Deddy Mizwar
Deddy Mizwar | |
---|---|
Wakil Gubernur Jawa Barat ke-12 | |
Masa jabatan 13 Juni 2013 – 13 Juni 2018 | |
Gubernur | Ahmad Heryawan |
Informasi pribadi | |
Lahir | Deddy Mizwar 5 Maret 1955 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | |
Suami/istri | Raden Giselawati Wiranegara
(m. 1986) |
Anak | 3, termasuk Senandung Nacita |
Almamater | Institut Kesenian Jakarta Universitas Padjadjaran[1] |
Pekerjaan | |
| |
Sunting kotak info • L • B |
Deddy Mizwar (lahir 5 Maret 1955) adalah seorang aktor, sutradara, dan politikus Indonesia keturunan Belanda, Betawi, dan Bugis, Sulawesi Selatan. Ia pernah menjadi Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional periode 2006–2009. Ia merupakan ayah dari pembawa acara, pemeran, dan penyiar berita Indonesia, Senandung Nacita. Selain itu sejak bermain peran tokoh antagonis dalam empat film Opera Jakarta (1985), Arie Hanggara (1985), Cinta Cuma Sepenggal Dusta (1986), dan Nagabonar (1987).
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Deddy dilahirkan di Jakarta pada 5 Maret 1955. Ayahnya, H. Adrian Andres adalah keturunan Belanda-Betawi, sedangkan Ibunya Sun’ah keturunan Bugis-Betawi. Kedua orangtuanya menikah pada 1948 dan dikaruniai tujuh orang anak, satu di antaranya meninggal secara prematur. Deddy adalah anak keempat dari enam bersaudara yang masih hidup. Masa kecil Deddy hidup di tengah-tengah masyarakat etnis Betawi yang bernuansa religius. Setiap hari dirinya selalu mengikuti kegiatan mengaji sebuah surau yang tenang dan sejuk. Hal itulah yang mengilhami dirinya membuat film bernuansa religi dengan segala kesederhanaannya.
Bakat akting Deddy sudah terlihat sejak kecil, tetapi hal tersebut semakin terlihat ketika dirinya sudah dewasa. Kepandaian Deddy dalam dunia seni peran tak terlepas dari peran ibunya yang berlatar belakang seni dan pernah menjadi pemimpin sebuah sanggar seni Betawi.
Deddy sempat menempuh pendidikan asisten apoteker (farmasi) dan menempuh pendidikan di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) yang sekarang bernama Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Karier
[sunting | sunting sumber]Awal karier
[sunting | sunting sumber]Deddy sempat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hanya sempat bertahan selama 2 tahun bekerja sebelum akhirnya mengundurkan diri.[2] Dunia seni peran ternyata lebih menggoda dirinya untuk berkreasi, ketimbang harus bekerja secara formal di kantor. Deddy lebih memilih mengasah bakatnya dalam dunia seni peran dengan bergabung di Teater Remaja Jakarta sejak 1973.
Film
[sunting | sunting sumber]Memulai karier dari usia 19 tahun, Deddy memulai debutnya dalam film Gaun Pengantin (1974). Awalnya sebagai pemain film dimulai melalui perannya dalam Opera Jakarta (1985). Tak disangka, berkat peran antagonis dalam film tersebut, Deddy berhasil menarik perhatian banyak kalangan dan pamornya semakin bersifat licik, kejam, keegoisan dan seorang jenderal. Di film berating tinggi yang kemudian dibuat sekuelnya itu, Deddy beradu akting dengan idola dewasa dan remaja kala itu Nani Widjaja, Dina Mariana dan Ray Sahetapy. Kemudian pada tahun 1986 Deddy kembali berperan antagonis dalam melalui film Arie Hanggara (1986) yang disutradarai Frank Rorimpandey. Deddy berhasil menarik perhatian banyak kalangan dan pamornya semakin meningkat tajam, iblis, kekejaman, kemarahan, keegoisan, keganasan dan seorang ayah. Di film berating tinggi yang kemudian dibuat sekuelnya itu, Deddy beradu akting dengan idola cilik kala itu Yan Cherry Budiono. Kemudian Deddy kembali berperan antagonisnya dalam film Naga Bonar yang dirilis tahun 1987, meroketkan nama Deddy di dunia film Indonesia. Dalam film tersebut, Deddy berperan sebagai Jenderal Naga Bonar. Film ini kemudian dibuatkan sekuel Nagabonar Jadi 2 pada tahun 2007.[3]
Seiring dengan perjalanan waktu, pilihan hidupnya ternyata sangat tepat. Kariernya dalam dunia sinematografi semakin melesat. Penghargaan demi penghargaan terus diraihnya sebagai bukti keberadaannya dalam bidang yang digelutinya tersebut. Terbukti dengan diraihnya 4 Piala Citra sekaligus dalam Festival Film Indonesia 1986 dan 1987. Beberapa penghargaannya tersebut diantaranya adalah sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1986 dalam film Arie Hanggara. Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1986 dalam film Opera Jakarta (1986), Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1987 dalam film Naga Bonar dan Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1987 dalam film Kuberikan Segalanya.[4]
Aktor kawakan berdarah Betawi ini juga pernah menjadi nominator dalam Festival Film Indonesia sebanyak 9 kali, yaitu dalam film: Bukan Impian Semusim (FFI 1982), Sunan Kalijaga (FFI 1984), Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku (FFI 1985), Kerikil-Kerikil Tajam (FFI 1985), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (FFI 1986), Ayahku (FFI 1988), Putihnya Duka Kelabunya Bahagia (FFI 1989), Dua dari Tiga Lelaki (FFI 1990) dan Jangan Renggut Cintaku (FFI 1990).
