Bandar Udara Internasional Dortheys Hiyo Eluay
Bandar Udara Internasional Dortheys Hiyo Eluay Dortheys Hiyo Eluay International Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik/Pengelola | InJourney | ||||||||||
Melayani | Jayapura | ||||||||||
Lokasi | Kabupaten Jayapura, Papua, Indonesia | ||||||||||
Zona waktu | WIT (UTC+09:00) | ||||||||||
Ketinggian dpl | 88 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 2°34′37″S 140°30′58″E / 2.57694°S 140.51611°E | ||||||||||
Situs web | www | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Nugini Barat daerah di Indonesia | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Statistik (2017) | |||||||||||
| |||||||||||
Pangkalan Udara TNI AU Silas Papare | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Udara |
Tipe unit | Pangkalan Udara Militer |
Bagian dari | Komando Operasi Angkatan Udara III |
Moto | "Prayatna Kerta Gegana" |
Situs web | www.tni-au.mil.id |
Bandar Udara Internasional Dortheys Hiyo Eluay (IATA: DJJ, ICAO: WAJJ) — juga dikenal sebagai Bandar Udara Internasional Sentani — adalah bandar udara (bandara) kelas IA yang terletak di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia. Bandara ini berjarak kurang lebih 40 km dari pusat Kota Jayapura. Bandara ini merupakan bandara terbesar di Pulau Papua yang melayani penerbangan untuk wilayah Jakesa dan juga merupakan hub utama untuk menuju wilayah pedalaman Papua dan sejak tanggal 01 Januari 2020 dikelola oleh PT Angkasa Pura I.
Sejarah
Bandara ini awalnya adalah lapangan terbang militer yang dibuat oleh Jepang pada era Perang Dunia II. Waktu itu pembuatan bandara ini dibuat dalam waktu yang singkat, dan hanya diperuntukkan pesawat-pesawat Zero, dengan berat tinggal landas hanya 2,7 ton. Ketika pecah pertempuran dengan pihak Sekutu, bandara ini diperkuat dengan 199 pesawat tempur Jepang. Dalam pertempuran tersebut pihak Sekutu, hanya kehilangan empat pesawat tempurnya saja. Pembuatan landasan bandara oleh Jepang hanya dikeringkan dengan seadanya dan menyusahkan bagi pesawat-pesawat pengebom milik Sekutu bermuatan penuh untuk bisa lepas landas dari sana tanpa mengenai perbukitan Cycloops.[1]
Setelah Amerika Serikat berhasil merebut bandara ini pada 22 April 1944, dan mereka membangun ulang landasan yang ada dan diperkeras serta diperluas sehingga bisa dijadikan bandara untuk pesawat-pesawat sekelas B-29 Superfortress.[1]
Perubahan Nama
Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan sejak 20 Oktober 2020, dirinya bakal meresmikan perubahan nama Bandara Internasional Sentani atau Sentani International Airport (SIA) menjadi Bandara Theys Hiyo Eluay. Gubernur tersebut menyatakan penamaan Theys Eluay tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu tokoh kharismatik Papua tersebut, yang juga sebagai tokoh masyarakat adat Sentani, Kabupaten Jayapura serta pemilik hak ulayat tanah (milik Nero Nihiwe Eluay yang dilepaskan ke pihak Belanda)[2] yang kemudian dibangun menjadi bandara.[3] Penamaan ini menurut Yanto Eluay berdasarkan perjuangan Theys Eluay selama Pepera 1969 turut melobi agar Irian Barat menjadi bagian dari NKRI.[4] Walaupun bandara ini masih dikenal dengan nama Bandara Sentani.[5]
Penerbangan internasional
Bandara ini sudah berstatus internasional pada sekitar tahun 1988, maskapai Air Niugini pernah membuka rute yakni Jayapura-Vanimo dan Jayapura-Wewak. Penerbangan tersebut ditutup pada bulan September 1997 karena akibat krisis ekonomi.
