Lompat ke isi

Johor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Johor
جوهر
Johor Darul Ta'zim
جوهر دار التّعظيم
Transkripsi lain
 • MelayuJohor
 • Jawiجوهر
 • Cina柔佛; Róufú
 • Tamilஜொகூர்; Jokūr
Bendera Johor
Lambang resmi Johor
Julukan: 
Darul Ta'zim
دارالتّعظيم
(Tempat Tinggal yang Bermartabat)
Motto: 
Kepada Allah Berserah
كڤدالله برسراه
Himne daerah: Lagu Bangsa Johor
لاڬو بڠسا جوهر
   Johor Di Dalam Negara    Malaysia
Koordinat: 1°29′14″N 103°46′52″E
Negara Malaysia
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Johor Bahru
Ibu kota Kerajaan Muar
Pemerintahan
 • JenisMonarki konstitusional
 • SultanSultan Ibrahim Ismail
 • Menteri BesarOnn Hafiz Ghazi (BNUMNO)
Luas
 • Total19,102 km2 (7,375 sq mi)
Populasi
 (2023)
 • Total4.100.900
 • Kepadatan209,2/km2 (542/sq mi)
DemonimJohorean atau Johorian
Zona waktuUTC+08:00 (MST)
Kode pos
79xxx–86xxx, 73400
Kode area telepon07, 06 (Muar dan Tangkak)
Kode ISO 3166MY-01, 21–24
Etnis (2023)Bumiputera: 60,1%
Tionghoa: 32,8%
India: 6,6%
Non-Malaysia: 6,0%
Situs webwww.johor.gov.my

Johor, bernama resmi Johor Darul Ta'zim, adalah sebuah negara bagian di Malaysia yang terletak di selatan Semenanjung Malaya. Berbatasan dengan Pahang, Melaka, dan Negeri Sembilan di utara. Johor memiliki perbatasan laut dengan Singapura di selatan dan Indonesia di timur dan barat. Pada tahun 2023, populasi Johor adalah 4,09 juta jiwa, menjadikannya negara bagian terpadat ke-2 di Malaysia, setelah Selangor.[1][2] Johor Bahru adalah ibu kota dan pusat ekonomi negara bagian, Kota Iskandar adalah pusat administrasi negara bagian, dan Muar berfungsi sebagai ibu kota kerajaan.

Perekonomian Johor terutama didasarkan pada sektor jasa dan manufaktur. Produk domestik bruto (PDB)-nya termasuk dalam tiga terbesar di Malaysia, bersama Selangor dan Kuala Lumpur. Saat ini, Johor tetap menjadi penyumbang perdagangan terbesar di negara ini di antara semua negara bagian Malaysia.[3] Johor juga merupakan pusat logistik utama di Malaysia, rumah bagi Pelabuhan Tanjung Pelepas, pelabuhan tersibuk ke-15 di dunia. Johor Bahru juga merupakan salah satu kota jangkar koridor pembangunan Iskandar Malaysia yang meliputi sebagian besar Johor selatan, yang merupakan zona ekonomi khusus pertama dan terbesar di Malaysia berdasarkan nilai investasi.

Johor memiliki keragaman suku, budaya, dan bahasa yang tinggi. Negara bagian ini dikenal dengan tarian tradisional Zapin dan Kuda Kepang. Kepala negaranya adalah Sultan Johor, sedangkan kepala pemerintahannya adalah Menteri Besar. Sistem pemerintahannya sangat mirip dengan sistem parlementer Westminster, dengan administrasinya dibagi menjadi distrik administratif. Islam adalah agama resmi negara bagian ini menurut Konstitusi Johor tahun 1895, tetapi agama lain dapat dipraktikkan dengan bebas. Bahasa Melayu adalah bahasa resmi negara bagian tersebut. Johor memiliki hutan hujan tropis yang sangat beragam dan iklim khatulistiwa. Terletak di kaki bukit selatan Perbukitan Tenasserim, inselberg dan massif mendominasi lanskap datar negara bagian tersebut, dengan Gunung Ledang sebagai titik tertinggi.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]
Mahkota Kerajaan di Istana Bukit Serene, Johor, dijuluki "Permata"

