Lompat ke isi

Husain bin Ali bin Husain

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Husain bin Ali bin Husain (100 H - 157 H) adalah salah satu putera Ali bin Husain atau Ali Zainal Abidin. Dengan begitu, beliau adalah adik dari Muhammad al-Baqir. Diantara putera Ali bin Husain, beliau salah satu yang keturunannya masih ada hingga hari ini.

al-Imam as-Sayyid Abul 'Abdillah
Husain bin Ali bin Husain bin Fatimah binti Rasulullah
al-Asghar
Nama asalالحسين
LahirHusain
100 Hijriah
Madinah
Meninggal818 (umur 52–53)
Madinah
MakamBaqi
Tempat tinggalMadinah
KebangsaanArab
Warga negaraUmayyah
Dikenal atasLeluhur Bani A'raj dan banyak klan al-Husaini
Anak'Ubaidillah al-A'raj
'Abdullah al-'Aqiqi
Sulaiman
'Ali
Hasan
Orang tuaAli (ayah)
Ummu Walad, bernama Sa'idah (ibu)
Kerabatputra dari: Ali
saudara dari: Muhammad al-Baqir, Abdullah, Hasan, Husain al-Akbar, Zaid, 'Umar al-Asyraf, 'Abdurrahman, dan Sulaiman
paman dari: Ja'far ash-Shadiq, 'Ali bin Muhammad, Muhammad bin Zaid, Isa bin Zaid, Husain bin Zaid, Yahya bin Zaid, Hasan al-Utrush bin 'Umar bin 'Ali[1]

Beliau adalah salah seorang Bani Hasyim, putera Ali bin Husain. Maka nasabnya adalah:

  1. Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam
  2. Fathimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib
  3. Husain as-Sibti
  4. Ali Zainal 'Abidin
  5. Husain al-Asghar

Keturunan

[sunting | sunting sumber]

Beliau memiliki empat putera:

  1. 'Ubaidillah al-A'raj, menurunkan sebagian Syarif.
  2. 'Abdullah al-'Aqiqi, menurunkan sebagian Syarif.
  3. Sulaiman
  4. 'Ali
  5. Hasan

Diantara keturunannya, banyak yang masih menetap di Madinah kemudian membangun Kesyarifan Madinah[2]. Ini terjadi ketika Syarif Shihabuddin Husain bin Muhanna al-Akbar Hamzah bin Dawud bin Qasim bin Ubaidillah bin Tahir bin Yahya Al-Nasabah bin Husain bin Ja'far bin Ubaidillah al-A'raj bin Husain bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib dari Klan Muhanna menjabat Syarif Amir untuk kawasan Madinah pada 1077 - 1077[2] dan diteruskan keponakannya, Syarif Mansur bin 'Imarah bin Muhanna.

Diriwayatkan dari Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain, "Pamanku Husain adalah salah manusia yang berjalan di bumi dengan tenang, dan ketika orang bodoh mencela mereka, mereka mengatakan salam." Dari Husain bin Shalih bahwa ia berkata, "Aku sampai di Medinah dan melihat Abu Abdullah Husain bin Ali bin Husain disana, tapi aku tidak melihat ketakutannya lebih dari takut kepada Allah, seolah-olah dia dimasukkan ke dalam api dan kemudian keluar darinya karena ketakutannya yang kuat, asketisme dan kesalehan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Keturunan Ali Zainal Abidin. Naqobatul Asyraf
  2. ^ a b "إمارة الأشراف الهاشميون في شبه الجزيرة العربية | موقع مقال". web.archive.org. 2018-08-11. Archived from the original on 2018-08-11. Diakses tanggal 2021-01-14.