Lompat ke isi

Hofra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hofra (Ουαφρης; houafres; bahasa Inggris: Hophra; Wahibre Haaibre) adalah seorang firaun Mesir (589 SM – 570 SM), raja keempat (dihitung dari Psamtik I) dari Dinasti kedua puluh enam Mesir. Apries (bahasa Yunani Kuno: Ἁπρίης adalah nama yang dipakai oleh Herodotus (ii. 161) dan Diodorus (i. 68) untuknya. Ia diidentifikasi sebagai Waphres (Wafres) pada catatan Manetho, yang dengan tepat menulis masa pemerintahannya selama 19 tahun. Nama "Hofra" disebut dalam Kitab nabi Yeremia pasal 44:30.[3]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Hofra mewarisi tahta dari ayahnya, firaun Psamtik II, pada bulan Februari 589 SM dan pemerintahannya meneruskan sejarah ayahnya dalam keterlibatan tangan-tangan asing pada Kerajaan Yehuda.[4] Hofra rajin membangun, termasuk pendirian "tambahan-tambahan pada kuil-kuil di Athribis (Tell Atrib), Bahariya Oasis, Memphis dan Sais."[5] Pada tahun ke-4 pemerintahannya, saudara perempuan Hofra, Ankhnesneferibre diangkat menjadi Istri Dewa Amun yang baru di kota Thebes.[6] Pemerintahan Hofra disibukkan dengan persoalan internal. Pada tahun 588 SM, Hofra mengirimkan pasukan ke Yerusalem untuk melindunginya dari serangan pasukan Babel yang dikirimkan oleh raja Nebukadnezar II. Pasukan Mesir dihancurkan dengan mudah dan kota Yerusalem, setelah dikepung selama 18 bulan, dihancurkan oleh tentara Babel sekitar tahun 587 atau 586 SM. Upayanya yang gagal dalam politik Kerajaan Yehuda diikuti dengan pemberontakan tentaranya yang bermarkas di garisun Aswan, suatu lokasi strategis.[7]

Setelah berhasil memadamkan pemberontakan itu, Hofra kemudian berupaya melindungi Libya dari serangan orang Yunani Dorian tetapi upayanya gagal total karena tentaranya dihabisi oleh para penyerang dari Yunani itu.[7] Ketika tentara yang kalah itu pulang ke Mesir, terjadi perang saudara antara tentara Mesir asli dengan tentara bayaran asing. Dalam masa krisis ini, orang Mesir berbalik mendukung jenderal yang sukses, Amasis II, yang memimpin tentara Mesir mengalahkan Nubia pada tahun 592 SM dalam zaman pemerintahan firaun Psamtik II, ayah Hofra.[7] Amasis segera menyatakan diri sebagai firaun pada tahun 570 SM, sementara Hofra lari dari Mesir dan mencari suaka di negara asing. Hofra kembali ke Mesir pada tahun 567 SM dengan bantuan tentara Babel dengan maksud merebut tahtanya kembali, tetapi rupanya mati dalam suatu pertempuran melawan tentara Amasis.[8][9] Dengan demikian, Amasis mengkokohkan pemerintahannya dan menjadi raja tunggal atas Mesir.

Amasis dilaporkan menangani jenazah Hofra dengan hormat, dan menyelenggarakan upacara ritual pemakaman yang lazim dengan membawa jenazah Hofra ke Sais serta menguburkannya di sana dengan "kehormatan militer penuh."[6] Amasis, bekas jenderal yang menyatakan diri sebagai firaun, juga menikahi putri Hofra, Chedebnitjerbone II, untuk melegitimasi kenaikan tahtanya. Herodotus menulis bahwa istri Hofra bernama Nitetis (dalam bahasa Yunani) tetapi menuru sejarawan modern, "tidak ada rujukan lain pada zamannya yang menyebut namanya" dalam catatan Mesir.[10]

Obelisk Hofra (Apries) di Roma yang dikenal sebagai 'Pulcino della Minerva'

Eusebius menempatkan gerhana matahari di Thales pada tahun 585 SM, pada tahun ke-8 atau ke-12 pemerintahan Hofra.

Sebuah obelisk yang didirikan Hofra di Sais dipindahkan pada abad ke-3 M oleh Kaisar Romawi Diocletian asalnya ditempatkan di Kuil Isis di Roma. Sekarang terletak di depan gereja basilika Santa Maria sopra Minerva di Roma.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Public Domain Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publikChisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press. 

  1. ^ Clayton, Peter A. Chronicle of the Pharaohs: The Reign-by-Reign Record of the Rulers and Dynasties of Ancient Egypt. Thames & Hudson., paperback, p.195, 2006. ISBN 0-500-28628-0
  2. ^ Clayton, p.195
  3. ^ Cf. Christoffer Theis, Sollte Re sich schämen? Eine subliminale Bedeutung von עפרח in Jeremia 44,30, in: UF 42 (2011), S. 677–691 for the writing of this particular name.
  4. ^ Peter Clayton, Chronicle of the Pharaohs, Thames and Hudson, 1994 hardback, p.196
  5. ^ Ian Shaw & Paul Nicholson, The Dictionary of Ancient Egypt, Harry N. Abrams Inc, 1995. pp.36-37
  6. ^ a b Shaw & Nicholson, p.37
  7. ^ a b c Clayton, p.197
  8. ^ Wahibre
  9. ^ Shaw & Nicholson, p.37 Shaw & Nicholson write that Apries "probably died in battle in 567 BC"
  10. ^ Shaw & Nicholson, p.36