Daerah ini pertama kali dikenal oleh penduduk utara Siam sebagai Gangganu atau Ganggayu (Perbendaharaan Permata)[4][5][6] karena banyaknya batu permata di dekat Sungai Johor.[7][8] Pedagang Arab menyebutnya sebagai جَوْهَر‎ (‏jauhar‎),[4][5][9] sebuah kata serapan dari bahasa Persia گوهر‎ (gauhar), yang juga berarti "batu mulia" atau "permata".[10] Karena penduduk lokal kesulitan untuk mengucapkan kata Arab, nama tersebut dalam dialek lokal kemudian menjadi Johor.[11] Sementara itu, eulogi Jawa Kuno dari Nagarakretagama menyebut daerah tersebut Ujong Medini ("ujung tanah"),[12] karena adalah titik paling selatan daratan Asia. Nama lainnya, melalui penulis Portugis Manuel Godinho de Erédia, merujuk pada pelayaran Marco Polo ke Ujong Tanah (ujung tanah Semenanjung Malaya) pada tahun 1292.[4] Baik Ujong Medini maupun Ujong Tanah telah disebutkan sejak sebelum berdirinya Kesultanan Melaka. Selama periode tersebut, beberapa nama lain juga muncul bersamaan seperti Galoh, Lenggiu, dan Wurawari.[4][11] Johor juga dikenal dengan sebutan kehormatannya dalam bahasa Arab sebagai دارالتّعظيم‎ (Darul Ta'zim) yang berarti "Tempat Tinggal yang Bermartabat".[11]

Sebelum kedatangan Barat

[sunting | sunting sumber]

Selama abad ke-14, kawasan Johor menjadi wilayah tanggungan Kekaisaran Majapahit sehingga pemerintahan Kesultanan Melaka (1400 - 1511) yang mana negara bagian Johor menjadi pula salah sebuah jajahan pemerintahannya. Pada tahun 1511, Malaka dikuasai oleh pihak Portugis dan Sultan Mahmud Shah, Sultan Malaka ketika itu, melarikan diri ke Pahang dan kemudian ke Johor di mana ia mendirikan Kesultanan Johor.

Kesultanan Johor pada akhir abad ke-16 dan ke-17 mengalami perjuangan pewarisan yang berurutan. Ia juga sering mengalami serangan dari pihak Portugis dan Aceh. Pada 1641, Johor mendukung pihak Belanda mengalahkan pihak Portugis di Malaka dan pada 1660, Johor telah menjadi sebuah entrepot yang maju.

Johor Modern

[sunting | sunting sumber]

Saat Sir Stamford Raffles tiba di Singapura pada 1818, pulau itu diatur oleh Sultan Abdul Rahman Muazzam Shah. Raffles kemudian mengetahui bahwa Tengku Hussein, kakak sulung Sultan Abdul Rahman, telah digugurkan sebagai sultan karena tidak berada di sisi ayahnya semasa pemerintahannya. Raffles mengambil kesempatan dalam keadaan ini untuk menyokong Tengku Hussein menjadi sultan dan sebagai ganti, satu perjanjian dimeterai pada 6 Februari 1819 yang mana Tengku Hussein menyewa Singapura kepada pihak Britania Raya untuk pembukaan pelabuhan di Singapura.

Pembagian Kesultanan Johor sebelum dan sesudah Perjanjian Inggris-Belanda 1824[13]
Di bawah Britania Raya:
Di bawah Belanda:

Pada tahun 1855, di bawah perjanjian antara Inggris di Singapura dan Sultan Ali dari Johor, kekuasaan memerintah Johor diserahkan kepada Raja Temenggung Tun Daeng Ibrahim. Temenggung Ibrahim membuka Kota Tanjung Puteri di selatan Johor dan menjadikannya sebagai sebuah kota utama.

Pada tahun 1866, Temenggung Abu Bakar, ananda Temenggung Ibrahim, dilantik menjadi Sultan Johor secara resmi dan menyebutkan Kota Tanjung Puteri sebagai Johor Bahru. Sultan Abu Bakar memperkenalkan sebuah konstitusi dan mendirikan sebuah sistem administrasi yang efisien dan efektif. Dibawahnya, Johor menikmati pembangunan ekonomi yang cemerlang. Permintaan merica dan gambir yang tinggi pada abad ke-19 menyebabkan pembukaan perkebunan baru dan masuknya buruh Cina secara massal. Sultan Abu Bakar kemudian dikenal sebagai "Bapak Johor Modern".