Mulai tahun 2024. Bandara ini resmi ditetapkan sebagai bandara internasional, dan masih melayani 1 rute luar negeri yakni Jayapura-Gunung Hagen.
Frekuensi radio komunikasi
- TWR: 118.1
- JAYAPURA INFO: 2956 5580 6631 8834 11309
- ATIS: 128.8
- JAYAPURA APP: 119.1
Maskapai dan Tujuan
Terminal Penumpang
Terminal Kargo
Budaya kebersihan
Di Bandar Udara Sentani, anda bisa menemukan tanda larangan khas disamping tanda larangan merokok, yaitu "Dilarang makan buah pinang" atau tanda larangan memakan buah pinang. Ini dikarenakan seringnya orang Papua mengunyah buah pinang dan langsung membuang sari buahnya sembarangan. Sehingga sari buahnya muncrat di mana-mana. Hal ini sering disebut "meludah merah-merah".[1]
Angkutan umum Bandara
Selain terdapat 4 angkutan taksi Bandara resmi yakni: (KPN PELUT, KOANGDARA, EMBUN CYCLOP, DAN MUTIARA DAFON) terdapat juga bus DAMRI yang melayani hingga ke arah kota Jayapura dengan tarif 50.000 rupiah.
Komandan Lanud
- Kolonel Pnb Sunaryo (2002–2004)⭐⭐⭐
- Kolonel Pnb Anang Murdianto⭐⭐
- Kolonel Pnb Ismono Wijayanto⭐⭐⭐
- Kolonel Pnb Dedy Permadi, S.E., M.M.D.S. (2007–2009)⭐⭐⭐
- Kolonel Pnb Suwandi Mihardja, M.D. (2009–2010)⭐⭐
- Kolonel Pnb Andi Heru Wahyudi (2010–2012)⭐⭐
- Kolonel Pnb Diyah Yudanardi (2012–2013)⭐⭐⭐
- Kolonel Pnb Oka Prawira, M.Si.(Han) (2013–2014)⭐⭐
- Kolonel Pnb I Made Susila Adnyana, S.I.P., S.H. (2014–2015)⭐
- Kolonel Pnb Ir. Purwoko Aji Prabowo (2015–2016)⭐⭐
- Kolonel Pnb Erwan Andrian (2016–2017)⭐
- Kolonel Pnb M. Yani Amirullah (2017–2018)⭐
Validasi Organisasi Lanud Type A
- Marsma TNI Ir. Tri Bowo Budi Santoso, M.M., M.Tr.(Han) (2018–2020)⭐⭐
- Marsma TNI Dr. Budhi Achmadi, M.Sc.[6] (2020–2022)⭐
- Marsma TNI Drs. Moch. Dadan Gunawan, S.T., M.M., CHRMP. (2022–2023)⭐
- Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos. (2023—sekarang)⭐
Referensi
- ^ a b Suroto, Hari (23 februari 2018). "Sejarah Panjang Bandara Sentani di Papua". CNN Indonesia. Diakses tanggal 31 Oktober 2021.
- ^ "Yanto Eluay: Alasan Tolak Pergantian Nama Bandara Tak Mendasar". KabarPapua.co. 2020-10-19. Diakses tanggal 2021-11-05.
- ^ "Theis Eluay Diabadikan Menjadi Nama Bandara". Pemerintah Provinsi Papua. 2020-09-23. Diakses tanggal 2022-08-21.
- ^ "Soal Perubahan Nama Bandara, Yanto Eluay : Jangan Nilai Dari Satu Sisi Saja". Tabloid JUBI. 2020-10-29. Diakses tanggal 2021-11-05.
- ^ "Data Bandar Udara". Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. 2022-06-29. Diakses tanggal 2022-08-21.
- ^ "LANUD SILAS PAPARE". -. Diakses tanggal 26 November 2020.
Pranala luar
- (Inggris) airportdata