Garang asem
Garang asem | |
---|---|
Sajian | Sayur |
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Jawa Tengah |
Dibuat oleh | Kuliner tradisional Jawa |
Suhu penyajian | Hangat |
Bahan utama | ayam, kuah santan, cabai, belimbing sayur |
Sunting kotak info • L • B |
Garang asem (ejaan bahasa Jawa: ꦒꦫꦁꦲꦱꦼꦩ꧀, garang asem) merupakan makanan tradisional khas Jawa Tengah.[1] Garam asem adalah masakan olahan ayam berkuah santan yang dimasak menggunakan daun pisang dan didominasi oleh rasa asam dan pedas. Beberapa kota di provinsi Jawa Tengah memiliki makanan tradisional ini. Antara lain Semarang, Demak, Kudus, Pati, dan Pekalongan.
Garang asem biasa disajikan sebagai lauk pendamping nasi, ditambah dengan tusukan ayam asam manis, tempe goreng, dan perkedel.
Cara memasak
Makanan tradisional ini terbuat dari ayam yang sudah dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil, seperti dada, sayap, dan kepala. Potongan cabai dan belimbing sayur adalah bahan sumber rasa asam. Ayam yang digunakan adalah ayam kampung, karena ayam kampung akan terasa lebih lembut dan empuk dibanding ayam yang lain. Setelah itu dibungkus dengan daun pisang, diberi bumbu dan air secukupnya, dan dikukus selama kurang lebih 45 menit. Agar garang asem tidak bocor biasanya daun pisang dilapisi dengan plastik tahan panas di dalamnya.
Variasi
Selain Semarang, kota lain di Jawa Tengah juga memiliki variasi cara penyajian makanan khas ini. Garang Asem dari Pekalongan misalnya, makanan khas ini tidak menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya. Makanan ini disajikan di atas pering dan tidak menggunakan pembungkus daun pisang sehingga dapat langsung disantap. Berbeda dengan garang asem dari Demak, garang asem Demak menggunakan pembungkus daun pisang.
Referensi
- ^ Mencicipi Garang Asem Khas Jawa Tengah], diakses 26 Juni 2013.