Pasukan Jepang memasuki Labis, Johor, 22 Januari 1942

Pada tahun 1914, Sultan Ibrahim ibni Sultan Abu Bakar terpaksa menerima seorang penasihat Britania Raya. Perang Dunia II meletus pada tahun 1939. Britania Raya yang bertanggungjawab terhadap pertahanan Johor dikalahkan oleh militer Jepang yang kemudian menduduki Johor dari tahun 1941 hingga tahun 1945. Setelah berakhirnya perang, Inggris kembali ke Johor dan pada tahun 1946, Johor menjadi bagian dari Uni Malaya.

Nasionalisme Melayu yang dipimpin oleh Dato 'Onn Jaafar dari UMNO menyebabkan Uni Malaya dibatalkan dan diganti dengan Federasi Malaya. Tanah Melayu kemudian mencapai kemerdekaan pada 31 Agustus 1957 dan kemudian pada tahun 1963, Johor menjadi salah satu dari 14 negara bagian yang berpartisipasi Malaysia.

Sejak berakhirnya Konfrontasi Indonesia–Malaysia, pembangunan Johor Bahru diperluas lebih jauh dengan kawasan industri dan pinggiran kota baru. Dari total proyek pembangunan yang disetujui untuk Johor dari tahun 1980 hingga 1990, 69% terkonsentrasi di Johor Bahru dan daerah Pasir Gudang.[14] Kawasan industri dan pinggiran kota baru dibangun di pemukiman di sisi utara dan timur kota, termasuk Plentong dan Tebrau.[15] Kota Johor Bahru secara resmi diakui sebagai kota pada tanggal 1 Januari 1994.[15] Pada tanggal 22 November 2017, Iskandar Puteri dinyatakan sebagai kota dan ditetapkan sebagai pusat administrasi negara bagian, yang terletak di Kota Iskandar.[16]

Kantor Menteri Besar Johor
Majelis Legislatif Negara Bagian Johor

Johor adalah sebuah negara bagian di Malaysia yang diketuai oleh seorang Menteri Besar. Menteri Besar Johor saat ini dijabat oleh Onn Hafiz Ghazi dari UMNO di bawah Barisan Nasional. Majelis Legislatif Negara Bagian Johor bertempat di Bangunan Sultan Ismail di Kota Iskandar. Total kursi di Majelis Legislatif Negara Bagian Johor adalah 56 dan mayoritas adalah dari Barisan Nasional.

Johor juga merupakan sebuah kesultanan yang di mana Sultan Johor saat ini adalah Sultan Ibrahim Ismail.

Peringkat distrik-distrik negara bagian Johor

[sunting | sunting sumber]
Distrik-distrik di Johor

Pembagian distrik

[sunting | sunting sumber]

Johor terbagi kepada 10 distrik seperti berikut:[17]

Johor adalah negara bagian tunggal di Semenanjung Malaysia yang memiliki pantai di perbatasan timur dan barat. Kebanyakan tanahnya rendah dengan perbukitan yang condong landai. Lokasi tertingginya adalah Gunung Ledang yang berada di tingkat ketinggian 1.276 meter.

Johor memiliki kawasan hutan lindung mangrove yang ketiga terbesar di Semenanjung Malaysia dengan luas sebesar 167 kilometer persegi(km2), termasuknya:

  • Cagar Paya Bakau Sungai Sedili Besar dan Sungai Sedili Kecil;
  • Cagar Paya Bakau Sungai Lebam.

Daftar Pulau

[sunting | sunting sumber]
Pulau Besar

Negara bagian ini juga banyak memiliki pulau. Antara delapan pulau yang terbesarnya adalah:

Kota Utama

[sunting | sunting sumber]
Johor Bahru
Iskandar Puteri

Kota-kota utama di Johor termasuklah:

Demografi

[sunting | sunting sumber]
Klenteng Chong Long Gong, Batu Pahat, Johor
Kuil Sikh Gurdwara Sahib, Johor Bahru

Pada tahun 2010, jumlah penduduk di negara bagian Johor adalah 3,35 juta penduduk,[18] dan tahun 2020, sebanyak 4,01 juta jiwa penduduk.[19] Johor menjadi negara bagian kedua terpadat di Malaysia. Mayoritas penduduknya adalah suku Melayu yaitu lebih dari separuh penduduk Johor. Selain itu, kelompok etnis terbesar kedua adalah orang Tionghoa, diikuti dengan etnis India dan etnis lain-lain.