Sejak 1997, ia mendirikan rumah produksinya sendiri, PT Demi Gisela Citra Sinema, dengan produksi pertama serial televisi Mat Angin, disusul kemudian dengan serial Ramadan Lorong Waktu (6 musim), Demi Masa, Kiamat Sudah Dekat (film dan serial televisi), film Ketika, film Nagabonar Jadi 2, serial televisi Para Pencari Tuhan, dan terakhir film Identitas yang meraih Piala Citra sebagai film terbaik di Festival Film Indonesia 2009. Di semua judul itu, Deddy Mizwar bertindak selaku produser sekaligus aktor dan sutradaranya. Sinetron dan film produksi Citra Sinema dikenal konsisten mengandung muatan religi dan komedi,[5] meski beberapa judul bergenre drama, misalnya serial televisi Adillah (RCTI), Rinduku CintaMu (SCTV), dan Gerbang Penantian (Lativi).[6]
Politik
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2012 Deddy memutuskan terjun ke dalam dunia politik, mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat dalam Pilkada Jabar 2013, mendampingi gubernur petahana Ahmad Heryawan. Kedua pasangan ini mendapat dukungan dari beberapa partai besar yaitu PKS, PPP, Hanura dan PBB. Dari hasil penghitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, pasangan Heryawan dan Deddy dinyatakan menang satu putaran.[7]
Akhirnya pada tanggal 3 Maret 2013 pasangan Cagub-Cawagub nomor 4 Aher-Demiz ditetapkan menjadi pemenang Pilgub Jabar dan akan memimpin Jawa Barat selama periode 2013-2018. Pasangan ini meraih 6.515.313 suara atau sekitar 32 persen dari suara sah dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.[8]
Pada tanggal 13 Juni 2013 Deddy Mizwar resmi menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018. Ia dilantik di Gedung Merdeka Bandung bersama Gubernur Jawa Barat terpilih Ahmad Heryawan.[9]
Setelah menyelesaikan satu periode masa jabatannya, Deddy kemudian maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Pada pencalonan ini, Deddy Mizwar berpasangan dengan Dedi Mulyadi dari Partai Golongan Karya (Golkar). Duet Deddy-Dedi diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar. Total kursi koalisi parpol ini berjumlah 29, atau sudah mencukupi persyaratan calon sebanyak 20 kursi.[10] Dari hasil hitung cepat[11] dan hitung resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum,[12] Pasangan Deddy-Dedi menempati urutan ke-3 dengan presentase 25.7% suara.[13]
Pasca Pemilihan Umum 2019, Deddy Mizwar mengundurkan diri sebagai kader Partai Demokrat. Lalu bergabung ke Partai Gelora Indonesia bentukan mantan Presiden PKS periode 2013-2015, Anis Matta dan Fahri Hamzah.[14] Deddy didapuk sebagai Ketua Bidang Seni dan Budaya Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia.[15]
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Deddy Mizwar menikah dengan R. Giselawati Wiranegara pada 13 Agustus 1986. Dari hasil pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang putri bernama Senandung Nacita (pernah terpilih sebagai pasangan Abang None Jakarta 2009) dan seorang putra bernama Zulfikar Rakita Dewa (kini bekerja sebagai perwira di sebuah kesatuan TNI Angkatan Darat dan sudah menikah dengan Nefita Nurrahmi Effendy).
