Diskriminasi terhadap orang interseks

Artikel ini bukan mengenai Diskriminasi terhadap orang nonbiner.

Orang interseks lahir dengan ciri-ciri jenis kelamin, seperti alat kelamin, kelenjar, dan pola kromosom yang, menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, "tidak sesuai dengan definisi tipe tubuh laki-laki atau perempuan. "Oleh karena badan mereka terlihat berbeda, anak dan orang dewasa interseks mendapat stigma dan mendapatkan kekerasan berulang terhadap hak asasi manusia".

Diskriminasi terhadap orang interseks meliputi infantisida, pengabaian, mutilasi dan pembuangan, dan juga hal yang lebih luas mengenai hak untuk hidup. Orang interseks menghadapi diskriminasi dalam pendidkan, pekerjaan, kesehatan, olahraga, yang berdampak pada kesehatan jiwa dan raga, dan taraf kemiskinan, sebagai hasil dari praktik medis yang berbahaya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Afrika untuk Hak Asasi Manusia dan Masyarakat, Dewan Eropa, Pengadilan Hak Asasi Manusia Antar-Amerika, dan lembaga hak asasi manusia lainnya, telah menyerukan negara-negara untuk melarang diskriminasi dan melawan stigma. Hanya sedikit negara sejauh ini yang melindungi orang interseks dari diskriminasi dan memberikan layanan untuk memperbaiki dari praktik berbahaya.