Berikut adalah besaran penduduk Johor berdasarkan etnis, menurut data sensus Malaysia tahun 2020;[19]

Penduduk berdasarkan etnis di Johor (2020)
No Etnis Sensus Malaysia 2020
Jumlah %
1 Melayu 2.158.417 53,83%
2 Tionghoa 1.208.652 30,14%
3 Bukan Warga Malaysia 319.167 7,96%
4 India 244.295 6,09%
5 Bumiputera lainnya 60.757 1,52%
6 Etnis lainnya 18.382 0,46%
Johor 4.009.670 100%
Pusat Islam Iskandar Johor
Gereja Methodist Wesley, Johor Bahru

Agama terbesar di negara bagian Johor adalah agama Islam, sebagian besar penduduk negara bagian terutama orang Melayu menganut agama ini. Orang Tionghoa di Johor sebagian besar menganut agama Buddha, dan beberapa diantaranya menganut ajaran agama Kristen, dan sebagian kecil lainnya orang Tionghoa Johor menganut ajaran Taoisme, Konfusianisme, dan Islam. Penduduk dari etnis India, mayoritas menganut agama Hindu dan sebagian kecil menganut kepercayaan agama Islam dan Kristen. Pegangan seperti animisme juga masih dipraktikkan di kalangan Pribumi. Sementara penduduk Johor yang tidak menganut agama sebanyak 0,69%, pada sensus Malaysia tahun 2020.[19]

Berikut adalah banyaknya penduduk Johor menurut agama yang dianut, dari data sensus Malaysia tahun 2020:[19]

Penduduk berdasarkan agama di Johor (2020)
No Agama Sensus Malaysia 2020
Jumlah %
1 Islam 2.394.679 59,72%
2 Buddha 1.150.804 28,70%
3 Hindu 282.717 7,05%
4 Kristen 121.466 3,03%
5 Agama lainnya 32.352 0,81%
6 Tanpa agama 27.652 0,69%
Johor 4.009.670 100%
Peti kemas di Pelabuhan Tanjung Pelepas

Perekonomian Johor terutama didasarkan pada sektor tersier, yaitu jasa, manufaktur, pertanian, konstruksi, dll.[20][21] Johor Corporation (JCorp) adalah konglomerat milik negara yang terlibat dalam berbagai kegiatan bisnis di Johor dan di luar negeri.[22][23] Pada tahun 2017, produk domestik bruto (PDB) Johor adalah RM104,4 miliar, tertinggi ke-3 di antara negara bagian Malaysia setelah Selangor dan Sarawak, sementara pendapatan rata-rata adalah RM5.652 dan tingkat pengangguran adalah 3,6%.[24] Tahun sebelumnya, tingkat pertumbuhan ekonomi Johor adalah 5,7% dan menyumbang 9,4% dari PDB Malaysia, dengan PDB per kapita sebesar RM31.952.[25] Johor memiliki total tenaga kerja sebanyak 1,639 juta orang.[26]

Perkebunan kelapa sawit dan nanas di Rengit, Distrik Batu Pahat

Johor memiliki tingkat investasi manufaktur yang tinggi.[27] Dari tahun 2013 hingga 2017, terdapat total investasi senilai RM114,9 miliar dalam bidang manufaktur di Johor.[28] Total kawasan industri di negara bagian tersebut pada tahun 2015 adalah 144 km2 atau 0,75% dari luas wilayah di Johor.[29] Pada tahun 2000, industri terbesar di Johor adalah industri fabrikasi logam dan permesinan, yang mencakup 27,6% dari seluruh industri manufaktur di negara bagian tersebut, diikuti oleh industri produk kimia, minyak bumi dan karet (20,1%), dan produk kayu dan mebel (14,1%).[29]

Sektor pertanian utama di Johor adalah perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, dan hasil bumi.[29] Pada tahun 2015, luas lahan yang digunakan untuk pertanian di Johor mencakup 11.555 km2, 60,15% dari lahan Johor, dengan perkebunan lain termasuk herba dan rempah-rempah.[29][30] Pada tahun 2016, perkebunan kelapa sawit mencakup 7.456 km2 (38,8% dari total luas lahan), menjadikannya wilayah perkebunan terbesar ke-3 di Malaysia setelah Sabah dan Sarawak.[31]

