Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Hubungan antara Republik Filipina dan Republik Rakyat Tiongkok sepanjang sejarah berjalan mulus, namun mengalami ketegangan karena sengketa Laut Tiongkok Selatan yang memburuk. Kebijakan saat ini dari presiden Filipina ditujukan untuk memperbaiki hubungan antara Filipina dan Tiongkok saat Filipina sedang bersitegang dengan Amerika Serikat, sementara kebijakan saat ini dari presiden Tiongkok menghimpun pengaruh yang lebih besar atas Filipina dan kawasan tersebut, secara umum, sesambil melawan pengaruh Amerika Serikat.[1]
