharunia
- Rumah Bersalin Rahma
- Klinik Prodia
- Dinas Kesehatan Kota Tegal (Jl. Proklamasi)
- Puksesmas Kraton
- Puksesmas Margadana
- Puskesmas Cabawan
- Puksesmas Tegal Timur
Pendidikan
Pendidikan sebagai kekuatan bangsa terus dipacu mengingat melalui pendidikan, inilah taraf masyarakat akan bisa ditingkatkan tentunya tetap memacu dengan nilai nilai itek yang di imbangi dengan nilai religius, hal ini secara intens dilakukan oleh Pemkot Tegal dengan menerapkan 4 sasaran utama arah kebijakan program pendidikan dan Agama mengingat keduanya tidak bisa dipisahkan. Sasaran utama yang paling mendasar adalah peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dengan meningkatkan akses sibilitas, pemerataan terkait peningkatan rilekspansi pendidikan guna membekali siswa dengan bekal keterampilan dasar untuk menjadi menjalani kehidupan di masyarakat. Disamping peningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat guna mempertahankan dan meningkatkan identitas masyarakat Kota Tegal yang religius sedangkan untuk mengikuti arah perkembangan dibidang pendidikan telah dilakukan perintisan sekolah berstandar internasional yang diterapkan di beberapa sekolah dasar negeri.
SMP
- SMP Negeri 1 (Jl. Tentara Pelajar 26)
- SMP Negeri 2 (Jl. Menteri Supeno 5)
- SMP Negeri 3 (Jl. Yos Sudarso 25)
- SMP Negeri 4 (Jl. Dr. Setiabudi 163A)
- SMP Negeri 5 (Jl. Veteran 37)
- SMP Negeri 6 (Jl. Cinde Kencana 1)
- SMP Negeri 7 (Jl. Kapten Sudibyo 107)
- SMP Negeri 8 (Jl. Proklamasi 14)
- SMP Negeri 9 (Jl. Martoloyo 62)
- SMP Negeri 10 (Jl. Kartini 56)
- SMP Negeri 11 (Jl. Mejabung 18)
- SMP Negeri 12 (Jl. Halmahera)
- SMP Negeri 13 (Jl. Rambutan)
- SMP Negeri 14 (Jl. Wisanggeni)
- SMP Negeri 15 (Jl. Sumbodro 49)
- SMP Negeri 17 (Jl. Sibandaran)
- SMP Negeri 18 (Jl. KH Abdul Syukur)
- SMP Negeri 19 (Jl. Ki Ageng Tirtayasa)
- SMP Terbuka 6 (Jl. Cinde Kencana 1)
- SMP Terbuka 17 (Jl. Sibandaran)
- SMP Al Khairiyah (Jl. Perintis Kemerdekaan 49)
- SMP Al Irsyad (Jl. Ki Hajar Dewantara)
- SMP Atmaja Wacana (Jl. Kapten Ismail)
- SMP Bhakti Praja (Jl. Asemtiga 27)
- SMP Ihsaniyah (Jl. Sumbrodo)
- SMP Ma'arif NU (Jl. Pangeran Antasari 9)
- SMP Muhammadiyah 1 (Jl. Sumbodro)
- SMP Muhammadiyah 2 (Jl. Dr. Sutomo 52)
- SMP Muhammadiyah 3 (Jl. Durian)
- SMP Pius (Jl. Dr. Sutomo)
- SMP Purnama (Jl. Sibandaran)
MTs
- MTs Negeri Pesurungan Lor
- MTs Assalafiyah (Jl. AR Hakim 10)
- MTs Mambaul Ulum
- MTs Roudatul Ulum (Jl. Kaligangsa)
SMA
- SMA Negeri 1 (Jl. Menteri Supeno 16)
- SMA Negeri 2 (Jl. Lumba-lumba Tegalsari)
- SMA Negeri 3 (Jl. Sumbodro 81)
- SMA Negeri 4 (Jl. Dr. Setiabudi 32)
- SMA Negeri 5 (Jl. Kali Kemiri II Margadana)
- SMA Al-Irsyad (Jl. Gajahmada 128)
- SMA Ihsaniyah (Jl. Jalak Barat 30)
- SMA Muhammadiyah (Jl. Kartini 47)
- SMA NU (Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo)
- SMA Pancasakti (Jl. Flores)
- SMA PIUS (Jl. Kapten Ismail 120)
- MA Negeri (Jl. Pendidikan 1)
SMK
- SMK Negeri 1 (Jl. Dr. Sutomo 68)
- SMK Negeri 2 (Jl. Wisanggeni 1)