Kawasan Perindustrian Taman Johor

Wilayah Pengembangan Iskandar dan Wilayah Ekonomi Johor Selatan (Iskandar Malaysia), meliputi pusat kota Johor Bahru, Iskandar Puteri, Distrik Kulai, Pasir Gudang dan Pontian Selatan, merupakan zona pengembangan utama di negara bagian tersebut dengan luas 221.634 hektar (2.216,34 km2).[32][33] Johor Selatan berfokus pada perdagangan dan jasa; Johor Barat berfokus pada manufaktur, bisnis, dan pertanian modern; Johor Timur berfokus pada ekowisata; dan Johor Tengah berfokus pada ekowisata dan ekonomi sektor primer.[34]

Johor mendapat keuntungan dari investor dan wisatawan Singapura karena letaknya yang dekat dengan Singapura.[35][36][37] Dari tahun 1990 hingga 1992, investasi Singapura yang disetujui di Johor berjumlah sekitar US$500 juta dalam 272 proyek.[38] Pada tahun 1994, investasi dari Singapura hampir mencapai 40% dari total investasi asing negara bagian tersebut. Hubungan ekonomi yang erat antara keduanya dimulai dengan pembentukan Segitiga Pertumbuhan Indonesia–Malaysia–Singapura (SIJORI Growth Triangle) pada tahun 1989.[39]

Kebudayaan

[sunting | sunting sumber]
Tari Zapin
Parade Chingay di Johor Bahru

Kebudayaan negara bagian Johor berisi berbagai aspek dari suku Melayu, Tionghoa, India dan bangsa yang lainnya, termasuk pribumi dan orang Portugis. Campuran ini dibayangkan oleh tempat sembahyang yang terdiri atas masjid-masjid, kuil-kuil dan gereja-gereja yang berdiri satu sama lain. Sebaliknya, ia juga dibayangkan dalam berbagai makanan lokal, kostum, perayaan dan upacara amal.

Ghazal melibatkan sekelompok kecil musisi yang bermain alat musik modern dan tradisional, dan seringnya dipersembahkan dalam acara resmi.

Di Johor juga ada beberapa jenis teater tradisional yang dikenal sebagai Hamdolok.

Pakaian tradisional Johor termasuk:

  • Baju cekak musang
  • Baju Teluk Belanga
  • Kurung Johor
  • Kurung Riau
  • Belah kebaya panjang
Mee bandung di Johor

Hidangan di Johor dipengaruhi oleh budaya Arab, Bugis, Jawa, Melayu, Tionghoa, dan India. Hidangan terkenalnya antara lain nasi lemak, asam pedas, Nasi Beringin, cathay laksa, murtabak keju, laksa Johor, kway teow kia, mee bandung, mee rebus, sate muar, pajeri nanas, mi wonton pontian, bihun goreng san lou, otak-otak , telur pindang,[40][41] dan hidangan campuran Melayu lainnya.[42] Makanan penutup yang populer antara lain burasak,[42] kolam kacang, lontong, dan makanan ringan seperti kue pisang, roti panggang Kluang, dan pisang goreng.[41][43] Restoran internasional yang menyediakan masakan Barat, Filipina, Indonesia, Jepang, Korea, Taiwan, Thailand, dan Vietnam dapat ditemukan di seluruh Johor, terutama di Johor Bahru dan Iskandar Puteri.[44]

Hari libur dan festival

[sunting | sunting sumber]

Warga Johor memiliki sejumlah hari libur dan festival sepanjang tahun seperti perayaan Hari Merdeka, Hari Malaysia, dan Ulang Tahun Sultan Johor.[45] Festival lokal dan internasional tambahan yang diadakan setiap tahun di ibu kota negara bagian tersebut mencakup perayaan bon odori Jepang, kuda kepang, dan festival layang-layang serta seni.