Filmografi
[sunting | sunting sumber]Film
[sunting | sunting sumber]Sebagai aktor
[sunting | sunting sumber]Sebagai pembuat film
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Dikreditkan sebagai | Catatan | ||
---|---|---|---|---|---|
Penulis | Produser | Sutradara | |||
2003 | Kiamat Sudah Dekat | Tidak | Tidak | Ya | Debut penyutradaraan |
2004 | Ketika | Tidak | Tidak | Ya | |
2007 | Nagabonar Jadi 2 | Cerita | Tidak | Ya | |
2009 | Identitas | Tidak | Produser eksekutif | Tidak | |
2010 | Alangkah Lucunya (Negeri Ini) | Tidak | Tidak | Ya | |
2011 | Kentut | Tidak | Produser eksekutif | Tidak | |
2012 | Tanah Surga... Katanya | Tidak | Produser eksekutif | Tidak | |
2020 | Bidadari Mencari Sayap | Tidak | Ya | Tidak | |
Nona | Tidak | Produser eksekutif | Tidak | ||
2022 | Naga Naga Naga | Cerita | Produser eksekutif | Ya |
Serial televisi
[sunting | sunting sumber]Sebagai aktor
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1980 | Saur Sepuh | ||
1992—1994 | Keluarga Van Danoe | Bambang | |
1997—1998 | Mat Angin | ||
1999—2006 | Lorong Waktu | Haji Husin | Musim 1—6 |
2002 | Gerbang Penantian | ||
Adillah | |||
2005 | Demi Masa | ||
2005—2007 | Kiamat Sudah Dekat | Haji Romlih | |
2007—2024 | Para Pencari Tuhan | H. Ahmad Zakaria | |
2008 | Rinduku Cinta-Mu | ||
2014 | Adit Sopo Jarwo | Haji Udin | |
2015 | Preman Pensiun | Musim 2 | |
2019 | Cuma Disini | ||
Lorong Waktu | Haji Husin | Pengisi suara | |
2021 | Rumah Bidadari | Samiun |
Sebagai pembuat film
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Dikreditkan sebagai | Catatan | ||
---|---|---|---|---|---|
Penulis | Produser | Sutradara | |||
1999–2006 | Lorong Waktu | Ya | Ya | Ya | |
2004 | Kampung Girang | Ya | Tidak | Tidak | |
2007–2024 | Para Pencari Tuhan | Tidak | Ya | Ya | |
2019 | Cuma Disini | Tidak | Tidak | Ya | |
Lorong Waktu | Tidak | Ya | Ya | ||
2021 | Rumah Bidadari | Tidak | Tidak | Ya |
Acara televisi
[sunting | sunting sumber]- Kuis Terserah Anda (1996)
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
1982 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Pria Terbaik | Bukan Impian Semusim | Nominasi |
1984 | Festival Film Indonesia | Sunan Kalijaga | Nominasi | |
1985 | Festival Film Indonesia | Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku | Nominasi | |
Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Kerikil-Kerikil Tajam | Nominasi | ||
1986 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Pria Terbaik | Arie Hanggara | Menang |
Kejarlah Daku... Kau Kutangkap | Nominasi | |||
Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Opera Jakarta | Menang | ||
1987 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Pria Terbaik | Nagabonar | Menang |
1988 | Festival Film Indonesia | Ayahku | Nominasi | |
1989 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Putihnya Duka Kelabunya Bahagia | Nominasi |
1990 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Pria Terbaik | 2 dari 3 Laki-Laki | Nominasi |
Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Jangan Renggut Cintaku | Nominasi | ||
1992 | Festival Film Indonesia | Kuberikan Segalanya | Menang | |
2005 | Festival Film Indonesia | Film Cerita Panjang Terbaik | Ketika | Nominasi |
Pemeran Utama Pria Terbaik | Nominasi | |||
Festival Film Bandung | Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop | Menang | ||
2007 | MTV Indonesia Movie Awards | Penerima | ||
Best Director | Nagabonar Jadi 2 | Nominasi | ||
Festival Film Bandung | Sutradara Terpuji Film Bioskop | Menang | ||
Festival Film Indonesia | Sutradara Terbaik | Nominasi | ||
Pemeran Utama Pria Terbaik | Menang | |||
2008 | Indonesian Movie Actors Awards | Menang | ||
Pemeran Utama Pria Terfavorit | Nominasi | |||
2009 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Ketika Cinta Bertasbih 2 | Nominasi |
2010 | Festival Film Bandung | Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop | Nominasi | |
Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Cinta 2 Hati | Nominasi | |
Sutradara Terbaik | Alangkah Lucunya (Negeri Ini) | Nominasi | ||
2011 | Festival Film Bandung | Sutradara Terpuji Film Bioskop | Nominasi | |
Penerima | ||||
2012 | Indonesian Movie Actors Awards | Pemeran Utama Pria Terbaik | Kentut | Nominasi |
Pemeran Utama Pria Terfavorit | Nominasi | |||
2020 | Festival Film Tempo | Aktor Utama Pilihan | Sejuta Sayang Untuknya | Menang |
2021 | Piala Maya | Aktor Utama Terpilih | Nominasi | |
Festival Film Bandung | Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop | Nominasi | ||
Festival Film Wartawan Indonesia | Aktor Utama Terbaik - Genre Film Drama | Nominasi | ||
Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Pria Terbaik | Nominasi | ||
Indonesian Drama Series Awards | Penerima | |||
2022 | Festival Film Wartawan Indonesia | Sutradara Terbaik - Genre Film Komedi | Naga Naga Naga | Nominasi |
Aktor Utama Terbaik - Genre Film Komedi | Nominasi | |||
Penerima |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-11. Diakses tanggal 2021-10-11.