- SMK Negeri 3 (Jl. Gajahmada 72)
- SMK Bahari (Jl. Sangir 15)
- SMK Bhakti Karya (Jl. Kolonel Sugiono)
- SMK DWP (Jl. Perintis Kemerdekaan 11)
- SMK Dinamika (Jl. Glatik 68)
- SMK Istek (Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo)
- SMK Muhammadiyah 1 (Jl. Perintis Kemerdekaan 95)
- SMK Muhammadiyah 2 (Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo 410)
- SMK PGRI (Jl. Halmahera 59 Po.BOX 87)
- SMK Pius (Jl. Kapten Ismail 120)
- SMK SUPM Al Maarif (Jl. Kemuning 59)
- SMK YPT Tegal (Jl. Dr. Setiabudi 163)
- SMK Astrindo (Jl. Kapten Sudibyo)
- SMK Al-Ikhlash (Jl. Ketilang)
- SMK Assalafiah (Jl. AR Hakim 10)
- SMK Al-Irsyad (Jl. Glatik 3)
Perguruan tinggi
- Universitas Pancasakti (Jl. Halmahera)
- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (Jl. Yos Sudarso)
- Bina Sarana Informatika (Jl. Sipelem Raya)
- Politeknik Harapan Bersama (Jl. Mataram)
- Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP 4 (Jl. Kolonel Sugiono)
- LP3I (Jl. AR Hakim)
- Lembaga Pendidikan Dan Pengembangan Profesi (Jl. AR Hakim 71)
- Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang (Jl. Kolonel Sugiono Kemandungan)
- Politeknik Muhammadiyah (Jl. KH Wahid Hasyim)
- STMIK YMI Tegal (Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo)
- Akademi Keperawatan (Jl. Sibandaran)
- Akademi Keperawatan (Jl. Dewi Sartika)
- Politeknik Trisila Dharma (Jl. Yos Sudarso Komplek Nirmala Square)
- Politeknik Keselamatan Transportasi dan Jalan
Transportasi
- Terminal Tipe A Kota Tegal
- Angkutan Umum Kuning (Terminal - Stasiun - Banjaran - Slawi)
- Angkutan Kota Biru (Pasar Pagi - Kapten Ismail - Pasar Sore - Banjaran)
- Angkutan Biru Kuning (Terminal - Mejasem)
- Angkutan Perbatasan (Terminal - Dukuhturi - Adiwerna - Banjaran)
- Angkutan Kuning Biru (Terminal - Pasar Pagi - Kramat - Kemantran)
- Kereta api Tegal Bahari (Tegal - Jakarta)
- Kereta api Tegal Arum (Tegal - Jakarta)
- Kereta api Tegal Ekspres (Tegal - Jakarta)
- Kereta api Kaligung Mas (Tegal - Semarang)
Lihat pula
- Yono Daryono
- Eko Tunas
- SN Ratmana
- Piek Ardijanto
- Dwi Ery Santoso
- Rudi Iteng
- Joshua Igho
- Imam Tantowi
- Chaerul Umam
Referensi
- ^ Asal usul nama Tegal
- ^ Gelombang Laut Jawa Capai 3 Meter, Kamis, 27 September 2007, Suara Merdeka.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jakarta | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 11.135.191 | Kota Tegal |
7 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.477.861 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 3.017.382 | 8 | Batam | Kepulauan Riau | 1.294.548 | |||
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.579.837 | 9 | Pekanbaru | Riau | 1.138.530 | |||
4 | Medan | Sumatera Utara | 2.539.829 | 10 | Bandar Lampung | Lampung | 1.073.451 | |||
5 | Palembang | Sumatera Selatan | 1.781.672 | 11 | Padang | Sumatera Barat | 939.851 | |||
6 | Semarang | Jawa Tengah | 1.699.585 | 12 | Malang | Jawa Timur | 885.271 | |||
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit. |