Stadion Tan Sri Dato' Haji Hassan Yunos di Johor Bahru

Karena Johor telah menjadi bagian dari Malaya sejak 1957, para atletnya mewakili Malaya dan kemudian Malaysia di Olimpiade Musim Panas, Pesta Olahraga Persemakmuran, Pesta Olahraga Asia, dan Pesta Olahraga Asia Tenggara. Departemen Pemuda dan Olahraga Negara Bagian Johor didirikan pada tahun 1957 untuk meningkatkan standar olahraga di negara bagian Johor.[46] Johor menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Sukma pada tahun 1992. Terdapat empat kompleks olahraga di negara bagian tersebut,[47] dan pemerintah federal juga menyalurkan bantuan untuk meningkatkan fasilitas olahraga.[48] Pada tahun 2018, sebagai bagian dari rencana pemerintah federal untuk mengubah Muar menjadi pusat olahraga Johor, sekitar RM15 juta telah dialokasikan untuk membangun dan meningkatkan fasilitas olahraga di kota tersebut.[49]

Stadion Sultan Ibrahim di Iskandar Puteri

Terletak di Iskandar Puteri, Stadion Sultan Ibrahim adalah stadion utama klub sepak bola Johor Darul Ta'zim FC. Mereka telah memenangkan Piala FA Malaysia dan Piala Malaysia masing-masing empat kali, Liga Super Malaysia selama sepuluh musim berturut-turut antara tahun 2014 dan 2023,[50] dan Piala AFC pada tahun 2015.[51][52][53] Tim sepak bola wanita negara bagian juga memenangkan empat gelar dalam Piala Tun Sharifah Rodziah pada tahun 1984, 1986, 1987 dan 1989. Stadion terkenal lainnya di Johor adalah Stadion Pasir Gudang Corporation di Pasir Gudang.[54] Johor juga meluncurkan liga esportsnya sendiri, menjadi negara bagian Malaysia ke-2 yang memperkenalkan esports ke Pesta Olahraga Sukma, dengan Dewan Olahraga Johor setuju untuk memasukkannya dalam edisi 2020.[55][56]

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Johor memiliki banyak atraksi pariwisata, terutama:

Johor juga memiliki lima taman nasional dengan jumlah luas yang melebihi 700 kilometer persegi serta banyak hutan lipur yang lebih kecil untuk menarik kedatangan wisatawan:

Transportasi

[sunting | sunting sumber]
Bandar Udara Internasional Senai

Bandar Udara Internasional Senai yang terletak di Senai memberi layanan kepada sistem penerbangan internasional dan domestik. Dibangun pada 6 Juni 1974, bandar udara ini telah diperluas berkali-kali dan kini memiliki kapasitas lima juta penumpang setahun. Bandar udara tersebut merupakan satu-satunya bandar udara yang dikelola oleh pihak swasta (selain MAHB) di Malaysia.

Jalan Raya Tebrau, bagian dari Rute Federal 3

Negara bagian Johor memiliki sistem jalan tol yang bagus. Jalan Tol Utara-Selatan menghubungkan banyak kota-kota utama di Johor dan juga dengan negara-negara bagian lainnya di sisi barat Semenanjung Malaysia. Selain itu, Jalan Layang Johor–Singapura yang dilengkapi dengan jalan raya duaan tiga lorong menghubungkan negara bagian Johor dengan negara Singapura. Penghubung Kedua Malaysia–Singapura yang letaknya di kota Iskandar Puteri telah dibangun pada tahun 1997 untuk mengatasi kemacetan. Ini menghubungkan secara langsung dengan Lebuhraya Utara Selatan.

Stasiun Johor Bahru Sentral

Sistem jalan kereta di Johor yang dikelola oleh Keretapi Tanah Melayu Berhad (KTMB), dimulai di Stasiun KTMB Johor Bahru sampai Stasiun KTMB Gemas. Hanya ada satu rel saja di tengah-tengah lain Johor tetapi memiliki dua cabang yaitu cabang Kempas ke Pelabuhan Pasir Gudang dan cabang Skudai ke Pelabuhan Tanjung Pelepas. Menjelang 2011, landasan kembar dari Gemas ke Johor Bahru bakal dibangun dengan bantuan pemerintah melalui kontraktor yang ditunjuk. Ketika siap nanti semenanjung Malaysia memiliki sistem jalan kereta yang lebih efisien dan efisen dari Johor Bahru di Johor ke Padang Besar di Perlis.