- ^ Rakyat, Pikiran. "Deddy Mizwar dari PNS, Aktor, Hingga Wakil Gubernur - Pikiran-Rakyat.com". www.pikiran-rakyat.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-21. Diakses tanggal 2021-02-14.
- ^ Ivvaty, Susi (30 Maret 2007). "Deddy, Kesetiaan Si "Nagabonar"". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Mei 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008.
- ^ "Deddy Mizwar: Aktor Sejati". Femina Online. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008.
- ^ "Deddy Mizwar: "Masyarakat Butuh Film Religi"". Mualaf Center Online. 19 Mei 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008.
- ^ Lestari, Puput Puji (8 Juni 2016). "Film 90-an, Deddy Mizwar Mengejar Hikmah di Setiap Karya". Bintang.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 9 Juni 2016.
- ^ "Hitungan Cepat, Aher - Demiz Menang". Sinar Pagi. 25 Februari 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2014. Diakses tanggal 17 April 2015.
- ^ "Hasil Rekapitulasi KPU, Aher-Deddy Pemenang Pilgub Jabar 2013". detikcom. 3 Maret 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-07. Diakses tanggal 17 April 2015.
- ^ "Pelantikan Gubernur Jabar". Solopos.com. 14 Juni 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-13. Diakses tanggal 17 April 2015.
- ^ CNNIndonesia.com (9 Januari 2018). "Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Daftar ke KPUD Jawa Barat". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 10 Januari 2018.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaHitung Cepat KPU
- ^ Ramdhani, Dendi (8 Juli 2018). Galih, Bayu, ed. "Rapat Pleno KPU Jabar, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Menangi Pilkada Jabar". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-08. Diakses tanggal 8 Juli 2018.
- ^ Gunawan, Hendra (28 Juni 2018). Hendra Gunawan, Hendra, ed. "Deddy Mizwar Kalah di Jabar, 'Kecolongannya Itu di Sini'". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 29 Juni 2018.
- ^ Haq, Muhammad Fida Ul. "Deddy Mizwar Gabung Partai Gelora, Demokrat: Terima Kasih Pengabdiannya". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-19. Diakses tanggal 2021-08-19.
- ^ "Dewan Pimpinan Nasional". Partai Gelora Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-19. Diakses tanggal 2021-08-19.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Deddy Mizwar di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- (Indonesia) Profil di situs web Tokoh Indonesia
- Deddy Mizwar di Twitter
- Deddy Mizwar di Instagram
- Orang hidup berusia 69
- Kelahiran 1955
- Pemeran Pria Terbaik (Festival Film Indonesia)
- Pemeran Pendukung Pria Terbaik (Festival Film Indonesia)
- Pemeran laki-laki Indonesia
- Sutradara Indonesia
- Demi Gisela Citra Sinema
- Alumni Institut Kesenian Jakarta
- Alumni Universitas Padjadjaran
- Tokoh Indonesia keturunan Belanda
- Tokoh Betawi
- Tokoh Bugis
- Tokoh dari Jakarta
- Politikus Indonesia
- Selebritas-politikus Indonesia
- Politikus Partai Demokrat
- Politikus Partai Gelombang Rakyat Indonesia
- Wakil Gubernur Jawa Barat