Sarwono Kusumaatmadja
Sarwono Kusumaatmadja | |
---|---|
Menteri Eksplorasi Kelautan Indonesia ke-2 | |
Masa jabatan 29 Oktober 1999 – 23 Juli 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Pendahulu Hamzah Atmohandojo | |
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 2004 – 1 Oktober 2009 | |
Daerah pemilihan | DKI Jakarta |
Menteri Negara Lingkungan Hidup Indonesia ke-2 | |
Masa jabatan 17 Maret 1993 – 17 Maret 1998 | |
Presiden | Soeharto |
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Indonesia ke-5 | |
Masa jabatan 23 Maret 1988 – 17 Maret 1993 | |
Presiden | Soeharto |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 28 Oktober 1971 – 23 Maret 1988 | |
Daerah pemilihan | Jawa Barat (1971–1982, 1987–1988) DKI Jakarta (1982–1987) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Djakarta, Hindia Jepang | 24 Juli 1943
Meninggal | 26 Mei 2023 Pulau Pinang, Malaysia | (umur 79)
Partai politik | Independen (2003–2023) |
Afiliasi politik lainnya | Golongan Karya (sampai 1998) Partai Keadilan dan Persatuan (1999–2003) |
Hubungan | Sudarsono Mangoenadikoesoemo (paman) Mochtar Kusumaatmadja (kakak) Armida Alisjahbana (keponakan) Juwono Sudarsono (sepupu) |
Almamater | Institut Teknologi Bandung |
Pekerjaan | Politisi |
Sunting kotak info • L • B |
Ir. H. Sarwono Kusumaatmadja (24 Juli 1943 – 26 Mei 2023) adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah dari DKI Jakarta masa bakti 2004–2009. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Eksplorasi Kelautan pada Kabinet Persatuan Nasional. Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1974 dari Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. Sarwono meninggal pada 26 Mei 2023 di Adventist Hospital, Pulau Pinang, Malaysia.[1]
Riwayat Hidup
[sunting | sunting sumber]Karier
[sunting | sunting sumber]Pada periode 1971–1988, ia menjabat sebagai anggota DPR RI dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Golkar (1983–1988). Selain menjabat Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan VI (1993–1998), ia juga menjabat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan V (1988–1993). Ia juga pernah menjadi anggota Partai Keadilan dan Persatuan pada Pemilu 1999.[2]
Menjelang pengunduran diri Soeharto, Ia pernah membuat pernyataan kontroversial saat siaran langsung di dalam acara Liputan 6 SCTV yang dipandu oleh Ira Koesno karena mengatakan bahwa yang dibutuhkan saat itu adalah "cabut gigi" yang berarti pengunduran diri menteri-menteri Kabinet Pembangunan VII dan Soeharto sendiri.
Pada periode 1999–2001, ia menjabat Menteri Eksplorasi Kelautan pada Kabinet Persatuan Nasional dan terpilih dalam pemilu legislatif 2004 sebagai anggota DPD RI dari DKI Jakarta pada tahun 2004. Sebelum menjabat sebagai menteri eksplorasi kelautan atau menteri kelautan dan perikanan, Ia pernah diramal oleh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bahwa ketika Gus Dur terpilih sebagai presiden maka dirinya akan diangkat sebagai menteri.
Terakhir ia menjadi anggota dewan komisaris PT Energy Management Indonesia sebagai Komisaris Utama.
Pencalonan gubernur Jakarta
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2007 Sarwono melamar sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta masa jabatan 2007–2012 melalui PDI Perjuangan. Ia menempati peringkat teratas dibandingkan enam bakal calon gubernur di partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dengan nilai 96, mengungguli ekonom Faisal Basri (95), Bibit Waluyo (91), Edy Waluyo (89), mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar (85), dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (80).[3] Namun PDI Perjuangan memilih Fauzi Bowo sebagai calonnya berkoalisi dengan sekitar 20 partai dan berhasil memenangi pemilihan gubernur yang dipilih langsung oleh rakyat untuk pertama kalinya.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Indonesia:
- Bintang Mahaputera Adipradana (12 Agustus 1992)[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Rolando Fransiscus Sihombing (26 Mei 2023). "Eks Menteri Sarwono Wafat, Tutup Usia di Malaysia". Detik.com. Diakses tanggal 26 Mei 2023.
- ^ "Politicians deplore ministers' exodus". Indonesian Business Updates (dalam bahasa English). Diakses tanggal 2021-12-31.
- ^ "Sarwono Kusumaatmadja Meninggal Dunia di Penang Malaysia, Masih Sibuk Seleksi Pejabat KLHK Sebelum Tutup Usia". Liputan6.com. 26 Mei 2023.
- ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Profil Sarwono di situs Kementerian Lingkungan Hidup Diarsipkan 2018-02-21 di Wayback Machine.
- (Inggris) Profil Sarwono di situs Bloomberg
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Saleh Afiff |
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Indonesia 1988–1993 |
Diteruskan oleh: T.B. Silalahi |
Didahului oleh: Emil Salim |
Menteri Negara Lingkungan Hidup Indonesia 1993–1998 |
Diteruskan oleh: Juwono Sudarsono |
Didahului oleh: Hamzah Atmohandojo sebagai Menteri Perikanan dan Hasil Laut |
Menteri Eksplorasi Kelautan Indonesia 1999–2001 |
Diteruskan oleh: Rokhmin Dahuri sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan |
- Kelahiran 1943
- Kematian 2023
- Meninggal usia 80
- Insinyur Indonesia
- Tokoh lingkungan hidup Indonesia
- Alumni Kolese Kanisius
- Alumni Institut Teknologi Bandung
- Tokoh Sunda
- Tokoh Jakarta
- Tokoh dari Jakarta
- Tokoh Angkatan 66
- Politikus Indonesia
- Politikus Partai Golongan Karya
- Politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
- Menteri Indonesia
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia
- Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia
- Anggota DPR RI 1971–1977
- Anggota DPR RI 1977–1982
- Anggota DPR RI 1982–1987
- Anggota DPR RI 1987–1992
- Anggota DPD 2004-2009
- Penerima Bintang Mahaputera Adipradana