Pelabuhan Tanjung Pelepas

Johor memiliki tiga pelabuhan:

Orang terkenal dari Johor

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "penemuan utama banci penduduk dan perumahan malaysia, 2020" (PDF). Banci 2020. 
  2. ^ "Johor - Info Malaysia (IIM) Leading Industrial, Commercial, Tourism & Information in Malaysia". www.iim.com.my. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  3. ^ BERNAMA (2023-08-11). "Johor Records Total Trade Of Rm563.31 Bln To September, Remains Country's Largest Trade Contributor". BERNAMA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-08. 
  4. ^ a b c d "Ancient names of Johor". New Straits Times. 21 Februari 2009. 
  5. ^ a b "The Stories And Facts Behind How The 13 States Of Malaysia Got Their Names". web.archive.org. 2018-01-13. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  6. ^ "Facts About Johor – Tourism Johor". web.archive.org. 2018-07-27. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  7. ^ Talib, Abdul Latip bin (2014-07-14). Moyang Salleh (dalam bahasa Melayu). PTS Litera Utama. ISBN 978-967-408-158-4. 
  8. ^ "INTERESTING FACTS | HISTORY OF JOHOR | THE ORIGINS OF THE WORD JOHOR – Official website of Johor Darul Ta'zim FC (JDT) | The Southern Tigers". web.archive.org. 2018-01-13. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  9. ^ "Johor State Investment Centre". web.archive.org. 2011-08-31. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  10. ^ Rigg, Jonathan (1862). A dictionary of the Sunda language of Java (dalam bahasa Inggris). Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. 
  11. ^ a b c "Origin of Place Names – Johor". National Library of Malaysia. 2000. 
  12. ^ "Johor: Jewel of Malaysia -- National Geographic Traveler". web.archive.org. 2017-04-24. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  13. ^ Peter Turner; Hugh Finlay (1996). Malaysia, Singapore and Brunei. Lonely Planet Publications. ISBN 978-0-86442-393-1. 
  14. ^ Malaysian Journal of Tropical Geography (dalam bahasa Inggris). Department of Geography, University of Malaya. 1996. 
  15. ^ a b "Johor Bahru History Facts and Timeline: Johor Bahru, Malaysia". web.archive.org. 2019-08-22. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  16. ^ AHMAD, NABILA. "JB central municipal council to be upgraded to city council status". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-08. 
  17. ^ Pejabat Daerah[pranala nonaktif permanen]
  18. ^ "Bancian Penduduk dan Perumahan Malaysia (Tahun 2010)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-13. Diakses tanggal 2013-04-10. 
  19. ^ a b c d "Taburan Penduduk dan Ciri-ciri Asas Demografi" (PDF). Jabatan Perangkaan Malaysia. hlm. 51, 93-96. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 October 2022. Diakses tanggal 15 October 2022. 
  20. ^ "GDP By State (2010–2014)". Department of Statistics, Malaysia. 4 Agustus 2018. hlm. 2 dan 5. 
  21. ^ Hammim, Rizalman (2020-09-10). "Johor economy to contract between 3.5 and 5.5 pct in 2020 | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-08. 
  22. ^ "Johor Corporation - JCORP | Membina & Membela". Johor Corporation - JCORP (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-08. 
  23. ^ SHAH, MOHD FARHAAN. "JCorp expected to bring RM18bil in investment over next five years". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-08. 
  24. ^ "Johor banks on tourists, rails, ports and parks to drive economy forward | Malaysia | Malay Mail". web.archive.org. 2018-08-09. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  25. ^ Terence Chong (2017). Lee Hock Guan; Norshahril Saat; Serina Rahman, ed. "Trends in Southeast Asia [The 2017 Johor Survey: Selected Findings]" (PDF).  Tidak memiliki parameter |last1= di Editors list (bantuan)
  26. ^ "Department of Economy Planning". web.archive.org. 2018-08-09. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  27. ^ Intan Farhana Zainul (1 Juni 2013). "Johor, Sarawak emerge top". The Star. 
  28. ^ "Pencapaian Johor 2013–2018 [Membangun Dekad Baharu Johor]" (PDF). Dekad Baharu Johor. hlm. 4. 
  29. ^ a b c d "Johor 2030 (Rancangan Struktur Negeri Johor 2030 – Kajian Semula)" (PDF). Town and Village Planning Department of Johor. 12 Januari 2018. 
