Kali Angke
Angke Cikeumeuh | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jakarta |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | |
- lokasi | Bogor |
Muara sungai | Cengkareng Drain, Laut Jawa |
- elevasi | 0 m |
Panjang | 91,25 km |
Daerah Aliran Sungai | |
Sistem sungai | DAS Angke |
Luas DAS | DAS: 480 km2 |
Anak sungai | |
- kiri | Sungai Maja[1] |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
GeoNames | 1987494, 1651385 |
Kali Angke atau Cikeumeuh adalah nama sebuah sungai di Jakarta, Indonesia. Sungai sepanjang 9.125 kilometer (5.670 mi) ini berhulu di daerah Bogor, melintasi wilayah Jawa Barat,[2] Banten dan Jakarta sampai bermuara di Laut Jawa dekat Muara Angke, Jakarta Barat[3] serta melalui Cengkareng Drain.[4]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama Kali Angke diberikan setelah terjadinya peristiwa pembantaian etnis Tionghoa selama tiga hari oleh VOC di Batavia pada tanggal 9 Oktober 1740.[butuh rujukan] Angke sendiri sebenarnya berasal dari dialek Hokkian, yang berarti Kali Merah.[butuh rujukan] Dikatakan akibat peristiwa tersebut warna sungai berubah menjadi merah oleh darah etnis Tionghoa. Sejak itu namanya berubah menjadi Kali Angke.[butuh rujukan]
Pendapat yang lain beranggapan bahwa nama Angke berasal dari perkataan Hokkian ang kee dengan arti yang lain, yaitu 'sungai yang kerap banjir'. Di samping itu, diketahui pula adanya tokoh bernama Ratu Bagus Angke yang tinggal di dekat sungai ini kira-kira pada akhir abad-16, atau sekitar 150 tahun sebelum kejadian pembantaian besar-besaran di atas, yang mengisyaratkan kemungkinan bahwa nama Angke telah dikenal orang setidaknya pada saat itu atau bahkan pada waktu yang sebelumnya.[5]
Hidrologi
[sunting | sunting sumber]Sungai ini berhulu di Kelurahan Menteng dan Cilendek Timur di Kota Bogor, Jawa Barat. Sungai ini selanjutnya melewati wilayah Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan bermuara di Jakarta Utara di wilayah Muara Angke. Sungai ini tidak pernah kering selama musim kemarau, karena berhulu langsung di wilayah yang banyak berhujan di daerah Bogor, sebagaimana Kali Pesanggrahan dan Ciliwung. Panjang sungai tercatat 91,25 kilometer (56,70 mi), dengan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) seluas 480 km².[4] Curah hujan harian rata-rata sebesar 132 mm, dan debit puncak 290 m³.[4]
Seperti yang dicerminkan oleh namanya, setiap musim hujan Kali Angke meluap dan menimbulkan banjir, khususnya pada hari-hari dengan curah hujan yang tinggi. Daerah langganan banjir Kali Angke ini di antaranya adalah Pinang, Cipondoh, Ciledug, Joglo, Kembangan, Rawa Buaya, Duri Kosambi, dan Cengkareng.[6][7][8]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Sungai ini mengalir di wilayah barat daya pulau Jawa yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[9] Suhu rata-rata setahun sekitar 27 °C. Bulan panas adalah Maret, dengan suhu rata-rata 30 °C, and terdingin Mei, sekitar 26 °C.[10] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3674 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 456 mm, dan yang terendah September, rata-rata 87 mm.[11]
Ekologi
[sunting | sunting sumber]Flora yang tumbuh di tepian sungai ini di antaranya adalah rengas (Gluta renghas), pandan kapur (Pandanus tectorius), bambu tali (Bambusa vulgaris), putat (Planchonia valida), pulai (Alstonia scholaris), kecapi (Sandoricum koetjape), waru (Hibiscus tiliaceus) dan sebagainya.
Tempat bersejarah
[sunting | sunting sumber]Benteng Angke dibangun oleh Vereenigde Oostindische Compagnie di pinggir Kali Angke di sebelah barat kota Jakarta pada tahun 1657[12] pada pertemuan Kali Mookervaart dan Kali Angke.[13] Nama benteng ini sering ditulis dalam berbagai bentuk: Anké, Anckee, Anke, Ankee.[14]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia
- Daftar daerah aliran sungai di Indonesia
- Muara Angke, untuk asal usul yang lain dari nama Angke
- Tionghoa-Indonesia
- Wilayah Sungai dan pembagiannya di Indonesia
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Simanjuntak, T. P. Moan (16 July 2014). "Maja River in Pegadungan Strewn with Water Hyacinth and Mud". Berita Resmi Pemprov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2015.
- ^ Kali Angke in West Java- Geonames.org
- ^ Mouth of Kali Angke to Java Sea - Geonames.org
- ^ a b c BBWS Ciliwung Cisadane. Pengendalian Banjir dan Perbaikan Sungai Ciliwung Cisadane (PBPS CC). Archived in Konservasi DAS Ciliwung - April 2012.
- ^ Horde, G. dkk. 2012. "Sejarah Kawasan Angke Di Batavia" Diarsipkan 2019-06-14 di Wayback Machine.. Artikel pada laman Budaya Tionghoa bertanggal 20 Maret 2012. Diakses 03/V/2017
- ^ Poskota: Kali Angke Meluap, Ciledug Indah Kebanjiran Diarsipkan 2017-09-02 di Wayback Machine.. Berita Jumat, 23 Januari 2015 - 13:59 WIB
- ^ Tribun News: Banjir di Kota Tangerang Disebabkan Kali Angke Meluap. Berita Senin, 14 November 2016 - 12:25 WIB
- ^ Okezone: Waduh! Rawa Buaya dan Duri Kosambi Terendam Banjir. Berita Kamis, 23 Maret 2017 - 09:39 WIB
- ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11. doi:10.5194/hess-11-1633-2007.
- ^ "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-06. Diakses tanggal 2017-09-01.
- ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-19. Diakses tanggal 2017-09-01.
- ^ "Angke, Fort" (dalam bahasa Indonesian). Jakarta City Administration. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-07. Diakses tanggal July 6, 2011.
- ^ "Vijfhoek Redoute". Jakarta Encyclopedia. Department of Communication, Informatics and Public Relations of Jakarta Capital City. 1995–2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-08. Diakses tanggal August 1, 2014.
- ^ "Anckee". Atlas of Mutual Heritage. AMH. 2014. Diakses tanggal August 1, 2014.