  30. ^ "Statistik Tanaman Negeri Johor (Sub-sektor Tanaman Makanan) 2016" (PDF). Division of Detection and Evaluation, Department of State Agriculture of Johor. 10 Agustus 2018. 
  31. ^ Ahmad Kushairi Din (2017). "Malaysian Oil Palm Industry Performance 2016 and Prospects for 2017" (PDF). Malaysian Palm Oil Board. 
  32. ^ "FAQ". Iskandar Malaysia. 
  33. ^ "Iskandar Malaysia as a new metropolis – BorneoPost Online | Borneo , Malaysia, Sarawak Daily News | Largest English Daily In Borneo". web.archive.org. 2018-08-10. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  34. ^ "Department of Economy Planning". web.archive.org. 2018-08-09. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  35. ^ "Wide range of investment opportunities await in Johor, Malaysia - Asia 2016 - Oxford Business Group". oxfordbusinessgroup.com. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  36. ^ "Surge in Singapore dollar a boon for Johor, SE Asia News & Top Stories - The Straits Times". web.archive.org. 2018-08-04. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  37. ^ Othman, Ahmad Fairuz (2015-09-03). "When Singaporeans splurge in Malaysia | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-08. 
  38. ^ Bercuson, Mr Kenneth (1995-12-01). Singapore: A Case Study in Rapid Development (dalam bahasa Inggris). International Monetary Fund. ISBN 978-1-55775-463-9. 
  39. ^ Jilberto, Alex E. Fernández; Mommen, André (2017-03-16). Regionalization and Globalization in the Modern World Economy: Perspectives on the Third World and Transitional Economies (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 978-1-351-79451-0. 
  40. ^ "Unique Johor dishes - Rossham Rusli | The Star Online". web.archive.org. 2018-09-18. Diakses tanggal 2024-09-10. 
  41. ^ a b "15 Johorean Dishes You Should Try Before You Die". web.archive.org. 2018-09-18. Diakses tanggal 2024-09-10. 
  42. ^ a b "Malay Recipes From Johor For Hari Raya | Star2.com". web.archive.org. 2018-09-18. Diakses tanggal 2024-09-10. 
  43. ^ "If You Think Johor Bahru is Boring, Here are 11 Fun Things You Can Do - WORLD OF BUZZ". web.archive.org. 2018-09-18. Diakses tanggal 2024-09-10. 
  44. ^ Planet, Lonely; Richmond, Simon; Atkinson, Brett; Brown, Lindsay; Bush, Austin; Harper, Damian; Kaminski, Anna; Isalska, Anita; Jong, Ria de (2019-08-01). Lonely Planet Malaysia, Singapore & Brunei (dalam bahasa Inggris). Lonely Planet. ISBN 978-1-78868-540-5. 
  45. ^ "Hari Kelepasan Am". State Government of Johor. 19 September 2018. 
  46. ^ "History of Johor State Youth and Sports Department". web.archive.org. 2018-09-19. Diakses tanggal 2024-09-10. 
  47. ^ "Daiman Johor Jaya Sports Complex". Daiman Group. 19 September 2018. 
  48. ^ KILI, NELSON BENJAMIN, MOHD FARHAAN SHAH and KATHLEEN ANN. "Sports centre boost for Johor". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-10. 
  49. ^ "Sports minister: RM15m allocated to build, upgrade sports infrastructure in Muar | Malaysia | Malay Mail". web.archive.org. 2018-09-19. Diakses tanggal 2024-09-10. 
  50. ^ "Perfect 10 for JDT with stylish win over Police". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-10. 
  51. ^ "AFC Cup Final Flashback: FC Istiklol v Johor Darul Ta'zim (2015)". the-AFC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-10.  C1 control character di |url= pada posisi 99 (bantuan)
  52. ^ "Football: Malaysia's JDT beat Istiklol to land breakthrough AFC Cup, Football News & Top Stories - The Straits Times". web.archive.org. 2018-09-19. Diakses tanggal 2024-09-10. 
  53. ^ PHAHARORADZI, MOHD FARHAAN SHAH and NORBAITI. "Holiday declared following JDT's success in Tajikistan". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-10. 
  54. ^ "Pasir Gudang Corporation Stadium - Soccerway". int.soccerway.com. Diakses tanggal 2024-09-10. 
  55. ^ "Esports Johor Debut its First Ever E-sports League in Johor | The Iskandarian". web.archive.org. 2019-10-30. Diakses tanggal 2024-09-10. 
  56. ^ "Youth And Sports Minister Announces National eSports League Will Kick Off In 2020 | Lowyat.NET". web.archive.org. 2019-10-11. Diakses tanggal 2024-09-10. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]